Fixed Bed Kelompok 2
Fixed Bed Kelompok 2
Fixed Bed Kelompok 2
LAPORAN IV A
REAKTOR DAN SISTEM REAKSI
Pembimbing
Dr. Sunarno, ST., MT.
Koordinator
Muhammad Iwan Fermi, ST., MT
Kelompok 2020-1-2
Dian Citra Sukmadewi 1707122479
Boby Muharmansyah 1707122663
Yunida Sartika 1707122467
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS PERANCANGAN PABRIK
Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021
LAPORAN IV A
Reaktor dan Sistem Reaksi
Kelompok 2020-1-2
Dian Citra Sukmadewi 1707122479
Boby Muharmansyah 1707122663
Yunida Sartika 1707122467
Catatan:
Laporan 4A i
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Deskripsi Proses...................................................................................1
BAB II DASAR PERANCANGAN......................................................................4
2.1 Fixed-bed Reactor.................................................................................4
2.1.1 Kinetika Reaksi............................................................................5
2.1.2 Kriteria Perancangan Reaktor Fixed Bed.....................................6
2.2 Perancangan Reaktor..........................................................................7
2.2.1 Jenis Reaktor...............................................................................7
2.2.2 Menentukan Konstruksi Reaktor.................................................8
2.2.3 Menghitung Dimensi Reaktor.....................................................8
2.2.4 Aplikasi Reaktor Fixed Bed......................................................11
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN..............................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
Laporan 4A ii
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Adiabatic fixed bed reactor (A) dan muti-tubular fixed bed reactor
(B) (Eigenberger, 1972)......................................................................5
Gambar 2.2 Diagnosa dan desain reaktor fixed bed (Rase, 1990).........................6
Gambar 2.3 Elipstical Dished Head.....................................................................11
Laporan 4A iii
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
T-Butyl Alkohol merupakan salah satu dari empat isomer Butanol
yang dikenal juga dengan nama T-Butyl Alcohol, 2-Methyl-2-Propanol,
Trimethyl Carbinol, sering disingkat dengan nama TBA dan memiliki
rumus molekul C4H9OH (Kirk-Othmer, 1997). Tertiary Buthyl Alkohol
(TBA) termasuk salah satu bahan kimia yang masih di import hingga saat
ini, Indonesia mengimport kebutuhan TBA dari Jepang, Korea Selatan,
Thailand, Amerika Serikat, Belanda, dan Italia (Biro Pusat Statistik, 2001).
Kegunaan T-Butyl Alkohol adalah sebagai bahan baku pembuatan
tersier butyl chloride, sebagai bahan baku pembuatan tersier butyl phenol
dimana bahan ini digunakan untuk membuat phenolic resin, sebagai bahan
dasar dalam pembuatan parfume sintesis, sebagai bahan antiknocking yang
bebas polusi pada bahan bakar bermotor dan sebahai solvent.
Sampai saat ini t-Butyl Alkohol belum diproduksi di Indonesia,
sehingga semua kebutuhan di dalam negeri masih harus diimpor. Meskipun
dengan volume yang tidak terlalu besar, namun selama periode 2008–2012
impornya cenderung mengalami peningkatan (BPS, 2013). Maka di
Indonesia perlu didirikan pabrik t-Butyl Alkohol diharapkan nantinya dapat
memasarkan produk-produk dari bahan baku t-Butyl Alkohol dengan harga
yang lebih murah, sekaligus dapat mempertahankan pasar dalam negeri
serta dapat melakukan diversifikasi produk yang bernilai ekonomi lebih
tinggi untuk memperbaiki perekonomian dan menambah pendapatan
bangsa. T-butyl alkohol dapat diproduksi dengan reaksi sebagai berikut:
Dowex 50
(CH3)2C=CH2 + H2O ter-C4H9OH
50−90 ℃
Laporan 4A 1
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Dowex 50
(CH3)2C=CH2 + H2O ter-C4H9OH
50−90 ℃
Laporan 4A 2
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A 3
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
BAB II
DASAR PERANCANGAN
2.1 Fixed-bed Reactor
Reaktor fixed bed dapat didefinisikan sebagai suatu tube silindrikal
yang dapat diisi dengan partikel-partikel katalis. Selama operasi, gas akan
melewati tube dan partikel-partikel katalis, sehingga akan terjadi reaksi.
Pada prinsipnya pertukaran panas pada fixed bed reactor mirip dengan
sebuah heat exchanger dimana terjadi pelepasan dan pengambilan panas
dari dua aliran yang berbeda temperaturnya yang terpisah oleh dinding
tube-tube, aliran kedua fluida bisa jadi crossflow, co-current maupun
countercurrent flow.
