Revisi Semhas Rev CP
Revisi Semhas Rev CP
Revisi Semhas Rev CP
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
Neli Rahmah Anggun Sari
1611304096
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk Menyusun Skripsi
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
Disusun oleh :
Neli Rahmah Anggun Sari
1611304096
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
Neli Rahmah Anggun Sari
1611304096
Oleh:
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Neli Rahmah Anggun Sari
1611304096
Pada tanggal:
Dewan Penguji:
Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam laporan penelitian ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk penelitian lain atau untuk memperoleh gelar
kesarjanaan pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan peneliti juga
tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya yang berjudul
“Gambaran Kadar Ureum Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik sesudah dan sebelum
Hemodialisis”. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium
Medis pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Saya
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah
sulit bagi saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1) Ibu Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor di Universitas „Aisyiyah
Yogyakarta.
2) Bapak M. Ali Imron M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.
3) Ibu Isnin Aulia Ulfah Mu‟awanah, S.Si., M.Sc selaku Ketua Program Studi
Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Universitas „Aisyiyah
Yogyakarta.
4) Bapak dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK selaku dosen pembimbing saya
yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan
saya dalam penyusunan tugas akhir ini.
5) Ibu Titin Aryani, S.Si., M. Si. selaku penguji yang telah menyediakan
waktu, masukan dan saran dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir
ini.
6) Orang tua serta keluarga besar saya yang telah memberikan bantuan
dukungan material dan moral dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7) Seluruh teman-teman saya yang selalu membantu dan mendukung
sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak
sekali kekurangan. Namun, besar harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat
bagi kita semua. Semoga Allah meridhoi apa yang telah kita kerjakan dan
mencatat semua kebaikan kita sebagai amal sholih. Amin.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian....................................................................................4
E. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................ 4
F. Keaslian Penelitian................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6
A. Tinjauan Teoritis......................................................................................17
1. Gagal Ginjal.......................................................................................17
2. Hemodialisa.......................................................................................25
3. Kadar Ureum......................................................................................30
4. Kadar Kreatinin..................................................................................32
B.Kerangka Konsep......................................................................................35
C. Hipotesis...................................................................................................35
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................17
A. Metode Penelitian................................................................................... 17
B. Variabel Penelitian..................................................................................17
C. Jalannya penelitian..................................................................................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................
A. Hasil Penelitian............................................................................................
B. Pembahasan..................................................................................................
BAB V Simpulan dan Saran.................................................................................
A. Simpulan ........................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
LITERATURE REVIEW: GAMBARAN KADAR UREUM PADA
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK SESUDAH DAN
SEBELUM HEMODIALISIS1)
Neli Rahmah Anggun Sari2), Wahid Syamsul Hadi3)
ABSTRAK
Gagal Ginjal Akut merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai dengan adanya
penurunan fungsi ginjal secara mendadak dengan akibat terjadinya peningkatan hasil
metabolik seperti ureum dan kreatinin. Salah satu cara menegakkan diagnosis gagal ginjal
adalah dengan menilai kadar ureum dan kreatinin serum, karena kedua senyawa ini hanya
dapat diekskresi oleh ginjal. Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang akan
menyaring zat sisa metabolisme dari tubuh, pengukuran kadar serum ureum dan kreatinin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh hemodialisa terhadap kadar
ureum darah pada pasien gagal ginjal kronik sebelum dan sesudah menjalani hemodialisis.
Metode Penelitian yang digunakan literature review menggunakan PICO dengan
menggunakan dua database yaitu Google Scholar dan PubMed dengan jangka waktu terbit
tahun 2010-2020. Hasil penelitian didapatkan dari 11 jurnal literatur dapat disimpulkan
bahwa kadar ureum pada pasien gagal ginjal kronik sebelum dilakukan hemodialisis
memiliki kadar tinggi rata-rata sebesar 137,311 mg/dL dan kadar ureum pasien gagal ginjal
kronik setelah melakukan analisis jurnal didapatkan kadar ureum mengalami penurunan
rata-rata sebesar 55,90 mg/dL, sehingga rata-rata penurunan kadar ureum selisih sebelum
dan sesudah melakukan hemodialisis sebanyak 81,40 mg/dL atau 31,2%. Disarankan
edukasi rutin pada pasien agar memperhatikan lebih detail tingkat keparahan gagal ginjal,
aliran darah dan dialisat.
1)
Judul
2)
Mahasiswa Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3)
Dosen Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
xii
LITERATURE REVIEW: AN OVERVIEW OF UREUM LEVELS IN
PATIENTS WITH CHRONIC RENAL FAILURE AFTER AND
BEFORE HEMODIALYSIS1)
1)Title
2) Students of Medical Laboratory Technology Study Program, Faculty of Health Sciences,
'Aisyiyah University Yogyakarta
3) Lecturer of Medical Laboratory Technology Study Program, Faculty of Health Sciences,
University of 'Aisyiyah Yogyakarta
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fungsinya sangat banyak dan penting, kerusakan fungsi ginjal tentu akan
Setiap hari kedua ginjal menyaring sekitar 120-150 liter darah dan
menghasilkan sekitar 1-2 liter urin. Tiap ginjal tersusun dari sekitar sejuta
unit penyaring yang disebun nefron. Nefron terdiri dari glomerulus dan
mencegah keluarnya sel darah dan molekul besar yang sebagian besar berupa
protein.
