Penilaian Gedung Perkantoran: PLP 2 Properti - MAPPI
Penilaian Gedung Perkantoran: PLP 2 Properti - MAPPI
Penilaian Gedung Perkantoran: PLP 2 Properti - MAPPI
CBD Area
- Jalan Utama: Jl Sudirman,
Jl MH Thamrin, Jl Satrio,
Jl HR Rasuna Said, Jl Gatot
Subroto, dll.
- Kawasan: SCBD, Mega
Kuningan, Epicentrum, dll.
Non-CBD Area
- Jl TB Simatupang, Jl MT
Haryono, Jl. S Parman,
Jl Mampang, dll.
- Kawasan: Puri Indah, Alam
Sutera, dll.
Karakteristik Gedung Perkantoran
3. Fisik Bangunan
http://www.office8jakarta.com/
Istilah dalam Gedung Perkantoran
Data Bangunan
Informasi jumlah lantai bangunan dan luas bangunan GFA;
Gambar denah tapak tanah (site plan), denah blok bangunan
(block plan), denah bangunan per lantai;
Data Obyek Penilaian
Informasi spesifikasi bahan bangunan, tahun selesai dibangun,
tahun mulai beroperasi, renovasi terakhir yang pernah dilakukan;
Daftar mesin dan peralatan bangunan seperti : sumber listrik
utama, sumber listrik cadangan, sumber air bersih utama,
pendingin udara, pemadam kebakaran , mesin lift , telepon atau
faksimili , Building automation system, sistem lampu penerangan,
sistem tata suara, kamera CCTV (closed circuit television) , dll.
Data fasilitas penunjang bangunan yang tersedia, antara lain:
Restoran dan sentra makanan (food court);
Toko ritel penunjang;
Sarana ibadah;
Gedung parkir serta kapasitas parkir kendaraan; dan
Ruang pertemuan (ballroom).
Data Obyek Penilaian
Data Operasional
Luas Lantai Sewa dan Informasi Tingkat Hunian.
Daftar Penyewa (tenancy list) lengkap dengan rincian nama
penyewa, nomor unit sewa, lokasi lantai, luas unit sewa, Periode
Sewa (termasuk tanggal mulai dan berakhir sewa), Tarif Sewa,
Service Charge, cara dan termin pembayaran, ketentuan kenaikan
Tarif Sewa dan Service Charge selama periode sewa (jika ada),
dan ketentuan lain (jika ada);
Contoh perjanjian sewa;
Data statistik operasional (3 tahun terakhir): kenaikan rata2 tarif
sewa, service charge, tingkat hunian, dll
Data Keuangan
Laporan Laba Rugi Operasional (3 tahun terakhir).
Data lainnya seperti PBB, asuransi, perjanjian pengelolaan parkir
Data dari hasil inspeksi dan riset pasar
1. Data dari lokasi gedung perkantoran yang meliputi lokasi ,
aksesibilitas, bangunan – bangunan gedung perkantoran
disekitarnya.
2. Data dari dinas tata kota mengenai peruntukkan, KDB, KLB,
tinggi maksimum bangunan yang dijinkan .
3. Data kondisi fisik dari gedung perkantoran baik tanah ,
bangunan , sarana pelengkap lainnya , mesin dan peralatan
gedung perkantoran.
4. Data Pasar dari tanah disekitar gedung perkantoran.
5. Data pesaing seperti tahun di bangunan, luas SGA, tingkat
hunian, harga sewa, service charge dan fasilitas.
Data dari Penilai Sendiri
data jual beli gedung perkantoran ,
daftar gedung perkantoran yang ada didaerah Obyek
Penilaian,
tingkat hunian pasar gedung perkantoran dan rata – rata tarif
yang tersedia dalam data base penilai atau dari riset
konsultan lain,
data – data keuangan atas operasi gedung perkantoran yang
sejenis yang dimiliki oleh penilai dari proyek penilaian yang
lain.
Dll.
