Fix Laporan Lengkap PKL Karsa Husada

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

GAMBARAN UMUM MANAJEMEN PELAYANAN INSTALASI REKAM

MEDIS RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

Oleh :
AMADEUS RYAN ARYA BIMA NIM.31190003
LALA GAYANTI ZULKARNAIN NIM.31190005
MARIA ANGELA AGUSTINA NIM.31190008
YOCKY SEPVANO HANANDA NIM.31190011

D-IV MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA MALANG
2019/2020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANTI WALUYA MALANG

Laporan Praktek Kerja Lapang

GAMBARAN UMUM MANAJEMEN PELAYANAN UNIT


REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA
BATU
Telah Diuji pada Tanggal 4 Juli 2020
Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

Tim Penguji:

Dosen Pembimbing Pembimbing Klinik

Drg. Arief setiyoargo, SH.,M.Kes.


NIDN. 0729117501

Mengetahui :

Ketua STIKes Panti Waluya


Ka. Prodi D-IV MIK
Malang

Rea Ariyani, S.Tr.Keb.,M.K.M


Wibowo, S.Kep.,Ns.,M.Biomed
NIDN. 0703129302
NIDN. 0707106702

ii
RINGKASAN

Fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan


sesuai dengan pokok sasarannya masing-masing. Selain itu, juga mempunyai kewajiban
administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien. Rekam medis adalah
berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Instalasi Rekam Medis sangat berperan penting dan bertanggung jawab dalam mengolah
rekam medis yang ada dirumah sakit. Rekam medis ini berfungsi sebagai penghubung
komunikasi antara dokter, perawat dan tenaga medis lainnya dengan petugas rekam medis
sebagai pengolah data berkas rekam medis tersebut. Sehingga riwayat pengobatan pasien
tersebut tidak hilang dan dokter mudah dalam penanganan pasien.

Laporan “Praktek Kerja Lapang I” ini bertujuan untuk mengetahui dan melaksanakan fungsi
teknik penyelenggaraan pelayanan instalasi rekam medis di Rumah Sakit Umum Karsa
Husada Batu dengan melakukan observasi langsung, wawancara, studi pustaka dan praktek
kerja lapang. Hasil dari “Praktek Kerja Lapang I” ini menunjukkan bagaimana dasar-dasar
prosedur manajemen rekam medis dan informasi kesehatan, pelaksanaan pelayanan rekam
medis dan informasi kesehatan berdasarkan perundangan dan etika profesi yang berlaku,
pelaksanaan kegiatan pengelolaan data statistik kesehatan rumah sakit, pelaksanaan kegiatan
pengelolaan mutu rekam medis rumah sakit, pengelolaan unit kerja yang berhubungan
dengan perencanaan, pengorganisasian, penataan dan pengontrolan unit kerja rekam medis
dan manajemen informasi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, dan mengidentifikasi
kebutuhan perangkat lunak teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan dalam
rangka penerapan rekam medis elektronik di rumah sakit.

i
ABSTRAK

Gambaran Umum Manajemen Pelayanan Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit


Karsa Husada

Fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan


sesuai dengan pokok sasarannya masing-masing. Selain itu, juga mempunyai kewajiban
administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien. Dengan adanya
manajemen rumah sakit yang bagus, maka hal tersebut akan menunjang pelayanan
kesehatan yang ada di rumah sakit dan dapat menyajikan data yang valid sebagai sumber
informasi bagi segala pihak yang membutuhkan rekam medis.

Laporan “Praktek Kerja Lapang I” ini bertujuan untuk mengetahui dan


melaksanakan fungsi teknik penyelenggaraan pelayanan instalasi rekam medis di Rumah
Sakit Karsa husada dengan melakukan observasi langsung, wawancara, studi pustaka dan
praktek kerja lapang. Dengan demikian laporan praktek kerja lapang ini berjudul
“Gambaran Umum Manajemen Pelayanan Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Karsa
Husada”.

Hasil dari “Praktek Kerja Lapang I” ini menunjukkan bagaimana dasar-dasar prosedur
manajemen rekam medis dan informasi kesehatan, pelaksanaan pelayanan rekam
medis dan informasi kesehatan berdasarkan perundangan dan etika profesi yang berlaku,
pelaksanaan kegiatan pengelolaan data statistik kesehatan rumah sakit, pelaksanaan
kegiatan pengelolaan mutu rekam medis rumah sakit, pengelolaan unit kerja yang
berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, penataan dan pengontrolan unit
kerja rekam medis dan manajemen informasi kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan, dan mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak teknologi informasi dan
komunikasi yang diperlukan dalam rangka penerapan rekam medis elektronik di rumah
sakit.

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa, yang telah memberikan
Rahmat serta Hidayahnya sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan I yang berjudul:
“Gambaran Umum Manajemen Pelayanan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Karsa
Husada Batu” ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Wibowo, S.Kep.,Ns.,M.Biomed selaku Ketua STIKes Panti Waluya Malang
2. Ibu Rea Ariyanti, S.Tr.Keb.,M.K.M selaku Ketua Prodi D-IV Manajemen Informasi
Kesehatan
3. drg. Arief Setiyoargo, SH., M.Kes selaku Dosen Pembimbing.
4. Teman–teman seperjuangan Angkatan I MIK SPWM.
5. Seluruh staf Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu
6. Pembimbing Klinik Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu
7. Serta pihak-pihak lain yang tak dapat disebutkan satu persatu disini yang begitu banyak
memberikan bantuan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan
praktek kerja lapang yang akan datang sehingga menjadi lebih baik.

Malang, 4 Juli 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

RINGKASAN.............................................................................................................................i
ABSTRAK.................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum......................................................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus.....................................................................................................2
1.3 Manfaat........................................................................................................................3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................................................3
1.4.1 Waktu...................................................................................................................3
1.4.2 Tempat Pelaksanaan.............................................................................................3
1.4.3 Metode Pelaksanaan.............................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................5
KEADAAN UMUM RSU KARSA HUSADA BATU.............................................................5
2.1 Sejarah Umum RSU Karsa Husada Batu.........................................................................5
2.2 Gambaran Umum RSU Karsa Husada Batu....................................................................5
2.2.1 Visi RSU Karsa Husada Batu...................................................................................5
2.2.2 Misi RSU Karsa Husada Batu...................................................................................5
2.3 Struktur Organisasi RSU Karsa Husada Batu..................................................................7
2.4 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis RSU Karsa Husada Batu............................8
BAB III.......................................................................................................................................9
HASIL KEGIATAN..................................................................................................................9
3.1 Gambaran Umum Unit Kerja Rekam Medis di RSU Karsa Husada Batu..................9
3.1.1 Sistem Rekam Medis RSU Karsa Husada...........................................................9
3.1.2 Alur Pelayanan Rekam Medis dan Alur Pendaftaran Pasien.............................11
BAB IV....................................................................................................................................16
PEMBAHASAN......................................................................................................................16
4.1 Sistem Rekam Medis RS Karsa Husada....................................................................16
4.1.1 Sistem Penamaan...............................................................................................16

iv
4.1.2 Sistem Penomoran..............................................................................................16
4.1.3 Sistem Penjajaran...............................................................................................16
4.1.4 Sistem Pencarian Data Pasien............................................................................17
4.2 Alur Rekam Medis dan Penerimaan Pasien..............................................................17
4.2.1 Alur Kerja Rekam Medis RS Karsa Husada......................................................17
4.2.2 Penerimaan Pasien RS Karsa Husada................................................................18
4.3 Jenis Formulir Rekam Medis.....................................................................................20
4.3.1 Jenis Formulir Pasien Rawat Jalan berupa :............................................................20
4.3.2 Jenis Formulir Pasien Gawat Darurat.....................................................................20
4.3.3 Jenis Formulir Pasien Rawat Inap...........................................................................20
4.4 Prosedur dan Penyelenggaran Assembling...............................................................21
4.5 Prosedur Klasifikasi dan Kodefikasi Diagnosis Penyakit dan Tindakan Medis.......23
4.6 Prosedur dan Penyelenggaraan Indexing...................................................................23
4.7 Prosedur dan Penyelenggaraan Penyimpanan dan Pengambilan Rekam Medis.......24
4.7.1 Penyimpanan Rekam Medis...............................................................................24
4.7.2 Pengambilan Rekam Medis................................................................................24
4.8 Prosedur dan Penyelenggaraan Retensi Rekam Medis.............................................24
BAB V......................................................................................................................................25
PENUTUP................................................................................................................................25
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejalan dengan upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang handal
menuju terciptanya anak bangsa yang berkualitas tinggi, maka STIKes Panti Waluya
Malang dituntut untuk merealisasikan pendidikan akademik yang berkualitas dan
relevan dengan kebutuhan pembangunan, dengan penataan sistem manajemen yang
baik agar tercapainya efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Salah satu kegiatan
pendidikan akademik yang dimaksud adalah kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL)
yang dilakukan selama 10 hari dan diprogramkan pada mahasiswa semester II (dua)
bagi program studi D-IV.

Pada mahasiswa program D-IV Manajemen Informasi Kesehatan, praktek lapang


dilaksanakan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu.
Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk paraktek kerja lapang selama 10 hari efektif
yang dilaksanakan pada semester II. Kegiatan ini menekankan pada bagaimana para
mahasiswa bisa terlatih dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan perekam medis dan
dapat melihat langsung situasi serta lingkungan pekerjaan tersebut sehingga dapat
menangkap peluang, potensi, kendala atau masalah-masalah sekaligus pemecahannya
di dalam melakukan pekerjaan perekam medis. Dengan demikian mahasiswa D-IV
Rekam Manajemen Informasi Kesehatan STIKes Panti Waluya Malang menguasai
kemampuan profesional dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, menerapkan
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dalam bidang rekam medis dan manajemen
informasi kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung yang bersifat keahlian di
dalam pelayanan kesehatan yang terorganisir dan profesional.

Menurut WHO rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan
medis yang berfungsi memberikan pelayanan yang lengkap kepada masyarakat, baik
kuratif ( pengobatan) maupun rehabilitatif (pemulihan). Rumah sakit juga merupakan
pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial. Untuk menjalankan
tugas tersebut perlu didukung adanya unit–unit pembantu yang mempunyai tugas
spesifik, diantaranya adalah unit rekam medis. Unit rekam medis bertanggung jawab

1
terhadap pengelolaan data pasien menjadi informasi kesehatan yang berguna bagi
pengambilan keputusan.

Fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan


sesuai dengan pokok sasarannya masing-masing. Selain itu, juga mempunyai kewajiban
administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien. Rekam medis adalah
berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan
kesehatan (Pasal 1 Permenkes No. 749a Tahun 1989).

Instalasi Rekam Medis sangat berperan penting dan bertanggung jawab dalam
mengolah rekam medis yang ada dirumah sakit. Rekam medis ini berfungsi sebagai
penghubung komunikasi antara dokter, perawat dan tenaga medis lainnya dengan
petugas rekam medis sebagai pengolah data berkas rekam medis tersebut. Sehingga
riwayat pengobatan pasien tersebut tidak hilang dan dokter mudah dalam penanganan
pasien.

Dengan adanya manajemen rumah sakit yang bagus, maka hal tersebut akan menunjang
pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit dan dapat menyajikan data yang valid
sebagai sumber informasi bagi segala pihak yang membutuhkan rekam medis. Uraian
tersebut kemudian melatarbelakangi mahasiswa untuk menitikberatkan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini pada masalah manajemen pelayanan instalasi rekam medis RSU
Karsa Husada Batu.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Tujuan umum dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini untuk mengetahui gambaran
umum pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang ada di Instalasi Rekam
Medis RSU Karsa Husada Batu.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

1. Mengetahui alur pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan.

2. Mengetahui sistem kodefikasi yang digunakan yaitu Muskuloskeletal, Respirasi,


Kardiovaskular, Sistem Darah, Degestive dan Endokrin

2
3. Mengetahui jenis-jenis perangkat lunak yang digunakan

1.3 Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

1. Mengetahui alur pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan di Instalasi Rekam
Medis Karsa Husada Batu

2. Mengetahui sistem kodefikasi pada Muskuloskeletal, Respirasi, Kardiovaskular,


Sistem Darah, Degestive dan Endokrin di Instalasi Rekam Medis RSU Karsa Husada
Batu

3. Mengetahui jenis-jenis perangkat lunak di Instalasi Rekam Medis RSU Karsa


Husada Batu

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1.4.1 Waktu
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 10 hari yaitu dari 22 Juni 2020
sampai dengan 3 Juli 2020.