enzim renin yang menjaga tekanan darah dan kadar garam, hormon
i
Ginjal yang gagal bekerja dengan baik akan menimbulkan masalah seperti
meningkatnya hasil metabolit ureum dan kreatinin. Bila fungsi ginjal hanya
5% atau kurang, maka pengobatan cuci darah atau cangkok ginjal mutlak
yaitu Gagal Ginjal akut dan gagal ginjal kronik Gagal Ginjal Kronik (GGK)
didalam darah. Gagal Ginjal Akut merupakan suatu keadaan klinis yang
penduduk usia lanjut dan kejadian penyakit DM dan hipertensi. Sekitar 1 dari
dari 500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal. Menurut data Yayasan
Peduli Ginjal (Yadugi), saat ini di Indonesia terdapat 40.000 penderita gagal
ginjal kronik (GGK). Namun dari jumlah tersebut, hanya sekitar 3.000
penderita yang bisa menikmati pelayanan cuci darah atau hemodialisa.
penderita hemodialisa ginjal kronik tidak bisa sembuh. Sekitar 1,5 juta orang
harus menjalani hidup bergantung pada cuci darah (Makmur et al., 2013).
tercatat sebanyak 1.243 orang. Proporsi terbanyak pada pasien dengan lama
yang dilaksanakan oleh ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapi
sisa metabolisme dari tubuh, pengukuran kadar serum ureum dan kreatinin
efek hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik karena ureum dan kreatinin
Salah satu cara menegakkan diagnosis gagal ginjal adalah dengan menilai
kadar ureum dan kreatinin serum, karena kedua senyawa ini hanya dapat
diekskresi oleh ginjal. Kreatinin adalah hasil perombakan kreatin, semacam
senyawa berisi nitrogen yang terutama ada dalam otot. Banyaknya kadar
otot (Makmur et al., 2013) sedangkan ureum adalah produk nitrogen yang
dikeluarkan ginjal berasal dari diet protein. Kadar ureum serum memberikan
gambaran tanda paling baik untuk timbulnya ureum toksik dan merupakan
gejala yang dapat dideteksi dibandingkan kreatinin (Suryawan., et,. al,, 2016).
apabila menumpuk didalam tubuh. Sebab dalam ureum terjadi reaksi kimia ini
sebagai besar terjadi didalam hati dan sedikit terjadi didalam ginjal. Hati
menjadi pusat perubahan ammonia menjadi urea terkait fungsi hasi sebagai
fatal pada tubuh. Bila ureum tidak dikeluarkan dapat mengakibatkan sindrom
uremia. Sindrom uremia ini terutama terjadi pada penderita ginjal yang kronis
dan akan memberikan manifestasi pada bagian anggota tubuh yang lainnya
ginjal normal. Oleh karena itu, tes ureum kreatinin selalu digunakan untuk
melihat fungsi ginjal kepada pasien yang diduga mengalami gangguan pada
organ ginjal. Gangguan ginjal yang kronik akan menyebabkan penurunan laju
melalui air seni menurun, akibatnya zat-zat tersebut akan meningkat di dalam
memperbaiki fungsi ginjal serta untuk memperbaiki fungsi ginjal ini perlu di
dalam bentuk hemodialysis salah satu terapi efektif untuk menurunkan kadar
tentang pengaruh hemodialisa terhadap kadar ureum pada pasien gagal ginjal
B. Rumusan Masalah
latar belakang penelitian ini yaitu bagaiamana gambarn kadar ureum sesudah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kadar ureum pada pasien gagal ginjal kronik sesudah dan sebelum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Keilmuan
pengetahuan mengenai kadar Ureum darah pada pasien gagal ginjal kronik
3. Bagi Peneliti
dan kreatinin darah pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis.
1. Lingkup Materi
2. Lingkup Waktu
Penelitian ini dimulai dari awal penyusunan hingga pelaporan hasil skripsi
F. Keaslian Penelitian
Penelitian ini memiliki latar belakang berdasarkan beberapa penelitian yang relevan. Dalam penelitian ini peneliti merinci penelitian
relevan pada tabel keaslian penelitian berikut ini :
Nisa Saniyaty,Rika Hubungan antara Penelitian ini bersifat observasi Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
Nilapsari,Dicky Karakteristik Pasien Gagal analitik dengan pendekatan cross hubungan antara penurunan kadar ureum dengan
Santosa Ginjal Kronik terhadap sectional terhadap 91 pasien GGK di karakteristik jenis kelamin (p=0,031) dan usia
Kadar Ureum dan RSUD Al-Ihsan. Data diperoleh dari (p=0,005) namun tidak terdapat hubungan dengan
Kreatinin pada Pre dan status rekam medik periode 1 januari karakteristik frekuensi (p=0,115). Untuk kadar
Post Hemodialisis 2014 – 31 Desember 2014. Data kreatinin, terdapat hubungan antara penurunan
kemudian dianalisis dengan uji Mann kadar kreatinin terhadap karakteristik usia
Whitney dan Kruskal Wallis. (p=0,005), namun tidak terdapat
hubungan dengan karakteristik jenis kelamin
(p=0,233) dan frekuensi (p=0,115).
