Keperawatan Kritis
Keperawatan Kritis
Keperawatan Kritis
KEPERAWATAN KRITIS
DI
OLEH :
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………
1. LATAR BELAKANG………………………………………………………………
2. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………
3. TUJUAN…………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….
1. KESIMPULAN…………………………………………………………………….
2. SARAN……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
American Association of Critical-Care Nurses (AACN) mendefinisikan
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang dihadapkan
secara rinci dengan manusia (pasien) dan bertanggung jawab atas masalah yang
mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang
bertanggung jawab untuk memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga pasien
mendapatkan kepedulian optimal (AACN, 2006). American Association of Critical
Care Nurses (AACN, 2012) juga menjelaskan secara spesifik bahwa asuhan
keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia terhadap
penyakit aktual atau potensial yang mengancam kehidupan.
Sering kali kita mendengar kata asam basa, kegunaan dan fungsinya,
akantetapi kita masih kurang mengetahui apa dampak yang ditimbulkan
bilakeseimbangan ini terganggu dan kebanyakan orang hanya dapat
menyimpulkansuatu gangguan pada tubuh seseorang terjadi karena suatu penyakit
tanpamengetahui secara rinci bagaimana penyakit itu terjadi dan proses-proses
pembentukan suatu penyakit tersebut. Maka, dalam makalah ini kelompok kamiakan
membahas tentang ketidakseimbangan asam basa, yaitu meliputi asidosisrespiratorik,
asidosis metabolik, alkolisis respiratorik dan alkolisis metabolik.
Satu pengukuran yang digunakan untuk mengambarkan keseimbangan asam
basa adalah pH. Jika ion hidrogen bertambah, larutan akan bersifat basa
(pH<7).Sebaliknya, jika hidroksil bertambah, larutan tersebut akan bersifat basa
(pH>7).Plasma darah normalnya bersifat basa ringan dengan pH 7,35– 7,45.
Asidosisadalah kondisi yang ditandaidengan berlebihnya proporsi ion hydrogen
didalamcairan eksrasel dengan pH<7,35. Alkalosis adalah kondisi ketika plasma
darahkekurangan ion H+ dan pH>745. Untuk mempertahan pH yang normal,
ionHidrogen diatur melalui system buffer, makanisme pernafasan, makanisme
ginjal.Bila upaya resebut gagal dan pH darah <6,8 atau >8,0 dapat terjadi kematian.
Malnutrisi sering dikaitkan dengan peningkatan morbiditas, mortalitas akibat
perburukan pertahanan tubuh, ketergantungan dengan ventilator, tingginya angka
infeksi dan penyembuhan luka yang lama, sehingga menyebabkan lama rawat pasien
memanjang dan peningkatan biaya perawatan. Malnutrisi juga dikaitkan dengan
meningkatnya jumlah pasienyang dirawat kembali.4 Pentingnya nutrisi terutama pada
perawatan pasien-pasien kritismengharuskan para klinisi mengetahui informasi yang
benar tentang faktor-faktor yangmempengaruhi manajemen pemberian nutrisi dan
pengaruh pemberian nutrisi yang adekuatterhadap outcome penderita kritis yang
dirawat di ICU.
Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar
(milieuexterior ) dan sel-selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa darah
dan cairan tubuhlainnya. Cairan dalam tubuh, termasuk darah, meliputi lebih kurang
60% dari total berat badanlaki-laki dewasa. Dalam cairan tubuh terlarut zat-zat
makanan dan ion-ion yang diperlukan olehsel untuk hidup, berkembang, dan
menjalankan fungsinya. Untuk dapat menjalankan fungsinyadengan baik sangat
dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Semua pengaturan fisiologisuntuk
mempertahankan keadaan normal disebut homeostasis. Homeostasis ini bergantung
padakemampuan tubuh mempertahankan keseimbangan antara substansi-substansi
yang ada di milieuinterior.