1.4.2 Tempat Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini di Instalasi Rekam Medis RSU
Karsa Husada Batu berlokasi di Jalan Achmad Yani No 10-13,Kota Batu, Jawa Timur

1.4.3 Metode Pelaksanaan


Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan di Instalasi Rekam Medis
RSU Karsa Husada Batu adalah :

1. Observasi Langsung
Observasi langsung dengan cara mengamati sistem penyelenggaraan rekam medis
di RSU Karsa Husada Batu.
2. Praktek Kerja Langsung
Dengan cara mahasiswa ikut berpartisipasi secara langsung dalam sistem kerja
penyelenggaraan rekam medis berdasarkan pembagian kelompok- kelompok kerja
di RSU Karsa Husada Batu
3. Wawancara

3
Dengan cara menyiapkan daftar pertanyaan sesuai dengan tujuan yang tertera di
pedoman penyelenggaraan Praktek Kerja Lapang kemudian menanyakannya
secara langsung kepada penanggung jawab setiap kelompok kerja.
4. Studi Pustaka
Dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh di lokasi Praktek Kerja Lapang
dengan teori-teori yang ada pada literatur yang sesuai.

4
BAB II

KEADAAN UMUM RSU KARSA HUSADA BATU

2.1 Sejarah Umum RSU Karsa Husada Batu


Berikut ini adalah sejarah RSU Karsa Husada Batu :

1. RSU Karsa Husada Batu (Rumah Sakit Paru Batu) dibangun pada tahun 1912 pada
masa penjajahan Belanda dengan pelayanan rawat jalan untuk penyakit paru.
2. Tahun 1934 telah dibuka dan diresmikan ruang perawatan rawat inap YANG dikenal
dengan nama “SANATORIUM” pada masa penjajahan Belanda.
3. Tahun 1945 Rumah Sakit Paru diserahkan sepenuhnya ke Republik Indonesia
4. Tahun 2007 Rumah Sakit Paru ditetapkan sebagai salah satu UPT(Unit Pelaksana
Teknis) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berdasarkan pada Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor : YM 02.04.3.3.3228.
5. Tahun 2009 berdasarkan pada Keputusan Gubernur nomor : 118/259/kpts/013/2009,
Rumah Sakit Paru Batu ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
dan berstatus BLUD penuh.
6. Tahun 2011 Rumah Sakit Paru Batu “LULUS AKREDITASI TINGKAT DASAR”
oleh KARS.
7. Tahun 2015 Rumah Sakit Paru Batu mengalami perubahan nomenklatur menjadi RSU
dengan nama “RSU KARSA HUSADA BATU”.
8. Sekarang RSU Karsa Husada Batu terus mengembangkan kualitas pelayanan
kesehatan dengan cara mengikuti akreditasi rumah sakit oleh KARS dan hasilnya
RSU Karsa Husada Batu “LULUS AKREDITASI TINGKAT PARIPURNA”
mengikuti akreditasi rumah sakit oleh KARS.

2.2 Gambaran Umum RSU Karsa Husada Batu

2.2.1 Visi RSU Karsa Husada Batu


Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat

5
2.2.2 Misi RSU Karsa Husada Batu
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan aman, ramah dan berkualitas
2. Mewujudkan tatakelola rumah sakit yang profesional dan akuntabel
3. Mewujudkan rumah sakit umum karsa husada batu sebagai RSU kelas B Pendidikan

6
2.3 Struktur Organisasi RSU Karsa Husada Batu

Dewan Pengawas

Direktur Rumah Sakit


dr.Tries Anggraini, M.Kes

Kelompok Jabatan
Fungsional Komite Pelayanan RS

Unit Pelaksana
Komite Profesi
Fungsional

Satuan Pengawas
Instalasi - Instalasi
Internal

Seksi Plynan Medis


Seksi UKM dan LITBANG Sub Bagian Tata Usaha
dr.Ferdinandus Stevanus
Kakiay, Sp.PD_FINASIM Unik Purwaningtyas, SKM Najaatul Masruroh, SH.MM

Koord.Pelayanan Medis Koord.Kepegawaian dan


Koord.PKRS
dr.Bambang Rishardana, Pengelola SDM
dr.Retno Dwi Marwati
Sp.B Sularsono, SAP

Koord.Pelayanan Keperawatan Koord.Sunggram,Anggaran dan


Ns.Sujud Priono, S.Kep, Koord.Adm Keuangan
Monev
M.Kep Dwi Sulistyo, SKM Rismi Andariyati, S.Sos

Koord.Adm Umum &


Koord.Pelayanan
Koord.Diklat Rumah Tangga
Penunjang Taseri, SAP

7
2.4 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis RSU Karsa Husada Batu

Direktur Utama Rumah


Sakit

Direktur Umum &


Operasional

Kepala Instalasi Rekam


Medis

Koordinator
Koordinator Coding Koordinator Umum
Pengelolaan Rekam
Rekam Medis dan Pelaporan
Medis

Kepala Bagian Kepala Bagian


Registrasi Pasien Inventaris

Kepala Bagian
Kepala Bagian Kualitas
Pengembalian dan
Penyimpanan Rekam Medis Rekam Medis

Kepala Bagian Distribusi


Rekam Medis

8
BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Unit Kerja Rekam Medis di RSU Karsa Husada
Batu
3.1.1 Sistem Rekam Medis RSU Karsa Husada
Unit rekam medis dan informasi kesehatan adalah ruang kerja atau perkantoran yang
menyelenggarakan pekerjaan dan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 48 tahun 2016 tentang standar
keselamatan dan kesehatan kerja perkantoran bahwa perkantoran adalah bangunan
yang berfungsi sebagai tempat karyawan melakukan kegiatan perkantoran baik yang
bertingkat maupun tingkat bertingkat. Sistem dimulai dari pendaftaran, sistem
penamaan, penomoran,penyimpanan,penjajaran,assembling,indexing,coding,filling,
dan pelaporan.

