Sistem Sensorik Motorik 1
Sistem Sensorik Motorik 1
Sistem Sensorik Motorik 1
Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusunlah makalah yang berjudul, “SISTEM
SENSORIK MOTORIK” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca . Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................... 1
B. RUMUS MASALAH.................................................................................................... 1
C. TUJUAN MASALAH................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 2
A. PROSES SENSORIK................................................................................................. 2
B. PROSES MOTORIK................................................................................................... 8
A. KESIMPULAN.......................................................................................................... 23
B. SARAN..................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSES SENSORIK
1.PENGERTIAN
Proses awal dari pengamatan disebut dengan perhatian, sedangkan proses akhir
disebut persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang
atas dasar pengalaman yang lalu. Persepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum di
sadari sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan
pemisahan apa yang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga individu
sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dengan objek,
disebut "apersepsi" dalam pengamatan yang di utamakan adalah kualitas objek bukan
kuantitas objek. Secara psikolog perbedaan benda yang di amati bersifat kualitatif, dengan
tidak mengabaikan proses fisiologi secara psikologi sikap seseorang dalam situasi itulah
yang akan memberi arti.
Contoh :Secara fisiologis jarak Cilegon-Jakarta kurang lebih 10 km, kita rasakan jauh karena
dimanapun berada memiliki jarak yang tetap, yaitu 10km. Secara psikologis jarak 10 km
dapat memiliki arti dekat maupun jauh. Memiliki arti dekat apabila yang berada di Jakarta
adalah orang yang berarti bagi orang yang di Cilegon. Misalnya orang yang berada di
Jakarta adalah orang yang dicintai, sebaiknya apabila yang berada dijakarta adalah orang
yang dibenci atau tidak disenangin akan memiliki arti yang jauh. Secara fisiologis 1 jam
adalah 60menit atau 3600 detik. Secara psikologis dapat terasa lama. (missalnya: pada saat
antri membeli tiket atau menunggu seseorang). Namun sebaliknya dapat terasa sebentar,
(misalnya: saat bergembira atau bersandau gurau). Ternyata secara psikologis situasi
tersebut mengatur atau menentukan arti kejadian-kejadian yang berlangsung dalam
prosesnya. Secara psikologis alat indera merupakan alat penerima rangsang yang akan
diproses oleh organ- organ tubuh lain yang dibawah ke otak. Sedangkan secara psikolgis
yang penting adalah kesan yang terjadi, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi subjek.
2
3) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang
diterima oleh alat indera.
Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia yaitu, indera penglihatan, indera
penciuman, indera peraba, indera pendengaran, indera pengecap. Alat indera berfungsi
untuk mensensor keadaan diluar, apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita
cium, apa yang kita rasakan, apa yang kita dengar dapat mempengaruhi perilaku keadaan
sesesorang.
a. Mata (visual)
Sumber cahaya komea aquos humor pada kamera okull anterior pupil aquos
humor pada kamera okuli posterior lensa kristalina - korpus vitreum retina nervus
optikus otak → terjadi kesan-kesan apa yang kita lihat.
(1) Pengamatan warna, terdiri atas warna dasar (merah, kuning, dan biru) dan warna
yang memengarui perasaan ke jiwaan.
Contoh:
Buta warna, yaitu undividu yang tidak dapat membedakan warna satu dengan warna
yang lain. Buta warna merupakan kelainan yang dibawa sejak lahir sehingga sampai
saat ini belum dapat disembuhkan. Penyebab buta warna adalah tidak ada atau
kurang sempurna nya alat yang berfungsi untuk membedakan warna pada retina
yang disebut cones. Buta warna total apabila yang terlihat semuanya berwarna abu-
abu (kelabu ) dieut monokromat. Buta hanya melihat dua warna dinamakan bikromat
(missal: hanya dapat melihat warna merah dan hijau).
(2) Pengamatan bentuk, yaitu benda terlihat bulat, lonjong, runcing, kubus, dan
balok. Orang yang mudah menerima kesan melalui mata tersebut disebut tipe visul.