Pada reaktor ini aliran reaktan yang masuk ke bagian tube bisa jadi
searah dengan aliran fluida pendingin atau pemanas yang berada pada
bagian shell atau bisa juga berlawanan arah. Semua bergantung pada
besarnya efisiensi yang tercapai dan besarnya konversi yang diperoleh. Pada
umumnya reaktan-reaktan telah mengalami mixing terlebih dahulu pada
bagian pretreatment reaktan. Setelah kondisinya sesuai dengan kondisi feed
yang diinginkan di reaktor, maka baru bisa dialirkan menuju bagian dalam
tube. Sedangkan katalisnya berupa padatan telah ditempatkan sebelumnya
di bed-bed yang telah diperhitungkan tebalnya. Aliran pemanas atau
pendingin akan ditempatkan di bagian shell. Reaktan mengalir di sepanjang
tube dan bersamaan dengan itu akan terjadi reaksi yang dibantu oleh katalis
yang telah ditempatkan di bed-bed sepanjang reaktor. Reaksi akan terjadi
sehingga apabila telah mencapai ujung reaktor akan didapatkan produk
dengan konversi yang sesuai dengan yang diinginkan.
Reaktor fixed bed digunakan untuk umpan pereaktan yang
mempunyai viskositas kecil. Reaktor fixed bed berbentuk tabung dan diisi
dengan partikel katalis padat, paling sering digunakan untuk mengkatalisis
reaksi gas. Reaksi kimia terjadi pada permukaan katalis. Keuntungan
Laporan 4A 4
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
menggunakan reaktor fixed bed adalah konversi yang lebih tinggi per berat
katalis daripada reaktor katalitik lainnya. Konversi didasarkan pada jumlah
katalis padat dan bukan volume reaktor (Davis, 2003).
Menurut Cesarina (2013), beberapa masalah yang dapat timbul pada
reaktor fixed bed adalah terjadinya penurunan tekanan (pressure drop) yang
cukup besar di sepanjang reaktor dan terbentuknya hotspot dimana terjadi
perbedaan yang cukup besar antara suhu katalis dengan suhu reaktor
sehingga dapat memengaruhi kinerja reaktor. Meski demikian, konversi
pada reaktor fixed bed masih lebih besar dibandingkan reaktor fluidized
bed.
Reaktor fixed bed semakin banyak digunakan dalam beberapa tahun
terakhir untuk mensintesis zat berbahaya dan beracun. Sebagai contoh,
reaktor ini digunakan untuk menghilangkan nitrogen oksida dari gas buang
pembangkit listrik serta pemurnian gas buang dari knalpot. Terdapat dua
jenis reaktor fixed bed yaitu adiabatic fixed bed reactor dan multi-tubular
fixed bed reactor. Kedua jenis reaktor ini diilustrasikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Adiabatic fixed bed reactor (A) dan muti-tubular fixed bed reactor
(B) (Eigenberger, 1972)
2.1.1 Kinetika Reaksi
Dikutip dari Fang dan Cao (2000) laju reaksi pembentukan dimetil
karbonat diperoleh dengan persamaan berikut ini:
Laporan 4A 5
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
( )
5
−0,1589 ×10
r = 0,3674 × 107 exp 1,402 0,953 0,005
× pCH 3 OH × pCO × p O 2 ..........(2.1)
RT
Dimana:
r = Laju reaksi (mol/gram.jam)
k = frequency factor = 0,3674 × 107
E = Energi aktivasi (j/mol) = -0,1589 × 105
R = Konstanta gas universal (J/mol.K)
T = Temperatur (K)
2.1.2 Kriteria Perancangan Reaktor Fixed Bed
Laporan 4A 6
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Gambar 2.2 Diagnosa dan desain reaktor fixed bed (Rase, 1990)
Pada prinsipnya reaktor fixed bed terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
Unggun katalis (1)
Support (2)
Calming section (3)
Saluran input/output (4)
0,64
3. Calming section = dari unggun
2,8
2,8
4. Tinggi unggun = dari tinggi total
5,06
5. Laju alir,
Laporan 4A 7
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A 8
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A 9
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
√
2
IDs = 4 × Nt × Pt × 0,866 .....................................(2.9)
π
Dengan:
Pt = Pitch (in)
C’ = Clearance (in)
ODt = Outside diameter tube (in)
OD = Outside Diameter (in)
Laporan 4A 10
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A 11
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
AC = √ BC 2− AB2
b = r – AC
k) Menghitung Volume total tumpukan katalis
π 2
V= × ID × Z ....................................................................................(2.16)
4
l) Menghitung berat tumpukan katalis
W = V × ρ.............................................................................................(2.17)
Laporan 4A 12
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A 13
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN
Laporan 4A 13
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A 14
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
DAFTAR PUSTAKA
Brownell E. L dan Edwin H. Y. 1959. Process Equipment Design. New York.