DGA Gambaran Kadar Ureum Penelitian ini menggunakan jenis kadar ureum dan kreatinin serum pasien rata-rata
Suryawan1., I A M Dan Kreatinin Serum Pada penelitian deskriptif dengan mengalami hiperuremik, dan seringnya menjalani
S Arjani2., I G Pasien Gagal Ginjal rancangan cross sectional. Pada terapi hemodialisis tidak mencerminkan akan
Sudarmanto3 Kronis Yang Menjalani penelitian ini menggunakan sampel terjadinya penurunan kadar ureum dan kreatinin
Terapi Hemodialisis penelitian yang berjumlah 30 sampel serum menjadi normal
Di RSUD Sanjiwani pasien GGK. Teknik sampling
Gianyar sampel pada penelitian ini adalah
dengan teknik non probability
sampling dengan metode purposive
sampling.
5
Hamzah Tasa, Dan Kreatinin Darah Pada Eksperiment, dengan rancangan dan kreatinin yakni adanya perubahan kadar
Sukriyadi Pasien Gagal Ginjal Pretest–Posttest Design, populasi ureum dan kreatinin setelah hemodialisis dalam
Kronik Yang Menjalani dalam penelitian ini adalah semua hal ini adanya penurunan kadar ureum dan
Hemodialisis Di Ruang pasien gagal ginjal kronik yang kreatinin setelah hemodialisis akan tetapi tidak
Hemodialisis (Hd) Rsup menjalani Hemodialisis sebanyak 59 semua kembali ke kadar nilai normal. Jadi tetap
Dr. Wahidin Sudirohusodo orang. Pengambilan sampel terjadi penurunan meskipun kadarnya
Makassar menggunakan teknik purposive masih cukup tinggi (melebihi kadar norm
sampling, didapatkan 41 responden
sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Ginjal
kiri dari tulang punggung. Letak ginjal kiri lebih tinggi daripada
a. Anatomi ginjal
T12 hingga L3.Ginjal kanan terletak lebih rendah dari yang kiri karena
22
yang terdalam adalah kapsula renalis, jaringan pada lapisan kedua adalah
adiposa dan jaringan terluar adalah fascia renal. Ketiga lapisan jaringan ini
disebut kapsula fibrosa (true capsule) ginjal melekat pada parenkim ginjal.
Di luar kapsul fibrosa terdapat jaringan lemak yang bagian luarnya dibatasi
oleh fasia gerota. Diantara kapsula fibrosa ginjal dengan kapsul gerota
ginjal atau glandula adrenal atau disebut juga kelenjar suprarenal yang
al. 2017) .
Setiap ginjal dilingkupi kapsul tipis dari jaringan fibrus yang rapat.
terdiri atas bagian korteks di sebelah luar dan bagian medulla di sebelah
23
dalam. Bagian medulla tersusun atas 15 – 16 massa berbentuk piramid
24
yang mengelilingi glomerulus. Kapsula Bowman inilah yang menjadi
b. Fisiologi ginjal
Ginjal adalah organ penting yang memiliki peran cukup besar dalam
pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit. Hal ini terlihat pada fungsi
ginjal yaitu sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah,
c. Fungsi ginjal
zat terlarut dan air secara selektif.Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi
zat terlarut dan air di eksresikan keluar tubuh dalam urin melalui sistem
25
pengumpulan urin (Price and Wilson, 2012)
kencing) uretra kemudian keluar dari tubuh. Pada kaliks ginjal air
2014).
2. Gagal Ginjal
membuat sel darah merah dan menjaga tulang tetap kuat (Depkes,
26
2017).
yang dialami tubuh akan membuat sisa metabolism tubuh dan cairn
menjadi dua yaitu Gagal Ginjal akut dan gagal ginjal kronik.
kelainan dalam komposisi darah atau urin, atau kelainan dalam tes
(Suwitr, 2011).
27
b. Gagal Ginjal Akut
1) Glomerulonefritis
28
imun terhadap toksin bakteri tertentu (kelompok
2) Pielonefritis kronis
3) Batu Ginjal
29
akibat penekanan
5) Penyakit endokrin
30
terjadinya hiperfiltrasi, sclerosis dan progresifitas tersebut.
β).
a) Stadium I
b) Stadium II
31
mulai meningkat. Gejala ini dapat dilihat pada malam hari
c) Stadium III
sindrim uremik.
Kielstein, 2014).
32
9) Penyebab terjadinya gagal ginjal kronik
a) Hipertensi
b) Diabetes
c) Obesitas
33
ini dapat merusak ginjal dan meningkatkan risiko terjadinya
2010.
3. Hemodialisis
a. Definisi Hemodialisis
Hemodialisis adalah upaya memperbaiki fungsi ginjal yang akan berperan dalam
mengganti fungsi utama ginjal adalah membersihkan darah dari sisa-sisa hasil
metabolisme tubuh yang berada di dalam darah cara menyaringnya. Jika kedua ginjal
gagal menjalankan fungsinya (tahap akhir penyakit ginjal), sisa-sisa hasil metabolism
yang diproduksi oleh sel normal akan kembali masuk ke dalam darah (uremia)
34
(Makmur et al., 2013).
Hemodialisis merupakan terapi penggati ginjal yang akan menyaring zat sisa
metabolisme dari tubuh, pengukuran kadar serum ureum dan kreatinin merupakan
salah satu parameter ekonomis yang bermanfaat untuk melihat efek hemodialisis pada
pasien gagal ginjal kronik karena ureum dan kreatinin hampir seluruhnya dikeluarkan
melalui urin dan disekresikan dalam jumlah konstan didalam tubuh (Saniyaty et al.,
2015).
Pada umumnya hemodialisis dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu dengan waktu
4-5 jam setiap hemodialysis. Hemodialisis berfungsi untuk mengeluarkan sisa garam
dan cairan berlebih untuk mencegah penumpukan molekul kimia didarah serta
menjaga tekanan darah. Hemodialisis merupakan suatu proses difusi dan filtrasi zat
Aliran darah pada hemodialisis yang penuh dengan toksin dan limbah nitrogen dialihkan dari
tubuh pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan dan kemudian dikembalikan lagi ke
tubuh pasien. Sebagian besar dializer merupakan lempengan rata atau ginjal serat artificial
berongga yang berisi ribuan tubulus selofan yang halus dan bekerja sebagai membran
semipermeabel. Aliran darah akan melewati tubulus tersebut sementara cairan dialisat bersirkulasi
di sekelilingnya. Pertukaran limbah dari darah ke dalam cairan dialisat akan terjadi melalui
membrane semipermeabel tubulus. Tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisis, yaitu difusi,
osmosis, ultrafiltrasi.
1. Difusi
Toksin dan zat limbah di dalam darah dikeluarkan melalui proses difusi dengan cara
bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi tinggi, ke cairan dialisat dengan
2. Osmosis
Cairan dialisat tersusun dari semua elektrolit yang penting dengan konsentrasi
35
ekstrasel yang ideal. Kelebihan cairan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
3. Ultrafiltrasi.
dimana air bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi (tubuh pasien)
ke tekanan yang lebih rendah (cairan dialisat). Gradient ini dapat ditingkatkan
mesin dialisis. Tekanan negative diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan
2012).
elektrolit dan asam basa, keadaaan gizi, jelainan kulit menjadi kering, gangguan
al., 2018)
36
2. Asidosis metabolik refrakter.
jelas.
6. Anemia refrakter.
1. Sirkulasi darah
jarum/kanula arteri (inlet), arteri blood line (ABL), venus blood line
(outlet).
2. Sirkulasi Dialisat
air.
3. Ultrafiltrasi.
37
Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan menciptakan gradien
tekanan, dimana air bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih
diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan penghisap pada membran dan
g. Komplikasi Hemodialisis
1) Hipotensi terutama pada pasien dengan diabetes. Hal ini terjadi karena
2) Emboli udara merupakan komplikasi yang jarang tetapi dapat saja terjadi
5) Kram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dengan cepat
berat.
4. Kadar ureum
1. Definisi Ureum
Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang
Ureum dapat diukur dari bahan pemeriksaan plasma, serum, ataupun urin.
dan natrium fluoride, hal ini disebabkan karena citrate dan fluoride menghambat
urease. Ureum urin dapat dengan mudah terkontaminasi bakteri. Hal ini dapat
Peningkatan ureum dalam darah disebut azotemia. Kondisi gagal ginjal yang
ditandai dengan kadar ureum plasma sangat tinggi dikenal dengan istilah uremia.
dengan kadar ureum plasma sangat tinggi dikenal dengan uremia. Keadaan ini
Ureum adalah produk limbah dari pemecahan protein dalam tubuh. Siklus
urea (disebut juga siklus ornithine) adalah reaksi pengubahan ammonia (NH 3)
diekskresikan ureum kira-kira 25 mg per hari. Reaksi kimia ini sebagian besar
terjadi di hati dan sedikit terjadi di ginjal. Hati menjadi pusat pengubahan
ammonia menjadi urea terkait fungsi hati sebagai tempat menetralkan racun.Urea
tubuh. Meningkatnya urea dalam darah dapat menandakan adanya masalah pada
akut. Pemeriksaan ureum dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal, status
hasil Hemodialisa.
Ureum dapat diukur dari bahan pemeriksaan plasma, serum, ataupun urin.
Jika bahan plasma harus menghindari penggunaan antikoagulan natrium citrate dan
natrium fluoride, hal ini disebabkan karena citrate dan fuoride menghambat urease.
Ureum urin dapat dengan mudah terkontaminasi bakteri. Hal ini dapat diatasi
2016).
disebut Blood Urea Nitrogen (BUN). Nilai BUN akan meningkat apabila seseorang
mengkonsumsi protein dalam jumlah banyak, namun pangan yang baru disantap
tidak berpengaruh terhadap nilai ureum pada saat manapun. Hal ini yang
menyebabkan adanya hubungan asupan protein dengan kadar ureum (Benz, RL.
dalam darah (blood urea nitrogen, BUN). Dalam serum normal konsentrasi BUN
adalah 8-25 mg/dL dan kadar ureum normal 10-50 mg/dL, jika BUN dikonversi
diukur. Ada metode yang menggunakan dua enzim, yaitu enzim urease dan
41
Tabel 2.4. Metode Enzimatik
Metode Enzimatik
Metode yang Urease Urea + 2H2O 2
3) Berbeda dengan tingkat kreatinin, asupan protein (diet rendah protein) dapat
4) Kadar kreatinin dan kadar urea nitrogen harus dipertimbangkan ketika mengevaluasi
fungsi ginjal. Apabila terjadi peningkatan atau penurunan yang signifikan, hasil
42
B. Kerangka Konsep
literature untuk dapat diambil kesimpulan. Berikut gambaran kerangka konsep berikut:
Kriteria Inklusi
Analisis Data
Kesimpulan
yang di ajukan adalah Terdapat perbedaan kadar ureum sebelum dan setelah
43
menjalani Hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
pustaka yang merupakan suatu metode penelitian cara yang dipakai untuk
mengumpulkan data atau sumber yang berhubungan pada sebuah topik tertentu
yang bisa didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan
pustaka lain.