(3) Pengamatan ruang, meliputi tempat dan jarak (misal: berada di ruang kelas,
ruang terbuka, dan tempat yang berjarak dari satu tempat ke tempat lain).
b. Hidung (olfaktori)
Indera pembau yang terdapat pada mukosa (selaput lendir ) hidung hanya
dapat di rangsan oleh gas. Manusia dapat mengenal 2000-4000 bau yang berbeda.
3
Saraf yang menerima rangsangan pembau, yaitu Nervus olfactorius, rangsangannya
adalah wangi-wangian, bensol, lisol, dan gas yang busuk. Nervus trigeminus,
rangsangannya adalah minyak kayu putih, kamper, kloroform dan ether. Bau dapat
mempengaruhi perilaku sesorang. misalnya: dekat orang yang wangi, menimbulkan
keinginan mendekat atau sebaliknya.
c. Kulit (taktil)
Kulit merupakan indera untuk stimulus mekanik (raba dan tekan), panas,
dingin, dan nyeri. Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyal tempat yang
berbeda-beda pada kulit kita. Rasa panas, dingin, nyeri, tidak tedapat satu pada kulit
kita. Macam-macam reseptor pada kulit:
(1) Corpus cula tactus dari meisner, terdapat pada papilla terutama pada puncak
bibir,puncak jari, dan papilla mamae. Rangsangan yang diterima adalah tactil,
(rabaan).
(2) Corpus cula Ruffini, terdapat pada batas subkutis (bawah kulit) dan corium (kulit
jagat). Rangsangan yang diterima adalah panas.
(3) Corpus cula bullo idea Krousa, terdapat pada corium. Rangsangan yang diterima
adalah panas.
d.Telinga (auditori)
e. Lidah (gustator)
4
Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh kita diterima oleh reseptor
kimia atau disebut kemoreseptor. Kemoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah
berupa tunas pengecap yang berupa lidah. Agar suatu zat dapat dirasakan, zar itu
harus larut dalam kelembaban mulut sehingga dapat menstimulasi kuncup rasa atau
tunas pengecapan.
(1).usia
Contohnya pada bayi belum mampu membedakan stimulus sensorik,jalan
sarafnya yang masih belum sempurna.indera penglihatan berubah selama usia
dewasa sehingga membutuhkan penggunaan kacamata baca(umumnya terjadi dari
usia 40-50).
Pada indera pendengaran dimulai pada usia 30an,akan mulai terasa
penurunan kualitas ketajaman dalam mendengar.seperti kejelasan dalam
berbicara,mengetahui perbedaan pola tinggi suara,dan kedalam presepsi,sampai
penurunan ambang pendengaran.pada anak anak,pengaruh dongeng pada psikologi
anak bisa mempengaruhi daya imajinasinya dan juga bisa membuat anak menjadi
mudah terlelap.
Pada lansia mendengar suatu suara rendah dapat dengan baik bisa
dipahami,tetapi terasa sulit apabila mendengar percakapan terlalu cepat dan berisik.
Lansia juga akan mengalami penurunan dalam penglihatan,peningkatan daya
sensitivitas cahaya yang menyilaukan,mengalami kerusakan penglihatan di malam
hari,sampai penurunan daya diskriminasi terhadap warna.
5
(2).Medikasi
Contoh jenis antibiotika merupakan ototoksi yang secara permanen dapat merusak saraf
optik. Jenis obat-obatan seperti analgesic narkotik, sedetif, dan antidepresen dapat
mengubah presepsi dan stimulus pada organ tubuh manusia. yang tentu berdampak kepada
kesehatan jangka panjang. Inilah beberapa tahap perkembangan manusia dalam ilmu
psikologi dan kesehatan yang saling berkaitan.
c. Lingkungan
Contoh rangsangan dalam suatu lingkungan yang berlebihan adalah seperti suara bising,
lingkungan padat, dan sebagainya. Hal ini bisa ditandai dengan rasa kebingungan
disorientasi, ketidakmampuan dalam membuat keputusan, panik, gelisah akibat beban
sensor yang berlebihan dalam menerima lingkungan tersebut. Kualitas lingkungan yang
sangat buruk dapat menyebabkan berbagai dampak psikis seperti penerangan yang buruk,
lorong yang sempit, latar belekang yang bersik, suara gaduh, lingkungan kotor dan penyakit
menular yang dapat memperburuk daya sensorik. Anda juga bisa mempelajari beberapa
contoh memori jangka panjang dalam daya ingat seseorang.
d. Mood
Mood juga memiliki bagian dari proses sensorik dalam psikologi. Penting bagi seseorang
memiliki rasa mood atau rasa nyaman dalam meningkatkan kualitas daya sensorik. Karena
rasa nyeri dan kelelahan dapat mengubah cara seseorang berpikir juga bereaksi terhadap
suatu rangsangan.
e. Riwayat Penyakit
Satu riwayat penyakit juga sangat berkaitan pada tingkat rangsangan motorik seseorang.
Contoh penyakit seperti vaskuler perifer dapat berakibat pada penurunan sensasi
ekstrimitas dan kerusakan kognisi. Diabetes juga bisa berdampak pada penurunan
penglihatan, kebutaan dan neuropati perifer. Penyakit stroke menimbulkan mati rasa pada
indera bicara, beberapa kerusakan neurologi dan dapat merusak fungsi motorik dan emosi.
Berikut ragam bentuk-bentuk memori dalam psikologi juga fungsinya.
f. Intubasi Endotrakea
Proses sensoris yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan semestinya
dapat menimbulkan gangguan mental yang tercermin dalam perilaku sebagai berikut:
6
b. ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan kesan Dalam
Ilusi terjadi kesalahan pengamatan.
a. Fantasi, yaitu suatu daya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Menurut
kejadiannya ada fantasi yang dipimpin oleh akal dan kemauan (disebut fantasi aktif
dan ada pula fantasi yang tidak disadari (fantasi pasi). Den gan fantasi manusia
dapat menciptakan sesuatu yang baru bersimpati kepada sesama manusia
meskipun jauh, mengikuti perjalanan sejarah (walau sudah lampau dan
menghilangkan perasaan duka ke dunia indah.
b. Berpikir, yaitu gejala jiwa yang dapat menghubungkan pengetahuan yang dimit
manusia. Berpikir merupakan proses "tanya jawab antara penge- tahuan yang
dimiliki dengan apa yang baru, dengan menggunakan akal Hubungan dapat terjadi
sebagai: sebab-akibat, hubungan tempat hubun- gan perbandingan dan hubungan
waktu.
c.. Perasaan, yaitu pernyataan jiwa yang dapat mempertimbangkan dan men gukur
sesuatu menurut rasa senang atau tidak senang, sedih-gembira dan lain-lain.
Berdasarkan perasan, manusia dapat dibagi dua golongan, yaitu golongan euclia
(orang yang selalu merasa gembira atau optimis) dan golongan diskolai (orang yang
sealu merasa tidak senang murung dan pesimis)
B. proses motorik
1.pengertian
7
dan otot. Katiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara
"interaksi positif, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan saling menunjang,
saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang
lebih sempurna keadaannya.
Gerakan motorik berupa gerakan involunter (gerakan yang tidak dikenda likan
kehendak, gerakan volunter (gerakan yang dikendalikan kehendak) dan gerakan
rettes. Gerakan reflex timbul sebagai akibat adanya stimulus reseptor di dalam tenda
jaringan otot, kulit selaput lender mata ataupun telinga. (Terdapat berbagai jenis
gerakan motorik, gerakan reflex, gerakan terpro- gram dan gerakan motorik halus
menulis, merangkai, melukis, berjinjit, serta gerakan motorik kasar: berjalan,
merangkak, memukud, mengayunkan tan
Pada proses motorik terjadi peristiwa-peristiwa laten yang tidak dapat diamati
yaitu penerimaan informasi, pemberian makna terhadap informasi pengolahan
informasi, proses pengambilan keputusan dan dorongan untuk melakukan berbagai
bentuk aksi-aksi motorik. Proses motorik merupakan ke seluruhan yang terjadi pada
tubuh manusia, yang meliputi proses pengenda lan koordinasi) dan proses
pengaturan (kondisi fisik) yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor psikis
untuk mendapatkan suatu gerakan yang baik.
.Perkembangan
Fase bayi Masa bayi di mulai sejak berakhirnya fase orok sampai akhir kedua
tahun kehidupan manusia. Pada masa ini bayi mempunyai ciri ciri
8
perkembngan fisik, intelegensi, emosi, bahasa, bermain, pengertian,
kepibadian moral dan kesadaran beragama.
1.perkembangan fisik
a.Perkembangan fisik pada usia pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan
tahun kedua mulai mengendur.
d.Organ keindraan berlangsung sangat cepat pada masa bayi dan sanggup
berfungsi.
e.Fungsi-fungsi fisiologis.
2.Perkambangan Intelegansi
Sejak usia pertama pada usia anak fungsi intelegensinya sudah tampak dalam
tingkah lakunya, umpamanya dalam tingkah laku motorik dalam berbicara. Anak yang
cerdas menunjukkan gerakan yang lancar serasi dan koordissnasi. Sedangkan anak yang
kurang cerdas gerakannya kaku dan kurang berkoordinasi. Anak kartu cepat pula
perkembangan bahasanya.
1. Usia 0,0 – 8minggu Kehidupan bayi sangat di kuasai oleh emosi. Emosi
anak sangat bertalian dengan perasaan indrawi dan kualitas perasaan.
2. Usia 8 minggu – 1 tahun Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai
berkembang. Anak mulai senang dengan tersenyum apabila melihat mainan yang di
gantungkan di depanya, tidak merasa senang dengan menangis terhadap benda dan
orang yang dianggap asing.
Sejajar dengan perkembangan bahasa.Sifat perasaan pada fase ini labil dan mudah
tersulut.
Sejajar dengan perkembangan bahasa. Sifat perasaan pada fase ini labil dan mudah
tersulut.
9
5.Perkembangan Bermain
Bermain atau setiap kegiatan yang memunculkan kesenangan dimulai dari bentuk
yang sederhana pada masa bayi
Perasaan ini memegang peranan penting dalam diri pribadi seorang anak. Perasaan
ketuhanan pada usia ini merupakam fundamental bagi pengembangam perasaan ketuhanan
periode berikutnya, seiring dengan berkembangnya kondisi, emosi dan bahasa maka untuk
membantu kesadaran beragamanya. Orang tua sebagai lingkungan pertama bagi anak
seyogianya melakuakan hal-hal sebagai berikut :
1.Mengenal nilai nilai dan konsep konsep kepada anak melalui bahasa.
Fase sekolah (usia taman kanak-kanak) Anak usia sekolah merupakan fase
perkembagan individu sekitar 2-6 tahun. Ketika anak mulai memiliki kesadaran
tentang dirinya sebagai pria atau wanita.
1. Perkembangan fisik
2. Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan pinitif pada usia ini berada pada periode
praoperasioanal, yaitu tahapan di mana anak belum meguasai mental secara logis. Batasan
yang menandai atau yang menjadi fitur periode preoperasionalini adalah sebagai berikut.
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya (dirinya )
tidak sama dengan bukan aku (orang lain atau banda). Kesadaran ini didapat dari
10
pengalamaanya. Bahwa setiap keinginannya tidak di penuhi oleh orang lain atau benda lain.
Beberapa emosi yang berkembang pada anak usia ini adalah sebagi berikut:
A. Takut
B. Cemas
C. Marah
D. Cemburu
E. Kegembiraan
F. kasih sayang
G. fobia
H. ingin tahu
Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu keberhasilan anak dalam belajar.
3. Perkembangan kepribadian
Masa ini lazim disebut masa Trotzalter, periode perlawanan atau masa krisis
pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat pada dirinya. Yaitu
dia mulai sadar dengan akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari
lingkungan atau orang lain . dia suka menyebut nama dirinya jika berbicara
dengan orang lain.
4. Perkembangan Moral
Pada masa ini anak sudah mulai memiliki dasar tentang moralitas terhadap
kelompok sosialnya (orang tua, saudara, dan teman temannya) pada saat
mengenal konsep baik dan buruk, benar salah, atau mendidik disiplin anak,
orang tua atau guru perpisahan memberikan penjelasan tentang alasannya.
Penanaman disiplin dengan di sertai alasanya ini diharapkan akan
mengembangkan pengendalian diri atau disiplin diri. Pada usia sekolah
berkembang sosial anak yang meliputi sikap simpati” kedermawanan dan
kepedulian yaitu keperdulian tehadap kesejahteraan orang lain.