Sistem Pendaftaran di Unit Kerja Rekam Medis RSU Karsa Husada Batu adalah
dengan sistem manual yaitu jika pasien baru maka mengisi form pendaftaran pasien
baru dan dengan menunjukkan kartu identitas. Bisa berupa KTP,Kartu Pelajar
maupun SIM. Mengisi General Consent Rawat Jalan jika rawat jalan dan jika rawat
inap maka mengisi yang rawat inap. Lalu pasien dibuatkan Kartu Indeks
Berobat(KIB) yang berisi nomor rekam medis pasien, nama pasien,dan tanggal lahir
pasien untuk digunakan jika pasien datang kembali dengan menunjukkan KIB
tersebut dan membuat Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) yang disimpan oleh
petugas yang berfungsi jika pasien berobat tidak membawa KIB maka dapat dilihat
dari KIUP tersebut.

Sistem Penamaan di Unit Kerja Rekam Medis RSU Karsa Husada Batu adalah
dengan penamaan sesuai KTP atau identitas pasien. Sementara itu sistem penamaan
dapat dibagi dengan berbagai macam yaitu dengan penamaan langsung (sesuai
dengan identitas pada KTP pasien), penamaan berdasarkan nama keluarga (dapat
menggunakan nama marga,Tn,Ny)

Sistem Penomoran di Unit Kerja Rekam Medis RSU Karsa Husada Batu adalah
dengan Unit Numbering System atau dapat diartikan jika ada pasien yang datang
maka hanya diberi satu nomor rekam medis, baik rawat jalan maupun rawat inap yang
9
akan digunakan selamanya setiap pasien berkunjung ke rumah sakit. Sementara itu
ada beberapa jenis penomoran yaitu secara Serial Numbering System atau dapat
diartikan jika setiap pasien berkunjung akan diberikan nomor rekam medis yang baru.
Semisal pasien A berkunjung tiga kali ke rumah sakit maka setiap kali kunjungan
tersebut pasien A mendapat nomor rekam medis yang berbeda. Dan ada penomoran
secara Serial Unit Numbering System yaitu penggabungan antara Serial Numbering
System dan Unit Numbering System yang dapat diartikan sebagai setiap pasien yang
berkunjung akan diberikan nomor rekam medis baru tetapi nomor tersebut akan
digabungkan dengan nomor rekam medis yang lama dan disimpan di rekam medis
dengan nomor yang paling baru.

Sistem Penyimpanan di Unit Kerja Rekam Medis RSU Karsa Husada Batu adalah
dengan Sentralisasi yaitu seluruh berkas rekam medis pasien disimpan dalam satu rak
baik pasien rawat jalan, rawat inap dan IGD. Selain Sentralisasi ada penyimpanan
secara Desentralisasi yaitu pemisahan tempat penyimpanan antara berkas rekam
medis rawat jalan, rawat inap, dan IGD.

Sistem Penjajaran dapat dibagi menjadi tiga bagian yang pertama yaitu Straight atau
penjajaran dengan cara penomoran langsung (dibaca dari kiri langsung ke kanan dan
angka pokok ada di sebelah kiri), yang kedua yaitu Middle atau penjajaran dengan
cara melihat nomor pokok yang ada di tengah (dapat dibaca dari tengah ke kanan atau
kiri, dan dari tengah ke kiri atau ke kanan) dan yang ketiga adalah Terminal atau
melihat nomor pokok dari yang paling kanan (dapat dibaca dengan cara melihat
nomor dari pojok kanan lalu ke pojok kiri setelah itu tengah). Yang digunakan di Unit
Kerja Rekam Medis RSU Karsa Husada batu adalah dengan cara penjajaran Terminal
Digit.

Assembling adalah pengecekan berkas rekam medis yang baru diambil dari rawat
jalan, rawat inap, maupun IGD. Berkas rekam medis tersebut dicek kelengkapannya
meliputi identitas pasien pada setiap lembar berkas rekam medis, tindakan dan
perawatan yang dilakukan dokter dan perawat selama pasien dilayani beserta tanda
tangan dokter maupun perawat tersebut. Setelah itu  bagian assembling mencatat pada
buku register semua berkas yang masuk sesuai tanggal masuk kebagian assembling
dan tanggal pasien pulang. pada proses ini akan diketahui berkas yang kembali tepat
pada waktunya dan yang terlambat kembali ke unit rekam medis.

10
Indeksing atau istilah penting yang terdapat dalam buku tersusun menurut abjad yang
memberi informasi tentang halaman tempat kata atau istilah. Indeksing terbagi
menjadi beberapa macam yaitu indeks utama pasien, indeks penyakit, indeks dokter,
indeks kematian, dan indeks operasi

Coding di Unit Kerja Rekam Medis RSU Karsa Husada Batu adalah dengan
menggunakan dua cara yaitu menggunakan ICD 10 WHO Online dan ICD 9 CM
Online serta menggunakan buku ICD.

Filling di Unit Kerja Rekam Medis RSU Karsa Husada batu adalah dengan
menggunakan tracer yang diletakkan di setiap berkas rekam medis yang baru saja
diambil di rak dengan menyelipkan nomor rekam medis pasien dan tempat yang akan
dituju berkas tersebut (misal poli atau IGD). Terdapat dua model tracer di dalam Unit
Rekam Medis yaitu dengan menggunakan karton dan kertas biasa.

Pelaporan di Unit Kerja Rekam Medis RSU Karsa Husada Batu menggunakan dua
cara yaitu secara manual dengan menuliskan setiap pasien yang datang ke dalam
buku register dan dengan menggunakan Excel yaitu dengan melihat berkas rekam
medis pasien lalu dibuatkan laporan dalam bentuk excel.

11
3.1.2 Alur Pelayanan Rekam Medis dan Alur Pendaftaran Pasien
Alur Pelayanan Berkas Rekam Medis

MULAI

BAR
Berkas Registrasi
RM baru pasien

LAM

Cetak tracer di
ruang Berkas
RM

Poliklinik

Rawat Inap Dirawa


t

Ruang Inap PULANG

Analisa
Berkas RM

ASSEMBLI
NG

CODING

Penyimpana
n berkas RM

SELES
AI12
Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

MASUK

Petugas
Pendaftaran
memberi salam

Petugas
Pendaftaran
belum menyakan apakah suda
sudah pernah
m berobat di sini h

Meminta kartu
Petugas
identitas (KTP, Menanyakan
Kartu Keluarga, Kartu Berobat
SIM) Pasien

Dicatat di Petugas
regiser pasien menanyakan
Menulis
baru (Nama, TTL,
Poliklinik
Alamat, Jenis
kelamin)
Dibuatkan
Kartu Berobat
Pasien
Cara BPJS/
umum
Pembayaran Asuransi

Diberi Nomor Menulis surat


Antrian rujukan dan kartu
Polikinik BPJS/ Asuransi
Lain
selesai
13
Alur Pendaftaran Rawat Inap

MUL

PASIE
N

Y TD
Meminta kartu Pernah Dibuatkan
berobat pasien Berobat No RM baru

Kartu rujukan Kartu pengantar


BPJS UMU rawat inap
Kartu BPJS Pembayara
n Konfirmasi
Cetak SEP dan tempat tidur ke
SIP ruang perawat
Konfirmasi tempat
tidur ke ruang
Ruang
Instalasi Penunjan
Perawatan

Kasir

Pulang Dirujuk

SELESA
I

14
Alur Pendaftaran Pasien IGD

Mulai

Keluarga pasien
menuju ke loket
pendaftaran

Petugas pendaftaran IGD


menginput data pasien serta
menanyakan cara
membayaran yang akan
dipakai pasien

Petugas
Umu
BPJS menginputkan
m
data BPJS

Pasien
mendapatka
n perawatan

Memilih
berbagai
perawatan

Melakukan
15
Pembayaran Selesai
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Sistem Rekam Medis RS Karsa Husada

4.1.1 Sistem Penamaan


Di RS Karsa Husada untuk penamaan orang Indonesia tidak ada penggunaan untuk
nama keluarga, sehingga nama pasien adalah namanya sendiri, tanpa dituliskan nama
bapak atau suaminya, sedangkan penulisan gelar disebutkan dibelakang nama.
Penulisan sebaiknya menggunakan huruf cetak atau kapital, hal ini digunakan untuk
menghindari salah baca atau untuk kejelasan penulisan nama pasien

Sistem penamaan di RS Karsa Husada apabila pasien tersebut perempuan dan


mempunyai suami maka, dibelakang namanya diberi tambahan NY dibelakang nama
pasien. Jika, bayi baru lahir penamaannya menggunakan nama ibunya. Hal ini berati
di RS Karsa Husada sudah sesuai dengan teori. Perbedaannya jika di RS Karsa
Husada setelah penulisan nama tidak diikuti tanda baca.

4.1.2 Sistem Penomoran


Sistem penomoran digunakan pada catatan medis untuk semua fasilitas asuhan
kesehatan. Sistem penomoran, dibagi menjadi tiga yaitu :

1) Sistem Penomoran Seri (Serial Numbering System)

2) Sistem Penomoran Unit (Unit Numbering System)

3) Sistem Seri-Unit (Serial Unit Numbering System

Di RS Karsa Husada sistem penomoran yang dipakai adalah Unit Numbering System
yang dikeluarkan dan diawasi oleh Instalasi Rekam Medis. Di RS Karsa Husada
penomorannya sudah sesuai dengan SPO Rekam Medis.

4.1.3 Sistem Penjajaran


Di RS Karsa Husada sistem penjajaran yang digunakan mengikuti urutan nomor
rekam medisnya yaitu secara penomoran langsung (straight numerical filling) dengan
8 digit angka, dimana 2 angka akhir sebagai acuan dalam penyimpanan rak berkas
(serupa dengan terminal digit filling). Menurut SPO Rekam Medis
16
No.YM.01.20/SPO.IV.E20/14222/2010, sistem penjajaran di RS Karsa Husada
menggunakan terminal digit filling, tetapi kenyataanya sistem penjajaran yang
digunakan menggunakan straight numerical filling dengan 8 digit angka. Hal ini
sudah tidak sesuai dengan teori sistem penjajaran terminal digit filling yang
sebenarnya menggunakan 6 digit angka.

Dalam pelaksanaanya juga sistem penjajaran yang digunakan di RS Karsa Husada


dengan sistem straight numerical filling 8 digit angka juga masih banyak ditemukan
kesalahan letak berkas rekam medis dalam rak (misfile).

4.1.4 Sistem Pencarian Data Pasien


Sistem pencarian data pasien adalah suatu database yang berisi tentang data sosial
dari seorang pasien yang berfungsi sebagai sarana penunjang ketepatan serta
kecepatan dalam melayani pasien yang tidak membawa kartu berobat, baik terlupa
maupun hilang. Umumnya fasilitas pencari data pasien disebut dengan KIUP (kartu
indeks utama pasien). Pada awalnya menggunakan KIUP secara fisik/manual
kemudian fungsi KIUP telah digantikan dengan komputer tanpa mengurangi
fungsi KIUP sebenarnya.

