Teori Senam Lansia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Sudah merupakan hukum alam bahwa setiap manusia akan bertambah umur nya dan

fungsi-fungsi tubuh akan berubah sesuai pertambahan umur.

Menurut para peneliti dari British Journal of Sports Medicine pada tahun 2014, orang
lanjut usia, atau lansia, yang aktif bergerak dan berolahraga terbukti lebih sehat dan
memiliki risiko yang lebih kecil terhadap penyakit kronis.

 Selain itu, lansia yang aktif bergerak juga lebih sedikit menderita gangguan kognitif,
fungsi fisik, dan mentalnya juga masih terbilang baik ketimbang yang jarang olahraga.
Untuk itu Lansia amat penting secara rutin melakukan senam lansia.

Senam lansia adalah olah raga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan pada
lansia. Aktivitas olah raga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan sehat, karena
melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu
menghilangkan radikal bebas yang ada didalam tubuh.

Adapun manfaat senam lansia yaitu Bermanfaat untuk menghambat proses penuaan,
jika dilakukan secara teratur akan mendapat kesegaran jasmani yang baik, mencegah
terjadinya kehilangan massa tulang, terpeliharanya kekuatan otot, daya tahan tubuh dan
kelenturan persendian, terpeliharanya kesehatan jantung dan system pernapasan
menjadi baik, tekanan darah menjadi stabil dan dapat meningkatkan peredaran darah,
sehingga dapat menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa bahagia,bisa tidur lebih
nyenyak dan pikiran tetap segar

Senam lansia terdapat berbagai jenis dari senam kebugaran, senam osteoporosis,
senam otak, senam diabates mellitus dan senam persendian

Dalam melakukan senam lansia patut memperhatikan beberapa hal gerakannya bersifat
dinamis, bertahap meningkat, adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan,
lama latihan berlangsung kurang lebih 15-60 menit, frekuensi latihan minimal 3x/minggu,
selalu mempertahankan keselamatan, tidak dianjurkan bila tekanan darah lebih dari 180
mmHg, dan berpenyakit berat

Ketika melakukan senam lansia ada beberapa tips yaitu sebelum dan sesudah senam
selalu minum air putih terlebih dahulu untuk menggantikan keringat yang hilang, senam
harus selalu di awasi oleh pelatih, agar tidak terjadi cedera, jika latihan senam dilakukan
diluar ruangan, sebaiknya waktu senam dilakukan saat pagi atau sore hari.

Itulah beberapa manfaat senam pada lansia yang harus diketahui para orang lanjut usia.
Mari ajak kerabat atau keluarga yang sudah berusia lansia untuk mulai melakukan
senam/ olah raga.

Senam lansia adalah salah satu latihan fisik yang dapat membakar kalori dan melatih
otot jantung. Meski namanya senam lansia, olahraga yang satu ini ternyata juga sesuai
untuk usia berapa pun dan tingkat kebugaran apa pun.

Setidaknya, para Lansia melakukan gerakan senam ini selama 30 menit sehari. Dengan
meluangkan sedikit waktu Anda telah melakukan salah satu latihan yang dapat
menunjang kondisi kesehatan. Ditambah lagi, melakukannya secara rutin 5 hari dalam
seminggu akan mampu meningkatkan energi para lansia.
Manfaat senam lansia untuk kesehatan
Pada dasarnya, senam lansia adalah serangkaian gerak atau latihan fisik
yang dilakukan oleh orang lanjut usia untuk meningkatkan kemampuan
fungsionalnya. Jenis aktivitas ini memiliki gerakan yang teratur, terarah, dan
terencana, yang disesuaikan dengan berbagai perubahan tubuh pada
lansia.
Umumnya, senam untuk orang lanjut usia memiliki gerakan dan kecepatan
yang lebih lambat dibandingkan dengan senam aerobik. Meski demikian,
sama seperti aerobik, senam ini juga biasanya dilakukan secara
berkelompok dengan iringan musik tertentu. Hal ini dilakukan untuk
membawa suasana yang ceria, sehingga bisa menjadi sarana untuk melepas
penat dan kelelahan yang rentan terjadi pada kelompok usia ini.

Adapun sebagaimana olahraga lansia pada umumnya, senam ini juga


membawa beragam manfaat. Senam ini disebut dapat membantu
meningkatkan kerja jantung, sehingga orang lanjut usia bisa memiliki
peredaran darah yang lebih baik. Tak hanya itu, jenis aktivitas ini juga telah
terbukti dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga bisa
mengurangi risiko hipertensi hingga penyakit jantung.
Selain itu, senam secara rutin juga bisa membantu melawan radikal bebas
dalam tubuh, sehingga bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan.
Adapun hal ini merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan tubuh
lansia yang sehat dan bugar, sehingga bisa terhindar dari berbagai
penyakit.
Adapun secara mental, sebagaimana olahraga pada umumnya, senam ini
juga dapat membantu meningkatkan mood pada lansia. Pasalnya, dilansir
dari Help Guide, olahraga dapat melepaskan hormon endorfin, yaitu
hormon pereda stres, sehingga orang yang melakukannya akan merasa
bahagia.
Selain itu, ada manfaat lain untuk lansia jika melakukan senam ini secara
rutin. Manfaat tersebut adalah:

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.