JohnWilley & Son's, inc.
Cesarina, F. 2013. Pemodelan dan Simulasi Reaktor Unggun Tetap untuk Reaksi
Dekomposisi Katalitik Metana. Depok. Universitas Indonesia.
Davis, M. 2003. Fundamentals of Chemical Reaction Engineering. New York.
Eigenberger, G. 1972. On the Dynamic Behavior of the Catalytic Fixed-Bed
Reactor in the Region of MultipieSteady States – II. Stuttgart. Universitiit
Stuttgart.
Fang, D., dan Cao, F. 2000. Intrinsic kinetics of direct oxidative carbonylation of
vapour phase methanol to dimethyl carbonate over Cu-based
catalysts. Chemical Engineering Journal, 78(2-3), 237-241.
Fogler, H. S. 2016. Elements of chemical reaction engineering fifth edition.
Prentice Hall.
Hill, C G. 1977. An Introduction to Chemical Enineering Kinetics and Reactor
Design. Kanada. John Wiley & Sons, Inc.
Hudlický, Miloš. 1996. Reductions in Organic Chemistry. Washington D.C.:
American Chemical Society.
Hürol, S. 2013. Numerical Methods for Solving Systems of Ordinary Differential
Equations (Doctoral dissertation, Eastern Mediterranean University
(EMU)).
Perry, R.H. dan Green D.W. 1999. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, 7th
edition. New York. McGraw-Hill Book Company.
Pujado, Peter. 2010. Handbook of Petroleum Processing. Netherland: Springer.
Rase, H.F. 1990. Fixed Bed Reactor Design and Diagnostics: Gas-Phase
Reactions. Boston. Butterworths.
Smith, J.M. 1985. Chemical Engineering Kinetics 5th ed. Singapura. McGraw-
Hill Book Company
Wang, Y., Jia, D., Zhu, Z., dan Sun, Y. 2016. Synthesis of Diethyl Carbonate
from Carbon Dioxide, Propylene Oxide and Ethanol over KNO3-CeO2 and
KBr-KNO3-CeO2. Catalysts, 6(52).
Yaws, C. L. 1999. Chemical Properties. New York. McGraw-Hill Book
Company.
Laporan 4A 15
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A 16
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
4. Massa Katalis
9. Kebutuhan Pendingin
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Dowex 50
(CH3)2C=CH2 + H2O ter-C4H9OH
50−90 ℃
1. Menentukan Jenis Reaktor
Dipilih reaktor fixed bed multitube dengan pertimbangan sebagai (Hill, 1997)
berikut:
1. zat pereaksi berupa fasa cair dengan katalis padat
2. reaksi eksotermis sehingga diperlukan luas perpindahan panas yang besar
agar kontak dengan pemanas berlangsung optimal
3. umur katalis panjang 12-15 bulan
4. pengendalian suhu relatif mudah karena menggunakan tipe shell and tube
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
5. Konstruksi reaktor fixed bed multi tube lebih sederhana jika dibandingkan
dengan reaktor fluidized bed sehingga biaya pembuatan, operasional, dan
perawatannya relatif murah.
