Makalah Pangan Fungsional Antioksidan
Makalah Pangan Fungsional Antioksidan
Makalah Pangan Fungsional Antioksidan
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teknologi Pangan Fungsional)
Dosen Pengampu :
Suryani Une, S.TP., M.Sc
Dr. Yoyanda Bait, S.TP., M.Si
Disusun oleh:
Nur Zenap K. Supu 651420004
Dwi Cahyani Amelia 651420012
Nuraidah Hi. Dg Parumpa 651420018
Jihan Alqirah Nalole 651420002
Rai Endi Pranata 651420011
Firmansya Mokodompit 651420027
Yayan Kurniawan Olomia 651420032
Fahri Rahmawati Harun 6514200
Nuriska Alwi 65141800
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Pangan Fungsional...................................................................................2
1.2 Komponen Bioaktif..................................................................................
1.3 Antioksidan..............................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Jenis-jenis Antioksidan............................................................................
2.2 Penerapan di Masa Pandemi Covid-19....................................................5
BAB 3 KESIMPULAN
Kesimpulan....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................9
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pangan Fungsional
Pemilihan bahan pangan bukan hanya mementingkan aspek kandungan gizi
dan kelezatannya, tetapi juga juga pengaruhnya terhadap kesehatan (Goldberg,
1994). Kenyataan tersebut menuntut suatu bahan pangan tidak lagi sekedar
memenuhi kebutuhan dasar tubuh yaitu lezat dan bergizi, tetapi juga bersifat
fungsional. Dari sinilah lahir istilah pangan fungsional (Fungctional Foods) yang
telah popular di kalangan masyarakat.
Ada beberapa istilah untuk makakan yang berpengaruh terhadap kesehatan
yaitu : Fungctional Foods, Nutraceutical, Pharma Food, Designer Food, Vita
Food, Phytochemical, Food aceutical, Health Food, Natural Food dan Real
Food).
Jepang merupakan Negara yang paling tegas dalam memberi batasan
mengenai pangan fungsional. Para ilmuan Jepang menekankan pada tiga fungsi
dasar pangan fungsional, yaitu :
1. Sensory, warna dan penampilan yang menarik dan cita rasa yang enak
2. Nutritional, bernilai gizi tinggi
3. Physiological, mmemberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan
bagi tubuh
1.2 Komponen Bioaktif
1.3 Antioksidan
Antioksidan adalah molekul yang dapat menetralkan radikal bebas
dengan cara mendonorkan atau menerima satu elektron untuk
menghilangkan kondisi “elektron tidak berpasangan” (Muchtadi, 2013).
Dalam pengertian kimia, antioksidan adalah senyawa-senyawa pemberi
elektron (electron donors), tetapi dalam pengertian biologis lebih luas
lagi, yaitu semua senyawa yang mampu mengatasi dampak negatif
oksidan dalam tubuh seperti kerusakan elemen vital sel tubuh.
Keseimbangan antara oksidan dan antioksidan sangat penting karena
berkaitan dengan kerja fungsi sistem imunitas tubuh (Arifin, 2017).
Produksi antioksidan yang terjadi di dalam tubuh manusia secara
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-Jenis Antioksidan
Jenis antioksidan alami yang terkandung dalam bahan pangan antara lain
kelompok karatenoid dan flavonoid (Marsono, 2007). Beberapa macam
karatenoid yang terdapat dalam bahan pangan misalnya wortel, labu kuning,
ketela rambat yang mengandung karatenoid jenis beta karoten, jeruk, telur dan
jagung mengandung karatenoid jenis lutein, zeaxantine, serta tomat, semagka dan
anggur mengandung karatenoid jenis likopen. Efek antioksidan kelompok
karatenoid dapat bermanfaat bagi tubuh meliputi, menetralkan radikal nenas yaitu
senyawa yang dapat merusak sel dan mengakibatkan timbulnya penyakit kanker,
meningkatkan pertahanan oksidasi, menyehatkan mata, membantu meningkatkan
kesehatan prostat serta membantu mencegah timbulkanya penyakit jantung
(Marsono, 2007).
