Pokok Renungan: Kejadian 6:9-22

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Tema : “Bersiap untuk Selamat” (Kejadian 6:9-22)

Pokok Renungan

Setelah kejatuhan dalam dosa, keturunan Adam mulai melupakan Tuhan. Ketika
manusia mulai bertambah banyak dan mendiami berbagai tempat dibumi,
semakin jauh mereka dari Tuhan. hanya sedikit dari mereka yang masih
mengenal Tuhan dan mau menyembahNya.

Dari bacaan kita ini, Nuh, yang merupakan generasi ke-10 dari manusia
pertama, Adam (bnd. Kej. 5), dan keluarganya merupakan satu-satunya yang
masih menyembah Tuhan diantara manusia di bumi.

Kedekatan Nuh dengan Tuhan ini membuat Tuhan memilihnya diantara manusia
yang lain untuk diselamatkan. Karena kedekatannya ini, ia dan keluarganya
diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk melanjutkan kehidupan di bumi ini.

Untuk itu Tuhan kemudian berfirman kepada Nuh untuk membuat sebuah
bahtera yang merupakan kendaraan untuk dipakai oleh ia dan keluarganya
keluar dari malapetaka yang Tuhan timpakan kepada dunia yang penuh dengan
orang berdosa. Tuhan bukan saja memberikan perintah kepada Nuh untuk
membuat bahtera itu tetapi juga dengan detail tentang bentuk dan ukuran serta
apa saja yang akan diisi dalam bahtera itu. Dan Nuh kemudian melakukan
persis seperti apa yang Tuhan perintahkan kepadanya (ay. 22), itu membuat ia
dan keluarganya selamat dari banjir/bah yang sangat besar yang mampu
menghancurkan semua yang ada pada masa itu. Ketaatan Nuh ini memberikan
contoh yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya. Ia melakukan
sesuatu berdasarkan perintah Tuhan dan berpegang pada janji keselamatan
dari Tuhan. Ketaatan ini menjadikan manusia diselamatkan dan karena itu
nama Nuh selalu dikenang sepanjang masa.

Dari riwayat Nuh yang patuh pada perintah Tuhan ini memberikan pelajaran
penting bagi kita sebagai orang-orang yang mengaku percaya dan beriman
kepada Tuhan. Sebagai orang pecaya kita diberi pengharapan akan kehidupan
kekal dan karena pengharapan itu kita dapat bertekun dalam iman percaya
kepada Tuhan.

Kisah ini memberikan dua hal penting yang dapat kita renungkan dan ajarkan
kepada anak-anak. Yang pertama adalah tentang Firman Tuhan sebagai
petunjuk untuk keselamatan kita. Sebagaimana Nuh yang selalu dekat dengan
Tuhan membuat ia mendengar apa yang Tuhan perintahkan, demikian juga
kalau kita selalu dekat dengan Tuhan, kita akan memahami apa yang Tuhan
ingin kita lakukan untuk keselamatan kita. Jika jauh dari Tuhan, walaupun
firman itu kita dengar namun tidak akan berpengaruh pada kehidupan kita
sebagaimana orang-orang pada masa Nuh yang melihat dan tahu apa yang Nuh
lakukan namun mereka menganggapnya sebagai suatu hal yang bodoh.

Hal kedua yang dapat kita renungkan dan ajarkan kepada anak-anak adalah
bahwa ketaatan kepada firman Tuhan mendatangkan keselamatan. Banyak hal
dalam firman Tuhan tidak sejalan atau dianggap tidak sesuai dengan hikmat
dan pengetahuan dunia ini tetapi itu adalah jalan keselamatan yang benar
sesuai hikmat Allah. Hal itu yang dapat menyelamatkan kita sebagai manusia
berdosa. Ketaatan yang ditunjukkan Nuh pada masa itu bertentangan dengan
hikmat yang dunia pahami, namun Nuh melakukannya tepat seperti apa yang
perintahkan Tuhan walaupun ia sendiri tidak memahaminya (bnd. Ibr. 11:7)
dan ia sendiri tidak tahu kapan waktu yang Tuhan tentukan untuk
memusnahkan bumi dengan air bah.

Untuk itu ajak anak-anak untuk mulai membaca dan merenungkan firman
Tuhan secara rutin serta beribadah kepada Tuhan sehingga kita dapat
memahami apa yang Tuhan inginkan bagi keselamatan kita, sebagaimana yang
Tuhan janjikan bagi kita manusia.

Anda mungkin juga menyukai