Satuan Acara Penyuluhan PHBS

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok pembahasan : Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Sub pokok pembahasan : Pengelolaan sampah
Sasaran : Warga Dusun Tamalate
Hari/tanggal : Senin, 13 Maret 2023
Tempat : Dusun Tamalate
Waktu : 15.45

A. Tujuan
• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat
mengetahui cara pengelolaan sampah
• Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat
mampu :
1) Menjelaskan pengertian pembuangan sampah
2) Mengetahui pembagian sampah
3) Mengetahui sumber sampah
4) Mengetahui jenis sampah
5) Mengetahui dampak membuang sampah sembarangan
6) Mengetahui bagaimana rumah sehat
B. Materi
1) Pengertian pembuangan sampah
2) Jenis-jenis sampah
3) Dampak membuang sampah
4) Sumber sampah
5) Pembagian sampah
6) Rumah sehat
C. Media
1) Leaflet
D. Metode penyuluhan
Ceramah dan tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon Peserta


1 Pendahuluan : a. Membalas salam
a. Penyampaian salam b. Memperhatikan
b. Perkenalan c. Memperhatikan
c. Menjelaskan topic d. Memperhatikan
penyuluhan e. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan
e. Menjelaskan waktu
pelaksanaan
2 Penyampaian materi : 1. Memperhatikan
1. Materi penjelasan dan
a. Pengertian mencermati materi
pembuangan sampah 2. Bertanya
b. Pembagian sampah 3. Memperhatikan jawaban
c. Jenis-jenis sampah
d. Sumber sampah
e. Dampak membuang
sampah sembarangan
3 Penutup : a. Memperhatikan
a. Menyimpulkan hasil b. Menjawab salam
penyuluhan
b. Mengakhiri dengan salam

F. Evaluasi
1. Dari penyuluhan yang saya sampaikan, siapa yang bisa menjelaskan
bagaimana cara pengelolaan sampah ?
2. Sebutkan jenis-jenis sampah
3. Sebutkan apa saja dampak dari membuang sampah sembarang tempat
G. Materi penyuluhan tentang PHBS (pengelolaan sampah)
1. Pengertian pembuangan sampah
Pembuangan sampah adalah semua zat/benda yang sudah tidak
terpakai lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun sisa-sisa proses
industry, sedangkan sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.
2. Pembagian sampah
1) Gerbage : sisa pengolahan ataupun sisa makanan yang sudah
membusuk
2) Rubbish : bahan yang mudah terbakar
3. Jenis-jenis sampah
1. Sampah Organik
Sampah organic disebut sampah basah (garbage), karena sebagian
besar cukup banyak mengandung air, sampah rumah tangga termasuk
Sebagian besar contoh bahan organik. Sampah organic merupakan
jenis sampah yang mudah terurai melalui proses alami. Artinya,
terurainya sampah organic bisa terjadi tanpa adanya campur tangan
manusia.
Contoh sampah organik, yaitu :
1) Sisa-sisa makanan
2) Dedaunan
3) Sisa buah dan sayur
4) Kotoran hewan
5) Kotoran manusia
6) Kayu
7) Tulang ikan
8) Bangkai hewan
2. Sampah an-organik
Sampah anorganik memiliki sifat berlawanan dengan sampah
organic. Jenis sampah ini merupakan limbah yang dihasilkan dari
bahan-bahan yang buka berasal dari alam (bahan hayati), melainkan
bahan-bahan buatan manusia atau bahan sintetik (sampah non alami).
Sampah sintetik ini banyak berasal dari benda-benda hasil produksi atau
teknologi pengolahan barang tertentu.
Dikuti dari jurnal dinamika pengabdian 1, sampah anorganik
adalah sampah dari sumber daya alam tidak terbaharui dan proses
industry. Sumber daya tak terbaharui contohnya adalah minyak bumi
dan mineral. Sedangkan proses industry yang menjadi sumber sampah
non organic contohnya adalah plastic dan aluminium.
Sampah anorganik didefenisikan sebagai sampah yang
dihasilkan dari bahan non hayati berupa produk sintetik atau hasil proses
teknologi penolahan bahan tambang
Contoh sampah anorganik :
1) Sampah plastik
2) Sampah logam
3) Sampah gelas atau kaca
4) Sampah kertas
4. Sumber sampah
Menurut Gilbert dkk. Dalam artiningsih (2008) :
• Sampah pemukiman
Pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu kluarga
yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang
dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau
sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya
• Sampah pertanian & perkebunan
Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah pertanian,
misalnya sampah dari kebun, kandang, ladang atau sawah yang
dihasilkan berupa bahan makanan pupuk maupun bahan pembasmi
serangga tanaman. Berbagai macam sampah yang telah disebutkan
diatas hanyalah sebagian kecil saja dari sumber- sumber sampah yang
dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan
bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah.
• Sampah bangunan & Gedung
• Sampah khusus
• Sampah rumah sakit
5. Dampak membuang sampah sembarangan
1) Terhadap Kesehatan : dapat menyebabkan diare, kolera dan demam
berdarah
2) Terhadap lingkungan : dapat mencemarkan air menjadi berbau
6. Dampak Sampah Dibakar
Ada beberapa dampak sampah terhadap lingkungan. Membakar sampah
rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat berbahaya bagi lingkungan, karena
bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari
udara. Udara yang tercemar karena asap pembakaran sampah dapat dihirup
oleh manusia dan hewan, disimpan di tanah, serta terpapar ke permukaan air
dan tanaman. Residu dari pembakaran mencemari tanah dan air tanah, hingga
dapat memasuki rantai makanan manusia melalui tanaman dan hewan ternak.
Polusi udara dari asap dapat berdampak pada kesehatan manusia. Orang
yang terpapar polutan udara ini dapat mengalami iritasi mata dan hidung,
kesulitan bernapas, batuk, dan sakit kepala. Orang dengan penyakit jantung,
asma, emfisema atau penyakit pernapasan lainnya sangat sensitif terhadap
polusi udara. Masalah kesehatan lain yang diperburuk oleh pembakaran
sampah termasuk infeksi paru-paru, pneumonia, bronkiolitis dan alergi.
7. Bahaya Menimbun Sampah
Tak hanya menyebabkan banjir atau mengurangi nilai estetika saja,
kebiasaan menimbun sampah ternyata juga memberikan dampak buruk bagi
diri kita sendiri. Apalagi jika sampah yang dihasilkan adalah jenis sampah
anorganik atau yang tidak bisa terurai, tentu sampah jenis ini akan mencemari
lingkungan sekitar.
Akibat menimbun sampah
1. Menjadi sarang bakteri, serangga dan hama
2. Meningkatkan resiko penyakit pernapasan
3. Mencemari air di lingkungan sekitar
4. Resiko penyakit tertentu
5. Mengancam kesejahteraan masyarakat
8. Cara membuang sampah dengan benar
salah satu cara membuang sampah yang benar adalah dengan
membuangnya di tempat sampah. Sebagai contoh setelah kita memakan
makanan, kita bisa membuang bungkus plastiknya di tempat sampah yang
telah disediakan. Jika tempat sampah organik dan anorganik dibedakan,
kita bisa membuangnya ke dalam tempat sampah anorganik.
Selain itu, masih ada beberapa cara lain membuang sampah yang benar,
yakni:
1. Ketahui jenis sampah Sebelum membuang sampah kita harus
mengenali sampah apa yang akan dibuang.
2. Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya Setelah mengenalinya, kita
bisa memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, yakni organik
(dapat terurai) dan anorganik (tidak dapat terurai).
3. Buanglah sampah pada tempatnya Setelah dipisahkan, selanjutnya
buanglah sampah sesuai tempatnya.