Kesadaran beragama pada masa ini di tandai dengan ciri ciri sebagai
berikut :
Pada usia sekolah dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsanan
intelektual , atau melaksanakan tugas tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual
atau kemampuan kongnitif seperti membaca, menulis, menghitung. Tahap ini di tandai
dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru, seperti mengklasifikasikan, menyusun, dan
11
mengasosiasikan angka angka atau bilangan. Dalam mengembangkan kemampuan anak
sekolah maka dalam hal ini guru seyogiyanya memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengemukakan pertanyaan. Memberi komentar atau memberi pendapat tentang pelajaran.
6. Perkembangan Bahasa
7. Perkembangan Sosial
Perkembangan anak anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya
perluasan hubungan di samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru dengan teman
sebayanya atau teman sekelasnya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya telah
bertambah luas.
8. Perkembangan Emosi
Fase remaja
1. Makna remaja
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang
di awali dengan kematangan organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.
Menurut Konopoka (pikunas ; 1976) masa remaja itu meliputi :
12
Remaja madya 15-18 tahun
Remaja akhir 19-22 tahun
Fase awal dewasa (dewasa awal) Fase awal dewasa (dewasa awal) ialah
periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau
awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun.
Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa
perkembangan karier, dan bagi banyak orang,masa pemilihan pasangan,
belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan
melahirkan anak.
Fase pertengahan dewasa (dewasa pertengahan)
Fase pertengahan dewasa ialah periode perkembangan yang bermula pada usia
kira-kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah
masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti
membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai
serta mempertahankan kepuasan dalam berkarier.
Fase akhir dewasa adalah periode perkembangan yang bermula pada usia
enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa
penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali
kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial bar.
Otak sensorik motorik adalah bagian dari sistem saraf pusat yang mengatur dan
mengontrol gerakan tubuh dan persepsi sensorik. Otak terdiri dari berbagai wilayah yang
memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun secara keseluruhan otak dapat dibagi menjadi
dua bagian utama, yaitu otak besar atau korteks serebral dan otak kecil.
Korteks serebral merupakan bagian otak yang terletak di puncak kepala dan terdiri
dari dua hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Korteks serebral berfungsi
sebagai pusat pengolahan informasi sensorik dan motorik, serta tempat terjadinya
pengambilan keputusan dan pengendalian emosi. Korteks serebral terdiri dari beberapa
wilayah, di antaranya adalah:
1. Otak Parietal: Wilayah ini bertanggung jawab untuk memproses informasi sensorik
seperti sentuhan, rasa, suhu, dan tekanan.
2. Otak Temporal: Wilayah ini bertanggung jawab untuk memproses informasi auditori
dan memori.
3. Otak Frontal: Wilayah ini bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan tubuh,
mengambil keputusan, dan mengendalikan emosi.
4. Otak Oksipital: Wilayah ini bertanggung jawab untuk memproses informasi visual.
Sedangkan otak kecil terletak di bagian belakang otak dan berfungsi sebagai pusat
pengendalian keseimbangan dan koordinasi gerakan. Otak kecil terdiri dari beberapa
bagian, di antaranya adalah:
13
1. Cerebellum: Bagian ini bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan tubuh dan
keseimbangan.
2. Medulla Oblongata: Bagian ini bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi-fungsi
otomatis seperti detak jantung, pernapasan, dan pencernaan.
3. Pons: Bagian ini bertanggung jawab untuk mengatur gerakan otot wajah dan mulut.
Dalam pengaturan gerakan tubuh, otak sensorik motorik bekerja secara terintegrasi dengan
sistem saraf perifer dan sistem muskuloskeletal. Informasi sensorik yang diterima oleh
indera, seperti sentuhan atau suara, akan diteruskan ke korteks serebral melalui saraf
sensorik, dan korteks serebral kemudian memproses informasi tersebut sehingga dapat
diinterpretasikan dan diambil tindakan yang tepat. Selanjutnya, informasi motorik yang
dihasilkan oleh korteks serebral akan diteruskan ke sistem saraf perifer dan selanjutnya ke
otot-otot yang bersangkutan, sehingga gerakan tubuh dapat dilakukan.