yang bersumber dari jurnal ilmiah, buku dan ensiklopedia. Pencarian data
pustaka elektronik mencakup dua database yaitu Google Sholar dan PubMed
B. Variabel Penelitian
2. Variabel Terikat
terikat dalam penelitian ini adalah Kadar Ureum pasien gagal ginjal kronik
C. Tahapan penelitian
1. Sumber data
data ang saling berhubungan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
buku, ensiklopedia.
terhadap kadar ureum dan kreatinin darah pada pasien gagal ginjal kronik
comparison, outcome).
didapatkan 21.400 yang memiliki topik sama namun hanya 10 judul topik
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah itu artikel yang sudah sesuai
a. Kriteria inklusi
1) Data yang digunakan yaitu jurnal dengan jangka waktu terbit tahun
2010-2020.
3) Subjek yang diteliti adalah pasien gagal ginjal yang sedang menjalani
Hemodialisa
b. Kriteria Eksklusi
48
Google Scholar PubMed sciencedirect Researchgate
(n:17.400) (n: 38) (n: 10) (n: 53)
D. Analisis data
jurnal hasil pengukuran yang sesuai dengan topik. Dari pencarian yang
penulis jurnal, tahun publikasi, variabel yang diukur, hasil studi penelitian
49
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini dilakukan dengan cara pencarian untuk mendapatkan artikel
yang sesuai dengan tujuan. Pencarian ini dilakukan dengan menggunakan dua database
yaitu google scholar dan researchgate dan pubmed dengan menggunakan keyword Problem
atau Population atau Patient): “Pasien Gagal Ginjal kronik” atau “chronic kidney
besar dapat diakses pada website google scholar, kemudian Researchgate, dan pubmed.
Literatur dengan kata kunci yang didapat pada websiter google scholar adalah sebanyak
50
51
Tabel 4.2 Matriks Sintesis Literatur
Jurnal 2 Effect of Dialysis on Penelitian ini Metode Pengambilan Sampel yang Sebelum dilakukan
Certain Biochemical bertujuan untuk observasi data digunakan adalah hemodialisis sebagian besar
Parameters in mengevaluasi menggunakan 18 pasien gagal memiliki kadar ureum lebih
Chronic pradialisis dan parameter ginjal ginjal kronik tinggi rata-rata sebanyak
Renal Failure pascadialisis pada dengan 152,76 mg/dl
Patients. serum penanda spektrofotometer Sesudah dilakukan
biokimia ginjal (AAS). hemodialisis sebagian besar
(Meenakshi 2016) pasien gagal ginjal Pengukuran urea memiliki kadar ureum
kroniik dilakuan dengan rendah rata00rata sebanyak
metode diacetyl 83,36 mg/dl
monoxime
Jurnal 3 Effect of Kidney Penelitian ini Metode Pengambilan Sampel berjumlah Pada pasien perempuan
Dialysis on Some bertujuan eksperimen data dimulai dari 100 pasien gagal sebelum melakukan
Biochemical menganalisis dampak September 2017 ginjal kronik hemodialisis didapatkan
Variance gagal ginjal pada hingga maret rerata kadar ureum sebesar
beberapa kandungan 2018 dengan 30 mmol/L sedangkan
(Aljebory et al. dalam darah menggunakan setelah melakukan
2019) alat hemodialisis kadar ureaum
spektrofotometric memiliki rata –rata sebesar
11 mmol/L
52
No Judul/Penulis/Tahun Tujuan penelitian Jenis Pengumpulan Data Populasi/Jumlah Hasil penelitian
penelitian Sampel
53
No Judul/Penulis/Tahun Tujuan penelitian Jenis Pengumpulan Data Populasi/Jumlah Hasil penelitian
penelitian Sampel
Jurnal 6 Gambaran Kadar Penelitian ini Metode Pengumpulan sampel penelitian Hasil penelitian yang
Ureum Dan bertujuan untuk penelitian data yang berjumlah 30 dilakukan kadar ureum
Kreatinin Serum mengetahui deskriptif menggunakan sampel pasien sebelum menjalani
Pada Pasien gambaran kadar dengan lembar observasi GGK. Teknik hemodialisis 10% pasien
Gagal Ginjal Kronis ureum dan kratinin rancangan sampling sampel memiliki kadar ureum yang
Yang Menjalani serum pada pasien cross pada penelitian ini melebihi batas.
Terapi Hemodialisis GGK yang menjalani sectional adalah dengan Pemeriksaan diambil dari
Di RSUD Sanjiwani terapi hemodialisis di teknik non darah vena masing-masing
Gianyar. RSUD Sanjiwani probability responden.
(Suryawan. et al. Gianyar sampling dengan Sesudah pasien menjalani
2016) metode hemodialisis sebanyak 20
purposive responden (66,7%)
sampling. memiliki kadar ureum
dalam kategori rendah
Jurnal 7 Analisa Kadar Penelitian yang Metode Pengambilan Sampel berjumlah Pasien yang menderita
Ureum Pre Dan bertujuan untuk deskriftif data 20 pasien penderita gagal ginjal kronik yang
Post Pada Pasien mengetahui kadar cross menggunakan gagal ginjak kronik melakukan pemeriksaan
Gagal ureum pre dan post sectional data sekunder ureum sebelum hemodialisa
Ginjal Kronik Yang pada pasien gagal dengan berupa data 100% mengalami
Menjalani ginjal kronik yang metode UV dokumentasi peningkatan dan sesudah
Hemodialisa Pada menjalani enzimatik hasil analsis hemodialisa mengalami
Usia Dewasa Yang hemodialisa di RS kinetik kadar ureum pre penurunan, tetapi tidak
Di Rawat Di Rumah Islam Malahayati an post kembali pada
Sakit Medan. hemodialisis keadaan normal.
Islam Malahayati Rata-rata kadar ureum pada
Medan pasien gagal ginjal kronik
(Rajagukguk, sebelum hemodialisa adalah
Aritonang, and 371,6 mg/dl dan rata-rata
Siahaan 2021) kadar ureum sesudah
hemodialisa adalah 178,9
mg/dl
Jurnal 8 Kadar Ureum Tujuan penelitian ini Metode pengambilan data Sampel berjumlah Adanya penurunan kadar
Sebelum dan adalah untuk deskriptif URR (Urea 130 pasien gagal ureum sebelum dan sesudah
54
No Judul/Penulis/Tahun Tujuan penelitian Jenis Pengumpulan Data Populasi/Jumlah Hasil penelitian
penelitian Sampel
Sesudah mengetahui observasional Reduction Ratio) ginjal yang hemodialisa. Dimana kadar
Hemodialisa pada gambaran kadar menjalani ureum sebelum hemodialisa
Pasien Gagal Ginjal ureum sebelum dan hemodialisa rata-rata 133,19 mg/dl dan
sesudah hemodialisa sesudah hemodialisa rata-
(Sari 2020) pada pasien gagal rata 39,74 mg/dl Kadar
ginjal. ureum pada pasien gagal
ginjal sebelum hemodialisa
meningkat/ tinggi bisa 2
kali atau lebih dari kadar
normal, rata-rata 133,19
mg/dl.
Peningkatan Kadar ureum
meningkat dipengaruhi oleh
bebreapa factor, antara lain
jenis
kelamin, usia, indikasi
seperti supplement, obat-
obatan dan diabetes melitus.
Kadar ureum
sesudah hemodialisa rata-
rata 39,74 mg/dl sehingga
terjadi penurunan kadar
ureum sebelum dan sesudah
hemodialisa 70,16%.
Jurnal 9 Perbedaan Tujuan
Kadar dari Metode Pengambilan Sampel berjumlah Pada pasien gagal ginjal
Ureum Sebelumdan penelitian ini adalah deskriptif data 44 pasien gagal kronik sebelum hemodialisa
Sesudah untuk mengetahui pendekatan menggunakan ginjal kronik dengan skor
Hemodialisa Pada perbedaan cross data sekunder minimum 54 dan skor
Penderita kadar ureum sebelum
Gagal sectional dengan maksimum 203,7 dengan
Ginjal Kronik dan sesudah dokumentasi jumlah sampel 44 orang
hemodialisa pada didapatkan nilai
(Syuryani, Arman, penderita gagal ginjal mean 109,7. Pada pasien
and Putri 2021) kronik. gagal ginjal kornik sesudah
hemodialisa dengan skor
55
No Judul/Penulis/Tahun Tujuan penelitian Jenis Pengumpulan Data Populasi/Jumlah Hasil penelitian
penelitian Sampel
minimum 13,7 dan skor
maksimum 90,7 dengan
jumlah sampel 44 orang
didapatkan nilai mean 31,4.
Hasil penelitian dengan uji
paired sample t test bahwa
terdapat perbedaan
perbandingan kadar ureum
pre dan post hemodialisa di
RS Ahmad Mokhtar Bukit
Tinggi tahun 2021
56
No Judul/Penulis/Tahun Tujuan penelitian Jenis Pengumpulan Data Populasi/Jumlah Hasil penelitian
penelitian Sampel
Tenggara. tinggi sebelum
hemodialisayakni kadar
(Sari and ureum sebesar 156,6 mg/dL
Abdurrahman 2018) sedangkan kreatininsebesar
9,9 mg/dL dan terjadi
penurunan setelah
dihemodialisa dimana kadar
ureum rata-rata menjadi
sebesar 57,7 mg/dL dan
kadar Kreatinin rata-rata
sebesar 5,1 mg/dL
57
B. Pembahasan
menjalani Hemodialisis
et al. 2013).
58
kadar ureum lebih tinggi rata-rata sebanyak 152,76 mg/dl
59
No Judul/Penulis/Tahun Kadar Ureum sebelum hemodialisis
rata 21,9 mmol/L
Jurnal 7 Analisa Kadar Ureum Pre Dan Post Rata-rata kadar ureum pada pasien gagal
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik ginjal kronik sebelum hemodialisa adalah
Yang Menjalani Hemodialisa Pada 371,6 mg/dl
Usia Dewasa Yang Di Rawat Di
Rumah Sakit Islam Malahayati
Medan. (Rajagukguk et al. 2021)
Jurnal 8 Kadar Ureum Sebelum dan Sesudah kadar ureum sebelum hemodialisa rata-rata
Hemodialisa pada Pasien Gagal 133,19 mg/dl
Ginjal. (Sari 2020)
Jurnal 9 Perbedaan Kadar Ureum Pada pasien gagal ginjal kronik sebelum
Sebelumdan Sesudah Hemodialisa hemodialisa dengan skor minimum 54 dan
Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik skor maksimum 203,7 dengan jumlah
sampel 44 orang didapatkan nilai mean
(Syuryani et al. 2021) 109,7
Jurnal 10 Perbedaan kadar ureum, natrium, Kadar ureum pra hemodialisa
kalium dan klorida pra dan pasca (161.96 ± 53.80 mg/dL)
hemodialisa pada pasien dengan
penyakit ginjal kronik.
