Mikrotik Layer 7
Mikrotik Layer 7
Mikrotik Layer 7
Disusun Oleh :
Hari : ……………………………………………………
Tanggal : ……………………………………………………
Tempat : ……………………………………………………
.............................................. .....................................
II
HALAMAN PENGUJI
Penguji I Penguji II
______________________ ________________________
III
HALAMAN MOTTO
IV
KATA PEGANTAR
Penulis juga menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
V
Selvi Sailin Najwa
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................II
HALAMANA PENGUJI..................................................................................III
HALAMAN MOTTO.......................................................................................IV
KATA PENGANTAR........................................................................................V
DAFTAR ISI .....................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
1.1 Latar Belakang Praaktik Kerja Industriktik.......................................1
1.2 . Batasan Penulisan Laporan ............................................................2
1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri............................................................2
1.4 Sistematika Penulisan........................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM..........................................................................4
2.1 Sejarah Singkat LPK SEWUCOMP...................................................4
2.2 Visi dan Misi Sewucomp....................................................................4
2.3 Struktu Organisasi Perusahaan...........................................................5
2.4 Layout Industri...................................................................................6
BAB III DASAR TEORI ...................................................................................7
3.1 Pengertian Jaringan (network) ..........................................................7
3.2 Hotspot .............................................................................................7
3.3 Layer 7 Protocol................................................................................8
3.4 Winbox .............................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................
4.1 Setting Mikrotik Dengan Winbox......................................................
4.2 Filter Packet Layer 7 Mikrotik ..........................................................
BAB V PENUTUPAN.......................................................................................18
5.1 KESIMPULAN.............................................................................18
5.2 SARAN..........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20
VI
BAB I
PENDAHULUAN
20
0490/1993 tentang kuriulum SMK yang berisi bahwa “Dalam
melaksanakan pendidikan dilaksankan melalui dua jalur yaitu
pendidikan didalam sekolah dan diluar sekolah,Didalam lampiran
keputusan MENDIKBUD tentang kurikulum 1994 SMKTA yaitu
dalam dokumen landasan, kurikulum 1994 SMKTA , disebut bahwa
peningkatan mutu dan relevasi pendidikan mengeah kejuruan
diarahkan untuk mengembang suatu sistem yang utuh dan mantap
sehingga terdapat kesinabungan antara dunia pendidikan dan kerja.
b. Tujuan Khusus
20
3. Meningkatkan status dan kepribadian siswa sehingga mampu
beradaptasi dengan dunia usaha serta memiliki rasa tanggung jawab
di muka umum.
4. Memberikan kesempatan bagi siswa yang berprestasi untuk menjadi
tenaga kerja yang terampil tanpa melalui test.
BAB V. PENUTUP
BAB II
20
GAMBARAN UMUM
20
5. Merancang dan menyunsun standar kompetensi lulusan
dan kurikulum Sesuai dengan kebutuhan dunia usaha
dan industri.
PIMPIMAN SEWUCOMP
BENDAHARA SEKRETARIA
20
2.4 Layout Industri
Ruang
Praktek Mm
Kantor
20
BAB III
DASAR TEORI
3.2 Hotspot
Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses
melalui mobile computer tanpa menggunakan koneksi kabel dengan tujuan dapat
mengakses suatu jaringan seperti internet. Adapun tujuan dari
pembuatan hotspot adalah :
a. Management bandwidth.
20
b. Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran teknologi
informasi dan internet.
c. Sharing informasi dilingkungan kantor data dapat terdistribusi dengan
baik.
d. Memaksimalkan fungsi dari wireless sharing.
e. Mengetahui paket-paket data yang melewati jaringan hotspot.
Gambar 2.1 Skema hotspot
Sumber: http://netcomm.web.id/shop/images/dlink-di604-f1.jpg
3.3 Layer 7 Protocol
Filtering Layer 7 Protocol sebuah fitur yang ada pada Mikrotik dirasa
cukup mampu untuk memblokir media sosial tersebut. Layer 7 Protocol adalah
sebuah metode untuk mencari pola dalam ICMP / TCP / UDP stream, atau istilah
lainnya regex pattern. Cara kerja Layer 7 adalah mencocokan (mathcer) 10 paket
koneksi pertama atau 2KB koneksi pertama dan mencari pola data yang sesuai
dengan yang tersedia. Jika pola ini tidak ditemukan dalam data yang tersedia,
matcher tidak memeriksa lebih lanjut. Dan akan dianggap unknown connections.
