Kontra Memori Banding Golfrid
Kontra Memori Banding Golfrid
Kontra Memori Banding Golfrid
2021
Simalungun, 25 November 2021
Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Tinggi Medan
Di
Medan
Melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun
di
Siantar
Hal : Kontra memori banding Atas Memori Banding Penuntut Umum pada Kejaksaan
Negeri Simalungun terhadap Putusan pengadilan Negeri Simalungun :Nomor
306/Pid.B/2021/PN Sim
Dengan hormat,
Untuk dan atas nama saya sendiri selanjutnya disebut sebagai Terbanding (Terdakwa) dengan
ini mengajukan kontra memori banding Atas Memori Banding Jaksa Penuntut Umum pada
Kejaksaan Negeri Simalungun terhadap Putusan pengadilan Negeri Simalungun : Nomor
306/Pid.B/2021/PN Sim yang telah di putus pada tanggal 02 November 2021.
Bahwa Terbanding (Terdakwa) dalam perkara pidana telah diperiksa dan diadili pada pengadilan
negeri Simalungun dengan amar putusannya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI :
1. Menyatakan Terdakwa Golfrid Silalahi tersebut di atas, terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penganiayaan sebagaimana dalam
dakwaan tunggal;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3
(tiga) Bulan;
Adapun alasan kontra memori banding dari saya pribadi selaku terbanding adalah
sebagai berikut :
2. Bahwa apa yang diuraikan dalam Kontra Memori Banding ini merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama saya selaku
Terbanding yang telah dibacakan penasehat hukum Terbanding dalam proses
pemeriksaan di persidangan. Secara mutatis mutandis, tetap berlaku dalam Kontra
Memori Banding ini dan juga sebagai dasar untuk menanggapi Memori Banding yang
dibuat dan diajukan oleh Penuntut Umum.
3. Bahwa penuntut menyatakan dalam memori banding hal 1 alasan mengajukan banding
dikarenakan ”vonis yang dijatuhkan terhadap terbanding jauh dari tuntutan 1 tahun
penjara” adalah alasan yang mengada-ada dan tidak berdasar dan tidak tepat, uarain
dalam memori banding tersebut hanya memaksa kehendak sendiri dan seolah-olah lebih
pintar dan atau hebat dari Majelis yang memutus perkara. Hal ini dengan terbukti dengan
hanya mengutip beberapa isi putusan majelis tanpa mengutip pertimbagan hakim selaku
pemutus perkara yang bebas menilai suatu perbuatan pidana bukan hanya melihat unsur
dalam suatu pasal bahkan hakim dapat memutus dengan melihat rasa KEADILAN antara
korban dan terdakwa.
4. Bahwa sebagaimana yang telah saya sampaikan sebelumnya memori banding dari jaksa
penuntut umum, hanya mencatat dan mengulang kembali apa yang ada dalam surat
dakwaan yang mana telah saya bantah sebelumnya pada saat pemeriksaan di persidangan
dan majelis hakim telah membuat keputusan yang adil dan menurut fakta .
5. Bahwa saya selaku terbanding didakwa dengan tuduhan pasal 351 ayat 1 tentang
penganiayaan yang TIDAK PERNAH saya lakukan terhadap korban, dan diputus oleh
Pengadilan tanpa didukung keterangan saksi dan bukti-bukti lain jika telah terjadi tindak
pidana tersebut.
6. Bahwa saya selaku terbanding (Terdakwa) dalam Fakta persidangan yang telah
berlangsung merasa didzolimi oleh penuntut umum dan Pelapor dengan tuduhan
mengada-ada. Bagaimana mungkin suatu tidak pidana yang tidak memenuhi unsur-unsur
pasal tersebut seolah-olah dipaksa harus dihukum dan dibuktikan sebagaimana dalam
pledoi saya bagaiamana kedaan kesehatan dari pelapor?? Cara saya melakukan
pemukulan?? Bagaimana luka yang dimaksud tidak diuraikan dengan jelas dan
bagaimana proses sebab akibat terjadi Dan perkara pidana diputus hanya mengandalkn
surat visum yang tidak berdasar hal ini sebagai mana dalam fakta persidangan.
7. Bahwa pelapor dalam keadaan bisa melakukan aktivitas dan sehat melakukan kegiatan
dan update status di media social?? Hal ini menjadi sangat KONTRA dengan kedaan
yang ada dalam surat tuntutan jaksa. Padahal fakta dilapangan hanya terjadi pertengkaran
yang sifatnya adu mulut dan tidak ada adu Fisik.
8. Bahwa dalam hal penyampaian kontra memori banding terhadap memori banding
penuntut umum ini, saya selaku terbanding dengan rasa keadilan yang saya dapatkan dan
telah menjalani tahanan selama 3 bulan penuh di Rutan Pematang Siantar dan oleh
karenanya DEMI KEDILAN Mohon kepada majelis yang memeriksa dan memutus
perkara ini untuk menolak permohonan banding dari penuntut umum. Bahwa saya
memahami dalam kasus yang saya alami, suami dari pelapor yang merupakan salah satu
pegawai korp Adyaksa yang menurut saya duga sangat sarat kepentingan untuk
menunjukkan keangkuhan sekalipun perkara yang saya alami sangat dipaksakan mulai
dari proses penyidikan, penuntutan, hingga saat ini penuntut umum mengajukan banding.
Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana tersebut di atas, mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi
Medan cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memberikan Amar putusan sebagai
berikut:
Hormat Saya
GOLFRID SILALAHI