2. Rumusan masalah
a. Filosofi dan konsep keperawatan kritis
b. Konsep issue end life di keperawatan kritis
c. Konsep keseimbangan asam basa
d. Manajemen nutrisi dan obat pada keperawatan kritis
e. Manajemen cairan dan elektrolit
3. tujuan
a. Mengetahui filosofi konsep keperawatan kritis
b. Mengetahui konsep issue end life di keperawatan kritis
c. Mengetahui Konsep keseimbangan asam basa
d. Mengetahui Manajemen nutrisi dan obat pada keperawatyan kritis
e. Mengetahui Manajemen cairan dan elektrolit
BAB II
PEMBAHASAN
End Of LifeEnd of life merupakan salah satu tindakan yang membantu meningkatkan
kenyamanan seseorang yang mendekati akhir hidup(Ichikyo,2016). End of life care adalah
perawatan yang diberikan kepada orang-orangyang berada di bulan atau tahun terakhir
kehidupan mereka (NHSChoice,2015). End of life akan membantu pasien meninggal dengan
bermartabat.Pasien yang berada dalam fase tersebut biasanya menginginkan perawatanyang
maksimal dan dapat meningkatkan kenyamanan pasien tersebut.End of life merupakan bagian
penting dari keperawatan paliatif yangdiperuntukkan bagi pasien yang mendekati akhir
kehidupan.End of lifecarebertujuan untuk membantu orang hidup dengan sebaik- baiknya
danmeninggal dengan bermartabat (Curie, 2014). End of life careadalah salah satukegiatan
membantu memberikan dukungan psikososial danspiritual (Putranto,2015). Jadi dapat
disimpulkan bahwa End of life caremerupaka salah satutindakan keperawatanyang
difokuskan pada orang yangtelah berada di akhirhidupnya, tindakan ini bertujuan untuk
membuat oranghidup dengan sebaik- baiknya selama sisa hidupnya dan meninggal dengan
bermartabat.
Prinsip-Prinsip End Of LifeMenurut NSW Health (2005) Prinsip End OfLife antara
lain:
Teori Peacefull EOL ini berfokus pada beberapa kriteria utama dalam perawatan end of life
pasien yaitu :
1. Terbebas dari NyeriBebas dari penderitaan atau gejala disstres adalah halyang
utamadiinginkan pasien dalam pengalaman EOL (The Peaceful EndOf Life). Nyeri
merupakan ketidaknyamanan sensori atau pengalamanemosi yang dihubungkan
dengan aktual atau potensial kerusakan jaringan(Lenz, Suffe, Gift, Pugh, & Milligan,
1995; Pain terms, 1979).
2. Pengalaman Menyenangkan Nyaman atau perasaan menyenangkan didefinisikan
secarainclusive oleh Kolcaba (1991) sebagai kebebasan dari ketidaknyamanan,
keadaan tenteram dan damai
Reaksi diatas bersifat reversible karena dapat berlangsung dalam duaarah,bergantung pada
konsentrasi zat-zat yang terlibat.Saat kadar CO2 dalam darahmeningkat ,reaksi akan
berpindah kesisi asam dan menghasilkan H+ sertamenghasilkan HCO3- . Sebaliknya,jika
kadar CO2 dalam darah menurun ,reaksitersebut akan berpindah ke sisi CO2. Dalam proses
ini,ion H+dan HCO3- bereaksimembentuk H2CO3 yang dengan cepat berubah kembali
menjadi CO3dan H2O. Ketidakseimbangan asam basa terjadi bila perbandingan
antara(HCO3-) dan (CO2)tidak professional .Normalnya, perbandingan antara keduanya
adalah 20/1 . Jika perbandingan tersebut berubah,akan terjadi ketidakseimbangan yang
menimbulkangangguan yang disebut asidosis dan alkalosis. Baik asidosis maupun
alkalosiskeduanya dipengaruhi oleh fungsi pernafasan dan metabolisme.Karena itu
dikenalistilah asidosis respiratorik dan asidosis metabolik serta alkalosis respiratorik
danalkalosis metabolic.
B.Asidosis Respiratorik
Asidosis Metabolik
Alkalosis Respiratorik
1. Penglihatan kabur
2. Baal dan kesemutan pada ujung jari tangan dan kaki
3. Kemampuan konsentrasi terganggu
4. Tetani ,kejang aritmia jantung (pada kasus yang gawat)
5. pH>7,45
Alkalosis Metabolik
1. Apatis
2. Lemah
3. Gangguan mental (misalnya:gelisah,bingung,letargi)
4. Kram
5. Pusing
a. Karbohidrat
b. Lemak
a. Ceftriaxone
Ceftriaxone 2x1 Obat golongan sefalosporin generasi ke III secara umum aktif
terhadap kuman gram positif (+). Indikasi : pengobatan infeksi saluran nafas
bawah, saluran kemih, kelamin, tulang dan sendi, kulit, infeksi ginekologi, infeksi
SSP, ISK : bakterimia dan septicemia, infeksi intraabdomen dan profilaksis pra-
op. Dosis : Dewasa dan anak >12 tahun 1-2 g IV 1x/hari. Dosis max 4 g/ hari. KI :
hipersenitivitas terhadap sefalosporin ES : gangguan GI, reaksi hipersensitivitas,
superinfeksi, leucopenia sementara, eosinofilia, neutropenia, tromboistosis,
peningkatan sementara SGOT/ SGPT, dan BUN.
b. Tramadol 2x 50 mg (siang dan malam) Indikasi : nyeri akut yang hebat termasuk
nyeri pos op. Dosis : dws 50 mg dosis tunggal, dapat di tambah 50 mg dengan
interval 30-60 mnt, max 400 mg/hr KI : ketergantungan obat dan opium ES :
pusing, sedasi, berkeringat, ruam kulit, dyspepsia, konstipasi.
c. Meloxicam 2x1 mg Indikasi : terapi simptomatik eksaserbasi OA, terapi
simptomatis jangka panjang untuk AR. Dosis : 7.5 mg 1x/hr, dapat di tingkatkan
menjadi 15 mg 1x/hr KI : hipersensitif terhadap aspirin, AIN, ulkus peptic akut,
hamil dan laktasi. ES : gang GI, edema, sakit kepala, kepala terasa ringan, ruam
kulit, anemia. Fentanyl 75 mikrogram IV pelan (bila diperlukan). Indikasi :
supplement analgesic narkotik pada anastesi regional atau general Dosis :
individual tergantung pada kondisi penderita. KI : depresi pernafasan, cedera
kepala, alkoholisme akut, serangan asma akut, intoleransi, hamil, laktasi. ES :
depresi nafas, kekakuan otot, hipotensi, bradikardi, mual, muntah, menggigil,
halusinasi pasca op. Ranitidine 2x1 ampul IV indikasi : tukak duodenal aktif,
tukak lambung aktif non maligna, kondisi hiperekresi patologis seperti sindroma
Zollinger- Ellison Dosis : tukak duodenal aktif 150 mg, 2 x1 (pagi dan malam),
atau 300 mgx1 hari sebelum tidur. Terapi pemeliharaan tukak lambung 150 mg
sebelum tidur. KI :ES : sakit kepala, pusing, gangguan GI, ruam kulit. Ketesse 3x
50 mg IV Komposisi : Dexketoprofen trometamol Indikasi : nyeri
muskuloskleletal akut, dismenorea, nyeri pos op, sakit gigi. Dosis : 25 mg tiap 8
jam, max 75 mg. Dosis IV/IM max 150 mg. KI : riwayat serangan asma,
bronkospasme, urtikaria, tukak lambung, hamil, laktasi, disfungsi hati berat,
disfungsi ginjal sedang- berat. ES :-
d. Captopril 3 x 25 mg oral (Bila TD> 160 mmHg) Indikasi : hipertensi, gagal
jantung ACE Inhibitor Dosis : 12.5 mg 3x/hr, di tingkatkan bertahap 25 mg 3x/hr
KI : hamil, hipertensi dengan gejala hiponatrium. ES : batuk kering, iritasi GI,
demam.
e. Primperan 1amp IV (Bila mual- dan muntah) Komposisi : metoclopramide HCL
Indikasi : gang. GI, trevel sickness, anoreksia, mual- muntah karena obat,
endoskopi dan intubasi.
f. Dexametason 1 amp IV (Bila gatal- gatal) Indikasi : Sulfas Magnesikum Indikasi
g. Pitogin 2 UI/500 cc Kompoisi : synthetic oksitosin Indikasi : induksi pada
persalinan, control perdarahan pasca partu, menstimulasi kontraksi uterus pasca
op sesar atau yang lainnya. Dosis : 5 UI Intramural atau IV perlahan KI : kontraksi
hipertonik, gawat janin, plasenta previa, lilitan tali pusat, pre-eklamsia, toksemia.
ES : gang GI, aritmia jantung.
Volume air dalam tubuh manusia mencapai sekitar 60% dari berat badannya, dan
terbagi menjadi:
a. CAIRAN INTERSTITIAL yang merupakan cairan yang terletak diantara sel sel
tubuhmanusia dan mencapai sekitar 15% dari berat badan.
b. CAIRAN PLASMA yang merupakan cairan yang terletak dalam pembuluh darah
danmencapai sekitar 5% berat badan manusia.
Volume cairan total dalam tubuhnya adalah : 60% x 700 kg = 42 liter, yang
terbagi menjadi :CAIRAN INTRA SELLULLAIR : 28 liter, CAIRAN
INTERSTITIAL : 10,5 liter, dan CAIRANPLASMA : 3,5 liter.
Antara cairan intrasellullair cairan extra sellullair dibatasi oleh dinding sel atau
membranesel, sedangkan antara cairan intra vaskulair dan cairan interstitial
dibatasi oleh dinding pembuluhdarah. Membran sel berbeda dengan pembuluh
darah, dimana membrane sel bersifat semi permeable terhadap solute terutama
yang larut dalam air (glukosa,elektrolit ) sedangkan dinding pembuluh darah
permeable terhadap elektrolit dan dan glukosa, tetapi relative impermeable
terhadap protein. Protein disini dapat menarik cairan interstitial masuk ke dalam
cairan intravaskulair(plasma) , sedangkan tekanan yang ditimbulkan oleh protein
dalam plasma disebut tekananonkotik plasma.
Keseimbangan cairan dalam tubuh terjadi apabila jumlah cairan yang masuk
kedalam tubuh,sama dengan jumlah cairan yang dikeluarkan oleh tubuh.
Pemasukan cairan kedalam tubuh berasal dari : makanan, minuman dan hasil
oksidasi bahan makanan. Pengeluaran cairan keluartubuh melalui : urine,kulit,
paru-paru dan tinja. Pengeluaran lewat kulit, paru dan tinja dikenal pula sebagai
INSENSIBLE LOSS ( pengeluaran yang tak tampak ).
BAB III
PENUTUP
1. KESEMPULAN
Keperawatan kritis merupakan bidang keperawatan yang memerlukan
perawatan berkualitas tinggi dan koprehensif ( Laura Ed all. 1997 ). Perawat kritis
adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan
pasien dengan sakit kritis dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian optimal
(AACN, 2006).
End Of LifeEnd of life merupakan salah satu tindakan yang membantu
meningkatkan kenyamanan seseorang yang mendekati akhir hidup(Ichikyo,2016).
End of life care adalah perawatan yang diberikan kepada orang-orangyang berada di
bulan atau tahun terakhir kehidupan mereka (NHSChoice,2015).
Pada dasarnya keseimbangan asam basa mengacu kepada pengaturan ketat
konsentrasi ion hydrogen (H+) bebas di dalam cairan tubuh. Secara
umumkeseimbangan asam basa
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting. Setiap gram
karbohidratmenghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupan karbohidrat di dalam diet
sebaiknya berkisar50% 60% dari kebutuhan kalori, Komponen lemak dapat diberikan
dalam bentuk nutrisi enteral ataupun parenteralsebagai emulsi lemak. Pemberian
lemak dapat mencapai 30%– 50% dari total kebutuhan.Satu gram lemak
menghasilkan 9 kalori dan obat-obata untuk keperawatan kritis
Volume air dalam tubuh manusia mencapai sekitar 60% dari berat badannya,
dan terbagi menjadi:
2. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR ISI
Mardiyono. 2018.Perawatan End of Life Instalasi Gawat Darurat Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
http://blog.umy.ac.id/ararindjani/2018/09/04/perawatan-end-of-life-di-instalasi-gawat-
darurat/diakses pada tanggal 22 mei 201
https://pdfcoffe.com/obat-obat-pdf-free.html