Kantor Kantor
Ilustrasi Peta Lokasi
Strata 4 Sewa 8
Kantor
Sewa 7 Kantor Kantor Kantor
Mall Hotel Tanah 1
(sedang Strata 2 Sewa 6 Sewa 5
konstuksi)
Kantor
Jalan Protokol 2
Kantor Kantor Kantor Obyek Kantor Hotel & Strata 1
Sewa 4 Sewa 3 Sewa 2 Penilaian Sewa 1 Apartemen (sedang
konstruksi)
Tanah 2 Apartemen
Analisis Data
Analisis Data Umum dan Data Pasar Gedung Perkantoran
Mengevaluasi cakupan area pasar primer (primary market area)
Pengamatan pembangunan dan rencana pembangunan Gedung
Perkantoran di daerah sekitar lokasi obyek penilaian.
Penentuan Gedung Perkantoran yang menjadi pesaing sesuai
kesamaan tipe, karakteristik, dan kelas bangunan, dan kesamaan
fakta.
Analisis atas keunggulan dan kelemahan obyek penilaian
dibandingkan dengan pesaing.
Analisis untuk menentukan Tarif Sewa obyek penilaian dengan
menggunakan Pendekatan Pasar melalui teknik perbandingan
langsung (penyesuaian).
Analisis makro ekonomi: GDP, inflasi, kurs tukar, tingkat
pertumbuhan properti, supply and demand, siklus properti, dll.
Analisis Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (Highest and Best Use
/ HBU Analysis)
Apabila indikasi nilai dari suatu gedung perkantoran berdasarkan Pendekatan
Pendapatan lebih besar dari nilai tanah dalam keadaan kosong, maka
Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (Highest and Best Use Analysis) dari obyek
penilaian tersebut adalah penggunaan yang saat ini berlangsung.
Melakukan langkah-langkah Uji Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (Highest
and Best Use Analysis) dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:
Secara hukum diizinkan (legally permissible)
Memeriksa kesesuaian kondisi fisik bangunan yang ada atau
mendekati optimalitas dengan ketentuan pembangunan yang
ditetapkan oleh Pemerintah atau Dinas Tata Kota atas tanah obyek
penilaian antara lain; peruntukkan, KDB, KLB, ketinggian maksimal.
Memeriksa kesesuaian kondisi fisik bangunan dengan ketetapan
dalam izin yang telah diperoleh, antara lain IMB, IPB/KMB.
Analisis Penggunaan Tertinggi dan Terbaik
(Highest and Best Use / HBU Analysis)
Secara fisik dimungkinkan (Physically Possible)
Penilaian atas spesifikasi fisik dari obyek penilaian yang mendukung
operasional bangunan yang ada.
Lokasi sesuai untuk kantor, dan kemudahan akses pencapaian.
Desain dan bentuk bangunan sesuai untuk kantor
Kualitas bahan, usia bangunan dan kondisi perawatan.
Ketersediaan data :
Ada data pembanding
Tidak ada data pembanding
Lengkap/terinci atau tidak
PENDEKATAN BIAYA
Menurut SPI sebagai pilihan terakhir
Pada prakteknya sangat banyak dipakai karena tuntutan
pengguna jasa -> terutama perbankan yang masih
memisahkan antara nilai tanah, nilai bangunan dan M&E
Pendekatan Penilaian
PENDEKATAN PENDAPATAN
Jarang digunakan,
• Kapitalisasi Langsung (Direct kecuali pertumbuhan
1. Capitalization Method) pendapatan sudah stabil
Jarang digunakan,
• Pengali Pendapatan Kotor biasanya sebagai alat
3. (Gross Income Multiplier-GIM) cross check
Teknik tambah-kurang
UNSUR PEMBANDING OBJEK PROPERTI PEMBANDING
PENILAIAN 1 2 3 4
Harga Sewa [Rp/m2/bulan] ? 115,000 90,000 105,000 110,000
Neighborhood - - - =
Location + - - -
Facilities + - = =
Physical Condition + - - +
Size = + + +
Developer Reputation + - - -
130,000 7 10 12
120,000 5 1 13
9 11
110,000 6
2 8
100,000 4 Objek Penilaian
90,000
80,000
70,000
-
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00
Score
Tahapan dalam pembuatan Proyeksi DCF
3. Proyeksi pendapatan selain sewa dan service charge
seperti: tarif utilitas, parkir, iklan, sewa antena, dll.
