Prosedur Pembongkaran Rem
Prosedur Pembongkaran Rem
Prosedur Pembongkaran Rem
b. Uraian Materi
REM PIRINGAN
Walaupun terdapat banyak jenis rem piringan, prinsip kerjanya adalah bahwa
sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar
menggunakan tekanan hidraulis, menyebabkan terjadinya gesekan yang
dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.
Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran udara
yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang air segera.
Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin walau pada
kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self energieing effect,
maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar dibandingkan dengan rem
teromol. Karena alasan inilah maka booster rem biasanya digunakan untuk
membantu gaya pedal.
Karena pad akan aus, perlu diperiksa secara berkala. Kalau keausannya
melebihi limit atau mendekati limit, pad harus ganti.
LOBANG PEMBUANG
SUB PEN
MENGGANTI PAD REM PIRINGAN
PLAT PENAHAN
PEMERIKSAAN
1. Periksa keausan pad rem
a. Ukuran ketebalan pad rem
Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-padnya.
b. Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah petunjuk
pada instruktur.
2. Periksa mekanisme pen luncur kaliper.
Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhaul mintalah petunjuk pada
instruktur anda.
3. Periksa tebal piringan
a. Bersihkan permukaan piringan dengan menggunakan kain lap.
b. Ukur tebal piringan. Jika kurang dari minimum, piringan harus diganti
baru. Mintalah petunjuk dari instruktur anda.
PEMASANGAN
1. Pasanglah pad rem
a. Bersihkan permukaan plat penahan dimana pad piringan akan
dipasang.
b. Pasanglah dengan betul plat penunjang (1), plat pengantar pad (2),
dan plat pegas anti berisik (3), pada plat momen (4).
Gambar16 a. Pemasangan pad rem
Walau pad sedikit menyentuh piringan pada waktu rem dilepas, hal ini tidak
menyebabkan keausan yang berarti.
REM TROMOL
Rem tromol (drum) menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian
dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, untuk
menghentikan kendaraan.
Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan
trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan
kendaraan komersial.
Rem tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara
sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibandingkan
dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu,
rem tromol hanya dipakai pada roda-roda belakang yang tidak begitu banyak
memerlukan tenaga pengereman.
Berhubung kanvas sepatu rem dan tromol aus sejalan dengan pemakaian
rem, periksa secara berkala perlu dilakukan, dan penggantian perlu dilakukan
apabila keausan melebihi limit atau mendekati limit.
PEMASANGAN
Rem teromol terdiri dari beberapa bagian yang kecil dan sebagian dari bagian
ini yang kiri dan kanan tidak dapat dipertukarkan. (Misalnya, arah ulir sekrup
adjuster (penyetel) otomatis berbeda-beda tergantung pada sistem
penyetelannya).
Juga walaupun salah satu bagian hilang atau salah pasang, rem tidak dapat
bekerja dengan sempurna. Karena itu, apabila menangani model yang lain,
selalu memperhatikan buku Pedoman Reparasai yang sesuai.
DEPAN DEPAN
Gambar 26. Rem tromol
1. Pasang tuas sepatu rem tangan dan tuas penyetel otomatis pada sepatu
rem belakang.
a. Pasang untuk sementara washer C beserta shim, lalu ukur celahnya
dengan alat pengukur ketebalan. (thickness gauge).
b. Jika ternyata celah di luar spesifikasi, pilih shim yang sesuai agar
terdapat celah yang tepat.
c. Oleskan sedikit gemuk yang tidak mudah meleleh pada pen lalu
amankan washer C dengan tang.
Pakailah washer C yang baru.
d. Periksa bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.
Jika gerak tuas terlalu berat, penyetel otomatis tidak akan bekerja
dengan sempurna atau rem tangan tidak bisa dibebaskan.
Gambar 27. Memeriksa gerakan tuas
2. Oleskan sedikit gemuk yang tidak meleleh karena pada plat penahan
dimana sepatu rem bersinggungan dan penyetel otomatis. Gemuk tidak
boleh terlalu banyak karena gemuk yang berlebihan dapat melekat pada
sepatu rem
3. Hubungkan kabel rem tangan ke tuas sepatu rem tangan dengan
menekan pegas koil kabel dengan tang lancip
5. Pasang pegas tuas penyetel otomatis pada tuas penyetel dan sepatu. Hati-
hati untuk tidak menyebabkan sepatu terdorong keluar.
7. Pasang pegas pembalik sepatu rem pada penunjang sepatu penyetel dan
masukkan penyetel (adjuster) ke penahan sepatu yang terpasang pada
sepatu belakang.
8. Hubungkan sepatu depan dan belakang dengan pegas jangkar sepatu dan
pasang sepatu depan pada plat penahan.
9. Dengan menggunakan SST, yakni alat penggerak penahan sepatu, pasang
sepatu beserta pegas penahan sepatu, dan penahannya.
10. Kaitkan pegas pembalik sepatu depan dan belakang menggunakan SST,
alat khusus untuk membalik sepatu rem.
12. Bersihkan pelapis sepatu rem menggunakan amplas, bila perlu bersihkan
permukaan bagian dalam tromol rem.
c. Rangkuman
1. Prinsip kerja rem piringan adalah bahwa sepasang pad yang tidak berputar
menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidraulis,
menyebabkan terjadinya gerakan yang memperlambat atau
menghentikan kendaraan.
2. Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem piringan.
Misalnya cara mengganti pad jenis PS kaliper luncur (Tipe Semi Floating)
dapat dilakukan tanpa harus membuka rakitan kaliper, tetapi untuk jenis
kaliper luncur AD (Tipe Full Floating), rakitan kaliper harus dibuka.
3. Rem tromol menggunakan sepasang sepatu rem yang menahan bagian
dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, untuk
menghentikan kendaraan.
4. Jangan menekan pedal rem setelah melepas tromol rem.