Dengan adanya teknologi Filtering Layer 7 Protocol tersebut, tergagas sebuah ide
untuk melakukan “rancang bangun filtering layer 7 protocol untuk memblokir
media Sosial pada saat jam mata pelajaran teknologi Informasi dan komunikasi di
sdn wangandawa dengan menggunakan mikrotik rb2011il-in”. Diharapkan
20
Dengan sudah adanya teknologi filtering layer 7 protocol tersebut,
SDNWangandawa 03 bisa mengajak para siswanya untuk fokus dalam belajar dan
mengurangi penggunaan media sosial untuk hal-hal yang tidak penting.
3.4 Winbox
Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk meremote sebuah
server mikrotik kedalam mode GUI (Graphical User Interface) melalui operating
system windows. Kebanyakan teknisi banyak mengkonfigurasi mikrotik OS atau
mikrotik routerboard menggunakan winbox dibanding dengan mengkonfigurasi
langsung lewat mode CLI (Command Line Interface). Hal ini karena
menggunakan winbox dirasa lebih mudah dibanding melalui browser. Dan
hasilnya pun juga lebih cepat.
berikut :
20
3. Memblokir sebuah website atau situs. Semua komputer dapat
20
BAB IV
PEMBAHASAN
Bagaimana setting miktoik Via Winbox ? Mungkin bagi yang sudah sering setting
mikrotik atau setting router dengan linux mungkin sudah terbiasa dan mungkin
cara ini sudah basi tapi ini sedikit tips bagi para newbie untuk setting mikrotik
dengan dengan menggunakan via winbox. Bagi yang belum punya winbox bisa
download winbox terlebih dahulu sekalian juga download mikrotik OS nya.
20
3. Bagaiman kelanjutanya untuk setting mikrotik ? untuk melanjutkan setting
mikrotik via winbox langkah selanjutnya klik ip address, contoh
192.168.0.1/24 untuk Lan 192.168.1.2/24 untuk ethernet. Seperti gambar
dibawah ini.
20
5. Kemudian untuk melanjutkan nya klik ip firewall. Untuk konfigurasi
NAT. Klik IP, klik Firewall, klik NAT, kemudian klik tanda tambah, pada
menu General, pilih srcnat pada pilihan chain. Pada pilihan out interface,
pilih interface yang kita gunakan, kemudian pilih menu action, pada
pilihan action, pilih masquerade. Klik OK.
20
Untuk tes apakah berhasih setting mikrotik dengan winbox dengan cara
ping 192.168.0.1(ip router gateway mikrotik) dan ping 192.168.1.1(ip
gateway) jika reply from 192.168.1.1 maka setting sudah sukses..
2. Pada gambar diatas menjelaskan aliran data yang di keluarkan oleh router
yang di teruskan ke client melalui mikrotik OS dapat bekerja dengan baik
langkah selajutnya penulis masuk kedalalm menu IP dan selajutnya
memlilih menu firewall seperti gambar di bawah ini.
20
3. Selanjutnya memilih tanda (+) untuk memasukkan situs dan alamat web
yang ingin di block seperti gambar dibawah ini.
5. Lalu memberikan nama untuk group ini adalah limit IDM dimana
fungsinya adalah nantinya kita akan melakukan pengelompokan di IDM
dan penggunaan Mozilla oleh user akan dibatasi dalam melakukan unduh
file
6. langkah ke dua adalah masuk kedalam tab filter dengan cara menambah
rule baru dengan memilih tab general pada firewall rule seperti gambar
dibawah ini
20
7. Selanjutnya penulis memilih advanced layer 7dengan memilih nama layer
7 seperti gambar dibawah ini
8.Selanjutnya penulis memilih tab extra diman fungsi dari extra ini adalah
jumlah koneksi yang akan dibuka dengan mengisi limit : 2 seperti gambar
dibawah ini.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah aplikasi router mikrotik dapat memenuhi
kebutuhan user dalam melakukan pemfilteran dan membatasi bandwidth internet
sesuai dengan keinginan pengguna bukan hanya membatasi paket yang berbasis
HTTP tetapi juga pada mikrotik layer 7 ini bisa melakukan filter pada protocol
HTTPS, dan leyer 7 dapat membatasi penggunaan bandwidth untuk melakukan
download sesuai dengan kebutuhan user.
5.2 SARAN
Penelitian ini tentunya masih memiliki beberapa kekurangan. Sistem masih
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11541687/Hotspot_Mikrotik
S.Nurwenda,2004, Analisis Kelakuan “Denial-of-Service attack (DoS attack)
pada Jaringan Komputer dengan Pendekatan pada Level Sekuritas” diakses
tanggal 21 Desember 2014 dari
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/16/jbptunikompp-gdl-s1-2004-syoninurwe-
766-jurnal+D-S.pdf
] Mikrtotik.co.id download iso diakses tanggal 9 Desember 2018 dari
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=53 [6] Rendra Towidjojo, 2012. Konsep
& Impementasi Routing dengan mikrotik 100% Connected. Jasakom.com
20