REKTIFIKASI
REKTIFIKASI
REKTIFIKASI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian kurva baku dan kurva kesetimbangan
2. Membuat campuran biner untuk kurva baku
3. Menggambarkan kurva kesetimbangan berdasarkan hasil perhitungan
4. Menjelaskan pengertian rektifikasi
5. Menghitung jumlah pelat teoritis.
a. Penentuan Jumlah Pelat Teoritis pada Refluks Total Menurut Mc. Cabe and
Thiele.
Overall mass flux melalui kolom memberikan persamaan:
G = L + D (1)
G = aliran gas,
L = Jumlah refluks konstan,
D = Discharge current
Pada kondisi di atas overall flow komponen mudah menguap (volatile) adalah:
G . yi = L . Xi + 1 + E . Xe (2)
yi = Fraksi mol komponen dalam fasa gas pada pelat i
Xi + 1 = Fraksi mol komponen mudah menguap dalam cairan dari pelat ( i+l)
Xe = Fraksi mol komponen mudah menguap dalam produk
Mengerti tentang fasa kesetimbangan adalah dasar teori dalam praktek pokok-pokok
pemisahan panas. Tanpa mengenal hukum dasar untuk pemisahan campuran biner,
maka tidak akan mungkin mengerti rektifikasi atau distilasi azeotrop.
Bila campuran dipisahkan dengan menggunakan proses termal, panas dan zat
biasanya dipindahkan di antara fasa yang saling kontak satu sama lain. Suatu fasa
ditentukan sebagai bagian dari suatu sistem dengan sifat-sifat macroscopic
homogeneous yang dipisahkan dari bagian lain oleh lapisan fasa. Suatu sistem
dikatakan setimbang bila tidak ada perubahan yang terjadi pada kondisi eksternal.
Semua perpindahan zat dan energi melalui lapisan reversible phase. Fasa dari suatu
campuran heteregenous dikatakan setimbang bila tidak ada perbedaan tekanan
maupun temperatur.
V. LANGKAH KERJA
Prosedur percobaan dilakukan sebagai berikut:
1. Membuat larutan air dan etanol sebanyak 1500 ml
2. Lalu, menyalakan komputer dan CASSY board
3. Mengatur temperatur dimulai dari B21, B22, A11, A12, B11, B12, A21, dan
A22
4. Mengatur interval waktu selama 2 menit
5. Mengisi campuran larutan air dan etanol ke dalam bejana
6. Lalu, meng-klik simbol jam sebagai tanda start untuk memulai pengukuran
7. Menunggu hingga produk dihasilkan dan menetes pada tray
8. Memeriksa indeks bias produk yang didapatkan dengan alat refraktometer
9. Setelah selesai, mematikan seperangkat alat rektifikasi
a. x1 = 0,0 ; x2 = 5,0
0,0
x=
(0,0+ 5,0)
x = 0,0
b. x1 = 0,5 ; x2 = 4,5
0,5
x=
(0,5+ 4,5)
x = 0,1
c. x1 = 1,0 ; x2 = 4,0
1,0
x=
(1,0+ 4,0)
x = 0,2
d. x1 = 1,5 ; x2 = 3,5
1,5
x=
(1,5+3,5)
x = 0,3
e. x1 = 2,0 ; x2 = 3,0
2,0
x=
(2,0+ 3,0)
x = 0,4
f. x1 = 2,5 ; x2 = 2,5
2,5
x=
(2,5+ 2,5)
x = 0,5
g. x1 = 3,0 ; x2 = 2,0
3,0
x=
(3,0+ 2,0)
x = 0,6
h. x1 = 3,5 ; x2 = 1,5
3,5
x=
(3,5+1,5)
x = 0,7
i. x1 = 4,0 ; x2 = 1,0
4 ,0
x=
( 4,0+1,0)
x = 0,8
j. x1 = 4,5 ; x2 = 0,5
4 ,5
x=
(4,5+0,5)
x = 0,9
k. x1 = 5,0 ; x2 = 0,0
5,0
x=
(5,0+ 0,0)
x = 1,0
Maka, diperoleh nilai fraksi mol etanol pada setiap tray pada percobaan
kurva kesetimbangan yang disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kasie Laboratorium Pengolahan Minyak dan Gas Bumi. 2022. Penuntun
Praktikum Minyak dan Gas Bumi. Palembang. Politeknik Negeri Sriwijaya.