Laprak Biofarmasetika
Laprak Biofarmasetika
Laprak Biofarmasetika
PRAKTIKUM I
FARMAKOKINETIKA IV KOMPARTEMEN TERBUKA
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Pemberian obat
dengan dosis tertentu kepada subyek
Data
Penetapan model
kompartemen farmakokinetika
Penjabaran model
kompartemen
PARAMETER FARMAKOKINETIKA
PRIMER FAKTOR FISIOLOGI
Tetapan laju absorpsi (ka) Aliran darah pada tempat
absorpsi, pengosongan lambung
(oral), motilitas usus (oral)
Bioavailabilitas Pengosongan lambung, sekresi
asam lambung dan enzim
hidrolitik pada empedu dan
motilitas usus.
Pembersihan Hepatik (ClH); Aliran darah hepatik, keterikatan
bioavailabilitasa dalam darah,aktivitas
hepatoselular.
Pembersihan renal (ClR) Aliran darah ginjal, keterikatan
dalam darah, sekresi aktif,
reabsorpsi aktif, filtrasi
glomerular, pH urin,aliran urin
Volume distribusi (Vd); Keterikatan dalam darah,
keterikatan dengan jaringan,
partisi pada lemak, komposisi
tubuh, ukuran tubuh
a
Eliminasi hepatik diasumsikan sebagai satu-satunya penyebab penurunan
bioavailabilitas. (Rowland&Tozer,2015)
Farmakologi medis adalah ilmu mengenai zat-zat kimia (obat)
yangberinteraksi dengan tubuh manusia. Interaksi-interaksi ini dibagi menjadidua
jenis (Neal, 2016) :
Jika obat diberikan secara suntikan intravena, maka obat masuk kedalam
darah dan secara cepat terdistribusi kejaringan. Penurunankonsentrasi obat dalam
plasma dari waktu kewaktu (yaitu kecepataneliminasi obat) dapat diukur (kanan atas)
dengan mengambil sampeldarah secara berulang. Pada awalnya serigkali konsentrasi
menurun dengan cepat, namun kemudian kecepatan penurunan berkurang
secaraprogresif.Kurva tersebut disebut eksponensial, dan hal ini berarti padawaktu
tertentu terjadi eliminasi fraksi konstan pada obat dalam satusatuan waktu. Banyak
obat menunjukkan suatu penurunan eksponensialdalam konsentrasi plasma karena
kecepatan kerja proses eliminasi obatbiasanya proporsional terhadap konsentrasi obat
dalam plasma (Neal,2016).
Dalam model ini tubuh dibagi menjadi dua kompertemen, sentral dan
perifer. Arti terbuka mengacu pada kenyataan bahwa obat yang semula
masuk dalam badan pada akhirnya akan dikeluarkan kembali (pada
waktu tak hingga, sampai kadar obat sama dengan nol). Kompertemen
perifer dianggap sebagai jumlah seluruh bagian badan (organ, jaringan
atau bagian darinya) tempat obat akhirnya tersebar namun
kesetimbangan tidak segera tecapai (Ritschel, 2013). Pada model dua
kompartemen terbuka tampak adanya kurva bifasik pada kertas
semilogaritma. Karena itu jelas bahwa plot kurva semilogaritma kadar
obat dalam darah lawan waktu dapat digunakan sebagai penanda model
kinetika suatu obat.
Intravaskular Ekstravaskular
Aplikasi
(Intravena, intrakardiak, (oral, peroral,
intra- arterial) rectal,intramuscular, subkutan,
intrakutan)
Tidak ada absorpsi, semua obat Absorpsi berjalan seturut pelepasan
yang diinjeksikan berada dalam obat dan mekanisme absorpsi; pada
sirkulasi sitemik, distribusi yang waktu 0 tidak terdapat obat pada
cepat antara aliran darah dan sirkulasi sistemik; selama terjadi
jaringan; kesetimbangan (steady proses absorpsi, konsentrasi obat
state) langsung tercapai; meningkat sampai puncak (peak)
Sifat penurunan kadar obat tergantung dan kemudian menurun sejalan
pada ekskresi dan metabolisme. dengan eliminasi (metabolisme dan
ekskresi); tidak semua obat
terabsorpsi.
