MAKALAH Ikan Hias
MAKALAH Ikan Hias
MAKALAH Ikan Hias
Di susun Oleh:
FIRMANSYAH (G21010030)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang “Budidaya
ikan hias Zebra”. Makalah ini disusun sebagai tambahan pengetahuan pada mata
kuliah Manajemen produksi akuakultur. Selain itu, makalah ini juga dapat
menambah wawasan kita.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di
harapkan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dan teman-
teman yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Aamiin.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3
1.2 Tujuan......................................................................................................................3
1.3 Manfaat....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Klasifikasi Ikan Zebra (Danio rerio)........................................................................4
2.2 Habitat dan Siklus hidup..........................................................................................5
2.3 Teknik budidaya.......................................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
meningkat karena banyak yang mulai menggemari usaha memelihara ikan hias di
akuarium untuk menghiasi ruangan maupun pada kolam kolam kecil di taman
bagi banyak orang yang menekuninya. Selain orang suka akan keindahanikan hias
pembudidaya yang semula menekuni budidaya ikan konsumsi seperti ikan lele,
ikan nila dan lain-lain beralih menekuni budidaya ikan hias (Lesmana dan
Darmawan, 2001).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
yang mengalir. Berikut klasifikasi ikan zebra menurut Mayer (1993) dalam
Cindelaras (2015) :
Filum : Chordata
Kelas : Actynopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Branchyndanio
rerio) merupakan
mempunyai ukuran tubuh kecil, yaitu antara 3-5 cm. Pada tubuh ikan zebra
ditutupi oleh garis-garis berwarna putih kekuningan dan hitam yang berawal dari
langsing pada ikan jantan. Warna pada ikan jantan terlihat lebih cerah dan
menarik dibandingkan dengan ikan betina. Bentuk tubuh ikan zebra pipih dengan
perut sedikit membundar. Pada betina yang sudah matang gonad, perut akan
4
tampak sangat membundar. Pakan yang dikonsumsi oleh ikan zebra jenisnya
Ikan zebra merupakan ikan hias yang dapat ditemukan di daerah Sungai
Gangga yang melintasi beberapa negara. Ikan ini banyak ditemukan di anak
Nepal, Pakistan dan Bangladesh. Ukuran tubuh ikan zebra dapat mencapai 5 cm.
Warna tubuhnya biru atau kuning dengan 4 garis perak sepanjang tubuhnya
Ikan zebra dapat ditemukan pada berbagai habitat, dari perairan yang
memiliki arus tenang sampai perairan yang tidak mengalir, terutama di sungai,
danau dan juga lahan persawahan yang biasanya memilki substrat berlumpur. Ikan
zebra tergolong ikan pemakan zooplankton hingga serangga kecil yang sesuai
dengan bukaan mulutnya. Ikan zebra memiliki system reproduksi yang dapat
berlangsung sepanjang tahun dan ikan zebra siap untuk bereproduksi ketika
hingga ke tahap ikan dewasa. Tahap embrio berlangsung selama 0–3 hari
setelah pembuahan. Setelah tahap embrio selesai, ikan zebra berada di tahap larva.
Tahap larva terbagi dua, yaitu tahap larva muda dan tahap larva akhir yang
masing-masing berlangsung selama 3–13 hari dan 14–29 hari setelah pembuahan.
Larva akan berubah bentuk menjadi ikan muda pada usia satu bulan setelah
5
pembuahan. Tahap ikan muda berlangsung hingga tiga atau empat bulan. Tahap
of Research (2018).
1. Persiapan wadah
Wadah untuk pemeliharaan ikan hias air tawar sangat beragam dan dapat
disesuaikan dengan lahan yang ada. Wadah tersebut dapat berupa kolam, bak
semen, akuarium, dan bak fiber glass. Bahkan ada juga para petani yang
memelihara dalam botol-botol bekas air mineral. Namun, apapun jenis wadahnya,
tentunya harus dapat menampung air dan bahannya tidak membahayakan atau
meracuni ikan.
Ukuran kolam atau bak semen sangat bervariasi, tidak ada ketentuan yang
mengatur ukuran maupun bentuknya. Pada umumnya kolam atau bak semen yang
6
Kedalaman kolam yang relatif dangkal memiliki keuntungan, yaitu difusi oksigen
dan sinar matahari dapat masuk sampai kedasar kolam serta hemat air. Dan jika
panas terik ikan dalam kolam perlu diberi berupa atap dan tanaman air.
- Akuarium
paling baik karena ikan dan kualitas airnya dapat dikontrol secara teliti. Hanya
saja daya tanpung akuarium tidak sebanyak kolam atau bak. Penggunaan
akuarium paling baik untuk pemijahan dan pemeliharan benih. Ini disebabkan
karena akuarium mudah dibersihkan tanpa takut ikan akan ikut terbuang atau
akuarium sekitar 5 mm. Untuk pemijahan dan penetasan telur ikan zebra, ukuran
3 mm.