Sistem Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) merupakan suatu alat penunjang dalam
kelancaran pelayanan pada saat pasien lupa membawa kartu berobat maupun
data sosial. Menurut buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis DepKes
RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta 1991 disebutkan: “Kartu Indeks
Utama Pasien adalah salah satu cara untuk menunjang kelancara pelayanan terhadap
pasien, karena apabila seorang pasien lupa membawa kartu berobat maka KIUP akan
membantu mencarikan data pasien yang diperlukan”.

4.2 Alur Rekam Medis dan Penerimaan Pasien

4.2.1 Alur Kerja Rekam Medis RS Karsa Husada


Alur dan prosedur pelayanan pasien bermula dari Tempat Penerimaan Pasien
(TPP). Menurut buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis Depkes RI
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta 1991. “Tata cara penerimaan pasien
yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang akan dirawat adalah sebagai dari

17
sistem prosedur pelayanan rumah sakit. Dapat dikatakan bahwa di sinilah
pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di Rumah Sakit.”

Pelayanan di RS Karsa Husada berawal dari TPP baik rawat inap, rawat jalan atau
rawat darurat. Yang kemudian dilanjutkan pemeriksaan oleh dokter atau perawat.
Alur berkas rekam medis berawal juga dari TPP untuk pasien baru. Menurut Edna K.
Huffman, RRA dalam buku Health Information Management. “Catatan medis
inpatient mulai diisi di bagian penerimaan (admission) di Rumah Sakit, atau sebelum
dirawat dalam bentuk pemeriksaan pra- perawatan atau bentuk data lainnya.”

Alur rekam medis di RS Karsa Husada telah sesuai dengan SPO Rekam Medis di RS
Karsa Husada Proses pendaftaran di RS Karsa Husada sudah terstruktur, pada TPP
RJ terbukti dengan adanya loket-loket yang sudah dibedakan untuk pelayanan pasien
yang menggunakan jaminan dan untuk pelayanan pasien yang umum. Tetapi pada
TPP rawat jalan alur pasien masih belum digambarkan secara jelas, sehingga pasien
mengalami kesulitan dalam membedakan loket-loket pendaftaran pasien.

4.2.2 Penerimaan Pasien RS Karsa Husada


Sistem Tempat Penerimaan Pasien telah menggunakan sistem komputerisasi,
sehingga akan lebih mempercepat pasien yang akan berobat ke RS Karsa Husada

1) TPP Rawat Jalan RS Karsa Husada

Setiap pasien baru di TPP rawat jalan akan diwawancarai oleh petugas untuk
mendapatkan data identitas pasien dan mendapatkan kartu berobat (KIB). Kartu
pasien tersebut digunakan sebagai pengenal dan harus dibawa setiap berkunjung ke
RS Karsa Husada. Setelah selesai mendaftar pasien menuju ke poliklinik untuk
diperiksa. Hasil pemeriksaan dipoliklinik akan menentukan apakah pasien
membutuhkan perawatan lanjutan atau tidak, Jika tidak maka pasien akan bisa
langsung pulang. Jika memerlukan perawatan lebih lanjut (rawat inap) maka pasien
mendaftar di TPP rawat inap dan akan dirawat lebih lanjut dibangsal perawatan.
Proses penerimaan pasien tersebut sudah sesuai dengan SPO Rekam Medis RS Karsa
Husada

2) TPP Rawat Inap RS Karsa Husada

18
Dari TPP Rawat Inap RS Karsa Husada diketahui bahwa pasien rawat inap adalah
pasien yang dinyatakan rawat inap oleh dokter yang memeriksa baik di poliklinik
maupun di IGD untuk dirawat inap di RS Karsa Husada.

Kegiatan di TPP rawat inap meliputi:

1) Menerima surat permintaan rawat inap dan Mendaftar Pasien

2) Mendaftar pasien yang masuk perawatan dengan input data sosial pada komputer.

3) Memberikan penjelasan pada pasien atau keluarga tentang hak dan kewajiban
pasien selama menjalani rawat inap di RS Karsa Husada

4) Mencarikan kamar dan bernegosisasi dengan pihak pasien mengenai ketersediaan


kamar

5) Mencetak form identitas pasien rawat inap dan surat pernyataan rawat inap.

6) Pasien atau keluarga diminta untuk menandatangani surat pernyataan (consent)


yang telah disediakan

7) Membuat label pasien yang berisi identitas pasien dan SJP khusus untuk
pasien Askes

8) Menyiapkan berkas rekam medis rawat inap sesuai dengan penyakit yang diderita
pasien.

9) Menyerahkan RM rawat inap kepada pasien atau keluarganya untuk dibawa


kembali kepada dokter yang merawat.

10) Meneliti kelengkapan berkas rekam medis rawat inap sebelum dibawa ke bangsal.

11) Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien yang mengurus surat keterangan
tidak mampu.

12) Membuat Surat Keterangan Pulang setelah pasien melakukan


administrasi dibagian keuangan sehingga pasien dapat meninggalkan kamar
rawat inap.

Proses penerimaan pasien tersebut sudah sesuai dengan SPO Rekam Medis RS Karsa
Husada

3) TPP Gawat Darurat RS Karsa Husada


19
Untuk penerimaan pasien rawat darurat, pasien langsung menuju ke IGD untuk
melakukan pendaftaran. Kemudian, pasien akan di periksa oleh dokter, jika pasien
membutuhkan rawat lanjutan maka pasien akan mendaftar di TPP rawat inap dan jika
tidak maka pasien boleh pulang. Proses penerimaan pasien tersebut sudah sesuai
dengan SPO Rekam Medis RS Karsa Husada

4.3 Jenis Formulir Rekam Medis


Berdasarkan Permenkes 269 tahun 2008, jenis formulir berkas rekam medis rawat
jalan, gawat darurat dan rawat inap adalah :

4.3.1 Jenis Formulir Pasien Rawat Jalan berupa :


Adapun jenis dari formulir pasien rawat jalan adalah sebagai berikut:

1) Ringkasan riwayat klinik.

2) Daftar masalah atau diagnosis pasien di Rawat Jalan.

3) Lembaran poliklinik.

4) Penempelan hasil pemeriksaan EEG, EKG, Foto, AUDIOMETRI, dll.