9. Rumah Sehat

Setiap manusia, di manapun berada, membutuhkan tempat untuk tinggal


yang disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepas lelah,
tempat bergaul dan membina rasa kekeluargaan di antara anggota keluarga,
serta sebagai tempat berlindung dan menyimpan barang berharga. Selain itu,
rumah juga merupakan status lambang sosial.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan
tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga
yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga
seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu,
keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan
agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
➢ Kriteria Rumah Sehat
Permukiman sehat dirumuskan sebagai suatu tempat untuk tinggal secara
permanen. Berfungsi sebagai tempat untuk bermukim, beristirahat, berekreasi
(bersantai) dan sebagai tempat berlindung dari pengaruh lingkungan yang
memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, dan bebas dari penularan
penyakit.
Rumusan yang dikeluarkan oleh American Public Health Association
(APHA), syarat rumah sehat harus memenuhi kriteria sebagai berikut

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis. Antara lain, pencahayaan,


penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan
yang mengganggu.
2. Memenuhi kebutuhan psikologis. Antara lain, privacy yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan
penyakit antarpenghuni rumah, yaitu dengan penyediaan air bersih,
pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit
dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari
pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran,
disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan, baik
yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain
persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh,
tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya
jatuh tergelincir.

➢ Perlunya Pencahayaan dan Pertukaran Udara Dalam Rumah

Pencahayaan
a. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke
dalam ruangan melalui jendela, celah-celah dan bagian-bagian bangunan yang
terbuka. Cahaya matahari berguna untuk penerangan dan juga dapat
mengurangi kelembaban ruang, mengusir nyamuk, membunuh kuman
penyakit tertentu seperti TBC, influenza, penyakit mata dan lain-lain.

b. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan yang baik dan memenuhi standar dapat
dipengaruhi oleh:
• Cara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau langit- langit
• Konstruksi sumber cahaya dalam ornamen yang dipergunakan
• Luas dan bentuk ruangan
• Penyebaran sinar dari sumber cahaya

Ventilasi (Pertukaran Udara)


Ventilasi digunakan untuk pergantian udara. Udara perlu diganti agar
mendapat kesegaran badan. Selain itu agar kuman-kuman penyakit dalam udara,
seperti bakteri dan virus, dapat keluar dari ruangan, sehingga tidak menjadi
penyakit. Orang-orang yang batuk dan bersin-bersin mengeluarkan udara yang
penuh dengan kuman-kuman penyakit, yang dapat menginfeksi udara di
sekelilingnya. Penyakit-penyakit menular yang penularannya dengan perantara
udara, antara lain TBC, bronchitis, pneumonia, dan lain-lain.
Hawa segar diperlukan dalam rumah guna mengganti udara ruangan yang
sudah terpakai. Udara segar diperlukan untuk menjaga temperatur dan
kelembaban udara dalam ruangan. Umumnya temperatur kamar 220C – 300C
sudah cukup segar. Guna memperoleh kenyamanan udara seperti dimaksud di
atas diperlukan adanya ventilasi yang baik.
Membuat sistem ventilasi harus dipikirkan masak-masak, jangan sampai
orang-orang yang ada di dalam rumah menjadi kedinginan dan sakit. Pembuatan
lubang-lubang ventilasi dan jendela harus serasi dengan luas kamar dan sesuai
dengan iklim di tempat itu. Di daerah yang berhawa dingin dan banyak angin.
Jangan membuat lubang-lubang ventilasi yang lebar. Cukup yang kecil-kecil saja.
Tetapi di daerah yang berhawa panas dan tidak banyak angin, lubang ventilasi
dapat dibuat agak lebih besar.
Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat lainnya, di
antaranya:

1. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan.


Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum
5%. Jumlah keduanya menjadi 10% dikali luas lantai ruangan. Ukuran luas ini
diatur sedemikian rupa sehingga udara yang masuk tidak terlalu deras dan tidak
terlalu sedikit.
2. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap dari
sampah atau dari pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-lain.
3. Aliran udara diusahakan ventilasi silang dengan menempatkan lubang
hawa berhadapan antara 2 dinding ruangan. Aliran udara ini jangan sampai
terhalang oleh barang-barang besar misalnya almari, dinding sekat dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai