Buku Saku Eg Deg 2
Buku Saku Eg Deg 2
Buku Saku Eg Deg 2
Cetakan Pertama
Januari 2023
I
tindak lanjut yang dimulai dengan inventarisasi data registrasi
semua produk sirop obat yang terdaftar di Indonesia,
pembuatan kajian risiko cemaran EG/DEG pada sirop obat
serta secara paralel berkoordinasi dengan Kementerian
Kesehatan mengenai obat-obat yang digunakan pasien. Walau
informasi yang diperoleh sangat minim, BPOM melanjutkan
tindakan berupa intensifikasi surveilans mutu produk sirop obat
secara komprehensif, melalui sampling berbasis risiko, dan
pengujian yang diawali dengan pengembangan metoda
analisis pengujian cemaran EG/DEG pada produk jadi.
Pengujian juga dilakukan terhadap bahan baku pelarut yang
dicurigai mengandung EG/DEG melebihi persyaratan yang
ditetapkan.
Semua hasil tindakan BPOM, diumumkan kepada masyarakat
melalui penerbitan penjelasan publik untuk merespon situasi
dan sebagai transparansi kepada publik. BPOM juga
melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk
mengusut tuntas kasus ini agar pelaku kejahatan dapat diberi
sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Besar harapan kami bahwa buku saku ini dapat memberikan
manfaat yang signifikan dalam upaya kita bersama untuk
mencegah kasus ini terjadi kembali di tanah air dan juga di
dunia internasional. Kasus GGAPA yang terkait dengan
sirop obat adalah suatu bentuk kejahatan kemanusiaan
yang harus dipastikan tidak terjadi lagi di kemudian hari.
III
TIM PENYUSUN
III
DAFTAR ISI
IV
N. Pembaharuan Informasi terkait hasil pengawasan sirop obat
dalam KTD GGA ................................................................... 52
III. PENUTUP .................................................................................. 62
TIM EDITOR .................................................................................... 63
V
DAFTAR GAMBAR
VI
DAFTAR TABEL
VII
I. Pendahuluan
1
karena mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol
(DEG) melebihi ambang batas. EG dan DEG beracun bila
dikonsumsi dan dapat berakibat fatal. Efek toksik yang
ditimbulkan oleh EG dan DEG seperti sakit perut, muntah,
diare, ketidakmampuan buang air kecil, sakit kepala,
perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut yang dapat
menyebabkan kematian. Keempat sirop obat untuk anak yang
disebutkan dalam informasi dari WHO tersebut adalah
Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup,
Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup yang
diproduksi oleh PT Maiden Pharmaceuticals Limited, India.
2
b. BPOM juga melakukan sampling dan pengujian dalam
rangka intensifikasi surveilans mutu berdasarkan hasil
penelusuran maupun sebagai tindak lanjut laporan
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), untuk memastikan
seluruh sirop obat yang beredar tidak mengandung
cemaran EG dan DEG melebihi ambang batas aman
berdasarkan kriteria antara lain:
3
melakukan pengoplosan EG/DEG pada bahan baku
pelarut yang digunakan pada pembuatan obat.
4
Gorontalo, Bengkulu, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat.
Gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang belum
diketahui penyebabnya di Indonesia, diduga salah satu
penyebabnya adalah intoksikasi EG/DEG.
5
II. Upaya Badan POM dalam mengatasi Kasus KTD
GGA
Tanggal Keterangan
6
Tanggal Keterangan
7
Tanggal Keterangan
8
Tanggal Keterangan
3. Berproses melakukan
penelusuran data produk dan
mendata jumlah industri yang
menggunakan bahan baku
gliserin/gliserol dan PG dengan
mengerucutkan pada bentuk
sediaan (drop, cairan oral, sirop),
zat aktif (paracetamol),
menggunakan bahan baku
gliserin/gliserol dan PG dari Cina,
Taiwan, India
4. Pembahasan Perencanaan
sampling Sirop
5. PPPOMN telah melakukan
conditioning alat untuk pengujian
sampel yang akan masuk.
6. PPPOMN mengembangkan
metode analisis pengujian
cemaran EG/DEG pada produk
jadi.
12 Oktober Penjelasan ke-1 Badan POM RI
2022 tentang Sirop Obat Untuk Anak di
Gambia, Afrika yang Terkontaminasi
Dietilen Glikol dan Etilen Glikol.
9
Tanggal Keterangan
10
Tanggal Keterangan
11
Tanggal Keterangan
12
Tanggal Keterangan
13
Tanggal Keterangan
14
Tanggal Keterangan
15
Tanggal Keterangan
16
Tanggal Keterangan
17
Tanggal Keterangan
18
Tanggal Keterangan
19
Tanggal Keterangan
20
Tanggal Keterangan
21
Tanggal Keterangan
22
Tanggal Keterangan
23
Tanggal Keterangan
24
Tanggal Keterangan
25
Tanggal Keterangan
26
penghentian sementara kegiatan pembuatan obat,
pembekuan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB), pencabutan sertifikat CPOB, dan penghentian
sementara kegiatan iklan, serta pembekuan Izin Edar
dan/atau pencabutan Izin Edar.
27
dan DEG, BPOM melakukan upaya-upaya sebagai
berikut:
28
untuk anak maupun dewasa, tidak diperbolehkan
menggunakan EG dan DEG. Namun demikian EG dan
DEG dapat ditemukan sebagai cemaran pada gliserin
atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut
tambahan, BPOM telah menetapkan batas maksimal EG
dan DEG pada kedua bahan tambahan tersebut sesuai
standar internasional.
29
untuk Penanganan Kasus Tidak Diinginkan Gangguan
Ginjal Akut adalah sebagai berikut:
30
Sebagai upaya percepatan penanganan kasus ini, Badan
POM juga telah meminta Industri Farmasi (IF) untuk
melakukan uji mandiri dan melaporkan hasil pengujian
mandiri tersebut kepada Badan POM melalui penjelasan
publiknya yang ke 3 (19 Oktober 2022). Badan POM juga
menghimbau Industri Farmasi untuk mengganti formula
obat dan/atau bahan baku jika diperlukan. Verifikasi hasil
pengujian bahan baku obat dilakukan secara mandiri oleh
Industri Farmasi (IF), termasuk untuk cemaran EG/DEG
dalam rangka memastikan terjaminnya keamanan dan
mutu sirop obat.
31
pemenuhan kriteria, antara lain kualifikasi pemasok,
pengujian bahan baku pada setiap kedatangan dan setiap
wadah, serta memastikan metode pengujian mengikuti
standar/ farmakope terkini.
32
C. Penelusuran Jalur Distribusi Pelarut
33
1. 2 (dua) Importir Kimia yang melakukan importasi
Propilen Glikol dari Produsen
2. 10(sepuluh) Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang
melakukan pengadaan bersumber dari importir
kimia atau distributor umum
3. 2 Distributor Bahan Kosmetik dan Pangan yang
bukan merupakan PBF namun komoditi yang
disalurkan untuk industri kosmetik dan pangan.
4. 11 Distributor kimia yang melakukan pengadaan
dan penyaluran bahan kimia umum non obat dan
makanan namun juga menawarkan bahan baku
pelarut propilen glikol. Pengadaan propilen glikol
bersumber dari distributor kimia umum lainnya
dan beberapa diantaranya tidak tertelusur.
34
Badan POM melakukan pemeriksaan sesuai dengan
data-data dan informasi dari Industri farmasi yang obatnya
mengandung cemaran EG dan DEG serta informasi lain
berdasarkan kajian risiko dan pengembangan selama
proses penelusuran.
35
CV Samudera Chemical
(Pengoplos)
Industri Farmasi
Distributor Kimia
Distributor Kimia
Industri Farmasi
36
pelarut Propilen Glikol mengandung Cemaran EG dan
DEG.
D. 1 Sanksi Administratif
37
d. memusnahkan semua persediaan (stock) sirop obat
dengan disaksikan oleh petugas Unit Pelaksana
Teknis (UPT) BPOM dengan membuat Berita Acara
Pemusnahan; dan
e. melaporkan pelaksanaan perintah penghentian
produksi, penarikan, dan pemusnahan sirop obat
kepada BPOM.
38
yang telah ditarik tidak lagi beredar dan digunakan oleh
oknum yang tidak bertanggung jawab.
