Mini Riset Mahasiswa Nurina Fiddari
Mini Riset Mahasiswa Nurina Fiddari
Mini Riset Mahasiswa Nurina Fiddari
Nurina Fiddari
(UIN KH Achmad Siddiq Jember)
B. Latar Belakang
Proses pembelajaran disekolah menurut Seiawn (2017: 126) yaitu interaksi yang
terjadi anatara pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa) dala kegiatan beajar mengajar
yang terjadi diekolah dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah ada untuk
menunjang kegiatn belajar mengajar agar berjalan dengn lancar. Kegiatan belajar
mengajar juga pasti didalamnya memiliki tujuan sesui dengan yang diharapkan oleh
masig-masng pendidik, oleh karena itu pada setiap proses pembelajaran diperlukan
evaluasi yang merupakan hal yang penting dalam proses belajar mengajar yaitu untuk
meniai apakah pembelajaran yang sudh dilakukan berhasil sesuai dengan tujuan yang
sudah ditentukan atau belum.
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar bisa ditentukan dari hasil pemikiran
siswa. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran juga juga bisa dilakukan dengan
berbagai macam cara salah satunya dengan menentukan perencanaan pembelajaran
terlebih dahulu. Perencanaan pembelajaran menurut Nurudin dan Usman (2002: 86)
dikutik dari Ananda (2019: 8) yaitu sebuah proses pemetaan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang mencakup unsur-unsur tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
bahan pembelajaran, metode pembelajaran, serta prosedur evaluasi yang dignakan setelah
proses pembeajaran berlangsung untk menilai pembelajaran yang sudah dilakukan.
Dengan penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan menggunakan
cara penyampaian yang menarik peserta didik akan semakin semangat untuk mempelajari
atau memahami apa yang dijelaskan oleh penddik (guru). Dengan cara itu akan menarik
peserta didik untuk mempelajari materi. Dibandingkan dengan pembelajaran yang
terkesan membosankan peserta didik akan lebih minat belajar dengan cara penyampaian
yangmenurut mereka asik atau pun menyenangkan. Mereka akan lebih giat dalam kegiatan
belajar mengajar.
IPS merupakan ilmu yang mempelajari tentang kegiatan sosial manusia dengan
mnusia lainnya, manusia dengan lingkungan, negara dengan negara lain dan sebagainya.
Ips merupakan suatu mata pelajaran yang menkaji tentang kehidupan sosial di masyarakat
dan lingkungannya yang dilakukan untuk kepentingan pendidikan dan membentuk sikap
yang menbentu para pelaku sosial atau manusia itu sendiri. Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial itu sendiri merupkan penyederhanaan dari dari ilmu sosial, ideologi negara, dan
ilmu lainnya serta masalah sosial yang disajikan secara ilmiah untuk tujuan pendidikan.
Ips juga merupakan konsep yang mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
sosial yang mendalam, membentuk dan mengembangkan pribadi warga negara yang baik
juga telah menjadi bagian dari kurikulum dan wacana sistemik pendidikan di Indonesia
dan itu adalah program pendidikan sosial di jalur pendidikan sekolah. IPS sebagai mata
pelajaran di sekolah dasar (sd) ataupun di madrasah ibtidaiyah (Mi) pada hakikatnya
merupakan penggabungan utuh antara ilmu sosil dan ilmu lain yang bermakna untuk
mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah tingkat rendan (SD/MI).
Pembelajaran ips mengambil dari ilmu sosial, humaniora, maupun sains. Pembelajarannya
menggunakan cara mencerminkan kesadaran pribadi masyarakat sebgai makhluk sosial,
pengalaman budaya disetiap daerah, dan pengembangan pribadi masing-masing peserta
ddik. Lahirnya Ips sering dihubungkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat cepat, serta perkembangan masyarakat yang penuh dengan
perubahan sosial yang semakin kompleks dan cepat. Ips merupakan program mata
pelajaran yang didalmnya memiliki tujuan untuk melatih peserta didik agar mampu
mengenal dan menganalisis berbagai macam persoalan yang muncul di masyarakat.