Dalam kondisi normal, otak sensorik motorik dapat berfungsi dengan baik dan mengontrol
gerakan tubuh dengan akurat. Namun, gangguan pada otak sensorik motorik dapat
menyebabkan berbagai masalah seperti kelumpuhan, kesulitan berbicara, dan gangguan
koordinasi gerakan.
Gangguan pada otak sensorik motorik dapat menyebabkan berbagai gejala, tergantung
pada wilayah otak yang terkena dampak. Beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada
gangguan otak sensorik motorik antara lain:
Yaitu gangguan pada korteks motorik dapat menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan
pada satu sisi tubuh, biasanya pada sisi yang berlawanan dengan wilayah korteks yang
terkena dampak. Gejala ini dapat berupa kesulitan menggerakkan anggota tubuh, kesulitan
mengontrol gerakan, atau bahkan tidak bisa bergerak sama sekali.
3. Gangguan bicara
Gangguan pada korteks Broca, yaitu wilayah otak yang terkait dengan pengolahan bahasa,
dapat menyebabkan gangguan bicara seperti afasia Broca. Penderita mungkin mengalami
kesulitan untuk menghasilkan kata-kata, mengucapkan kata-kata yang tepat, atau
memahami kata-kata yang diucapkan oleh orang lain.
14
Gangguan pada korteks sensorik dapat menyebabkan gangguan persepsi sensorik seperti
kesulitan dalam mengenali benda atau situasi sekitar, kesulitan dalam memproses informasi
sensorik, atau kesulitan dalam membedakan antara rasa dan suhu.
5. Gangguan emosi
Gangguan pada korteks prefrontal, yaitu wilayah otak yang terkait dengan pengambilan
keputusan dan pengendalian emosi, dapat menyebabkan gangguan emosi seperti depresi,
kecemasan, atau agresivitas yang tidak terkendali.
6. Gangguan keseimbangan
Cara mengatasi permasalahan yang ada pada otak sensorik motorik tergantung pada jenis
gangguan yang dialami. Namun, beberapa cara umum yang dapat dilakukan untuk
mengatasi permasalahan otak sensorik motorik antara lain:
1. Terapi fisik
Terapi fisik dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, koordinasi gerakan, dan
keseimbangan tubuh. Terapi fisik dapat dilakukan dengan menggunakan latihan khusus dan
alat bantu yang dirancang untuk meningkatkan fungsi motorik.
2. Terapi okupasi
Terapi bicara dan bahasa dapat membantu memperbaiki gangguan bicara dan bahasa yang
terkait dengan otak sensorik motorik. Terapi ini dapat dilakukan dengan melatih
keterampilan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis.
4. Obat-obatan
5. Operasi
Pada beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah yang terkait
dengan otak sensorik motorik, seperti tumor otak atau cedera yang serius. Operasi harus
15
dilakukan oleh ahli bedah saraf yang berpengalaman dan dengan persetujuan pasien dan
keluarga.
Gangguan otak sensorik motorik dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Konseling
dan dukungan psikologis dapat membantu pasien dan keluarga mengatasi perasaan stres,
depresi, atau kecemasan yang terkait dengan kondisi tersebut.
Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas serabut saraf yang
tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi
sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh,
dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh.