(Anwar and Ariosta 2019)
Jurnal 11 Perbandingan Kadar Ureum Dan kadar ureum dan kreatinin serum yang
Kreatinin Pada Pasien Gagal Ginjal kadar rata-ratanya tinggi sebelum
Pre Dan Post Hemodialisa Di Rsud hemodialisa yakni kadar ureum sebesar
Bahteramas Provinsi Sulawesi 156,6 mg/dL
Tenggara. (Sari and Abdurrahman
2018)
60
Berdasarkan analisis jurnal-jurnal di atas dapat dilihat bahwa kadar
tinggi atinya racun dalam hati juga sangat tinggi, dimana tingginya
2016).
61
2. Kadar Ureum darah pada pasien gagal ginjal kronik sesudah
menjalani Hemodialisis
62
Tabel 4.4 Hasil penelitian dari penelusuran literatur
63
melakukan hemodialysis tingkat kadar ureum berkurang secara signifikan
menggunakan activator tabung. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
Sebelum hemodialisis
Sesudah hemodialysis
Gambar 4.1 Pre-post kadar ureum pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialysis. (Mahmood et al. 2014)
64
Penelitian milik Aljebory, et, al (2019) dalam penelitiannya juga
sisa urea, kreatinin atau bahan kimia lainnya sehingga dapat mengurangi
namun hal ini tidak dapat membuat kadar ureum menjadi normal.
tinggi protein, hal ini sering terjadi sehingga terjai banyak penumpukan
mengeluarkan air yang berlebihan. Darah yang penuh toksik dan limbah
2021) .
kimia klinik seperti ureum serum sebagian besar hanya dilakukan sebelum
65
terapi hemodialisa (HD) untuk mengetahui fungsi ginjal dan apakah terapi
normal. Oleh karena itu, sebelum dilakukan terapi hemodialoisa (HD), tes
ureum serum sangat penting dilakukan untuk melihat fungsi ginjal, dan
66
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
bahwa:
B. Saran
kronik maka perlu adanya penelitian lanjut tentang edukasi rutin tentang
aliran darah dan dialisat. Bagi pasien hemodialysis hendaknya secara rutiin
untuk menilai fungsi ginjal dan juga menjaga diet untuk mengurangi asupan
67
68
DAFTAR PUSTAKA
Aisara, S., Azmi, S., & Yanni, M. (2018). Gambaran Klinis Penderita Penyakit
Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 42. https://doi.org/10.25077/jka.v7i1.778
Anwar, Syaiful, and Ariosta Ariosta. 2019. “Perbedaan Kadar Ureum, Natrium,
Kalium Dan Klorida Pra Dan Pasca Hemodialisa Pada Pasien Dengan
Penyakit Ginjal Kronik.” Intisari Sains Medis 10(1):223–26. doi:
10.15562/ism.v10i1.346.
Arfai, M. F., Zulfachmi, & Tyas, M. (2014). http://repository.unimus.ac.id (Issue
1). http://repository.unimus.ac.id/1525/
Arkhangelsky, E., Wicaksana, F., Tang, C., Al-Rabiah, A. A., Al-Zahrani, S. M.,
& Wang, R. (2012). Combined organic-inorganic fouling of forward osmosis
hollow fiber membranes. Water Research, 46(19), 6329–6338.
https://doi.org/10.1016/j.watres.2012.09.003
Irendem K.A., L., Glady I., R., & Mayer F., W. (2016). Gambaran Kadar Ureum
Serum pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 Non Dialisis. Jurnal
E-Biomedik.
70
Rachmadi, Dedi. 2011. Gangguan Ginjal Akut. Balikpapan.
Rahayu, Fitri, Rafika Ramlis, and Topan Fernando. 2018. “Deskriptif Analitik ,.” Jurnal
Kesehatan 7(2):1–7.
Rajagukguk, Tiara, Erlan Aritonang, and Maniur Arianto Siahaan. 2021. “USIA DEWASA
YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT.” Tekesnos 3(2).
Runtung, Yasinta, Abd Kadir, Akuilina Semana, Stikes Nani, and Hasanuddin Makassar.
2013. “Haemoglobin Pada Pasien Ggk Di Ruang Haemodialisa.” Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis 2(3):1–7.
Runtung, Y., Kadir, A., Semana, A., Nani, S., & Makassar, H. (2013). Haemoglobin Pada Pasien
Ggk Di Ruang Haemodialisa. 2, 1–7.
Saniyaty, N., Nilapsari, R., & Santosa, D. (2015). Hubungan antara Karakteristik Pasien Gagal Ginjal
Kronik terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin pada Pre dan Post Hemodialisis. Prosiding
Pendidikan Dokter, 2460-657X, 694–699.
Suryawan., D. G. A., Arjani., I. A. M. S., & Sudarmanto, I. G. (2016). Gambaran Kadar Ureum Dan
Kreatinin Serum Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Terapi Hemodialisis Di
RSUD SANJIWANI GIANYA. Meditory, 4.(No. 2), 145–153.
Suwitra, Ketut. 2011. Penyakit Ginjal Kronik. In: Aru W Sudoyo, Editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid 2. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing.