Antioksidan kelompok flavonoids antara lain berupa senyawa antosianin,
flavinols, favonones, serta proanthosianin. Bahan pangan yang mengandung
antioksidan kelompok flavonoids banyak terdapat pada buah-buahan seperti berry,
cery, anggur dan apel. Selain itu juga terdapat pada teh, coklat, bawang merah,
brokoli dan kacang tanah. berdasarkan (Marsono, 2007) antioksidan kelompok
flavonoids dapat memberikan efek bagi tubuh seperti, meningkatkan pertahanan
antioksidan tubuh, memperbaiki fungsi otak, menjaga kesehatan jantung,
meetralkan radikal bebas. Adapun flavonoids jenis isoflavon banyak terdapat
dalam kedelai yang dapat membantu mempertahankan kesehatan tulang dan otak
serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Selain kelompok karatenoid dan flavonoids, vitamin juga dapat sebagai
antioksidan. Jenis vitamin tersebut adalah vitamin C dan vitamin E yang banyak
terdapat pada buah-buahan dan biji-bjian. Berdasarkan Suter, (2013) bahwa efek
yang ditimbulkan pada tubub adalah menetralkan radikal bebas, meningkatkan
kesehatan tulang dan jantung serta meningkatkan kekebalan tubuh. Sedangkan
untuk vitamin C memiliki fungsi antioksidan yang signifikan pada membran sel
dan lipoprotein.
Menurut Subroto (2008) salah satu jenis mineral yang bersifat antioksidan
yaitu selenium (Se) yang terdapat pada bahan pangan seperti ikan, daging merah,
4
biji-bijian, bawang putih, hati dan telur. Efek yang ditimbulkan pada tubuh antara
lain menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel dan meningkatkan
kekebalan tubuh. Terdapat komponen bioaktif yang dominan dalam teh yakni
Epigallocattechin gallate (EGCG) yang memiliki kemampuan mencegah radikal
bebas dan juga berfungsi untuk antiatherogenic, antithrombotic dan antimicrobial
(Khosman, 2006).
BAB III
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, F. (2020). Panduan Gizi Seimbang pada Masa Pandemi COVID –
19.KEMENKES.
Goldberg, I. (1994). Fungctional Foods. Designer Food, Pharmafoods,
Nutraceuticals.
Khosman, A. (2006). Solusi Makanan Sehat. PT. Rajagrafindo Persada.
Mappa, M. R., Kuna, M. R., & Akbar, H. (2021). Pemanfaatan Buah Nanas
(Ananas comosus L.) Sebagai Antioksidan Untuk Meningkatkan Imunitas
Tubuh di Era Pandemi Covid 19. 2(3), 63–67.
Marsono, Y. (2007). Prospek Pengembangan Makanan Fungsional. Makalah
Disampaikanpada Seminar Nasional Dalam Rangkan “National Food
Technology Competation(NFTC).”
Subroto, M. (2008). Real Food, True Health. Makanan Sehat Untuk Hidup Lebih
Sehat. PT. Agromedia Pustaka.
Suter, I. K. (2013). Pangan Fungsional dan Prospek Pengembangannya.
Andriawan, D. (2015). Rahasia hidup sehat ala nabi SAW solo: AL Fath Publishing
Soebahar, M.E et al. 2015. Mengungkapkan rahasia buah kurma dan zaitun dari
petunjuk hadist dan penjelasan sains. Ulul albab volume 16, No 2, Tahun
2015
Purwanto, Sigit, dkk. 2016. Ekstraksi Minyak dari Biji Kurma (phoenix
dactylifera l.) dengan Metode Soxhlet Extraction dengan Menggunakan
Etil Esetat. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 5, No. 2, 54.
Apriyanti, Rosy Nur, dkk. 2016. Kurma dari Gurun ke Tropis.Depok : PT. Trubus
Swadaya.
Rostita. 2009. Khasiat dan Keajaiban Kurma. Bandung: PT. Mizan Pustaka.