Resensi Buku
Resensi Buku
Resensi Buku
Disusun oleh
T. A 2023/2024
SMA NEGERI 1 BALIGE
Resensi Novel
Hidup Apa Adanya
A. DATA BUKU
Judul Novel : Hidup Apa Adanya
Penulis : Kim Suhyun
Penerbit : Trans Media Pustaka
Penerjemah : Presilia Prihastuti
Genre : Self Improvement
Tebal : 296 Halaman
Tahun terbit : 2020 di Indonesia; 2016 di Korea
ISBN : 978-1036-29-4
B. PENDAHULUAN
1. Kepengarangan
Buku I Decided to Live as Myself atau dalam Bahasa Indonesia berjudul Hidup Apa Adanya
ditulis oleh Kim Suhyun, penulis asal Korea Selatan. Buku Hidup Apa Adanya menjadi karya
keempat yang ditulis oleh Kim Suhyun. Buku karya Kim Suhyun ini adalah buku pengembangan
diri yang menyajikan puluhan daftar hal-hal yang harus anda lakukan supaya hidup anda menjadi
lebih baik.
Buku Hidup Apa Adanya diketahui berasal dari hasil pemikiran dan refleksi Kim Suhyun atas
kehidupannya sendiri. Kim Suhyun menganggap buku ini sebagai sebuah motivasi yang
dirangkum dalam narasi. Buku Hidup Apa Adanya telah diterjemahkan ke dalam beberapa
bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Buku ini diterbitkan ke dalam Bahasa Indonesia pada bulan
Februari 2020 oleh penerbit Transmedia Pustaka.
C. ISI
1. Tujuan Penulisan Buku
buku yang mendorong pembacanya untuk bisa menjadi dirinya sendiri, supaya mereka bisa
mengutamakan dirinya sendiri sebelum mengikuti keinginan orang lain.
Buku ini berfokus pada membuat pembaca lebih mengenal diri lagi, dibanding memberikan
sebuah pembelajaran yang baru dan awam. Maka dari itu, para pembaca juga dapat
merefleksikan dirinya dengan membaca buku ini. Banyak narasi dalam buku ini yang selaras
dengan kehidupan nyata yang marak dialami pembaca.
Buku ini dapat memandu anda untuk belajar mencintai dirimu sendiri dan lebih teguh
terhadap pendirian diri dibandingkan mengikuti pendapat orang lain.
b. Ikhtisar Buku
Lelah ya jika harus hidup mengikuti berbagai pendapat atau penilaian orang lain. Standar
hidup seperti tidak ada ujungnya, hidup kita juga tidak akan memuaskan penilaian mereka
semua. Buku Hidup Apa Adanya akan membuka pikiran kita, bahwa apa pun pendapat dan
penilaian orang lain tak akan memberikan pengaruh besar pada kehidupan kita. Terutama,
pendapat orang lain tidak memengaruhi kebahagiaan anda.
Menjadi diri sendiri dan menerima keadaan apa adanya, sesuai dengan porsi yang
sebenarnya akan membuat kita bersyukur atas segala hal yang ada di hidup ini, hingga hal paling
kecil sekalipun.
Pada bab pertama buku ini, kita diajak untuk lebih mencintai diri sendiri tanpa
memedulikan pendapat orang lain. Hal pertama yang harus dilakukan adalah supaya bisa
menghormati diri anda sendiri. Setiap orang pasti pernah menyalahkan diri sendiri, bahkan ada
yang sering menyalahkan dirinya sendiri dengan berbagai alasan. Buku ini akan mengajarkan
anda untuk menghormati dirimu, bagaimanapun keadaanmu sekarang.
Bagian pertama ini akan berfokus pada memahami diri sendiri. Ini membahas mengenai
berdamai dengan bayangan diri sendiri dan membentuk hati yang sehat. Carl Gustav Jung,
seorang ahli ilmu psikoanalisis memaparkan penjelasan bahwa segala sifat yang ingin
disembunyikan oleh seseorang itu bagaikan sebuah bayangan, dan semua orang memiliki
bayangan masing-masing. Menurut Jung, supaya bisa membentuk hati yang sehat, seseorang
harus berdamai dengan bayangannya sendiri, karena bayangannya itu tak dapat dihilangkan.
Menurutnya, berdamai dengan bayangan diri sendiri adalah cara yang paling baik.
Pada bab kedua, anda akan diajak untuk menjadi diri sendiri tanpa terpengaruh
pandangan atau pendapat orang lain. Hal kedua yang harus dilakukan adalah hidup sebagai
dirimu sendiri. Seberapa sering anda berpikir dengan keras sebelum melakukan sesuatu, karena
anda takut akan pendapat orang lain? Supaya dapat mengatasi masalah itu, kita harus memasang
harga diri yang tepat.
Sebab harga diri akan menjadi unsur utama dalam sikap saling menghormati. Lalu, kita
harus memahami benar harga diri anda sendiri, dan menggunakannya dengan baik. Di buku
Hidup Apa Adanya ini, dijelaskan bahwa harga diri adalah energi yang berasal dari dalam diri,
yang terbentuk dari proses membangun kepercayaan dan menghormati diri sendiri.
Pada bab ketiga, akan dibahas tentang rasa insecure yang sering melanda kaum millenial.
Sebab, frekuensi menggunakan media sosial membuat kita lebih sering membandingkan diri
sendiri dengan orang lain. Lalu, pada bab keempat, akan dibahas tentang bagaimana cara
bersosialisasi yang lebih baik di masyarakat. Kemudian, di bab kelima akan dibahas cara yang
tepat untuk menghadapi dunia ini. Terakhir, pada bagian keenam, akan diberikan tips kehidupan,
agar hidup yang dijalani menjadi lebih baik.
Ada kalanya anda akan merasa sulit untuk menerima diri sepenuhnya, karena merasa diri
anda memiliki banyak kekurangan dan sudah pernah gagal berkali-kali. Menjalani hidup apa
adanya bukan seperti suatu dosa yang membahas tentang kelayakan. Kita tidak dapat terus
mengukur tingkat kebahagiaan dan kesempurnaan hidup kita dengan membandingkannya dengan
orang lain. Ada kalanya kita perlu kembali memeluk diri sendiri dan bersyukur atas segala hal
yang sudah ada atau sudah kita miliki.
b. Rekomendasi
Buku ini sangat direkomendasikan untuk masyarakat khususnya para remaja agar dapat kuat dan
tetap menjadi diri sendiri di taman sekarang. Setelah membaca buku ini saya merasa sangat
termotivasi untuk tetap kuat dan menerima juga mencintai diri saya.