D.3 Pro-justicia
39
batas PT Yarindo Farmatama, PT Universal
Pharmaceutical Industries, PT Afi Farma, PT Samco Farma,
PT Ciubros Farma. PT Rama Emerald Multi Sukses dan 1
(satu) distributor bahan kimia yang melakukan
pemalsuan/pengoplosan propilen glikol (PG). Kelima IF dan
distributor tersebut adalah CV Samudra Chemical.
40
E. Proses Kajian Kausalitas
41
F. Identifikasi GAP pada sistem jaminan keamanan dan
mutu obat sebagai upaya upaya transformasi sistem
untuk memperkuat sistem jaminan keamanan dan
mutu obat.
42
6. tidak adanya efek jera dari perkara hukum selama ini
pada kasus kejahatan obat dan makanan (karena belum
pernah ada bukti yang menyebabkan kematian).
43
BPOM melalui e-bpom sesuai kriteria importir/barang dari
BPOM. Selanjutnya berdasarkan notifikasi di e-bpom,
BPOM melakukan evaluasi pemasukannya sebelum
barang beredar.
G. Revisi Regulasi
44
HK.02.02.1.2.12.21.475 tahun 2021 tentang
Pedoman Sampling dan Pengujian Obat dan
Makanan.
e. Keputusan Kepala BPOM yang mengatur petunjuk
pelaksanaan kualifikasi pemasok bahan obat
sebagai ketentuan pelaksana dari Pedoman CDOB.
45
System (GSMS) dalam bentuk Medical Product Alert terkait
penanganan kasus KTD GGA.
46
maturitas IF, selain penerapan CPOB juga akan mencakup
kriteria rekam jejak industri, penerapan
farmakovigilans, Good Registration
Management (Manajemen Registrasi yang Baik), dan Good
Clinical Practice (Cara Uji Klinik yang Baik).
47
Belajar dari kasus KTD GGA dan adanya bukti tindak
kejahatan pemalsuan bahan baku obat, IF harus selalu
menegakkan sistem jaminan keamanan dan mutu obat
secara konsisten. BPOM bekerja sama dengan asosiasi
profesi, meminta komitmen industri farmasi, Gabungan
Perusahaan Farmasi Indonesia, dan International
Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) untuk:
48
J. Farmakovigilans (PV)
49
L. Investigasi Sumber Bahan Baku
50
BPOM melakukan penindakan terhadap industri farmasi
yang memproduksi produk obat menggunakan bahan baku
Propilen Glikol mengandung EG dan DEG di atas ambang
batas dan distributor yang menyalurkan bahan baku
tersebut.
51
b. Membaca dengan seksama peringatan dalam
kemasan;
c. Menghindari penggunaan sisa obat sirop yang sudah
terbuka dan disimpan
lama;
d. Melakukan konsultasi kepada dokter, apoteker atau
tenaga kesehatan lainnya apabila gejala tidak
berkurang setelah 3 (tiga) hari penggunaan obat bebas
dan obat bebas terbatas pada upaya pengobatan
sendiri (swamedikasi);
e. Melaporkan secara lengkap obat yang digunakan pada
swamedikasi kepada tenaga kesehatan;
f. Melaporkan efek samping obat kepada tenaga
kesehatan terdekat atau melalui aplikasi layanan
BPOM Mobile dan e-MESO Mobile.
52
53
BPOM menghimbau masyarakat agar lebih waspada,
menggunakan produk obat yang terdaftar yang diperoleh
dari sumber resmi, dan selalu ingat Cek KLIK (Kemasan,
Label, Izin Edar, dan Kadaluarsa) sebelum membeli atau
menggunakan obat.
54
TANGGAL JUDUL DOKUMEN LINK
Terkontaminasi Terkontaminasi-
Dietilen Glikol Dan Dietilen-Glikol-Dan-
Etilen Glikol Etilen-Glikol.html
(Penjelasan ke-2)
55
TANGGAL JUDUL DOKUMEN LINK
56
TANGGAL JUDUL DOKUMEN LINK
57
TANGGAL JUDUL DOKUMEN LINK
58
TANGGAL JUDUL DOKUMEN LINK
59
TANGGAL JUDUL DOKUMEN LINK
60
TANGGAL JUDUL DOKUMEN LINK
61
III. PENUTUP
62
TIM EDITOR
63