BODY
BODY
D ka kel
D kel
Vd C
Vd C
Model
D = dosis yang
D = dosis yang diberikan Vd = volume
diberikan Vd = volume distribusi
distribusi C = kadar obat dalam
C = kadar obat dalam plasma Ka = tetapan laju
plasma kel = tetapan laju absorpsi
eliminasi kel = tetapan laju eliminasi
kel
Log Log
BLOO Kada Kadar
D r
LEVEL waktu
(pada kertas waktu
semi logaritma)
(Ritschel, 2013)
Farmakokinetika mempelajari nasib obat di dalam tubuh, maka dari
itu pemahamannya dapat dikaji dari aksi hayati dan aksi biologi. Agar timbul
efek yang dikehendaki maka setelah diberikan obat harus melalui tahapan
farmasetika, farmaklogi, dan, farmakodinamika terlebih dahulu. Tahap
farmasetika (disintegrasi sediaan obat, disolusi zat aktif) bermanfaat agar
obat tersedia dan siap pada tempat absorpsinya. Tahap farmakokinetika
bermanfaat menyediakan obat pada sirkulasi sistemik, sehingga siap
memberikan aksi, tahap ini meliputi absorbsi, distribusi, metabolisme dan
ekskresi. Fraksi obat yang tersedia dalam sirkulasi sistemik dinyatakan
dengan ketersediaan hayati atau bioavailabilitas. Tahap farmakodinamika
terjadi pada saat obat berinteraksi dengan reseptor pada jaringan sasaran
sehingga dapat menimbulkan efek. (Ariens dan Simonis, 2013)
Intravaskular Ekstravaskular
Aplikasi
(Intravena, intrakardiak, (oral, peroral, rectal,
intra- arterial) intramuscular, subkutan,
intrakutan)
Tidak ada absorpsi, semua Absorpsi berjalan seturut
obat yang diinjeksikan berada pelepasan obat dan mekanisme
dalam sirkulasi sitemik; absorpsi; pada waktu 0 tidak
distribusi yang lambat antara terdapat obat pada sirkulasi
Sifat aliran darah dan jaringan; sistemik; selama terjadi
kesetimbangan (steady state) absorpsi, konsentrasi obat
tercapai beberapa saat setelah meningkat sampai puncak
pemberian; penurunan kadar (peak) diikuti penurunan
pada tahap pertama kurva dikarenakan distribusi lambat
kadar obat terjadi karena sampai tercapai
distribusi; penurunan kadar kesetimbangan; penurunan
obat pada bagian kedua monoeksponen tergantung
tergantung pada pada pendistribusian kembali
pendistribusian kembali (back distribution) obat dari
(back distribution) obat dari jaringan ke darah, ekskresi dan
jaringan ke dalam darah, metabolisme
ekskresi dan metabolisme.
PC PC
k13 ka k13
CC CC
D D.f
Model Vc C Vc C
IV. KASUS
4.1. Antibiotik
Suatu antibiotika golongan beta laktam diberikan melalui rute I.V, dengan
dosis 1500 mg. Profil konsentrasi obat yang dihasilkan pada setiap pengambilan
cuplikan darah dalam 24 jam adalah sebagai berikut:
t (jam) C (µg/mL)
0.5 19.30
1 17.57
1.8 15.11
4 9.99
5.8 7.13
8 4.71
12 2.22
18 0.719
24 0.23
Tentukan :
1. Mengikuti model farmakokinetika apakah data tersebut?
2. Persamaan farmakokinetika data tersebut!
3. Tentukan seluruh parameter farmakokinetika yang anda ketahui!
Pasien ini juga diberikan obat anti-nyeri dengan dosis 65 mg secara intravena.
Profil konsentrasi obat yang teramati dalam 1 jam adalah sebagai berikut :
t (jam) Cp (mg/L)
0 54.05
0.05 31.01
0.1 19.47
0.15 13.61
0.2 10.59
0.25 8.96
0.3 8.03
0.35 7.45
0.4 7.04
0.45 6.73
0.5 6.47
0.55 6.23
0.6 6.01
0.65 5.81
0.7 5.61
0.75 5.42
0.8 5.24
0.85 5.06
0.9 4.89
0.95 4.73
1 4.57
Tentukan :
1. Mengikuti model farmakokinetika apakah data tersebut?
2. Persamaan farmakokinetika data tersebut!
3. Tentukan seluruh parameter farmakokinetika yang anda ketahui!
4. Bandingkan parameter farmakokinetika dua data tersebut dan buat
pembahasannya!
DAFTAR PUSTAKA
Dorland, W.A. Newman, 2013. Kamus saku Kedokteran Dorland . Penerbit buku kedokteran,
EGC. Jakarta.
E.J. Ariens., E.Mutschler., A.M.Simonis. 2013. Toksikologi Umum. Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press : 1-5.
Parker, Steve, 2017. Jendela Optik Seri 16 Ilmu Kedokteran. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta
Shargel, L., dan Yu, A. B. C., 2013, Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan
diterjemahkan oleh Siti Sjamsiah, Edisi Kedua, Hal 85-99, Airlangga University Press,
Surabaya
Shargel Leon, Andrew B.C. Yu. 2015. Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 7th
edition. USA : McGraw-Hill Education
Shargel, L et al. 2015. Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics. New York: McGraw-Hill
Companies