Sebagai contoh pendidik (guru) menjelaskan tentang letak jawa timur, pendidik akan
menjelaskan kepada peserta didik tentang letak geografis jawa timur, sejarah-sejarah jawa
timur, peristiwa-peristia yang terjadi dijawa timur yang termasuk ke dalam sejarah
penjajahan, sosial budayanya dan masih banyak lagi.
Peran guru sangat berpengaruh dalam proses beljar mengajar pada saat disekolah.
Peran pendidik dalam pembelajaran ips sangat diharapkan mampu membangun
karakteristik peserta didik. Guru mata pelajaran ips harus mampu mengimlementasikan
yng sudah dimaksud dalam pemelajaran ips dengan cara guru itu sendiri. Dengan tuntutan
pendidik harus mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, interktif, efektif serta
menyenagkan.
Pada masa sekarang ini pendidik harus mampu membuat invasi baru untuk
melaksanakan pembelajaran karena jika tidak peserta didik akan mudah bosan dengan
materi yang diajarkan. Oleh sebab itu, pendidik diharapkan mampu untuk menciptakan
pembelajaran yang menarik untuk menumbuhkan semangat peserta didik untk
mempelajari materi. Agar peserta semakin giat dalam belajar harus dengan cara yang
menarik, agar mampu meninkatkan mina belajar peserta didik dan dengan cara itu
pemahaman peserta didik mengenai materi semakin meluas. Caranya yaitu dengan
menerapkan berbagai macam model pembelajaran, dengan strategi yang menarik, dengan
media pembelajaran yang dibuat semenarik mungkin. Diharapkan dengan cara itu mampu
menumbuhkan rasa ingin tahu dari pesera didik untuk lebih mendalami tentang materi
yang dibahas.
Salah satu cara agar proses belajar mengajar tersebut lebi menyenangkan yaitu
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Pembelajaran kooperatif
tipe jgsaw adalah model pembelajaran yang dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4-6 orang dalam setiap
kelompok. Model jigsaw digunakan untuk belajar memperoleh materi baru yang
menimbulkan ketergantungan belajar, karena siswa menemukan hal-hal baru yang dapat
meningkatkan belajar siswa, siswa tertarik belajar dengan kelompok yang baru ditemukan,
dan siswa dapat berpindah antar kelompok. satu dengan kelompok lain. dengan cara
pengelompokan siswa dengan beberpa anggota yang di setiap kelompoknya bisa dengan 4-
6 orang. Guru memberikan pertanyaan untuk didiskusikan bersama dengan teman satu
kelomponya untuk mencari kesimpulan dari pertanyaan tersebut. Kesimpilan dapat
didapatkan dari pendapat masing-masing nggota kelompok yang dijadikan satu dan
mendapatkan kesimpulan yang mereka maksud. Dengan cara itu pendidik (guru) dapat
menumbukan sikap bertanggung jawab kepada peserta didik karena setiap kelompok
diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang sudah guru berikan dan
memahami materi tersebut kemudian didiskusikan didepan kelas didepan teman-
temannya.
C. Rumusan Masalah
Mini riset ini akan mengungkap beberapa permasalahan diantaranya: Bagaimana
penggunaan Cooperative Learning Type Jigsaw pada kelas 5 di Mi Miftahul Huda?;
Apakah dampak penggunaan model pembelajarn tersebut untuk pembelajaran pada kelas 5
di Mi Miftahul Huda?; Apa kendala yang dialami saat model tersebut dilakukan dalam
kegiatan belajar mengajar?
a. Tujuan Penelitian
Tujuan mini riset ini dilakukan untuk mengetahui berhasil tidaknya penerapan
model pembelajaran Cooperative Learning dengan Type Jigsaw pada mata pelajaran IPS
utnuk meningkatkan belajar dan hasil kerja peserta didik di Mi Miftahul Huda serta
peningkatan minat siswa untk belajar mata pelajaran ips.
d. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu desain penelitian yang natural
dalam arti peneliti tidak berusaha memanipulasi lingkungan penelitian, tetapi menyelidiki
fenomena.