2. Menghitung Laju Reaksi
Asumsi:
a. Kondisi steady state
b. Reaksi berlangsung pada tekanan dan suhu konstan untuk zat pereaksi gas
Persamaan laju reaksi berdasarkan Hia et al (2009), dituliskan sebagai berikut :
r = kae ( RTEa ) × p l
C4 H8
m n
(
× p H 2 O × pcC 4 H 10 O 1−
1 PC 4 H 10 O
k eq PC 4 H 8 . P H 20 )
Dimana
r = Laju reaksi (mol/gram.jam)
ka = pre exponential factor
Ea = Energi aktivasi (j/mol)
R = Konstanta gas ideal (J/mol.K)
T = Temperatur (K)
p = tekanan parsial (MPa)
l, m, n = parameter yang dihitung berdasarkan data eksperimen
Sementara itu untuk menentukan tekanan parsial dapat ditentukan berdasarkan
persamaan yang terdapat pada buku (Fogler, 2016):
Komponen Mula-mula Bereaksi Sisa
C4H8 FA0 - FA0 . X FA0 - FA0 . X
H2O FB0 - FB0 . X FB0 - FB0 . X
C4H10O FC0 - FC0 . X FC0 - FC0 . X
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Wujud = Padat
Bentuk = sphere
Diameter = 4 mm
Bulk Density ( ρ ¿ = 3960 kg/m3
V = 20142,264 cm3
W = ρ × V = 159,527 kg
18. Menentukan Tube Reaktor
Menentukan ukuran tube
Diameter pipa dipilih berdasarkan pertimbangan perpindahan panas
berjalan dengan baik. Perpindahan panas dipengaruhi oleh koefisien
perpindahan panas. Semakin besar koefisien perpindahan panas, maka
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Pt : 15/16 in
Pitch : Triangular
Passes :1
Nt : 170
Berdasarkan Tabel 9 Kern (1965) maka didapat:
IDs = 15,25 In
= 1,271 Ft
= 0,387 M
Jarak dan Jumlah Baffle
Berdasarkan Kern (1965) jarak baffle yaitu 1/5 sampai 1 IDs. Pada
rancangan ini dipilih jarak baffle 0,5 IDs maka:
Baffle space = IDs × 0,5 = 7,625 in
Jumlah baffle = 195,86
¿ = 25,687 ≈ 26
Tinggi shell 7,625
Baffle space
Tebal shell
P×r
ts = +c
f × E−0,6 × P
Keterangan:
P = tekanan design (psi)
r = IDs/2 = jari-jari dalam shell (in)
f = allowable working stress (psi)
E = Efisiensi sambungan
C = faktor korosi (in)
ts = tebal shell (in)
Berdasarkan material yang dipilih diperoleh data sebagai berikut:
IDs = 15,25 in
F = 12650 psi
E = 0,8
C = 0,125
P design = (1 + over design) × tekanan operasi
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
√ ( )
2
ID
b = r - ( r−icr )2− −icr = 2,667 in = 0,068 m
2
OA = th + b + sf = 4,564 in = 0,122 m = 0,40 ft
Data Pendukung Head
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
Tc = 506,2 K
( )= ( )
n 0,273
T 293,15
− 1− − 1−
ρ saat Tin Tc 506,2 =0,788 g/ml
¿ A×B 0,269 ×0,256
− (1−
506,2 )
0,273
313,15
ρ saat Tout = = 0,766 g/ml
0,269 ×0,256
23. Berat Reaktor
Berat Shell
1
× π × ( ODs −IDs ) × Ls × ρsteel
2 2
Berat shell =
4
Diketahui:
ODs = 16 in = 0,406 m
IDs = 15,25 in = 0,387 m
Ls (Tinggi shell) = 16,322 ft = 4,975 m
ρcarbon steel = 7850 kg/m3
1
×3,14 × ( 0,406 −0,387 ) ×4,975 ×7850
2 2
Berat shell =
4
= 463,967
Sehingga berat shell adalah 463,967 kg.
Berat Head dan Bottom
Berat head dan bottom (B) = Vh × ρ steel
Diketahui:
Vh = 4,42 × 10-6 m3
ρcarbon steel = 7850 kg/m3
B = 4,42 × 10-6 × 7850 = 0,069
Sehingga berat head dan bottom adalah 0,069 kg.
Berat Tube
1
× π × ( OD −ID ) × Ls × ρsteel
2 2
Berat tube =
4
Diketahui:
OD tube = 0,540 in = 0,014 m
ID tube = 0,369 in = 0,009 m
Ls (Tinggi tube) = 16,322 ft = 4,975 m
Laporan 4A
Pra Rancangan Pabrik T-Butyl Alkohol dari Isobutene 2020-1-2
dan Air dari dengan Kapasitas 330.000 ton/tahun
1
Berat tube = ×3,14 × ( 0,014 2−0,0092 ) ×4,975 ×7850
4
= 3,150
Sehingga berat tube adalah 3,150 kg.
Berat fluida dalam reaktor
Berat bahan baku = 5710,765 kg/jam
Berat katalis = 159,527 kg
Berat pendingin = 31671,850 kg/jam
Berat fluida dalam reactor = berat bahan baku + berat katalis +
berat pendingin
= 37542,142 kg
Total berat reaktor
Total berat reaktor = berat shell + berat head dan bottom + berat
(W operasi) tube + berat fluida dalam reaktor
= 38009,328 kg
Total berat reaktor = berat shell + berat head dan bottom + berat
(W reaksi) tube
= 467,186 kg
Laporan 4A