Bab I

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG GILEAD PADA AN.

Q
10TAHUN DENGAN ATRIAL SEPTAL DEFECT DI SILOAM
HOSPITALS KEBON JERUK

Nama:
1. Cici Sinulingga AMD.Kep
2. Jeffry Aprilian Sugara AMD.kep
3. Siti Mutmainah S.Kep

IKATAN NURSE KARDIOVASKULER INDONESIA (INKAVIN)


JAKARTA
2022
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Konsep
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Patofisiologi
2.1.4 Pemeriksaan Medik
2.1.5 Penatalaksanaan Medik
2.2 Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
2.2.3 Perencanaan

BAB III TINJAUAN KASUS


3.1 Pengkajian
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.3 Perencanaan
3.4 Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN dan SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan abnormalitas pada dinding

jantung, sekat jantung, katub jantung maupun pembuluh darah besar yang keluar dari

jantung. Abnormalitas ini biasanya terjadi pada masa awal kehamilan dan masa

pembentukan embrio, pada minggu ketiga dan kedelapan minggu kehamilan

(Novatriyanto, dkk 2018). Tidak hanya itu penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan

kelainan bawaan yang dapat menyebabkan kematian pada awal tahun kelahiran.

World Health Organization (WHO), terdapat 3.000.000 anak yang lahir dengan

kelainan kongenital dimana 70% bayi tidak dapat bertahan hidup dan meninggal pada

bulan pertama kehidupan), dan diperkirakan 10% sampai 20% bayi cacat dengan

penyakit jantung bawaan (Miranda, Purnama 2021).

PJB didunia diperkirakan meningkat secara stabil mencapai sembilan per 1.000

kelahiran dapat hidup. Bedasarkan Prevalens kelahiran bayi dengan penyakit jantung

bawaan terbesar berada di Asia. Amerika Utara (6,9 per 1000 kelahiran), Eropa (8,2 per

1000 kelahiran) dan Asia (9,3 per 1000 kelahiran) diikuti oleh dan (van der Linde et al.,

2011).

Indonesia sekitar 4.8 juta anak lahir setiap tahun sebanyak 40.000 sampai 50.000

anak menderita penyakit jantung bawaan. Sedangkan berdasarkan statistik Rumah Sakit

Jantung Anak Harapan Kita tahun 2019 sebanyak 1037 pasien anak menderita penyakit

jantung bawaan dan pada bulan Januari sampai juni 2020 sebanyak 406 pasien yang

menderita penyakit jan1tung bawaan (Ina, dick 2021).

Pada umumnya kelainan jantung bawaan dapat dideteksi sejak lahir, namun tak

jarang gejalanya baru muncul setelah bayi berumur beberapa minggu atau beberapa
bulan. Gejala umum dari penyakit jantung bawaan adalah sesak nafas dan bibir terlihat

kebiru-biruan. Penyakit jantung bawaan dibagi menjadi dua golongan besar yaitu:

Penyakit Jantung Bawaan Non Sianotik dan Penyakit Jantung Bawaan Sianotik. Penyakit

Jantung Bawaan Non Sianotik seperti Atrial Septal Defect (ASD), Ventricular Septal

Defect (VSD). Penyakit Jantung Bawaan Sianotik terdiri dari: Sub Arterial Doubly

Committed (SADC), ASD clouser, Pulmonal stenosis, Tetralogi Of fallot, Duktus

Arterious Patent (PDA), Transposition Of The Great Arteries (TGA), Hipoplastic left

heart syndrom, Double outlet right ventrikel.

Atrial Septal Defect (ASD) merupakan cacat yang disebabkan karena kegagalan

penutupan septum antara atrium kanan dan kiri. ASD salah satu kelainan cacat jantung

bawaan non sianotik yang paling sering terjadi ada sekitar 25% terjadi pada anak-anak.

(Alexsandra, 2021).

Pada tahun 2019 di Amerika Serikat bedasarkan data sensus penduduk kelahiran

diperkirakan bahwa setiap tahun sekitar 2.118 lahir dengan Atrial Septal Defec (ASD).

Pada keseluruhan kasus ASD yang terdiagnosis diperkirakan mencapai 3,89 per 1000

anak-anak dan 0,88 per 1000 orang dewasa. Ada sekitar 75% penyakit jantung bawaan

pada anak anak dan dewasa menderita ASD dengan jenis ostium secundum. (Alexsandra,

2021).

Adapun Faktor penyebab terjadinya ASD sampai saat ini tidak dapat diketahui secara

pasti. Proses genetik atau pembentukan kromosom pada awal kehamilan merupakan

salah satu resiko yang dapat menyebabkan terjdinya kegagalan pembentukan. Tidak

hanya itu seperti gaya hidup (merokok atau penyalahgunaan alkohol), serta kondisi

medis tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu. juga dapat menyebabkan terjadinya

ASD. (Mayo Clinic, 2018).


Pada penderita ASD tanda dan gejala yang dapat muncul yakni dipsneu, kelelahan

dan keterbatasan aktifitas. Hal ini disebabkan karena terjadinya shunting peredaran darah

antara sirkulasi sistemik dan paru paru. Pada sebagian anak anak dengan masalah ASD

bebas dari gejala, akan tetapi tingkat intoleransi yang lebih, ganguan aritmia, ganguan

disfungi ventrikel dan peningkatan tekanan pulmonal paru dengan bertambahnya usia

memnyebabkan penurunan harapan hidup berkurang dan pada orang dewasa jika tidak

diobati dapat menyebabkan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian. (Alexsandra,

2021).

Berdasarkan prevelen yang ada dan latar latar belakang diatas, maka Kelompok

PKKvTD ingin lebih mengetahui serta mampu melakukan asuhan keperawatan pada

pasien dengan kasus penyakit jantung bawaan. yaitu khususnya ASD. Perawat

diharapkan mengetahui tanda dan gejala pasien dengan PJB sehingga tindakan yang

diberikan pada pasien tepat sesuai tanda dan gejala yang timbul.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa definisi dari ASD?

2) Apa saja etiologi, petofisiologi dan penatalaksanaan dari ASD?

3) Bagaimana konsep asuhan keperawatan ASD?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Kelompok PKKvTD Mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien

dengan kasus Penyakit Jantung Bawaan (PJB) khususnya ASD.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui pengertian dari ASD

2) Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik spesifik dari ASD


3) Untuk mengetahui penatalaksanaan medis pada ASD

1.4 Manfaat Penelitian

Makalah ini bermanfaat untuk pembaca sebagai acuan awal sebelum melakukan praktik

asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit jantung bawaan khususnya ASD.

Anda mungkin juga menyukai