Bab I
Bab I
Bab I
Q
10TAHUN DENGAN ATRIAL SEPTAL DEFECT DI SILOAM
HOSPITALS KEBON JERUK
Nama:
1. Cici Sinulingga AMD.Kep
2. Jeffry Aprilian Sugara AMD.kep
3. Siti Mutmainah S.Kep
BAB IV PEMBAHASAN
jantung, sekat jantung, katub jantung maupun pembuluh darah besar yang keluar dari
jantung. Abnormalitas ini biasanya terjadi pada masa awal kehamilan dan masa
(Novatriyanto, dkk 2018). Tidak hanya itu penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan
kelainan bawaan yang dapat menyebabkan kematian pada awal tahun kelahiran.
World Health Organization (WHO), terdapat 3.000.000 anak yang lahir dengan
kelainan kongenital dimana 70% bayi tidak dapat bertahan hidup dan meninggal pada
bulan pertama kehidupan), dan diperkirakan 10% sampai 20% bayi cacat dengan
PJB didunia diperkirakan meningkat secara stabil mencapai sembilan per 1.000
kelahiran dapat hidup. Bedasarkan Prevalens kelahiran bayi dengan penyakit jantung
bawaan terbesar berada di Asia. Amerika Utara (6,9 per 1000 kelahiran), Eropa (8,2 per
1000 kelahiran) dan Asia (9,3 per 1000 kelahiran) diikuti oleh dan (van der Linde et al.,
2011).
Indonesia sekitar 4.8 juta anak lahir setiap tahun sebanyak 40.000 sampai 50.000
anak menderita penyakit jantung bawaan. Sedangkan berdasarkan statistik Rumah Sakit
Jantung Anak Harapan Kita tahun 2019 sebanyak 1037 pasien anak menderita penyakit
jantung bawaan dan pada bulan Januari sampai juni 2020 sebanyak 406 pasien yang
Pada umumnya kelainan jantung bawaan dapat dideteksi sejak lahir, namun tak
jarang gejalanya baru muncul setelah bayi berumur beberapa minggu atau beberapa
bulan. Gejala umum dari penyakit jantung bawaan adalah sesak nafas dan bibir terlihat
kebiru-biruan. Penyakit jantung bawaan dibagi menjadi dua golongan besar yaitu:
Penyakit Jantung Bawaan Non Sianotik dan Penyakit Jantung Bawaan Sianotik. Penyakit
Jantung Bawaan Non Sianotik seperti Atrial Septal Defect (ASD), Ventricular Septal
Defect (VSD). Penyakit Jantung Bawaan Sianotik terdiri dari: Sub Arterial Doubly
Arterious Patent (PDA), Transposition Of The Great Arteries (TGA), Hipoplastic left
Atrial Septal Defect (ASD) merupakan cacat yang disebabkan karena kegagalan
penutupan septum antara atrium kanan dan kiri. ASD salah satu kelainan cacat jantung
bawaan non sianotik yang paling sering terjadi ada sekitar 25% terjadi pada anak-anak.
(Alexsandra, 2021).
Pada tahun 2019 di Amerika Serikat bedasarkan data sensus penduduk kelahiran
diperkirakan bahwa setiap tahun sekitar 2.118 lahir dengan Atrial Septal Defec (ASD).
Pada keseluruhan kasus ASD yang terdiagnosis diperkirakan mencapai 3,89 per 1000
anak-anak dan 0,88 per 1000 orang dewasa. Ada sekitar 75% penyakit jantung bawaan
pada anak anak dan dewasa menderita ASD dengan jenis ostium secundum. (Alexsandra,
2021).
Adapun Faktor penyebab terjadinya ASD sampai saat ini tidak dapat diketahui secara
pasti. Proses genetik atau pembentukan kromosom pada awal kehamilan merupakan
salah satu resiko yang dapat menyebabkan terjdinya kegagalan pembentukan. Tidak
hanya itu seperti gaya hidup (merokok atau penyalahgunaan alkohol), serta kondisi
dan keterbatasan aktifitas. Hal ini disebabkan karena terjadinya shunting peredaran darah
antara sirkulasi sistemik dan paru paru. Pada sebagian anak anak dengan masalah ASD
bebas dari gejala, akan tetapi tingkat intoleransi yang lebih, ganguan aritmia, ganguan
disfungi ventrikel dan peningkatan tekanan pulmonal paru dengan bertambahnya usia
memnyebabkan penurunan harapan hidup berkurang dan pada orang dewasa jika tidak
2021).
Berdasarkan prevelen yang ada dan latar latar belakang diatas, maka Kelompok
PKKvTD ingin lebih mengetahui serta mampu melakukan asuhan keperawatan pada
pasien dengan kasus penyakit jantung bawaan. yaitu khususnya ASD. Perawat
diharapkan mengetahui tanda dan gejala pasien dengan PJB sehingga tindakan yang
diberikan pada pasien tepat sesuai tanda dan gejala yang timbul.
Makalah ini bermanfaat untuk pembaca sebagai acuan awal sebelum melakukan praktik
asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit jantung bawaan khususnya ASD.