TLD-0X WI Pengerjaan Instalasi Turbin Air

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Doc. No.

TLD-III-WI-001
Rev. No. 0
PT. JAVA PRATAMA ENERGI Date 24/01/2019

Page 1 of 6
PEKERJAAN INSTALASI TURBIN AIR

TITLE :

PEKERJAAN INSTALASI TURBIN AIR

Tanggal Index Identifikasi Perubahan Halaman Perubahan Disetujui


24-01-2019 01 INITIAL WI - - -
Doc. No. TLD-III-WI-001
Rev. No. 0
PT. JAVA PRATAMA ENERGI Date 24/01/2019

Page 2 of 6
PEKERJAAN INSTALASI TURBIN AIR

1. Pengecoran, peletakan dan pengukuran

Prosedur pengerjaan instalasi turbin air ini dilakukan setelah elevasi pada suatu PLTA telah
ditentukan.

1.1. Pengerjaan Awal


Sebelum melakukan proses pengecoran, pastikan semua area yang akan di cor terbuka,
bekisting terpasang dengan baik dsb. Setelah semuanya disiapkan dengan benar,
lakukan pemasangan pipa dan pelat pondasi yang harus tertanam pada beton sesuai
dengan gambar. Lakukan uji tekanan pada semua pipa yang akan di tanam pada beton
jika diperlukan.

1.2. Peletakan dan pengukuran


Sebelum melakukan instalasi, harus dilakukan pemeriksaan pada beton sebagai berikut:
- Posisi pemasangan angkur pada beton
- Menentukan titik sumbu antara powerhouse dan pipa penstock

Setelah titik sumbu ditentukan dan ditandai, pastikan penandaannya tetap terlihat
setelah pengecoran beton tahap kedua dilakukan di sekitar turbin. Jika terjadi
perubahan pada titik sumbu ataupun elevasi, harus dilakukan oleh teknisi atau
kontraktor sipil dan dilaporkan.

1.3. Mempersiapkan dan memeriksa hasil pengecoran beton tahapan pertama

1.1.1. Pondasi turbin harus diperiksa dan diukur, disesuaikan dengan gambar. Setiap
barang dan pekerjaan harus diawasi dengan baik untuk memastikan pengerjaan
dan peletakan barang pada posisi yang benar.

1.1.2. Jangan biarkan besi angkur yang disisakan keluar dari pondasi dalam posisi
tegak lurus, harus di tekuk secara hati-hati dan dilakukan oleh kontraktor sipil
dengan seizin teknisi. Sebaiknya besi angkur tidak di panaskan ataupun dipotong
tanpa seizin teknisi.

1.1.3. Permukaan pondasi harus dihaluskan, dibersihkan dan bebas dari semua
kotoran. Permukaan pondasi harus terbebas dari oli, minyak dan zat-zat yang
serupa untuk mencegah kerusakan pada lapisan beton.
Doc. No. TLD-III-WI-001
Rev. No. 0
PT. JAVA PRATAMA ENERGI Date 24/01/2019

Page 3 of 6
PEKERJAAN INSTALASI TURBIN AIR

2. Instalasi Base Frame

2.1. Persiapkan pondasi seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, dalam tahapan ini
sediakan jack screw didekat permuakaan angkur. Dan check screw pada mortar
(lapisan beton) untuk stabilisasi. Setelah mortar kering, check screw harus diratakan.

2.2. Pemasangan base frame yang dilakukan sebelum proses alignment menggunakan
check screw masukkan angkur pada block out dan pasang keduanya pada base
frame, periksalah elevasi dan sumbun base frame lalu lakukan proses grouting
menggunakan non-shrink grout. Lakukanlah proses alignment pada base frame
menggunakan check screw dan angkur sebagai fiksasi. Pipa penstock digunakan
sebagai titik acuan dalam menentukan elevasi dan titik sumbunya.