- Wadah pemijahan
tergantung pada jenis dan sifat ikan yang dipelihara yaitu jika pada ikan hias zebra
- Sarang
7
Persiapan sarang disesuaikan dengan jenis ikan dan sifat telurnya. Pada
kan hias zebra sifat telurnya yaitu berserakan didasar kolam oleh sebab itu
diperlukan sarang untuk melindungi tlur dasri induk gar tidak dimakan. Sarang
adalah merupakan tempat menempelnya telur ikan. Dalam pemijahan ikan hias
zebra sarang yang digunakan dapat berupa tanaman air, yaitu jenis tanaman air
- Kualitas air
Induk dapat berpijah dengan baik jika kualitas air tetap prima dan bersih.
Air yang prima menyebabkan telur tidak terkontaminasi dengan kotoran yang
dapat nenghambat penetasannya. Agar kualitas air tetap prima, penggantian air
harus secara rutin dilakukan dengan hati-hati jangan sampai menganggu induk.
Kualitaas air yang dibutuhkan dalam pemijahan induk ikan hias zebra adalah :
Suhu 25 – 27 oC, Keasaman (pH) sedikit asam sampai netral 6,5 – 7,0 dan
- Kepadatan induk
hias terhindar dari stres. Stres padsa ikan dapat mengurangi produksi dan kualitas
induk. Menentukan perbandingan induk jantan dan betina pada saat ikan hias
tersebut akan memijah. Perbandingan ikan hias zebra jantan dasn betina yaitu 2 : 1
dan dapat dilakukan secara massal. Jumlah induk dalam setiap wadah berukuran 1
- Pemeliharaan induk
8
Pemeliharaan induk jantan dan betina perlu diperhatikan, sebelum
dipijahkan induk jantan dasn betina seharusnya dipelihara terpisah. Nanti setelah
induk betina tampak bener-bener sudah penuh telur (gendut) barulah dicampurkan
- Pemberian pakan
harus diperhatikan sesuai dengan kebutuhannya, untuk pakan induk yang baik
adalah cacing sutra atau cacing darah (bloodworm) dengan rasio pemberian 3 kali
sehari pemberian sampai kenyang (etlibithum). Pakan larva pertama dapat berupa
artemia, rotifera atau infusoria. Sementara kutu air dapat diberikan sesudah larva
berumur 3 – 4 hari.
3. Seleksi induk
dulu mana jantan dan betina. Perbedaan kalamin ini bisa dilihat dari ; induk jantan
memiliki bentuk badan lebih kuning, sementara betina biasanya berwarna kusam
Umur induk yang siap dipijahkan kurang lebih berusia 7 bulan dengan
4. Pemijahan
5. Pemanenan telur
Telur yang sudah terbuahi harus segera diambil atau induknya segera
dipindahkan. Agar lebih mudah dipindahkan, dapat pula induknya diletakkan pada
9
jaring didalam kolam. Dengan cara ini telur akan jatuh kedasar kolam. Dengan
cara ini telur akan jatuh kedasar kolam. Bila sudah selesai memijah, jaring
6. Penetasan telur
Kolam dapat diberi arasi kecil dari pompa udara (blower). Telur yang
sudah terbuahi tersebut akan menetas setelah 24 jam dan larvanya akan mulai
7. Perawatan larva
brenang atau setelah berumur sekitar 7 hari. Peergantian air ini harus dilkukan
secara hati-hati dengan jumlah seprohnya atau sepertigannya saja. Bila diganti
total akan cepat stres karna terjadi perubahan air secara tiba-tiba. Frekuensi
Pada umunya penyakit yang sering menyerang pada ikan hias danio adalah
jenis (white spot) atau bitik putih, ciri-ciri ikan tersebut terserang yaitu
terdapatnya bintik-bintik putih yang menempel pada tubuh ikan tersebut. Penyakit
white spot atau bintik putih ini biasanya timbul karna kualitas air yang buruk.
Unuk pengobtnnya dilakukn dng n cara ikan yang sakit diendam dngan lrutan
formalin 0,025 ml per liter selama 12 – 24 jam. stelah direndam, ikan dimasukkan
kembli keair bersih sedangkan prendaman ikan dalam methilin blue (MB)
10
parsit ini bila keadaannya belum parah. Dapat juga dilakukan dengan perendaman
3.9 Pemanenan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ikan zebra merupakan ikan yang memiliki tubuh kecil yang berukuran
kisaran 3-5 mm yang dapat hidup di perairan yang berarus tenang. Ikan ini
merupakan ikan hias yang biasanya sering dibudidayakan karena cara
budidayanya yang tergolong mudah yang bisa dibudidayakan dirumah
menggunakan akuarium.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Lesmana DS, I Darmawan. 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer.
Sültmann, H., Mayer, W. E., Figueroa, F., O'hUigin, C., & Klein, J. (1993).
sexually mature
13