FITRIANI (C1F020098) - Ekonomi Islam
FITRIANI (C1F020098) - Ekonomi Islam
FITRIANI (C1F020098) - Ekonomi Islam
NIM : C1F020098
1.
MOTHER’S DAY
becek saya tumbuh. Dan karenanya saya pembagian ijazah SD. Lalu saya menangis
tidak pernah meminta sesuatu pada ibu, terisak. Tidak berteriak. Merasa sangat
tetapi saya ingat menjelang lulus sekolah percuma menghabiskan waktu berjam-jam
dasar, saya meminta hadiah boleh makan belajar. Merasa tidak ada gunanya selembar
ayam goreng yang nyaris tidak ada dalam kertas ijazah SD dengan nilai terbaik. Saya
kamus makanan kami sekeluarga. Bahkan dengar jejak kaki ibu perlahan. Lalu ia diam
di hari raya sekalipun, ibu tersenyum dan di sudut. Hanya sanggup berkata,”Sekolah
berliku dan pasar becek. Menyusuri rumah- Bertahun berselang. Saya tumbuh dan saya
rumah petak berdesakan. Membayangkan simpan kenangan kecil itu hingga dewasa.
apel terhidang di atas meja. Bayangan rasa Saya tinggal di Melbourne dan berbekal
renyah apel dan gurihnya ayam goreng uang tabungan saya mengajak ibu
membuat air liur saya menitik deras. Siang berkunjung pada apartment kami. Kakinya
itu rumah tampak sepi dan sangat lengang. sudah tidak kuat lagi berjalan jauh.
Dengan dada berdegup saya buka lemari Rambutnya tak lagi selembar pun hitam.
makan dengan harapan membumbung. Bapak tak bersama kami, dan tulang
Potongan pepaya dan tempe goreng tersaji punggungnya yang bengkok dan rematik
dalam piring kaleng berwarna hijau muda. memaksanya untuk lebih banyak hanya
Tidak ada yam goreng. Apalagi apel. Ibu duduk dan mengamati sekitar.
Ibu datang ke melbourne sedang musim di antara apel-apel, saya katakan padanya
apel. Siapa tidak kenal Victoria market bahwa saya sudah sekolah pinter dan jauh,
dengan seribu satu macam apelnya. Ada dan bisa membeli apel sendiri.
Kali ini ibu yang terisak kembali. Lalu ibu pulang pada ibu. (dikutip dari Mahardika,
ditemukannya kembali gadis kecil yang dulu ibu, cetakan kedua, penerbit PT Visi Gagas
Lelaki muda itu bersin di kursi kereta yang mendapati orang berebut menyahuti bensin
mulut dan hidung dengan telapak tangan. Diberanikannya bertanya pada si perempuan
Berselang beberapa detik, ada sahutan. saat hendak pulang; kebetulan keduanya
Pemilik suara penyahut itu seorang Lelaki muda itu tidak menyebutkan nama
perempuan muda. Berjilbab rapat, duduk di dirinya; pun tidak meminta nama sang
seberang dari lelaki muda itu. Itulah sahutan perempuan. Dia hanya meminta nama orang
perempuan itu menerima uluk salam dari “Kedatangan saya ke sini hendak....”
mungkin baru diketahuinya dari selembar Tak lama setelah pertemuan itu, pemuda
“Mas Fulan sudah mengenal putri saya?” itu akhirnya sama-sama duduk di pelaminan.
Pemuda itu tak perlu berceramah di hadapan kadang datang tak dinyana, bahkan hanya
lelaki sepuh itu soal kesatuan hati dari dari bersitan hati. Meski apa yang tampak di
respons putrinya saat menjawab bersin, dan mata tidak begitu indah, tetapi di hati kita, ia
balutan jilbab. Pemuda itu, yang memang bak permata, yang sangat layak untuk di
paham agama, ingin mendapati pasangan kagumi dan dimiliki. Kalau lewat bersin saja
yang sekufu. Jilbab dan respons putri si bisa, apalagi dengan tatapan sekilas saat kita
bapak itu sudah ia anggap memadai selaku diperkenankan syariat untuk melihat bakal
penanda keshalihan. Ingat tahun 1980-an pasangan kita. Kini, adakah getaran itu telah
adalah masa saat orang tak bebas hadir di hatimu? (Sumber: dikutip
dengan sekarang saat busana jilbab kadang 2014, Tong Kosong Indonesia Bunyinya,
Tahun
Negara
2000 2001 2002 2003
Singapura 8 5 5 5
Malaysia 36 36 34 37
Korea Selatan 48 43 43 52
Cina 63 58 29 66
Thailand 62 62 64 75
Filipina 70 66 78 96
Vietnam 78 75 87 104
Indonesia 86 88 96 122
Total Negara 90 91 102 133
Sumber: International Transparancy, 2004
4.
n ∑ xy −∑ x ∑ y
r=
√¿ ¿ ¿
r √(n−2)
t h itung=
√(1−r 2)
Setelah ditentukan nilai yang digunakan, keputusan pengujiannya adalah:
Jika |t hitung|
≤ t α/2 (n-2) maka H0 diterima
¿ t α / 2(n-2) maka H0 ditolak
√
R= b1
∑ X 1 Y +b2 ∑ X 2 Y +¿ b3 ∑ X 3 Y +…+b n ∑ X n Y ¿
∑ Y2
5.
y=C + I + G+ NX
Yang melakukan kegiatan konsumsi (C) Swasta yang melakukan inbvestasi (I),
pemeritah yang menarik Pajak (t) mengeluarkan transfer (TR) dan belanja pemerintah
(G). Berikut ini adalah contoh model perekonomian makro daerah.
Konsumsi: C=C+ ∝¿
Investasi I =I + βi
∂Y ¿ 1
Angka pengganda otonom =
∂C 1−α ( 1−t )
¿
∂Y 1
Angka pengganda transfer otonom =
∂ TR 1−α ( 1−t )
∂Y ¿ 1
Angka pengganda investasi otonom =
∂ I 1−α ( 1−t )
¿
∂Y 1
Angka pengganda pengeluaran pemerintah otonom =
∂G 1−α ( 1−t )