4. Proyeksi Tingkat Hunian
Tingkat hunian pasar
Tingkat hunian pesaing
Kondisi obyek penilaian
Analisis masa berakhir sewa
5. Proyeksi biaya antisipasi untuk Kekosongan Sewa
(Vacancy Loss) dan Kesulitan Penagihan (Collection Loss)
6. Menghitung Effective Gross Income.
Tahapan dalam pembuatan Proyeksi DCF
7. Proyeksi Biaya Operasional
Analisis biaya per m2.
Analisis pertumbuhan biaya per tahun.
Analisis perbandingan dengan gedung kantor
sejenis (jika ada)
8. Replacement Allowance (cadangan biaya penggantian)
% dari pendapatan service charge
9. Menghitung Net Operating Income
Pendekatan Pendapatan – Metode DCF
Nilai obyek penilaian didapatkan dengan mendiskontokan
[mengalikan dengan discount factor tertentu] rangkaian
pendapatan (Net Operating Income) yang akan datang
menjadi nilai sekarang.
V = Value
NOI = Net Operating Income
i = Discount Rate
Pendekatan Pendapatan – Metode DCF
DISCOUNT RATE
TEKNIK PERHITUNGAN DISCOUNT RATE :
SUMMATION
BAND OF INVESTMENT (WACC)
MARKET
EKSTRAKSI
PROSES KAPITALISASI
Contoh Soal:
Luas bangunan (Gross Floor) 60.000 meter persegi.
Rasio luas lantai yg bisa disewa 85% dari luas bangunan Gross.
Pendapatan parkir 5% dari pendapatan sewa.
Biaya Operasional Rp.65,000/m2/bulan kali luas lantai yg bisa disewa
tumbuh 5% per tahun
Biaya cadangan penggantian M&E 1% dari service charge.
Biaya antisipasi kekosongan 0.5% dari jumlah pendapatan.
sewa dan service charge.
Tingkat Kapitalisasi Terminal 8%
Tingkat Diskonto 13%
PENDAPATAN
Sewa Rp104,040,000,000 Rp112,455,000,000 Rp121,451,400,000 Rp131,066,302,500 Rp137,619,617,625 Rp144,500,598,506
Service Charge Rp41,616,000,000 Rp44,982,000,000 Rp48,580,560,000 Rp52,426,521,000 Rp55,047,847,050 Rp57,800,239,403
Parkir /sewa 5% Rp5,202,000,000 Rp5,622,750,000 Rp6,072,570,000 Rp6,553,315,125 Rp6,880,980,881 Rp7,225,029,925
Total Pendapatan Rp150,858,000,000 Rp163,059,750,000 Rp176,104,530,000 Rp190,046,138,625 Rp199,548,445,556 Rp209,525,867,834
BIAYA
Biaya Operasional /m2 lantai sewa Rp65,000 Rp68,250 Rp71,663 Rp75,246 Rp79,008 Rp82,958
pertumbuhan /tahun 5% 5% 5% 5% 5%
Total Biaya Operasional Rp39,780,000,000 Rp41,769,000,000 Rp43,857,450,000 Rp46,050,322,500 Rp48,352,838,625 Rp50,770,480,556
Biaya cadangan penggantian 1% Rp416,160,000 Rp449,820,000 Rp485,805,600 Rp524,265,210 Rp550,478,471 Rp578,002,394
Biaya antisipasi kekosongan 0.5% Rp728,280,000 Rp787,185,000 Rp850,159,800 Rp917,464,118 Rp963,337,323 Rp1,011,504,190