5) Penempelan hasil pemeriksaan laboratorium

4.3.2 Jenis Formulir Pasien Gawat Darurat


Jenis formulir di Gawat Darurat pada dasarnya sama dengan isi formulir di Rawat
Jalan.

4.3.3 Jenis Formulir Pasien Rawat Inap


Adapun jenis dari formulir pasien rawat inap adalah sebagai berikut :

1) Ringkasan masuk dan keluar RS.

2) Ringkasan setelah penderita keluar RS.

3) Pengantar rawat inap.

4) Lembaran anamnesis.

5) Pemeriksaan jasmani.

6) Ringkasan anamnesa dan pemeriksaan jasmani.

7) Lembaran pemeriksaan hasil laboratorium.


20
8) Lembaran pemeriksaan EEG, EKG, Foto, AUDIOMETRI, dll.

9) Rencana pengolahan dan catatan perkembangan.

10) Lembar rekaman asuhan keperawatan.

11) Lembar konsultasi dan jawaban konsultasi.

12) Pernyataan persetujuan tindakan/ diagnosa/ operasi.

13) Catatan pra-pasca operasi.

14) Lembaran operasi atau tindakan.

15) Catatan anastesi.

16) Lembaran grafik

Menurut Edna K. Huffman, RRA dalam buku Health Information Management.


“Banyak macam dan bentuk formulir-formulir rekam medis yang dipakai oleh berbagai
rumah sakit, namun semuanya harus memenuhi keperluan- keperluan mendasar,
sebagaimana yang telah diuraikan pada kegunaan rekam medis.”

Jenis formulir rekam medis di RS Karsa Husada cukup lengkap dikarenakan RS Karsa
Husada berfungsi sebagai rujukan utama rumah sakit daerah lainnya dan juga sebagai
rumah sakit pendidikan. Sehingga kelengkapan rumah sakit sangat menunjang kegiatan
pelayanan medis dan juga pendidikan atau penelitian. Untuk isi dan jenis formulir
berkas rekam medis yang ada di RS Karsa Husada sudah sesuai dengan permenkes No
269 tahun 2008.

4.4 Prosedur dan Penyelenggaran Assembling


Adapun standar penyusunan berkas Karsa Husada meliputi:

1. Lembar Identitas Pasien

2. Administrasi (Lembar Ringkasan Keluar Masuk)

3. Surat Pernyataan

4. Pengantar Rawat Inap

5. General Consent

6. Informed Consent
21
7. Catatan Edukasi terintegrasi A

8. Catatan Edukasi terintegrasi B

9. Form Triage

10. Pengkajian Keperawatan

11. Pengkajian Resiko Jatuh

12. Pengkajian Neuro

13. Pengkajian Gizi

14. Pengkajian Interventasi, Monitoring dan Evaluasi

15. Catatan Perkembangan Terintegrasi

16. Catatan Pemindahan Pasien Antar Ruang

17. Catatan Komprehensif

18. Keseimbangan Cairan

19. Lembar Konsultasi

20. Lembar Catatan Obat

21. Catatan Pemulangan Pasien

22. Resume Keluar

23. Hasil Laboratorium, dll.

Beberapa parameter yang dapat dilihat untuk mengetahui mutu rekam medis di rumah
sakit khususnya yang melibatkan kegiatan assembling yaitu ketepatan waktu
pengembalian, kelengkapan formulir pada berkas RM dan kelengkapan pengisian pada
berkas rekam medis . Di Karsa Husada berkas rekam medis rawat inap harus sudah
dikembalikan ke Instalasi Rekam Medis paling lambat 2x24 jam terhitung mulai dari
pasien pulang perawatan. Penyelenggaraan assembling di Karsa Husada sudah sesuai
dengan SPO Rekam Medis di Karsa Husada.

22
4.5 Prosedur Klasifikasi dan Kodefikasi Diagnosis Penyakit dan
Tindakan Medis
Menurut Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis DepKes RI Direktorat
Jenderal Pelayanan Medis, Jakarta 1991 : “Coding yaitu membuat kode atas diagnosis
penyakit, berdasarkan klasifikasi coding dimaksudkan agar mempermudah
mengelompokkan penyakit, operasi yang dituangkan dalam bentuk kode”.

Di Karsa Husada, prosedur klasifikasi dan kodefikasi diagnosis penyakit dan tindakan
medis dilakukan dengan cara mengkode menggunakan SIMRS, yang sebelumnya data
kode diagnosa dan tindakan sudah diinput terlebih dahulu sehingga dalam
pengkodeannya langsung secara terkomputerisasi.

Prosedur dan penyelenggaraan koding di Karsa Husada sudah sesuai dengan SPO
Rekam Medis Karsa Husada

4.6 Prosedur dan Penyelenggaraan Indexing


Menurut Budi, S.C (2011) Kegiatan indexing adalah kegiatan mengumpulkan,
mengelompokkan, mengklasifikasi dan memasukkan kode penyakit dan tindakan
operasi dari pasien yang berobat di rumah sakit untuk bahan penyajian data statistik
kesehatan. Dalam pelaksanaannya salah satu kegiatan indeks dalam pelaksanaan
rekam medis yaitu kartu indeks utama pasien. Dengan adanya pengembangan SIM
Rumah Sakit, maka ada beberapa perubahan dalam pelaksanaan KIUP. Pada awalnya
menggunakan KIUP secara fisik/manual kemudian fungsi KIUP telah digantikan
dengan komputer tanpa mengurangi fungsi KIUP sebenarnya.

Di Karsa Husada, kegiatan indexing dilakukan secara terkomputerisasi melalui


SIMRS, sehingga tidak dilakukan lagi indeks atau tidak dilakukannya lagi pembuatan
kartu indeks secara manual.

23
4.7 Prosedur dan Penyelenggaraan Penyimpanan dan Pengambilan
Rekam Medis

4.7.1 Penyimpanan Rekam Medis


Sistem penyimpanan berkas rekam medis yang digunakan di RSUP Sanglah Denpasar
adalah sistem nomor langsung (straight numbering filling) dengan bantuan angka
akhir (terminal digit filling system).