2.3. Untuk Proses alignment sebaiknya ikuti toleransi sebagai berikut:


- Axis +/- 1 mm
- Level +/- 0.1 mm
- Elevasi +/- 1 mm

3. Instalasi peralatan elektro mekanik


- Untuk penyimpanan peralatan elektro mekanik silahkan mengikuti intruksi yang
yang diberikan
- Pemeliharaan part harus sesuai intruksi yang diberikan

Pastikan setiap peralatan dipasang pada base frame yang telah terpasang di workshop.
Peralatan telah ditandai sebelumnya untuk memudahkan saat memposisikannya.
Setelah selesai proses alignment, lubang dowel di bersihkan kemudian dowel dipasang.

Untuk instalasi terakhir perhatikan hal-hal berikut:

- Semua part ditandai dan tidak boleh disatukan. Setiap hasil penandaan yang
didapat dari toko, pemasangannya harus sesuai dengan ketentuannya.
- Spiral casing sudah terpasang sebelumnya dengan cover, regulating ring, shear pin,
rod dan motor servo.
- Generator sudah terpasang bearing
- Main inlet valve sudah terpasang
- Governor hydraulic unit telah terpasang dan telah teruji

3.1. Instalasi turbin dan main inlet valve


Doc. No. TLD-III-WI-001
Rev. No. 0
PT. JAVA PRATAMA ENERGI Date 24/01/2019

Page 4 of 6
PEKERJAAN INSTALASI TURBIN AIR
3.1.1. Instalasi spiral casing harus berdasarkan gambar dan berada di atas base
framenya. Lakukan proses alignment pada spiral casing terhadap sumbu vertical.
Gunakan dowel untuk memposisikan spiral casing kemudian kencangkan baut
dengan kuat. Memasang pipa tekanan seimbang, pastikan sambungan pipa
terpasang dengan baik dan benar.

3.1.2. Instalasi Main Inlet Valve


- Inlet valve dalam kondisi telah terpasang
- Pasangkan pipa berdiameter tertentu, pipa reducer, bypass valve dan main valve
- Sumbu yang perbolehkan antara valve dan spiral casing inlet harus berada di antara
8 mm dan 10 mm.

Proses alignment main inlet valve harus sedemikian rupa, sehingga sisi inlet satu
sumbu dengan pipa penstock dan sisi outlet satu sumbu dengan spiral casing.

3.1.3. Beri tanda di bagian flange pada pipa penstock, pindahkan mainvalve, potong
pipa penstock dan grinda bagian yang telah dilas, lalu lakukan NDT dan
pemeriksaan menggunakan dye penetrant test.

3.1.4. Pasang main valve assy dengan bagian luar flange dan lakukan pensejajaran
antara penstock dan spiral casing, lakukan pengelasan pada penstockflange, lalu
lakukan NDT dan pemeriksaan hasil lasan di tial-tiap sambungan.

3.1.5. Pemasangan dismantling joint. Semua ketentuan yang telah ditetapkan akan
diberi toleransi untuk pemasangan dismantling joint.

3.1.6. Instalasi terakhir main inlet valve dilakukan dengan menambahkan seal dan
gasket.

3.2. Instalasi Shaft runner, Flywheel dan Bearing

Flywheel yang dibeli telah terpasang dengan shaft, dan telah siap untuk dipasang.
Periksa kondisi shaft dan flywheel untuk mengetahui terdapat kerusakan atau tidak
yang diakibatkan transportasi. Periksa kembali area shaft yang akan di tempati bearing.

3.2.1. Melakukan instalasi bearing diatas base frame. Gunakan baut dan ring untuk
fiksasi sementara. Gunakan dowel untuk setting diawal. Lepaskan blok Plummer
atas dan simpan di tempat yang kering dan tertutup supaya terhindar dari debu
dan kotoran.

3.2.2. Melakukan instalasi runner shaft dan memasangnya ke spherical roller bearing
Doc. No. TLD-III-WI-001
Rev. No. 0
PT. JAVA PRATAMA ENERGI Date 24/01/2019

Page 5 of 6
PEKERJAAN INSTALASI TURBIN AIR
- PERHATIAN! Pastikan bearing selalu tertutup dengan plastic atau cover bearing.
- Gunakan torsi meter untuk memastikan lengan adaptor bearing dikencangkan di
torsi yang tepat.

3.2.3. Proses alignment runner shaft ke spiral casing


- Garis tengah shaft harus 0.2 mm dibawah garis tengah spiral casing
- Gunakan dial indicator untuk mendapatkan hasil posisi aksial runner shaft ke spiral
casing.
- PERHATIAN! Sebelum memutar shaft, bearing harus dilumasi terlebih dahulu
menggunakan oli pelumas.
- Deviasi aksial yang dihasilkan maksimal sebesar 0.02 mm/100 mm diameter.
- Posisi aksial runner shaft diakhir harus 15.5 +0/-0.5 mm dari garis tengah spiral
casing.

3.3. Instalasi Generator


Sebelum melakukan pengangkatan generator, periksa terlebih dahulu ketersediaan
titik pengangkatan pada generator.

3.3.1. Melakukan instalasi pada base frame dan alignment dengan mengacu pada
runner shaft assembly.
- Shaft generator dan extention shaft harus terassembly dengan baik dan benar
- Garis tengah extention shaft harus berjarak 0.2 mm dibawah garis tengah runner
shaft
- Gunakan dial indicator untuk mendapatkan hasil posisi aksial dan radial dari kedua
shaft. Pengukuran harus dilakukan pada tempat yang sama. Untuk itu, kedua shaft
harus diputar dengan arah putaran yang sama.
- PERHATIAN! Sebelum memutar shaft, bearing harus dilumasi terlebih dahulu
menggunakan oli pelumas. Alat pengunci harus dilepaskan dari shaft generator
- Deviasi aksial yang dihasilkan maksimal sebesar 0.02 mm.
- Hasil akhir posisi aksial yang diperbolehkan antara runner shaft dan generator shaft
harus 5 +0/-0.5 mm.

3.3.2. Memasang kopling gear. Pastikan seluruh permukaan telah di lumasi, sesuai
dengan intuksi yang diberikan.

3.4. Memasang runner dan draft tube


- Untuk memasang runner gunakan alat bantu angkat yang tepat.
- Pastikan semua o-ring memiliki ukuran yang tepat dan layak pakai.

3.4.1. Memasang ring stopper pada shaft runner menggunakan o-ring.


Doc. No. TLD-III-WI-001
Rev. No. 0
PT. JAVA PRATAMA ENERGI Date 24/01/2019

Page 6 of 6
PEKERJAAN INSTALASI TURBIN AIR

3.4.2. Memasang runner. Pastikan bagian aksial o-ring pada ring stopper tertekan
dengan baik dengan menekan runner menggunakan alat bantu khusus dari
supplier. Pasang mechalock, kencangkan mechalock hingga torsi yang diinginkan
tercapai, lalu periksa hasil radial dari runner tersebut. Pasang intermediet ring
dengan baik ke spiral casing yang telah terpasang, pastikan ukuran o-ring benar
dan terpasang dengan baik. Periksa jarak antara runner wearing ring dan
intermediet ring (0.5 mm). Jarak posisi aksial antara intermediet ring dan runner
ring harus 3 mm +/- 0.5 mm. Pasang pin pengunci pada shaft runner. Pasang
runner cone dan kencangkan menggunakan runner screw. Pasang kunci pin pada
runner screw untuk mencegah terjadinya pelonggaran.

3.4.3. Memasang draft tube, pastikan o-ring telah terinstal dengan baik pada
intermediet ring.

3.4.4. Memasang draft tube 2


PERHATIAN! Draft tube 2 harus didukung sedemikian rupa, sehingga tidak ada
tekanan pada elbow dan spiral casing. Tekanan ini dapat mengganggu hasil alignment
pada spherical casing.

3.4.5. Tahap kedua pengecoran draft tube 2 dan base frame.

3.4.6. Memasang pelumas bearing


- V-belt terpasang pada pulley shaft runner
- V-belt tersambung dengan pulley pada pelumasan power pack.
- Melakukan proses alignment pulley shaft dan pulleypelumasan power pack
- Atur posisi power pack hingga mencapai ketegangan yang sesuai. Periksa
ketegangan v-belt.
- Pasang pipa pendistribusi oli dan kembalikan pipa oli ke bearing dan power pack.
- Pasang pipa system pendingin termasuk alat penyaringan.

Anda mungkin juga menyukai