Alasan penggunaan metode penelitian kualitatif didasarkan pada pendapat Alsa (2003)
bahwa penelitian kualitatif biasanya digunakan ketika peneliti tertarik untuk mendalami
dan memahami suatu fenomena sentral seperti suatu proses atau peristiwa. Data yang
disajikan dalam penelitian kualitatif ini berupa kata-kata bukan rangkaian angka. Peneliti
menggunakan wawancara langsung dan tidak langsung untuk memperoleh informasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Alasan menggunakan metode ini adalah Anda ingin menangkap keadaan terkini
dari sekelompok orang, objek, ruang, sistem pemikiran atau kelas peristiwa dengan tujuan
memberikan deskripsi, gambar yang sistematis, faktual dan akurat. , atau membuat
deskripsi fakta, karakteristik, dan hubungan antar fenomena yang dapat diperbaiki. Kata
kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986: awalnya didasarkan pada pengamatan
kuantitatif. Pengamatan kuantitatif mengukur tingkat karakteristik tertentu. Untuk
menemukan sesuatu yang dapat diamati, pengamat perlu mengetahui apa yang menjadi
karakteristik dari objek tersebut. Untuk melakukan ini, pengamat mulai mencatat atau
menghitung dari satu, dua, tiga, dst.
Menurut Straus dan Corbin (1990), penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
metode penemuannya adalah penelitian yang dilakukan tanpa metode statistik atau
kuantifikasi. Penelitian kualitatif dalam hal ini adalah penelitian tentang kehidupan
manusia, cerita, perilaku, tetapi juga tentang fungsi organisasi, gerakan sosial atau timbal
balik. Penelitian kualitatif dari pengertian kedua menunjukkan bahwa penelitian dengan
menggunakan wawancara terbuka meneliti dan memahami sikap, keyakinan, perasaan dan
perilaku individu atau kelompok orang. Penulis lain menyatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan
menemukan wawasan atau pemahaman. fenomena dalam konteks tertentu. Jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif karena menjawab kebutuhan penelitian ini,
dimana penelitian ini menceritakan dan menggambarkan proses-proses yang terjadi,
apakah sesuai dengan responden dan apa yang terjadi di lapangan seperti yang peneliti
lihat. , atau berbanding terbalik dengan responden.
e. Rencana Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menguraikan tentang bagaimana penerapan
model pembelajaran kooperatif untuk pembelajaran pada mata pelajaran ips apakah bisa
dilakukan dengan maksimal untuk meningkatkan pembelajaran ips pada peserta didik
sehingga peserta didik minat dalam malakukan proses belajar mengajar agar tujuan pendidik
(guru) dapat terwujud. Dengan menerapkan model pembelajaran ini diharapkan guru dapat
memksimalkan pembelajaran yang akan dilaksanakan, karena dengan cara itu bisa
meningkatkan rasa keingin tahuan peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan.
g. Pedoman Wawancara
Pertanyaan kepada kepala sekolah
1. Bagaimana model yang diterapkan bapak/ibu sebagai kepala sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikan disekolah ini?
2. Apa saja usaha yang sudah bapak/ibu lakukan untuk meningkatkan mutu sekolah ini?
j. Biodata Peneliti
Nama Lengkap : Nurina Fiddari
NIM : 202101040001
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Instansi : Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Alamat Rumah : Dsn. Tegalpare Rt 005 Rw 001 Ds. Wringinputih Kec.
Muncar
Kab. Banyuwangi
Tempat, Tanggal Lahir : Banyuwangi, 30 November 2022
Jenis Kelamin : Perempuan
No HP : 085745830916
Alamat Email : [email protected]