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Neuron adalah unit fungsional
sistem saraf yang dikhususkan untuk menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh
darisatu lokasi ke lokasi lain. Dalam sistem saraf satu spesies seperti manusia, ratusan jenis
neuronada, dengan berbagai morfologi dan fungsi. Ini termasuk indra neuron yang
mentransmutasikanrangsangan fisik seperti cahaya dan suara menjadi sinyal saraf, dan
motor neuron yangmentransmutasikan sinyal saraf ke aktivasi mucles atau kelenjar, namun
pada banyak spesies sebagian besar neuron mereka menerima semua masukkan dari
neuron lain dan mengirimkan outputnya ke neuron lain
Secara anatomi :
1. Sistem saraf pusat : otak
Medula spinalis
2. Sistem saraf tepi (perifer)
- Sistem Aferen : sensorik dan otonom
- System eferen : motorik dan otonom
16
Sensory motoric parasympathetic sympathetic
• Eferent:bagian saraf tepi yang membawa informasi dari sistem saraf pusat
ke organ efektor
Pembagian lain :
• Pengolahansistemsarafpusat
• Sistemsarafmotorik(Efferentdivision)
17
4.SISTEM SARAF SENSORIK
• Sistem saraf sensorik merupakan bagian dari sistem saraf tepi yang bersifat
aferen
RANGSANGAN :
RESEPTOR :
• Alat yang dapat mengubah berbagai bentuk energi dari lingkungan menjadi
potensial aksi pada saraf
18
• Reseptor berespon terhadap stimulus yaitu perubahan fisika atau kimia di
lingkungan reseptor yang dapat dideteksi
• Instruksi dari pusat akan disalurkan melalui jalur eferen ke efektor, untuk
melaksanakan respon yang diinginkan
Macam-macam Reseptor :
Klasifikasi lain :
Mekanoreseptor :
19
– Raba kulit epidermis dan dermis :Korpuskulus meissner,
Korpuskulus Krause,diskus merkel, ujung saraf bebas Pacini dan
Ruffini
• Termoreseptor :
• Nosiseptor:
• Reseptor elektromagnetik :
• Kemoreseptor :
Rangsangan adekuat :
20
rangsangan sensorik yang diaktifkan
secara bersamaan , contoh :
– Persepsi kebasahan : reseptor sentuh,
tekanan suhu
– Memegang gelas yang berisi air panas :
reseptor suhu, reseptor nyeri, reseptor
taktil
• Adaptasi sensorik
Bila reseptor sensorik terus menerus terstimulasi,
membran reseptor akan menjadi kurang responsif
terhadap stimulus
contoh : pasar ikan
Berdasarkan kecepatan adaptasinya, reseptor dibagi menjadi
reseptor tonik dan reseptor fasik
21
• Sistim saraf motorik bersifat eferent, menghantarkan impuls
saraf dari pusat ke efektor
• Tiga bentuk gerakan motorik :
– Gerakan volunter
– Penyesuaian sikap tubuh untuk mendapatkan
gerakan yang stabil
– Koordinasi gerak pelbagai otot untuk
mendapatkan gerakan halus dan cepat
• Contoh :
– Sikap tubuh saat berdiri
– Sikap tubuh saat berjalan
– Gerakan tangan
– Gerakan kaki
– Gerakan wajah, bola mata
• Komponen motorik :
– Gerakan dan tenaga
– Koordinasi
– Keseimbangan
– Reflek
– Tonus otot
22
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Proses
sensoris adalah proses masuknya rangsangan melalui alat indra ke otak kemudian kembali
melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan. Proses sensoris juga disebut
pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan menggunakan alat indra,
Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan
menghasilkan kesadaran dan pikiran. Organ tubuh yang penting dalam tubuh manusia pada
umumnya memiliki berbagai jenis indra yaitu; visual, auditorius, penciuman, pengecapan,
dan sentuhan (indra kulit). Fungsi sensoris tubuh adalah menyeleksi seluruh stimulus yang
masuk ke dalam tubuh manusia. Fungsi sensoris tubuh ada 2 sifat umum semua modalitas
sensorik yaitu: modalitas sensorik pada tingkat psikologis dan pada tingkat biologis. Motorik
dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-proses
pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis muupun
secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Proses sensoris akan
berlangsung dengan baik apabila memenuhi factor kesadaran indra, perhatian rangsangan,
serta saraf dan fasat saraf dalam keadaan baik dan sehat. Ada 4 jenis gangguan yang dapat
mempengaruhi prilaku akibat penyimpangan proses sensoris, yaitu osilasi, ilusi halusinasi,
dan kamuflase
B. Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji
menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang
konsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam makalah memberi
manfaat untuk kita semua.
23
24
DAFTAR PUSTAKA
Dus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2 Jakarta. Hal 29, 44 EGMardjono, Mahar,
Sidarta, Priguna Neurologi Klinis Dasar, Penerbit Dian
Rakyat. Jakarta: 2004. Hal 21-26.C. Martini, frederic. Fundamental Of Anatomy &
Physiology. Edisi 7.Pearson
International edition. New york. Page 496-513 Marieb, Elaine, N. Human Anatomy &
Physiology. Edisi 7. Pearson International Edition. Page 491-519