 Mengontrol kadar gula darah, sehingga bisa terhindar dari diabetes.
 Membangun kekuatan otot dan tulang, sehingga bisa mencegah
osteoporosis.
 Meningkatkan kelenturan tubuh.
 Menjaga keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh.
 Meningkatkan energi.
 Mengurangi ketegangan dan kecemasan.
 Meningkatkan kemampuan kognitif.
 Mencegah depresi.
 Meningkatkan hubungan sosial.
Lanjutkan Membaca

Berbagai gerakan senam lansia


Meski senam umumnya berkelompok, senam ini bisa saja Anda lakukan
sendiri secara teratur untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Namun,
pastikan lansia harus ada dalam kondisi yang nyaman dan baik saat
melakukannya.
Bila perlu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan instruktur
olahraga sebelum memulai aktivitas ini untuk mengetahui keamanan dan
manfaatnya untuk lansia. Berikut adalah beberapa gerakan senam lansia
yang bisa Anda praktikkan di rumah.
 Gerakan peregangan leher
Jenis gerakan ini bisa menjadi salah satu bentuk latihan peregangan untuk
lansia. Gerakan ini dapat membantu meregangkan otot, meningkatkan
kelenturan, serta melatih persendian pada bagian leher.
Untuk melakukannya, Anda hanya cukup menolehkan kepala ke kanan dan
kiri, menundukkan dan menegakkan kepala, serta memiringkan kepala ke
samping kanan dan kiri. Masing-masing gerakan kepala dilakukan selama 8
kali.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan gerakan memutar leher. Caranya,
secara perlahan putar kepala Anda ke arah bahu kiri, tahan selama 5 detik,
kemudian kembali ke posisi awal. Lakukan hal yang sama ke arah bahu
kanan. Adapun gerakan ini bisa dilakukan dalam tiga putaran di setiap sisi.

 Mengangkat lengan
Gerakan senam ini dapat membantu meningkatkan kekuatan bahu dan
lengan lansia. Jenis gerakan ini bisa Anda lakukan dalam posisi duduk atau
sambil berdiri, dengan tetap menjaga posisi kaki tegak di atas lantai.

Untuk mempraktikkannya, tarik napas perlahan kemudian angkat kedua


lengan Anda ke atas kepala sambil menghembuskan napas. Tahan posisi
selama satu detik, kemudian turunkan lengan sambil menarik napas
kembali. Lakukan hal tersebut selama 10-15 kali.

Agar mendapatkan otot yang lebih kuat, Anda bisa mempraktikkan gerakan
ini sambil menggenggam barbel ringan atau barang lainnya. Selain itu, cara
serupa juga bisa Anda lakukan dengan menggerakkan lengan lurus ke
depan atau merentangkannya ke samping.

 Peregangan pinggang
Setelah leher dan lengan, area otot punggung dan pinggang lansia juga
butuh peregangan. Untuk mempraktikkannya, Anda perlu berdiri tegak
dengan kaki terbuka selebar pinggul dan posisi lengan berada pada
samping badan.

Kemudian, miringkan badan Anda ke samping kanan, tahan selama dua


detik dan kembali ke posisi semula. Lakukan hal yang sama ke arah sisi kiri,
hingga mengulang tiga kali untuk setiap sisi.

Selain memiringkan badan, Anda juga bisa meregangkan otot pinggang


dengan gerakan memutar pinggang. Anda hanya cukup memutar pinggang
ke kanan dan tahan selama kurang lebih 5 detik, lalu kembali ke posisi
semula. Lakukan hal yang sama dengan memutar pinggang ke sisi kiri
Anda.

 Berdiri satu kaki


Selain peregangan, gerakan senam ini juga bisa berupa latihan
keseimbangan untuk lansia. Cara ini bisa Anda praktikkan dengan
melakukan gerakan berdiri satu kaki.
Untuk mempraktikkannya, Anda hanya cukup berdiri pada belakang kursi
atau suatu benda yang kokoh untuk Anda jadikan pegangan. Setelah itu,
angkat satu kaki Anda sambil tangan memegang benda yang ada pada
depan Anda. Kemudian tahan posisi selama 10 detik.

Lakukan gerakan yang sama dengan mengangkat kaki pada sisi lainnya.
Ulangi selama 10-15 kali untuk masing-masing sisi kaki Anda.

 Gerakan jinjit
Selain melatih keseimbangan kaki, gerakan ini memperkuat area betis dan
pergelangan kaki. Dengan kaki yang kuat, lansia dapat berjalan lebih
mudah dan bisa melakukan aktivitas fisik lainnya secara baik.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda bisa melakukan gerakan jinjit.


Caranya, Anda hanya cukup berdiri di belakang kursi. Sambil berpegangan
pada kursi tersebut, tarik napas kemudian hembuskan napas sambil
perlahan mengangkat tumit atau melakukan jinjit setinggi mungkin.

Tahan posisi tersebut selama satu detik, kemudian tarik napas kembali
sambil menurunkan tumit Anda secara perlahan. Ulangi gerakan tersebut
selama 10-15 kali. Lalu istirahat sejenak dan lakukan kembali gerakan yang
sama selama 10-15 kali lagi.

Selain lima gerakan sebelumnya, masih banyak bentuk gerakan senam


lansia lainnya yang bisa Anda praktikkan. Namun, sebaiknya, konsultasikan
lebih lanjut dengan dokter atau instruktur olahraga untuk mendapat
rekomendasi gerakan sesuai dengan kondisi masing-masing lansia.

Selain itu, Anda juga bisa mencoba bentuk aktivitas atau olahraga lainnya
untuk menerapkan gaya hidup sehat lansia. Misalnya, melakukan yoga
untuk lansia, taichi, jalan kaki, berenang, atau sekadar melakukan aktivitas
untuk otak lansia yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai