Skripsi Muh Taufik
Skripsi Muh Taufik
Skripsi Muh Taufik
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pada Fakultas Tarbiyah
Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Oleh:
MUH TAUFIK
NIM: 20300115046
2022
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nim : 20300115046
benar adalah hasil karya sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan
duplikat, tiruan, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi
Muh. Taufik
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga peneliti dapat merampungkan skripsi dengan judul berjudul “Guru honorer
Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa)”. Ini untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan studi serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua
tercinta ibunda Suryani dan ayahanda Muh. Natsir Idrus yang telah mencurahkan
segenap cinta dan kasih sayang serta tidak pernah lelah terus mendoakan dan
kesehatan, karunia, dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi baik yang telah
1. Prof. Dr. H. Hamdan Juhannis M.A,Ph.D. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar
beserta Wakil Rektor I Prof. Dr. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor II Prof Dr.
Wahyuddin Noro M.Pd. Wakil Rektor III Prof. Dr. Darusalam, M.Ag., Wakil
Rektor IV Dr. Kamaluddin Abu Nawas, M.Ag., atas segala fasilitas yang
2. Dr. H. A. Marjuni, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan beserta
iii
Wakil Dekan I Dr. M. Shabir U, M.Ag., Wakil Dekan II Dr. H. M. Rusdi, M.Ag.,
dan Wakil Dekan III Dr. H. Ilyas, M.Pd., M.Si., atas segala fasilitas yang
3. Ridwan Idris, S.Ag., M.Pd. dan Dr. Mardhiah, S.Ag., M.Pd selaku ketua jurusan
Keguruan UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan banyak ilmu selama
5. Dra. Hamsiah Djfar., M. Hum, dan Dr. Hj. Ermi Sola., M. Pd. selaku Penguji I
dan II yang telah memberikan banyak masukan, arahan dan dorongan mengenai
7. Teman angkatan 2015 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang selama ini
8. Keluarga besar peneliti yang selalu memberikan dorongan, dukungan beserta doa
iv
9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu yang telah’
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, peneliti menerima saran dan kritik yang
sifatnya konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya,
hanya kepada Allah SWT penulis memohon ridho dan maghfirahnya, semoga segala
dukungan serta bantuan semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda di sisi
Allah SWT, semoga karya ini dapat bermanfaat kepada para pembaca, Aamiin.
Peneliti;
MUH. TAUFIK
NIM:20300115046
v
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEl................................................................................................. ix
ABSTRAK............................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Fokus Penelitian.............................................................................................. 7
C. Rumusan Masalah........................................................................................... 8
D. Kajian Pustaka................................................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian............................................................................................. 11
F. Kegunaan Penelitian........................................................................................ 11
B. Profesionalisme Guru...................................................................................... 14
C. Kompetensi Guru............................................................................................. 16
D. Peran Guru....................................................................................................... 19
vi
E. Syarat-syarat Guru........................................................................................... 23
A. Jenis Penelitian................................................................................................ 37
B. Objek Penelitian.............................................................................................. 37
A. Lokasi Penelitian............................................................................................. 42
1. Profil Sekolah........................................................................................... 42
vii
B. Pembahasan Penelitian.................................................................................... 46
BAB V PENUTUP............................................................................................... 56
A. Kesimpulan.................................................................................................... 56
B. Implikasi Penelitian....................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 58
LAMPIRAN......................................................................................................... 60
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar pendidik dan tenaga kependidikan SDN Romang Polong Kab.
Gowa ......................................................................................................................... 44
Tabel 4.2 Daftar Sarana Prasarana SDN Romang Polong Kab. Gowa..................... 46
Tabel 4.3 Daftar Guru honorer SDN Romang Polong Kab. Gowa........................... 47
ix
ABSTRAK
Nama : Muh. Taufik
Nim : 20300115046
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judu Skripsi : guru honorer (fungsi dan sumbangsih terhadap kelangsungan
pembelajaran di SDN Romang Polong Kab. Gowa).
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal (1),
Upaya sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya
untuk memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang
dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
baru yang menandai kehidupan bangsa milenium ketiga. Sejak negara ini berdiri,
berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai kualitas pendidikan yang terbaik,
1
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional.
2
Bahrul Hayat dan Suhendra Yusuf, Mutu Pendidikan. (Cet.I; Jakarta; Bumi Aksara,2010), h.
2.
1
2
memiliki kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru.
dicontoh.5
3
Keputusan Menpan No. 26/Menpan/1989 Tentang Guru dan Dosen, pasal 1 ayat 1
4
Kepmendiknas. Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
5
Suyanto dkk. Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Milenium III,
(Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000), h. 78.
3
karena itu, menjadi guru haruslah guru yang profesional. Pasal 2 Undang-
usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah pada jalur pendidikan
formal.7
untuk dapat mengabdi kepada masyarakat secara optimal dan sebaik mungkin.
Komunitas yang dituju adalah para pelajar yang sedang menimba ilmu di
optimal.8
6
Husein. Profesi Keguruan Menjadi Guru Profesional. (Yogyakarta: PT Pustaka Baru Press.
2017), h. 21
7
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Bandung:
Cipta Umbra.
8
Daryanto & Titik Rachmawati Titik. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya.
(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013). h. 1
4
dari guru pegawai negeri sipil (PNS) dan guru bukan pegawai negeri yang
disebut guru honorer.9 Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia
yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diberi tanggung jawab pada suatu jabatan pemerintahan, atau
bahkan diberi tugas negara lain, dan diberi upah sesuai dengan peraturan
gajinya tidak sama dengan guru tetap, tetapi diberi upah sesuai dengan jumlah
jam pelajaran yang telah digunakan untuk mengajar, namun mempunyai tugas
dan peran yang sama yaitu mencerdaskan generasi penerus bangsa dan
menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Guru PNS atau guru
Guru PNS dan guru honorer jika dilihat dari segi pekerjaannya sama,
penuh tanggung jawab. Sedangkan perbedaan antara guru PNS dan guru
Guru honorer adalah tenaga pendidik yang gajinya tidak sama dengan
guru tetap, tetapi diberi upah sesuai dengan jumlah jam pelajaran yang telah
digunakan untuk mengajar, namun mempunyai tugas dan peran yang sama
9
Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2005. Diakses 3 November 2015.
5
penuh tanggung jawab.10 Guru PNS atau guru honorer diharapkan mampu
Saat ini, masih banyak guru yang menjadi guru honorer. Kondisi guru
honorer saat ini sangat memprihatinkan, mulai dari masa depan yang tidak
honorer setelah tiga bulan menjalankan tugas yang tidak menentu bahkan tidak
menentu.
masalah yang menjadi dilema, mulai dari masa bakti yang lama. Di satu sisi,
gaji guru honorer rata-rata di bawah Rp. 5.000 per jam. Uniknya, guru honorer
10
Husein. Profesi Keguruan Menjadi Guru Profesional. (Yogyakarta: PT Pustaka Baru Press.
2017), h. 23
6
masih ada sekolah yang kekurangan guru, terutama di daerah terpencil dan
tertinggal. Di tempat itu beban guru sangat berat. Tak jarang mereka mengajar
dua hingga enam kelas sekaligus. Namun secara nasional, Indonesia mengalami
dalam data utama pendidikan terdapat kelebihan sebanyak 143.729 guru. Data
tersebut tidak membedakan status guru sebagai pegawai negeri sipil (PNS) atau
guru tidak tetap (GTT). Selanjutnya dipilah berdasarkan laporan dari kabupaten
atau kota, terdapat 105 kabupaten / kota yang kekurangan guru, sedangkan 371
Oleh karena itu, guru honorer perlu didukung dengan perhatian yang
besar terutama untuk kesejahteraan guru honorer. Karena guru juga manusia
biasa yang tidak lepas dari pemenuhan kebutuhan. Bagaimana bisa mengajar
dengan baik ketika kesejahteraannya tidak memadai. Tentu hal ini akan
itu, tidak jarang kita menjumpai banyak guru honorer yang harus mencari
nafkah di luar profesinya.12 Ini sangat terasa pada honorer yang mendapat gaji
11
https://www.batukarinfo.com/news/kecukupan-guru-masih-semu-beban-para-guru-di-
daerah-tertinggal-sangat-berat. diakses pada tanggal 3 November 2020
12
Syaukani, Titik Temu dalam Dunia Pendidikan, (Jakarta: Nuansa Madani, 2002),h. 89
7
pantauan sementara di SDN Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa,
pekerjaan lain. Ada yang mengajar di sekolah lain, menjadi pedagang, dan
sebagainya. Dengan keadaan seperti itu, prestasi belajar siswa menjadi kurang
memuaskan.
penelitian dan kajian dalam skripsi yang berjudul “guru honorer (fungsi dan
Sebelum menjelaskan lebih jauh dan lebih detail tentang Guru Honorer
Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa Kec. Somba Opu Kab. Gowa) terlebih
dahulu penulis akan menguraikan fokus penelitian dari judul skripsi ini yaitu:
Guru honorer atau dapat disebut sebagai guru tidak tetap adalah guru yang
kebutuhan dan kemampuan pihak sekolah. Sementara yang menjadi fokus dalam
penelitian ini adalah gambaran tentang guru honorer, batas-batas tugas dan
8
dan perhatian pemerintah terhadap guru honorer di SDN Romang Polong Kec.
C. Rumusan Masalah
3. Bagaimana sumbangsi guru honorerdi SDN Romang Polong Kec. Somba Opu
Kab. Gowa?
yang relevansinya dengan judul skripsi Guru Honorer (Guru Honorer (Fungsi dan
fenomena realitas guru honorer jaman now. Bahwa guru yang sedianya harus
mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki. Namun hal ini tidak
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru honorer
ini terlihat dengan guru honorer tersebut mampu memenuhi dan menyusun
pembelajaran sesuai dengan BSNP dan KTSP. Guru honorer di SDN Romang
dengan baik.
kebahagiaan. Sampel penelitian ini adalah guru PNS dan honorer di Jakarta
Timur sebanyak 50 untuk guru PNS dan 50 untuk guru honorer sehingga
dengan taraf nilai signifikansi sebesar 0,692 (p > 0,01), dan t hitung sebesar -
0,397 yang artinya hipotesis dalam penelitian ini ditolak, sehingga tidak ada
terbilang jauh dari sejahtera dikarenakan gaji yang diterima jauh di bawah
mendapatkan skor tinggi dan sedang, pengaruh stress di situasi kerja dan rasa
5. Hilmi Fauzi & Djunawir Syafar “Studi Tentang Kebijakan Guru Honorer
itu, perlu adanya evaluasi kembali terkait kebijakan guru honorer Sekolah
11
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara praktis
honorer.
sebagai pendidik.
3. Bagi peneliti
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Guru Honorer
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
No. 49 Tahun 2005 Pasal 1 disebutkan guru terdiri dari guru pegawai negeri sipil
(PNS) dan guru bukan pegawai negeri sipil yang disebut guru honorer 14. Menurut
informasi didepan kelas, tetapi seorang tenaga profesional yang dengan mampu
13
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 1995), h. 651.
14
Jurnal ilmiah Psikologi Volume, 9. No. 2, Desember 2016, h. 135
15
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum (Jakarta: Quantum
Teaching, 2005), h. 7.
12
13
dan berkepribadian yang kuat dan tegar serta berkeprimanusiaan yang mendalam.
honorer, tenaga honoreran, orang yang mendapat honorarium.16 Jadi guru honorer
peranannya sebagai tenaga pengajar. Pada Pasal 1 butir kesatu (yang saat ini
adalah seseorang yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian atau pejabat
Ketentuan honor dan tunjangan profesi bagi guru non pegawai negeri sipil
(PNS) dalam (UU) No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen serta UU No. 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Namun tidak semua
guru honorer mendapatkan honor dari pemerintah. Pasalnya hanya guru yang
syarat yang harus dipenuhi guru honorer apabila ingin honornya ditanggung
pada dasar hukum yang ada baik itu undang-undang maupun peraturan
bagi guru honorer yang diangkat pemerintah, pemda, maupun pihak swasta
namun, harus ada pengusulan terlebih dahulu oleh menteri pendidikan dan
16
Plus A. Partanto, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 2000), h. 231.
14
guru honorer berhak mendapatkan penghasilan baik itu gaji dan tunjangan hal ini
didasarkan pada pasal 14 ayat 1 dan pasal 15 ayat 1 UU Guru dan Dosen hanya
gaji dan tunjangan yang melekat pada guru yang diberikan berdasarkan
kompetensi yang dimiliki. Kompetensi itu diukur melalui sertifikasi. Karena itu,
tunjangan hanya diberikan pada guru honorer yang telah memiliki sertifikasi dan
B. Profesionalisme Guru
itu harus mengandung keahlian. Artinya, suatu program itu mesti ditandai oleh
suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu (Ahmad Tafsir, 2001). 19 Peter Salim
17
Jurnal ilmiah Psikologi Volume, 9. No. 2, Desember 2016, h. 135
18
Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,1989), h. 702
19
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung:Remaja Rosdakarya,
2001), h.107
15
adalah suatu pekerjaan, jabatan atau keahlian yang betul-betul dikuasai baik
secara teori maupun praktek melalui pendidikan dan pelatihan khusus. Suatu
profesi secara teori tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih
umum. Atas dasar ini, ternyata pekerjaan profesional berbeda dengan pekerjaan
lainnya karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam
tentang guru, juga penulis kemukakan beberapa pendapat dari para ahli. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), guru adalah orang yang pekerjaannya
20
M. Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Prima Shopie, 2004), h.119
21
Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia, h. 288
22
PP No.19 Th.2005, Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta:fokusmedia,2005), h. 95
16
guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik
guru, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa profesional guru secara utuh yaitu
bidang profesinya.
C. Kompetensi Guru
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
(S1);
2. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang atau mata pelajaran yang
diajarkan;
23
Syafruddin Nurdin dan Basyiruddin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum,
(Jakarta:Ciputat Press, 2003), h. 8
24
Pius A.Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: PT.
Arkola,1994), h. 353.
17
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.”
keterampilan yang dimiliki oleh seseorang yang bertugas mendidik siswa agar
pendidikan.26
arah dan tujuan, sedangkan performance adalah perilaku nyata seseorang yang
enam aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu
sebagai berikut:27
dimiliki oleh individu, misalnya seorang guru yang akan tentang karakteristik
kemampuan guru dalam memilih dan membuat alat peraga sederhana untuk
4. Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara
psikologis telah menyatu dalam diri seseorang, misalnya standar perilaku guru
5. Sikap (attitude), yaitu perasaan (senang, tak senang, suka, tidak suka) atau
reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar, reaksi terhadap krisis
27
E. Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h. 38.
19
sesuatu.
D. Peran Guru
Peran guru honorer ini senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa, semua guru maupun
staf yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar mengajar, dapat dipandang
sebagai sentral dari peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari
waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar
antara lain:
iringan, pembimbing dan mengembagkan sikap dan tingkah laku serta nilai-
28
Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2006), h. 126.
29
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum., h. 6.
20
3. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai
sekolah, tidak sebagai transmitor dari ide tetapi juga berperan sebagai
atau dalam institusi pendidikan adalah pihak yang menyampaikan materi sudah
pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi saat ini nilai-nilai ekonomis berperan atas
segalanya. Pada satu pokok bahasan yang lebih sempit lagi adalah guru honorer,
tentu saja mereka mendapat gaji, upah tetapi yang lebih rendah dari guru tetap
bersaing maka murid-murid mereka akan bersaing juga. Sesuai hal tersebut
1. Informator
2. Organisator
dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa.
3. Motivator
karsa”. Peranan guru sebagai motivator ini sangat penting dalam interaksi
perenialisasi.
4. Pengarah
Jika kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menyangkut eksistensi
dalam hal ini agar dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
5. Inisiator
Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Guru
sudah barang tentu mempunyai ide-ide kreatif yang dapat diperoleh. Jadi
6. Transmitter
22
7. Fasilitator
Guru dalam hal ini memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
8. Mediator
diskusi siswa.
9. Evaluator
otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun
didiknya berhasil atau tidak tetapi kalau diamati agak mendalam evaluasi-
yang ekstrinsik dan sama sekali belum menyentuh evaluasi yang intrinsik.
Untuk itu guru harus hati-hati dalam menjatuhkan nilai atau kriteria
keberhasilan. Dalam hal ini tidak cukup hanya dilihat dari bisa atau tidaknya
pokok, hal ini berarti bahwa tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana
kegiatan proses belajar mengajar berjalan dengan baik, sehingga dalam proses
memberikan kualitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan tersebut. Guru
mempunyai tanggung jawab untuk dapat melihat segala sesuatu yang terjadi
dalam hal-hal yang terjadi pada siswa dalam belajar maupun yang
tujuan yang diharapkan, guru juga mempunyai tanggung jawab untuk melihat
segala sesuatu yang terjadi dalam kelas, hal ini akan membantu proses
perkembangan siswa.
tentunya harus disertai dengan kecekatan dan kemauan yang besar. Seorang
siswa yang tekun belajar dengan penuh konsentrasi tentunya agar ingin
tersebut akan membawa dampak pada diri siswa itu sendiri yaitu dengan
E. Syarat-syarat Guru
32
Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar h. 7-8.
24
Guru sebagai subyek dalam pendidikan dan sebagai perencana serta pelaksana
dibuktikan dengan ijazah dan atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
kompetensi sosial.
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang
diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah melewati uji
33
PP No.19 Th.2005, Standar Nasional Pendidikan, h. 127
25
1. Syarat Profesional
tugasnya.
2. Syarat Biologis
menuntut pertanggung jawaban moral yang berat. Salah satu aspek yang perlu
persyaratan jasmani. Hal ini dimaksudkan bahwa seorang calon guru harus
berbadan sehat dan tidak memiliki cacat tubuh yang dapat mengganggu tugas
memiliki fisik yang memenuhi syarat, maksudnya guru dalam proses belajar-
mengajar harus selalu dalam keadaan sehat, tidak cacat tubuh serta memiliki
3. Syarat Psikologis
Persyaratan psikologis ini pada hakikatnya ada dua unsur yang sangat
komp eten terhadap perkembangan manusia yaitu unsur jasmani dan unsur
rohani. Perpaduan dua unsur dalam setiap manusia itulah yang menentukan
Dia dapat memikat hati anak didiknya, karena setiap anak merasa diterima dan
disayangi oleh guru . Demikian juga emosi yang tidak stabil akan membawa
keadaan emosi yang tidak stabil kepada anak didiknya, khususnya dalam masalah
yang berkaitan dengan kewajiban anak didik tersebut. Dengan adanya hal di atas,
maka seorang guru harus memiliki mental yang sehat dalam rangka menunjang
dimiliki diharapkan guru dapat membuka wawasan yang luas dan dapat
persyaratan pengetahuan bagi guru ini juga sangat penting sebagai penunjang dan
pembentukan profesi guru. Hal ini dikemukakan oleh Amir Daiem Indrakusuma,
pekerjaan mendidik”.34
34
Amir Daiem Indrakusuma, Ilmu Pendidikan Sebuah Tinjauan Teoritis Filosofis,
(Surabaya:Usaha Nasional, 1973), h 176-179
27
persyaratan yang harus dipenuhi guru tersebut, harapan menjadi guru yang baik
profesinya. Menurut Kelly Young, kode etik merupakan salah satu ciri
tanggung jawab dan kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi.35
Secara harfiah, “kode” artinya aturan dan “etik” artinya kesopanan (tata
suatu pekerjaan. Jadi, kode etik profesi diartikan sebagai tata susila keprofesian.
Kode etik guru yang telah dirumuskan oleh Persatuan Guru Republik
penyalahgunaan,
didik,
35
M. Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, h.127
28
profesi,
Menurut Imam Ghazali, bahwa kode etik dan tugas-tugas guru adalah
sebagai berikut:
anaknya sendiri,
ilmu yang samar (al-‘ilm al-khofi) sebelum tuntas dan jelas (al-‘ilm al-jaly),
kemampuan mereka,
36
Roestiyah NK, Masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta:Bina Aksara, 1998), h. 183-184
29
ia harus memegang dan mempedomani kode etik guru yang telah dirumuskan.
Kode etik guru yang telah dipedomani diharapkan dapat menjunjung tinggi
Kode etik yang mempedomani setiap tingkah laku guru, Insya Allah
dari semua sikap dan perbuatan guru dalam berbagai segala kehidupan.
masyarakat.
2. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam masyarakat karena pada dasarnya guru
kode etiknya.
pembangunan.
Dalam kedudukan ini, guru tidak lagi dipandang sebagai pengajar di kelas,
pembelajaran, akan tetapi harus memikul tanggungjawab yang lebih besar, yakni
masyarakat. Untuk itu, guru harus lebih banyak melibatkan diri dalam kegiatan di
luar sekolah.
ketidaktentuan.39
1. Pendidikan yang dilaluinya pada masa permulaan hidupnya. Mungkin guru itu
telah menyimpan rasa dendam yang terbina sejak masa kecilnya. Maka ia
39
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. h. 700
31
menemukan murid-murid yang masih kecil itu sebagai lapangan yang mudah
2. Terdapat dalam kehidupan guru itu kompleks rasa rendah diri, yang untuk
kesempatan untuk kompensasi itu, yang jarang terdapat dalam jabatan lain.
3. Suasana yang tidak menyenangkan seperti kurang gaji, tertekan, tekanan ujian
Selain hal diatas ada berbagai sumber atau sebab lain guru mempunyai
semua untuk dapat saling membantu agar guru mampu meneliti, mendapatkan
32
terwujud, maka kualitas pendidikan kita pun akan meningkat. Semoga guru dapat
sesuai dengan bidang kita dengan tidak hanya mencari penghasilan tanpa
diimbangi dengan pengabdian, sekarang pahlawan tanpa tanda jasa sudah berganti
pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat terlihat dari tujuan nasional
bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang
menempati posisi yang strategis dalam pembukaan UUD RI 1945. Dalam situasi
yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Ini disebabkan guru berada
sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang kreatif, profesional,
dan berkompeten. Oleh karena itu, diperlukanlah sosok guru yang mempunyai
profesionalnya.
33
Satu kunci pokok tugas dan kedudukan guru sebagai tenaga profesional
menurut ketentuan pasal 4 UU RI tentang guru dan dosen adalah sebagai agen
nasional. Sebagai agen pembelajaran, guru memiliki peran sentral dan cukup
pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. (Moch. Uzer
Usman, 2005: 14). Guru yang profesional pada intinya adalah guru yang memiliki
daya kreasi dan kompetensi dalam melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.
dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. 40
Dalam proses pembelajaran, guru adalah pendidik kedua setelah orang tua,
laku pendidik atau guru itu baik, tingkah laku peserta didik juga mayoritas baik.
Demikian pula sebaliknya, jika sikap atau akhlak pendidik kurang baik, jelas pula
bahwa sikap atau akhlak peserta didiknya akan kurang baik juga. Sikap peserta
didik mudah meniru segala tingkah dan perbuatan oleh orang yang disenanginya,
termasuk guru yang merupakan sosok teladan bagi mereka. Kehadiran guru di
dalam sekolah dan masyarakat merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan
dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang mendidik di
sekolah dan juga lingkungan masyarakat. Guru sebagai pendidik mengandung arti
40
M. Hasyim.,Penerapan Fungsi Guru dalam Proses Pembelajaran h.269-270.
34
masyarakat.
bersifat sabar, teladan, serta tanggap terhadap situasi dan kondisi. Oleh karena itu,
kompetensi merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari diri
kompetensi seorang guru merupakan suatu komponen yang harus dimiliki atau
dikuasai oleh seorang guru dan sebagai alat untuk memberikan bantuan dan
Islam meliputi;
dilaksanakan untuk dapat mengetahui tingkah laku atau perilaku akhir setelah
b. Kondisi-kondisi Tes
dilakukan evaluasi atau tes terhadap tujuan pengajaran baik akhir kegiatan
blok, atau tes formatif maupun tes sumatif. Kondisi pada saat dilakukan
c. Ukuran-ukuran Perilaku
35
atau patokan untuk mengukur perubahan tingkah laku siswa selama maupun
minimum perilaku yang harus dikuasai dan diperlihatkan oleh siswa selama
Tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh guru dan dosen akan
pengajaran.
tingkah laku apa yang harus dikuasai pada saat melakukan proses
keunggulan pribadi yang dijiwai oleh keutamaan hidup dan nilai-nilai luhur
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Agar proses
didiknya mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, sudah selayaknya
41
M. Hasyim.,Penerapan Fungsi Guru dalam Proses Pembelajaran h. 270-272.
BAB III
METODE PENELITIAN
dilakukan dalam ruang lingkup tertentu yaitu SDN Romang Polong Kec. Somba
Opu Kab. Gowa, dengan tujuan mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan
1. Subjek Penelitian
karena itu, subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru honorer
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah fungsi dan sumbangsih guru honorer terhadap
Gowa.
Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah
penelitian, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
42
Tatang M Amirin, Menyusun Rencana Penelitian. (Jakarta: Rajawali, 1990), h. 92
37
38
sedangkan observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek lain.43
situasi dengan melihat langsung fungsi dan sumbangsih guru honorer terhadap
2. Wawancara
3. Dokumentasi
peristiwa yang pernah terjadi dan bisa dalam bentuk tulisan, gambar atau
karya monumental.
43
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014).
h. 145.
44
J. Lexy Moleong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 2002), h. 135.
45
Masri Singarimbun. Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Pustaka PL3ES, 1987), h. 183.
39
digambarkan tampak secara jelas dan jelas dapat ditangkap dengan jelas atau
kualitatif dapat dilakukan secara interaktif dan terus menerus hingga selesai,
sehingga datanya jenuh. kegiatan dalam analisis data kualitatif yaitu reduksi data,
1. Reduksi Data
Data yang didapat dari lapangan banyak jumlahnya, oleh karena itu perlu
utama, fokus pada tema dan pola. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk
tujuan, tujuan utama penelitian kualitatif adalah penemuannya. Oleh karena itu
tidak diketahui, belum memiliki pola, maka hal tersebut harus menjadi perhatian
kecerdasan dan wawasan luas serta wawasan yang tinggi. bagi peneliti yang baru
46
Satori dan Komariah. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 200.
47
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 246
48
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,h. 247.
40
mengenal reduksi data, dapat berdiskusi dengan orang yang dianggap ahli.
mengembangkan agar dapat mereduksi data yang diperoleh yang memiliki nilai
2. Penyajian Data
data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik,
gambar, piktograf dan sejenisnya. melalui penyajian data maka data yang
dipahami.50
3. Penarikan Kesimpulan
Analisis data pada penelitian kualitatif setelah dilakukan reduksi data dan
Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan berubah jika
tidak ditemukan bukti yang kuat, namun jika kesimpulan yang ditemukan di awal
didukung oleh bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke
kesimpulan. kredibel.
rumusan masalah yang dirumuskan dari awal tetapi mungkin juga tidak, karena
49
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 249.
50
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 249.
41
penelitian lapangan.51
51
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 252.
BAB IV
A. Lokasi Penelitian
1. Profil Sekolah
NPSN : 40313256
Status : Negeri
SDN Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa sangat diharapkan dapat
Somba Opu Kab. Gowa menjadi wadah untuk membina ilmu pengetahuan yang
diharapkan benar-benar difungsikan oleh murid atau peserta didik untuk menjadi pola
SDN Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa diharapkan oleh para
masyarakat yang ada disekitar wilayah tersebut untuk dapat mencetak cendekiawan
42
43
Visi:
berakhlak mulia.
Misi:
warga sekolah.
PESERTA DIDIK
Tabel 4.1
Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SDN Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah guru di SDN Romang Polong Kec.
Somba Opu Kab. Gowa Kec. Somba Opu Kab. Gowa sebanyak 20 orang, 10 orang
Sarana Prasarana Yang dimiliki oleh SDN Romang Polong Kec. Somba Opu
Kab. Gowa Masih dalam kondisi sederhana. Sekalipun demikian, pihak sekolah tetap
berusaha untuk memenuhi sarana yang memadai dalam rangka menunjang proses
pembelajaran. Akan tetapi, melihat jumlah murid yang dimiliki, sarana vital seperti
gedung, ruang kelas, dan alat-alat serta sarana pembelajaran yang sekolah miliki
masih dapat terpenuhi dengan baik. Adapun fasilitas yang dimiliki oleh SDN Romang
Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Sarana Prasarana SDN Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa
No Sarana Prasarana Ket.
1 Perpustakaan Baik
B. Hasil Penelitian
Guru adalah salah satu bagian yang mengandung peranan penting dalam
proses belajar mengajar, sebab gurulah yang menanamkan ilmu pengetahuan terhadap
peserta didik agar anak didik memiliki kepribadian yang sebenarnya. Harkat dan
martabat bangsa dipengaruhi oleh kualitas manusianya, yakni sejauh mana manusia
sebagai potensi pembangunan dalam menguasai sains dan teknologi yang dapat
Hasil yang dicapai guru honorer di SDN Romang Polong Kec. Somba Opu
Kab. Gowa dalam meningkatkan proses belajar siswa pada dasarnya tercapainya
suatu indikator tentang adanya keberhasilan belajar siswa terhadap suatu pokok
diantaranya adalah karena faktor dari siswa itu sendiri, kondisi dan kemampuan daya
serap yang rendah serta kurangnya perhatian murid terhadap pelajaran adalah
Dari data hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah guru honorer di SDN
Tabel 4.3
Daftar Guru Honorer SDN Romang Polong Kec. Somba Opu
Kab. Gowa
52
Syarifuddin, Kepala Sekolah, Wawancara Peneliti, 22 Juni 2021 di SD Negeri Romang
Polong.
49
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah guru honorer di SDN Romang
Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa Kec. Somba Opu Kab. Gowa sebanyak 10
orang. Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran, maka setiap
guru honorer harus memahami tugas dan kewajibannya karena sangat berguna
bahwa:
Setiap guru baik guru yang berstatus PNS maupun honorer sangat berperang
penting dalam mencapai tujuan pembelajaran hal ini disebabkan seorang guru
bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan peserta.53
53
Syarifuddin, Kepala Sekolah, Wawancara Peneliti, 22 Juni 2021 di SD Negeri Romang
Polong.
50
pengajaran kesemuanya itu akan menyatu dalam diri seorang guru sehingga
Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa Diantaranya kemampuan dalam
Kemampuan guru khususnya guru honorer yang ada di SDN Romang Polong
cukup memadai dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran, kemampuan
guru honorer tersebut yang dimaksud antara lain adalah kemampuanya dalam
menyajikan materi ajar, mereka umumnya sudah menguasai cara penyajian
sehingga para siswa atau murid dapat menerima materi yang diajarkannya
dengan baik pula.54
Kemampuan lain yang dimiliki oleh guru honorer adalah kemampuan dalam
mengelola kelas. Hal tersebut, sebagaimana dikemukakan oleh Ernawati Selaku guru
honorer bahwa:
Para guru honorer yang ada disini bukan hanya mampu menyampaikan materi
ajar, tetapi juga mereka mampu mengelola kelas. Kemampuan dalam
pengelolaan yang dimaksudkan antara lain adalah guru adanya mereka
54
Syarifuddin, Kepala Sekolah, Wawancara Peneliti, 22 Juni 2021 di SD Negeri Romang
Polong.
51
guru honorer yang ada di SDN Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa cukup
mampu dalam mengelola kelas,yakni dalam mengelola kelas dengan baik, seperti
yang tentunya dapat menjadi suasana kelas menjadi nyaman dan suasana belajar
Selain itu, salah satu peran penting yang dilakukan oleh guru honorer di SDN
Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa adalah sebagai motivator. Hal tersebut
Salah satu peran penting yang dilakukan dalam upaya meningkatkan proses
belajar mengajar di SDN Romang Polong sebagai motivator. Seorang guru
harus senantiasa memberikan semangat atau gairah kepada murid untuk
belajar. Setiap menyampaikan materi ajar, harus selalu memotivasi murid
untuk senantiasa tertarik, berminat atau bergairah untuk belajar.56
Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa salah satu peran bagi guru
khususnya guru honorer di SDN Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa adalah
memberikan semangat kepada siswa agar selalu giat belajar. Guru harus
55
Ernawati, Guru Honorer, Wawancara Peneliti, 22 Juni 2021 di SD Negeri Romang Polong.
56
Rosdiana, Guru Honorer, Wawancara Peneliti, 22 Juni 2021 di SD Negeri Romang Polong.
52
menumbuhkan daya cipta murid sehingga akan terjadi dinamika dalam proses
pembelajaran.
memberikan suasana dan kondisi kepada para guru,baik dalam menyajikan pelajaran,
berpijak pada asas ini maka seluruh upaya yang dilakukan dalam kegiatan mengajar
terlihat pada maembangkitkan mitovasi belajer siswa, hal ini tentunya harus
Dengan merasakan bahwa bahan itu berarti atau memiliki makna, sehingga
menimbulkan rasa ingin tahu atau rasa ingin memiliki, meningkatnya motivasi dalam
bagian yang penting dalam kehidupan setiap individu dalam berbagai aspek
kehidupan, seperti dalam bidang olahraga, kesenian, pendidikan dan lain sebagainya.
suatu ide dengan kata-kata yang dilakukan terutama dalam mempelajari bahasa.
keaktifan murid untuk melahirkan ide-ide yang baru. Kreatifitas guru termasuk dalam
hal ini peran guru honorer senantiasa dituntut untuk menciptakan pola-pola yang
membuat siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk berprestasi sekaligus mendorong
53
mereka untuk lebih berminat pada materi-materi dan bimbingan yang diberikan oleh
guru dimana guru lebih berperan aktif dalam memotivasi siswa atau murid dalam
Seorang guru tentunya ingin memberikan ilmu yang terbaik kepada siswanya.
Dalam melaksanakan pembelajaran, banyak hal yang disiapkan oleh seorang guru
mulai dari perlengkapan mengajar hingga persiapan fisik dan mental guru. Berkenaan
yang tercakup dalam RPP, penggunaan media yang tepat dan kegiatan pembelajaran
harus sesuai dengan skenario pembelajaran. Seorang guru harus mampu mengelola
dengan baik agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
57
Jasman Jalil, Guru Honorer, Wawancara Peneliti, 22 Juni 2021 di SD Negeri Romang Polong.
54
tujuan yang diharapkan. Hal ini senada dengan hasil wawancara dengan Rosdiana
media yang tepat, dan skenario pembelajaran. Pengelolaan kelas juga merupakan
salah satu tugas guru. Guru harus mampu mengelola pembelajaran dengan baik, baik
yang situasinya tidak monoton, tidak kaku, dan tidak sulit. Persiapan yang mesti
Syahriani selaku guru honorer melalui hasil wawancara yang menyatakan bahwa:
Dalam proses pembelajaran kita selalu membawa RPP, karena RPP adalah
acuan kita dalam melakukan pembelajaran yang membantu membimbing kita
sesuai dengan alur pembelajaran, RPP membantu guru menentukan langkah-
langkah pembelajaran.59
58
Rosdiana, Guru Honorer, Wawancara Peneliti, 22 Juni 2021 di SD Negeri Romang Polong.
59
Syahriani, Guru Honorer, Wawancara Peneliti, 22 Juni 2021 di SD Negeri Romang Polong.
55
persiapan, penguasaan materi oleh guru, sumber belajar, metode, media dan
perangkat pembelajaran dapat dilihat dari penjelasan Ernawati selaku guru honorer di
Harus kita akui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
wawasannya terutama dalam bidang yang digelutinya, guru akan tertinggal oleh
sumber belajar sangat kuat, namun sekolah masih terkendala oleh keterbatasan
pembelajaran, guru mata pelajaran telah menentukan terlebih dahulu metode apa yang
akan digunakan, baik metode induktif maupun metode deduktif. Guru telah
untuk memilih alat yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.Hal senada disampaikan oleh Anwar selaku guru honorer di SDN
pembelajaran di SDN Romang Polong Menunjukkan bahwa pada saat guru membuka
pelajaran selalu menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan apa yang akan
disampaikan, guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dan menguraikan materi
siswa tentang materi pelajaran yang lalu serta menggali kemampuan awal yang
berkaitan dengan topik yang akan dipelajari. Kemudian pada kegiatan inti
pembelajaran guru menggunakan metode sesuai dengan materi yang diajarkan dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Guru merupakan salah satu bagian yang mengandung peranan penting dalam
terhadap peserta didik agar anak didik memiliki kepribadian yang sebenarnya.
proses pembelajaran di SDN Romang Polong Kec. Somba Opu Kab. Gowa
dilakukan oleh guru honorer di SDN Romang Polong yang sudah terlihat pada
saat guru akan memulai proses pembelajaran, guru SDN Romang Polong telah
akan digunakan, sumber belajar yang digunakan, alat-alat yang akan dipakai
permasalahan guru honorer saat ini secara umum. rendahnya gaji yang
57
58
dalam peningkatan mutu sekolah, maka akan dihasilkan kinerja guru yang
baik. Kinerja guru honorer tidak boleh dianggap remeh karena sebagian dari
niat mereka untuk mengabdi, dengan kata lain dapat menyimpulkan bahwa
guru honorer yang mengajar di SDN Romang Polong benar-benar tulus, tabah,
dan sabar.
B. Implikasi Penelitian
Peran dan kontribusi guru honorer tidak dapat diabaikan karena memiliki
peran yang sangat strategis dalam membangun sumber daya manusia di bidang
59
60
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 21 Makassar, selesai pada tahun 2011 dan
melanjutkan pendidikan di SMK Nurkarya Tidung Makassar pada tahun 2011 dan
selesai pada tahun 2014. Pada tahun 2015 peneliti melanjutkan pendidikannya di