Hubungan Antara Variabel Penelitian Pendidikan 2
Hubungan Antara Variabel Penelitian Pendidikan 2
Hubungan Antara Variabel Penelitian Pendidikan 2
b. HUBUNGAN ASIMETRIS
Pada hubungan asimetris, suatu variabel atau variabel-variabel
bebas berhubungan dengan variabel atau variabel-variabel terikat.
Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu: hubungan
bivariat dan multivariat.
Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel.
Contoh hubungan variabel secara timbal balik: Variabel rasa percaya diri
(X) mempengaruhi prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar
juga mempengaruhi rasa percaya diri.
Pola No Jenis-jenis
Simetris 1 Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang
sama.
2 Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
3 Kedua variabel berkaitan secara fungsional.
4 Hubungan antara kedua variabel kebetulan saja.
Timbal 1 Hubungan antara stimulus dan respons
Balik/Asimetris 2 Hubungan antara disposisi dan respons
3 Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah
laku.
4 Hubungan antara prakondisi dan akibat tertentu.
1. Untuk memudahkan dalam membaca karya atau hasil penelitian orang lain,
terutama yang telah dipublikasikan di berbagai media, seperti jurnal dan
terbitan ilmiah. Banyak penelitian dilakukan dengan mengambil objek satu
variabel (univariat) atau
2. atau lebih variabel (multivariate). Untuk membaca hasil penelitian yang
bersifat banyak variabel (multivariate) dibutuhkan pengetahuan tentang
hubungan antarvariabel tersebut. Dengan modal pengetahuan yang memadai
tentang hubungan simetris maupun asimetris, peneliti dengan mudah dapat
mengikuti dan mencerna hasil penelitian, baik sekadar dibaca untuk
menambah khazanah perbendaharaan atau sebagai salah satu referensi
langsung untuk rencana/usulan penelitiannya. Sering kali ide penelitian besar
dan multivariate dimulai dari olah pikir dan perumusan setelah seorang
membaca hasil karya penelitian orang lain.
3. Untuk memudahkan dalam merumuskan masalah beserta metode penelitian
dalam proposal penelitian. Beberapa peneliti, khususnya yang meneliti dengan
pendekatan kualitatif acap kali hanya meneliti satu variabel saja, tetapi dengan
cara mendalam. Beberapa peneliti lain, khususnya yang menggunakan
pendekatan kuantitatif sering kali melakukan penelitian korelasional dengan
menghubungkan dua atau lebih variabel (multivariate). Jika pilihannya adalah
penelitian korelasional, menghubungkan dua atau lebih variabel maka
pengetahuan tentang hubungan simetris dan asimetris sangat dibutuhkan,
terutama untuk memudahkan rumusan permasalahan dan hipotesis. Jika
permasalahan dan hipotesis telah dirumuskan, kemudian dapat dicocokkan
dengan pola hubungan simetris dan asimetris di atas. Artinya, pola hubungan
simetris dan asimetris digunakan sebagai rujukan untuk mencocokkan
rumusan permasalahan yang telah ditulis seorang peneliti.
4. Untuk memudahkan konstruksi dan rekonstruksi berpikir dalam penyelesaian
penelitiannya. Penelitian dengan jenis korelasional meneliti dua variabel
(bivariat) perlu tegas merumuskan variabel independent (mandiri) dan
variabel dependent (terikat)nya. Konstruksi berpikir peneliti bisa jadi bolak-
balik antara kedua variabel tersebut yang harus selalu disesuaikan dengan
konteks. Dengan kata lain, proses berpikir peneliti sering kali terus
berkembang (bolak-balik) dengan pengetahuan tentang hubungan simetris dan
asimetris dapat digunakan sebagai acuan berpikir dan bertindak.