Geguritan Rumangsaku

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

Rumangsaku Nek atine kagol kepantong liyan

dening: Roewandi Embuh ora ngerti eling


tutur muni saujar dadi ganjelaning ati
Rumangsaku kabeh wong mesthi Ora peduli embuh salahe
Kudu ngerti benere dhewe (Jika manusia tersebut tersinggung hatinya,
(Saya pikir semua orang harus mengetahui sudah barang tentu mudah sakit hatinya.
tentang kebenarannya sendiri) Terkadang dia juga kerap berbuat salah dan
Amung luput salahe khilaf kemudian tidak mau tahu introspeksi
Kang tumiba janma liya serta selalu berbuat sesuka hatinya)
(jika melakukan kesalahan selalu mencari Nanging rumangsaku luwih entheng
pembenaran dengan cara menuduh kepada mayang ing ati
orang lain) (Akan tetapi menurutku masih lebih baik
berbuat baik dari dalam lubuk hati)
Padha anggega kersane pribadhi
Ngugung nguja luntaking angkara Dadi luber ajur mung kadi maruta
(Suka bertindak sesuka hati dengan menuruti Ganjelaning ati kaanggep sesendhon
hawa nafsu angkara) Tinambahan eling marang
Yen kepagol asesanti Lajer kang tinandur Gusti
(Jika sudah terpeleset, akan mengalami Kanthi mangesthi sesanti aku kabeh
seperti peribahasa) kaluputan luput.
Rawe-rawe rantas malang-malang putung (puisi tersebut menggambarkan sifat dan
(Semua aral rintangan (bahaya) bakal watak manusia yang suka bertindak sesuka
disingkirkan) hati tanpa memikirkan terlebih dahulu akibat
Singa lena nemahi pralaya yang ditimbulkan dari perbuatannya. Banyak
(Seperti sosok singa yang terlena akan manusia yang merasa telah melakukan
dengan mudah menemui kematian) sesuatu hal yang benar namun masih salah
dihadapan orang lain. Seperti halnya
Katon wawentahan ajuring kandha peribahasa (sesanti) Jawa kalau orang itu
Napsu angedhaton ing ati jangan merasa sombong namun harus dapat
(Berbicara sesuka hati terhadap orang lain merasakan (mengerti) perasaan orang lain.
dengan penuh hawa nafsu yang sudah
mengendap di hati)
Rasul lan malaikat ora kasat mata
Banjur buteng mbregudul ora ngerti Amanat
(Manusia kadang lupa dan tidak tahu bahwa
tindakannya sudah melampaui batas ajaran Janganlah kita merasa yang paling benar
dari Rasul dan Malaikat dapat mengetahui sendiri dengan apa yang dilakukannya. Dan
segala tindakannya) jangan melimpahkan semua kesalahan pada
Angering tata subasita lan agama orang lain yang belum tentu dia bersalah.
(Jika manusia tersebut tahu akan aturan-
aturan agama yang ada, maka wajib berhati-
hati dan sopan dalam bertindak)

Anda mungkin juga menyukai