Tugas Pertemuan 14 Sosiologi Pendidikan - Agnes Carisya
Tugas Pertemuan 14 Sosiologi Pendidikan - Agnes Carisya
Tugas Pertemuan 14 Sosiologi Pendidikan - Agnes Carisya
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU-ISU KONTEKSTUAL PENDIDIKANDI
LEMBAGA PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
Luthfiani, M.Pd
Disusun Oleh :
LEMBAGA PENDIDIKAN
Pendidikan diusahakan oleh orang tua atau generasi tua untuk mempersiapkan anak
atau generasi muda agar mampu hidup secara mandiri dan mampu melaksanakan
Nasional Bab II Pasal 4 telah dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah
rinci di dalam GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara butir 2a dan b, tentang arah
dan tujuan pendidikan bahwa yang dimaksud dengan manusia utuh itu adalah
manusia yang sehat jasmani dan rohani, manusia yang memiliki hubungan secara
vertical (dengan Tuhan) dan Horizontal (dengan lingkungan dan masyarakat), dan
konsentris (dengan diri sendiri), yang berimbang antara duniawi dan ukhrawi.
pengembangan perasaan dan hati agar memahami nilai-nilai tidak cukup hanya
diri, kemandirian, keyakinan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Peranan guru sangat penting dalam proses pembelajaran, serta memajukan dunia
pendidikan. Kualitas peserta didik dalam dunia pendidikan sangat bergantung pada
mutu guru. Karena itu guru harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar
nasional pendidikan agar dapat menjalankan tugas dan perannya dengan standar
kompetensi yang baik yang menghasil peserta didik menjadi manusia yang berilmu
dan sikap siswa. Maka guru haruslah individu yang kaya pengalaman dan mampu
dengan materi salat tidak cukup dengan ceramah dan mencatat materi tetapi dapat
peran serta dengan menggunakan media yang sesuai akan dapat meningkatkan
motivasi belajar, agar bacaan salat dapat dibaca dengan baik oleh peserta didik
Dahulu pada sekolah sudah dapat beroperasi jika ada murid, guru, dan ruangan
sumber belajar, ia menjadi pusat tempat bertanya. Tugas guru memberikan ilmu
Dari sisi kebutuhan murid, guru tidak mungkin seorang diri melayaninya. Untuk
seperti konselor (guru BP), pustakawan, laboran, dan teknik sumber belajar. Dengan
hadirnya petugas lain tersebut guru kini memiliki cukup waktu untuk mengajarkan
Melakukan kontak dan pendekatan manusiawi yang lebih intensif dengan murid
muridnya. Pelayanan kelompok dan individual dalam bentuk memperhatikan
menumbuhkan rasa percaya diri, harga diri, dan tanggung jawab, menghargai waktu,
dan kedisiplinan, menghargai orang lain, dan menemukan jati diri. Inilah sisi
pendidikan dari tugas seorang guru yang telah lama terabaikan. Dari sini
D. Ujian Nasional
pemerintah guna mengukur keberhasilan belajar siswa. Dalam beberapa tahun ini,
yang setuju, karena dianggap dapat meningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya
ujian nasional, sekolah dan guru akan dipacu untuk dapat memberikan pelayanan
sebaik-baiknya agar para siswa dapat mengikuti ujian dan memperoleh hasil ujian
yang sebaik-baiknya. Demikian juga siswa didorong untuk belajar secara sungguh
sungguh agar dia bisa lulus dengan hasil yang sebaik-baiknya.Sementara, di pihak
lain juga tidak sedikit yang merasa tidak setuju karena menganggap bahwa Ujian
Nasional sebagai sesuatu yang sangat kontradiktif dan kontraproduktif dengan
dimaklumi, bahwa saat ini ada kecenderungan untuk menggeser paradigma model
yang jauh lebih menyenangkan dan kontekstual, dengan berangkat dari teori belajar
konstruktivisme.
atau kepentingan ekonomi bagi segelintir orang. Oleh karena itu, tidak heran dalam
kebocoran soal, nyontek yang sistemik dan disengaja, merekayasa hasil pekerjaan
E. Kekerasan di Sekolah
dan staf sekolah yang dapat mengganggu proses pengajaran dan pembelajaran dan
merusak iklim sekolah. Dua peneliti Universitas California, Santa Barbara, Michael
"konstruksi multi faset yang melibatkan tindakan kriminal dan agresi di sekolah
yang menghambat perkembangan dan pembelajaran, serta merusak iklim sekolah".
Pelaku dan korban kekerasan dapat berasal dari kalangan murid ataupun guru dan
staf sekolah lainnya. Kekerasan dapat terjadi antar siswa maupun orang dewasa di
sekolah terhadap siswa dan sebaliknya. Kekerasan dapat mengambil tempat di dalam
maupun di luar kelas, di lingkungan sekitar sekolah, misalnya di area bermain dan
isu yang terkait dengan kesehatan masyarakat, hak asasi manusia, dan masalah
kekerasan di sekolah tak hanya berdampak negatif terhadap prestasi dan kehidupan
terjadi, baik sekolah kota maupun disekolah yang ada di desa. Ketua Komisi
kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah kembali terjadi karena belum ada
tindakan tegas dari pemerintah terhadap pelaku kekerasan di sekolah. "Guru yang
melakukan kekerasan, setahu saya belum ada yang sampai dipecat karena Menteri
menganggap ini hal biasa untuk mendisiplinkan anak. Padahal itu salah," katanya7
akan menjadi tertekan. "Itu salah satu proses radikalisme terjadi. Kalau sekolah
sudah mengajarkan kekerasan itu bagian dari menumbuhkan sikap radikal," ujarnya.
kekerasan terhadap anak tidak memenuhi syarat psikologis untuk menjadi tenaga
pengajar.
tubuh. Pelaku kekerasan fisik bisa murid, guru, dan staf sekolah.
pemerkosaan, dan dilakukan oleh guru, staf sekolah, atau teman sekolah.
kejadian tunggal.
F. Dana Pendidikan
Dana pendidikan adalah sumber daya keuangan yang disediakan untuk
memang perlu namun, untuk apa penambahan tersebut dilakukan jika harus
bersih. Jika debit ditambahkan namun kebocoran pada pipa tetap terjadi, akhirnya
penambahan itu akan sia-sia juga sebab yang membuat debit itu berkurang sampai di
pelanggan bukan hanya masalah besar atau kecilnya debit awal melainkan