Syuryani, Nurva, Eliza Arman, and Gusliani Eka Putri. 2021. “Perbedaan Kadar Ureum Sebelumdan
Sesudah Hemodialisa Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Di Ahmad Mokhtar Rumah Sakit
Bukit Tinggi.” Jurnal Kesehatan Saintika Meditory 2(4657):62–72.
71
Lampiran 1 Time Schedule Penyusunan Skripsi
No Waktu Juni 2021 Juli 2021 Agustus 2021 September 2021 Oktober 2021 Desember 2022 Januari 2023
Kegiatan 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul
2. Penyusunan Latar
Belakang
3. Pengurusan surat ijin
dan pelaksanaan studi
pendahuluan
4. BAB I dan proses
bimbingan
5. BAB II dan proses
bimbingan
6. BAB III dan proses
bimbingan
7. Pelaksanaan seminar
proposal
8. Revisi proposal sesuai
masukan
9. Pelaksanaan penelitian
10. Penyusunan BAB IV
11. Penyusunan BAB V
12. Pelaksanaan Ujian
Hasil
13. Revisi dan penjilidan
14. Pengumpulan Skripsi
72
Lampiran 2 Karu Bimbingan Skripsi
Konsultasi Tanda
Ke- Tanggal Materi Bimbingan dan Arahan Tangan
Pembimbing
1 10 Juni 2021 Penentuan judul
73
8 9 November 2021 Seminar hasil
74
Lampiran 4 Dokumentasi Literatur yang digunakan
Jurnal 1
Jurnal 2
Jurnal 3
75
Jurnal 4
Jurnal 5
Jurnal 6
76
Jurnal 7
Jurnal 8
77
Jurnal 9
Jurnal 10
78
Lampiran 5 Critical Appraisal Jurnal
Mahasiswa
79
Reviewer : Tanggal : 4 Agustus 2021
Neli Rahmah Anggun Sari
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK
Judul : Evaluating Urea and Creatinine Levels in Chronic Renal Failure Pre and Post Dialysis: A
Prospective Study
Penulis : Noor ul Amin, Raja Tahir Mahmood
Tahun : 2014 Record Number : Jurnal 2
Kesimpulan V
Diterima
Ditolak
80
Reviewer : Tanggal : 4 Agustus 2021
Neli Rahmah Anggun Sari
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK
Judul : Effect of Kidney Dialysis on Some Biochemical Variance
Penulis : Abdulhussien M. K. Aljebory dkk
Tahun : 2019 Record Number : Jurnal 3
Kesimpulan
Diterima V
Ditolak
81
Reviewer : Tanggal : 6 Agustus 2021
Neli Rahmah Anggun Sari
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK
Judul : The effect of hemodialysis on intraocular pressure
Penulis : Ayse Ebru Bahadir Kilavuzoglu, dkk
Tahun : 2018 Record Number : Jurnal 4
Kesimpulan
Diterima V
Ditolak
82
Reviewer : Tanggal : 6 Agustus 2021
Neli Rahmah Anggun Sari
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK
Judul : Pengaruh Haemodialisa Terhadap Kadar Ureum Kreatinin Dan Haemoglobin Pada Pasien Ggk Di
Ruang Haemodialisa Rsup Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar
Penulis : Yasinta Runtung dkk
Tahun : 2013 Record Number : Jurnal 5
Kesimpulan
Diterima V
Ditolak
83
Reviewer : Tanggal : 6 Agustus 2021
Neli Rahmah Anggun Sari
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK
Judul : Gambaran Kadar Ureum Dan Kreatinin Serum Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani
Terapi Hemodialisis Di RSUD Sanjiwani Gianyar
Penulis : Yasinta Runtung dkk
Tahun : 2013 Record Number : Jurnal 6
Kesimpulan
Diterima V
Ditolak
84
Reviewer : Tanggal : 6 Agustus 2021
Neli Rahmah Anggun Sari
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK
Judul : Analisa Kadar Ureum Pre Dan Post Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa
Pada Usia Dewasa Yang Di Rawat Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Penulis : Tiara Rajagukgukdkk
Tahun : 2021 Record Number : Jurnal 7
Kesimpulan
Diterima V
Ditolak
85
Reviewer : Tanggal : 10 Agustus 2021
Neli Rahmah Anggun Sari
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK
Judul : Perbedaan Kadar Ureum Sebelum Dan Sesudah Hemodialisa Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik
Penulis : Nurva Syuryani dkk
Tahun : 2021 Record Number : Jurnal 9
Kesimpulan
Diterima V
Ditolak
86
Reviewer : Tanggal : 11 Agustus 2021
Neli Rahmah Anggun Sari
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK
Judul : Perbedaan kadar ureum, natrium, kalium dan klorida pra dan pasca hemodialisa pada pasien dengan
penyakit ginjal kronik
Penulis : Syaiful Anwar dan Ariosta
Tahun : 2019 Record Number : Jurnal 10
Kesimpulan
Diterima V
Ditolak
87
Reviewer : Tanggal : 11 Agustus 2021
Neli Rahmah Anggun Sari
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK
Judul : Perbandingan Kadar Ureum Dan Kreatinin Pada Pasien Gagal Ginjal Pre Dan Post Hemodialisa Di
Rsud Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara
Penulis : Linda Sari dan Syawal Abdurrahman
Tahun : 2018 Record Number : Jurnal 11
Kesimpulan
Diterima V
Ditolak
88
89
90