Makalah Manajemen Kualitas
Makalah Manajemen Kualitas
Makalah Manajemen Kualitas
MANAJEMEN KUALITAS
Disusun Oleh:
1. Muhammad Dwi Saputra 2101110101
2. Fauzia Septiani 2101110212
3. Wyndi Agustiara 210111086
4. Rifa Meriska Nasution 2101110102
Dosen Pengampu :
Yunidar Erlina, SE, M.Si
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
makalah ini ditujukan kepada Ibu Yunidar sebagai Dosen Mata Kuliah Manajemen
Operasional. Makalah ini membahas tentang Kualitas Manajemen (Quality Management)
yang terdiri dari Kualitas dan strategi, Standar Kualitas Internasional, Total Quality
Management beserta perangkatnya, dan Perana Inspeksi
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Manajemen
Operasional.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................. 2
Bab I. Pendahuluan....................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Tujuan................................................................................................
1.3 Manfaat..............................................................................................
Bab II. Pembahasan....................................................................................
2.1 Kualitas dan Strategi...............................................................................
2.2 Standar kualitas Internasional....................................................................
2.3 Total Quality Management........................................................................
2.4 Perangkat TQM......................................................................................
2.5 Peranan Inspeksi....................................................................................
Bab III. Penutup.........................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................
BABI
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pembuatan makalah ini didasari untuk memenuhi tugas kuliah Manajemen Operasinal
sebagai Mata Kuliah wajib yang memiliki bobot 2 SKS. Tujuan dari tugas ini adalah
mengerti dan memahami tentang Quality Management
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara lebih rici dan detail mengenai
manajemen kualitas dan berbagai perangkat TQM. Konsep TQM merupakan konsep
yang dapat memperbaiki kualitas suatu produk dalam perusahaan dengan berbagai
cara antara lain Perbaikan berkesinambungan, six sigma, pemberdayaan pekerja,
benchmarking dan banyak lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
DefinisiKualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas
tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan
pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer
produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat
produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang
bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.
Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran produk-
produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja, pelangan, pemasok,
distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang
menjadi panduan sehari-hari untuk semua orang.
2.2 Standar Kualitas Internasional
ISO 9000
Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan kualitas, ISO 9000. ISO
9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan
oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali
dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical
Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem
manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna
menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.
Sertifikasi ISO 9000
Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses selama 9 hingga 18 bulan
yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang
terus berjalan terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya.
Manfaat ISO 9000:
Citra publik yang positif dan ekspos yang berkurang terhadap kewajibannya
Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan polusi melalui minimalisasi dampak
ekologis dari produk dan aktivitas perusahaan
Ketaatan dengan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan keunggulan
bersaing
Berkurangnya kebutuhan untuk melakukan audit majemuk
Sertifikasi ISO 14000
Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara eksternal oleh badan audit
yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ, Badan Akreditasi
Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia.
Manfaat ISO 14000:
1. a. Perbaikan Berkesinambungan
TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang,
peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah setiap aspek dari operasi
perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang tidak akan pernah dapat
diraih, tetapi selalu diupayakan.
Plan-Do-Check-Act
Walter Shewhart, pelopor manajemen kualitas, mengembangkan sebuah model lingkaran yang
dikenal sebagai PDCA (plan, do, check, act) yang menurutnya adalah suatu perbaikan
berkesinambungan versinya sendiri.
2. Six Sigma
Six sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan menurunkan biaya.
Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatu strategi karena berfokus
pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena mengikuti six sigma improvement model formal, dan
sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir,
histogram, dan statistical process control/SPC) untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan
dalam bisnis.
Metodologi Six Sigma
Untuk melakukan peningkatan terus menerus menuju target Six Sigma dibutuhkan suatu pendekatan
yang sistematis, berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta (systematic, scientific and fact
based)dengan menggunakan peralatan, pelatihan dan pengukuran sehingga ekspektasi dan
kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi (Simon, 2005). Saat ini terdapat dua pendekatan yang biasa
digunakan dalam Six Sigma, yaitu :
1. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control)
Metodologi DMAIC digunakan saat sudah terdapat produk atau proses di perusahaan, namun belum
dapat mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan.
1. JIT memangkas biaya kualitas. Hal ini terjadi karena rework, scrap, investasi persediaan
dan biaya akibat barang yang rusak berkaitan langsung dengan persediaan yang ada. Dengan
penerapan JIT berarti hanya terdapat sedikit persediaan, biayanya juga lebih rendah. Selain itu,
persediaan menyembunyikan kualitas yang buruk.
2. JIT meningkatkan kualitas. Karena mempersingakat lead time, JIT juga menjaga bukti
kesalahan tetap baru dan membatasi jumlah sumber kesalahan yang potensial. Oleh karena itu, JIT
menciptakan sebuah sistem peringatan akan adanya permasalahan kualitas, baik dalam perusahaan
maupun dengan para penjual.
3. Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta sistem JIT yang lebih
baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki persediaan adalah melindungi kinerja produksi yang
buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka
JIT membuat perusahaan dapat mengurangi semua biaya yang terkait pada persediaaan.
f. Konsep Taguchi
Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses,
yaitu ketangguhan kualitas (quality robustness), fungsi kerugian kualitas (quality loss function-QLF)
dan kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality)
Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah produk yang dapat diproduksi secara beragam
dan konsisten dalan segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan bukan
menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih
murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi produk yang
tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan mengganggu kualitas
produk.
Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas rendah
dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk semakin jauh dengan
keinginan pelanggan. Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya
garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya yang dianggap
sebagai biaya bagi masyarakat. Kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality) merupakan
sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan
sasaran.
2.4 Perangkat TQM
1. Lembar periksa, adalah suatu formulir yang dirancang untuk mencatat data. Karakteristik
Data dapat dicatat dengan mudah
Data dapat dipahami dengan mudah
Mencegah terjadinya data hilang (missing data)
Dapat menentukan sumber persoalan
Memungkinkan pemecahan persoalan dengan cepat
Dipakai untuk memeriksa beberapa item secara bersamaan
Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan data
1. Diagram sebar, menunjukkan hubungan antara dua pengukuran.
Langkah-langkah pembuatan Diagram Tebar
1. sangat kompleks
2. Memerlukan dedikasi dan kesabaran
3. Bisa jadi sulit dalam memfasilitasinya
4. Diagram pareto, adalah sebuah metode untuk metode untuk mengelola kesalahan, masalah,
atau cacat guna membantu memusatkan perhatian untuk upaya penyelesaian masalahnya.
Prosedur:
Tetapkan klasifikasi data
Tentukan kerangka waktu
Kumpulkan data
Rangking penyebab-penyebab (causes)
Bangun Tabel
Gambarkan Histogram
1. Diagram alir (flow chart), diagram kotak yang secara grafis menggambarkan sebuah proses
atau sistem. Manfaat:
Untuk memahami proses
Mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan
Membantu pekerja untuk mengetahui, dimana posisi mereka di dalam proses
Membangkitkan dukungan melalui partisipasi
1. Histogram
Histogram merupakan alat yang menggambarkan penyebaran distribusi frekuensi, yaitu pengaturan
data berdasarkan magnitude, berupa grafik balok. Balok-balok yang terdapat dalam histogram
dihasilkan dari persamaan sturge yang memberikan jumlah kelas-kelas data yang terdapat dalam
grafik histogram setelah kita mendapatkan perkiraan jumlah kelas, dapat diperoleh interval kelas
dengan membagi range data dengan jumlah kelas yang diperoleh.
Statistical Process Control (SPC) atau Pengendalian Proses Statistikal adalah seperangkat alat
pemecahan masalah yang baik, berguna dalam mencapai stabilitas proses dan memperbaiki
kapabilitas melalui pengurangan variabilitas.
2.5 Peranan Inspeksi
Peranan Inspeksi
Sebuah sistem operasi yang baik mempunyai suatu pengendalian atas proses yang dilakukan. Tugas
manajemen operasi bukan hanya membuat sistem-sistem, namun juga memastikan sistem tersebut
memenuhi standar dengan inspeksi. Inspeksi ialah suatu cara memastikan operasi telah mencapai
kualitas yang diharapkan.
Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, perabaan, penimbangan, atau pemeriksaan produk dengan
tujuan menemukan proses yang buruk sesegera mungkn. Perlu diingat, inspeksi tidak memperbaiki
kekurangan dalam sistem atau atau cacat pada produk atau mengubah suatu produk dan
meningkatkan nlainya. Inspeksi hanya berfungsi menemukan kekurangan atau cacat.
Inspeksi utamanya berfokus pada dua masalah besar, yaitu (1) Kapan inspeksi dilakukan dan (2)
Dimana inspeksi dilakukan. Memutuskan kapan dan dimana inspeksi dilakukan bergantung pada
jenis proses dan nilai tambah pada setiap tahap. Inspeksi dapat dilakukan pada salah satu tuitik
berikut:
3.1 KESIMPULAN
Dari pembuatan makalah ini kami dapat mengambil kesimpulan antara lain: Kualitas
merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Total
Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi
keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu
perbaikan berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT),
konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM
3.2 SARAN
Adapun saran yang bisa kami berikan antara lain :
1. Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan berbagai referensi dari berbagai sumber
untuk menambah informasi tentang Quality Management
2. Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan EYD
DAFTAR PUSTAKA
- Jay Heizer dan Barry Render, 2009, Operations Management, 9th ed, Pearson Int’l
- Chase, Jaqobas, Aquilano, 2007, Operations Management for Competitive Advantage, 10th
ed, Mc Graw Hill
-www.google.com/manajemen+kualitas