Pemeriksaan Penunjang Trauma Kepala

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan penunjang trauma kepala

Pemeriksaan radiologi
1. Foto Rontgen Polos
Pada cedera kepala perlu dibuat foto rontgen kepala dan kolumna vertebralis
servikalis. Film diletakkan pada sisi lesi akibat benturan. Bila lesi terdapat di
daerah oksipital, buatkan foto anterior-posterior. Bila lesi terdapat di daerah
frontal buatkan foto posterior-anterior. Bila lesi terdapat di daerah temporal,
parietal atau frontal lateral kiri, film diletakkan pada sisi kiri dan dibuat foto
dari kanan ke kiri. Kalau diduga ada fraktur basis kranii, maka dibuatkan foto
basis kranii dengan kepala menggantung dan sinar rontgen terarah tegak lurus
pada garis antar angulus mandibularis (tulang rahang bawah). Foto kolumna
vertebralis servikalis dibuat anterior-posterior dan lateral untuk melihat
adanya fraktur atau dislokasi. Pada foto polos tengkorak dapat ditemukan
garis fraktur atau fraktur impresi.1
2. CT Scan
CT Scan merupakan modalitas pencitraan utama yang digunakan pada pasien
dengan trauma kepala karena dapat dilakukan dengan cepat dan kontraindikasi
yang sedikit pada CT Scan non kontras.2
Pada kasus trauma kepala akut CT Scan non kontras direkomendasikan pada
pasien dengan cedera kepala sedang dan berat (GCS ≤ 12) dan pada pasien
dengan cedera kepala ringan (GCS > 12) kecuali jika pasien tersebut
memenuhi kriteria berikut:

Tabel. New Orleans Criteria untuk mTBI (Mild Traumatic Brain Injury)
Sumber: Yuneiwati Y, Aurora H. Peran Pencitraan Pada Cedera Otak
Traumtatis. Malang: Universitas Brawijaya Press UB Press; 2022.
CT Scan dapat mengidentifikasi adanya hemoragik, menentukan ventrikuler
dan pergeseran jaringan otak.3
3. MRI
MRI adalah teknik pencitraan yang lebih sensitif dibandingkan dengan CT
Scan. Kelainan yang tidak tampak pada CT Scan dapat dilihat dengan MRI.
Namun, dibutuhkan waktu pemeriksaan lebih lama dibandingkan dengan CT
Scan sehingga tidak sesuai dengan situasi gawat darurat.1 MRI berguna untuk
mendiagnosis tumor, infark, kelainan pembuluh darah.3
4. Angiografi serebral
Angiografi serebral untuk menunjukkan kelainan sirkulasi serebral seperti
pergeseran jaringan otak akibat edema dan perdarahan akibat trauma yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelainan serebral
vaskuler.3
5. Sinar X
Sinar X untuk mendeteksi perubahan struktur tulang atau fraktur. Pergeseran
struktur dari garis tengah karena perdarahan, edema dan adanya fragmen
tulang
6. Gas darah arteri
Gas darah arteri untuk mengetahui adanya masalah ventilasi atau oksigenase
yang akan meningkatkan TIK (tekanan intrakranial).3
Referensi
1. Marbun AS, Sinuraya E, Amalia, et al. Manajemen Cedera Kepala. Malang:
Ahli Media Press; 2020. Hal 26-8
2. Yuneiwati Y, Aurora H. Peran Pencitraan Pada Cedera Otak Traumtatis.
Malang: Universitas Brawijaya Press UB Press; 2022.
3. Mahaklory SS. Manjemen care bundle pada pasien cedera kepala. Jawa
Tengah: Nasya Expanding Management; 2021. Hal 12

Anda mungkin juga menyukai