PDF Pertanyaan Dan Jawaban Bab 13 - Compress
PDF Pertanyaan Dan Jawaban Bab 13 - Compress
PDF Pertanyaan Dan Jawaban Bab 13 - Compress
Jawab :
Al-sharf secara etimologi artinya Al-Ziyadah (penambahan), Al-‘Adl (seimbang), penghindaran,
pemalingan penukaran, atau transaksi jual beli. Kadang-kadang Al-Sharf dipahami berasal dari
kata Sharafa yang artinya membayar dengan penambahan.
Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Atau sharf (money
changing) adalah menjual nilai sesuatu dengan nilai sesuatu yang lain, meliputi emas dengan
emas, perak dengan perak, dan emas dengan perak. Dalam kamus istilah fiqh disebutkan bahwa
Ba'i Sharf adalah menjual mata uang dengan mata uang (emas dengan emas).
A. Pengertian Wadiah
Secara Terminologi
Hanafiayah : Memberikan wewenang kepada orang lain untuk menjaga hartanya.
Malikiyah, Syafi’iyah, Hanabilah : Mewakilkan orang lain untuk memelihara harta tertentu
dengan cara tertentu.
Wadiah secara istilah adalah akad seseorang kepada pihak lain dengan menitipkan suatu barang
untuk dijaga secara layak (menurut kebiasaan).
Dalam Ensiklopedi Hukum Islam Wadiah secara bahasa bermakna meninggalkan atau
meletakkan, yaitu meletakkan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara atau dijaga. Sedangkan
secara istilah adalah Memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk menjaga hartanya atau
barangnya dengan secara terang-terangan atau dengan isyarat yang semakna dengan itu.
Singkatnya, Wadiah juga bisa diartikan titipan.
Dari pengertian ini maka dapat dipahami bahwa apabila ada kerusakan pada benda titipan, padahal
benda tersebut sudah dijaga sebagaimana layaknya, maka si penerima titipan tidak wajib menggantinya,
tapi apabila kerusakan itu disebabkan karena kelalaiannya, maka ia wajib menggantinya. Dengan demikian
akad wadi’ah ini mengandung unsur amanah, kepercayaan (trusty ).
B. Jenis Wadiah :
Berdasarkan sifat akadnya, wadiah dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu :
Ø Wadiah yad amanah : adalah akad penitipan barang di mana pihak penerima titipan tidak
diperkenankan menggunakan barang uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas
kerusakan atau kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian
penerima.
Ø Wadiah yad dhamanah: Akad penitipan barang di mana pihak penerima titipan dengan
atau tanpa izin pemilik barang dapat memanfaatkan barang titipan dan harus bertanggung
jawab terhadap kehilangan atau kerusakan barang. Semua manfaat dan keuntungan yang
diperoleh dalam penggunaan barang tersebut menjadi hak penerima titipan.
5. Apakah penggunaan wadiah yadh dhamanah itu oleh pihak yang menerima titipan mewajibkan
penitip menerima komisi ?
Jawab :
Pengertian Hiwalah
Secara etimologi, al Hiwalah berarti pengalihan, pemindahan, perubahan warna kulit, memikul
sesuatu diatas pundak. Sedangkan secara terminologi al hawalah didefinisikan dengan :
Pemindahan kewajiban membayar hutang dari orang membayar hutang (al Muhil) kepada orang
yang berhutang lainya (al muhtal alaih).
Menurut Idris Ahmad, Hiwalah adalah “Semacam akad (ijab qobul) pemindahan utang dari
tanggungan seseorang yang berutang kepada orang lain, dimana orang lain itu mempunyai
utang pula kepada yang memindahkan.
Sedangkan menurut Fuqaha bahwa Hiwalah (perpindahan utang) merupakan suatu muamalah
yang memandang persetujuan dari kedua belah pihak
Ditinjau dari segi objek akad, hiwalah dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Apabila yang dipindahkan itu merupakan hak menagih piutang, maka pemindahan itu disebut
hiwalah al haqq (pemindahan hak/anjak piutang ).
b. Apabila yang dipindahkan itu kewajiban untuk membayar utang, maka pemindahan itu disebut
hiwalah ad-dain (pemindahan hutang).
10. Berdasarkan ilustrasi diatas, bagaimana tanggapan anda dan berikan uraian yang jelas. !
Jawab :