Sistem penyimpanan berkas rekam medis di Karsa Husada adalah sentralisasi,


artinya bahwa berkas rekam medis baik rawat jalan, rawat inap dan IGD disimpan
dalam map atau folder dan ditempatkan pada tempat yang sama.

4.7.2 Pengambilan Rekam Medis


Sistem peminjaman berkas rekam medis di Karsa Husada menerapkan adanya
tracer. Tracer tersebut berfungsi sebagai petunjuk bahwa berkas rekam medis sedang
di pinjam. Tracer yang digunakan juga sebagai pengganti berkas rekam medis di rak
filling yang dapat digunakan untuk menelusur keberadaan berkas rekam medis.

Penyelenggaraan pengambilan rekam medis di Karsa Husada sudah sesuai dengan


SPO Rekam Medis Karsa Husada.

4.8 Prosedur dan Penyelenggaraan Retensi Rekam Medis


Berbeda dengan Karsa Husada, kenyataannya di Karsa Husada, berkas rekam medis
dinyatakan inaktif apabila 2 tahun terakhir rekam medis tersebut tidak digunakan lagi.
Hal ini dikarenakan keterbatasan ruang penyimpanan di Karsa Husada yang tidak
dapat menyimpan berkas rekam medis hingga 5 tahun sehingga penyusutan dilakukan
ketika berkas tersebut 2 tahun terakhir tidak digunakan.

Pada Karsa Husada penyusutan dilakukan setiap hari. Berkas rekam medis inaktif
yang sudah diambil dari rak penyimpanan tidak langsung dimusnahkan, namun
dipindahkan dan disimpan di ruang rekam medis inaktif yaitu di gudang Karsa
Husada.

24
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Di RS Karsa Husada untuk penamaan orang Indonesia tidak ada penggunaan untuk
nama keluarga, sehingga nama pasien adalah namanya sendiri, tanpa dituliskan nama
bapak atau suaminya, sedangkan penulisan gelar disebutkan dibelakang nama. Di RS
Karsa Husada sistem penomoran yang dipakai adalah Unit Numbering System yang
dikeluarkan dan diawasi oleh Instalasi Rekam Medis. Di RS Karsa Husada sistem
penjajaran yang digunakan mengikuti urutan nomor rekam medisnya yaitu secara
penomoran langsung (straight numerical filling)
2. Alur rekam medis di RS Karsa Husada telah sesuai dengan SPO Rekam Medis di RS
Karsa Husada Proses pendaftaran di RS Karsa Husada sudah terstruktur, pada TPP
RJ terbukti dengan adanya loket-loket yang sudah dibedakan untuk pelayanan pasien
yang menggunakan jaminan dan untuk pelayanan pasien yang umum. Tetapi pada
TPP rawat jalan alur pasien masih belum digambarkan secara jelas, sehingga pasien
mengalami kesulitan dalam membedakan loket-loket pendaftaran pasien.
3. Jenis formulir rekam medis di RS Karsa Husada cukup lengkap dikarenakan RS
Karsa Husada berfungsi sebagai rujukan utama rumah sakit daerah lainnya dan juga
sebagai rumah sakit pendidikan. Sehingga kelengkapan rumah sakit sangat
menunjang kegiatan pelayanan medis dan juga pendidikan atau penelitian. Untuk isi
dan jenis formulir berkas rekam medis yang ada di RS Karsa Husada sudah sesuai
dengan permenkes No 269 tahun 2008.
4. Penyelenggaraan assembling di Karsa Husada sudah sesuai dengan SPO Rekam
Medis di Karsa Husada.
5. Di Karsa Husada, prosedur klasifikasi dan kodefikasi diagnosis penyakit dan tindakan
medis dilakukan dengan cara mengkode menggunakan SIMRS, yang sebelumnya
data kode diagnosa dan tindakan sudah diinput terlebih dahulu sehingga dalam
pengkodeannya langsung secara terkomputerisasi. Prosedur dan penyelenggaraan
koding di Karsa Husada sudah sesuai dengan SPO Rekam Medis Karsa Husada.

25
6. Di Karsa Husada, kegiatan indexing dilakukan secara terkomputerisasi melalui
SIMRS, sehingga tidak dilakukan lagi indeks atau tidak dilakukannya lagi pembuatan
kartu indeks secara manual.
7. Penyelenggaraan pengambilan rekam medis di Karsa Husada sudah sesuai dengan
SPO Rekam Medis Karsa Husada.

26
DAFTAR PUSTAKA

Budi, Savitri Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medik. Cetakan ke-1.
Yogyakarta : Quantum Sinergis Media.

Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik. 1991. Petunjuk


Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis. Jakarta.

Hatta, Gemala. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana


Pelayanan Kesehatan : Edisi Revisi. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-
Press).

Huffman, Edna.K. 1994. Health Information Management. Berwyn, Illinois:


Physicians Record Company.

Karokaro, Imran. 2011. Prosedur Penyusunan Anggaran pada Fakultas Ekonomi


Universitas Sumatera Utara. Sumatra Utara.

KARS. 2011. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Direktoral Jenderal Bina
Upaya Kemenkes RI.

Instalasi Rekam Medis RSUP Sanglah Denpasar. SPO Pelayanan Rekam Medis di
RSUP Sanglah. Denpasar: No. YM.01.20/SPO.IV.E20/...../2010.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1171/Menkes/Per/VI/2010.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 749a/SK/Menkes/XII/1989.

Rustiyanto, Ery.2010. Statistik Rumah Sakit untuk Pengambilan Keputusan.


Cetakan ke-1. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sabarguna, Boy,S. 2004. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Yogyakarta:


Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY.

27
Sudra, Rano Indradi. 2010. Statistik Rumah Sakit. Cetakan ke-1. Yogyakarta :
Graha Ilmu

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran.

Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009.

Wijono, Djoko. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya:


Airlangga University Press.

28
29

Anda mungkin juga menyukai