KAK Islamic Center Morut 2022.
KAK Islamic Center Morut 2022.
KAK Islamic Center Morut 2022.
3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
1) Tertatanya Lokasi Islamic Center Kabupaten Morowali Utara sebagai sebuah kawasan
penunjang kegiatan religi di Kabupaten Morowali Utara
2) Tertatanya Kawasan Tanggul sebagai ruang terbuka hijau dan ruang publik yang
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |2
4. UMUM
1) Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik - baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah lingkungan dan
dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur di Indanesia
2) Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik -
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung Negara
3) Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan secara baik
dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional
4) Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara
matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang
sesuai dengan kepentingan kegiatan
6. SUMBER PENDANAAN
1) Sumber pendanaan dari keseluruhan pekerjaan jasa konsultansi Perencanaan Islamic
Center Master Plan / DED di bebankan pada DPA Dinas Pekerjaan Umum Penataaan
Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah kabupaten Morowali Utara
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Islamic Center Master Plan / DED
Nilai Pagu : Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah)
HPS : Rp. 399.974.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan
Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah)
Sumber Dana : APBD Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Permukiman Daerah Kabupaten Morowali Utara Tahun Anggaran 2022
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |3
1) Data lokasi;
1) Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini
2) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai
akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
3) Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi tentang lahan, meliputi:
i. kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi
ii. kondisi tanah (hasil soil test),
iii. keadaan air tanah
iv. peruntukan tanah
v. koefisien dasar bangunan
vi. koefisien lantai bangunan
vii. perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
b. Pemakai bangunan
i. struktur organisasi
ii. jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk
5 tahun mendatang
iii. kegiatan utama, penunjang, pelengkap.
iv. perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya
c. Kebutuhan bangunan
i. program ruang (mengacu pada Fisiability Study 2021)
ii. keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan
pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut
8. LINGKUP PEKERJAAN
A. LINGKUP TUGAS
Lingkup tugas secara umum yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 22/PRT/M/2018
tanggal 18 September 2018 yang dapat meliputi tugas- tugas perencanaan lingkungan,
site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri
dari:
1) Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara garis besar
terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
peraturan daerah/ perijinan bangunan
2) Penyusunan Prarencana seperti rencana tapak, pra-rencana bangunan termasuk
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |5
program dan konsep ruang, perkiraan biaya, mendapatkan keterangan rencana kota,
keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB pendahuluan dari
Pemerintah Daerah Setempat.
3) Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat:
a. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
b. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya. Perhitungan
struktur harus ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin Sertifikat
c. Rencana utilitas, dan Tata Hijau/landscape beserta uraian konsep dan
perhitungannya
d. Perkiraan biaya
4) Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:
a. DED Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui.
Semua gambar arsitektur, struktur, dan utilitas harus ditanda tangani oleh
Penanggung Jawab Perusahaan dan Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin
Sertifikat.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi (E.E.)
d. Laporan akhir perencanaan
5) Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan
menyusun program dan pelaksanaan pelelangan
6) Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun
berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen
pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang
7) Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-
elektrikal bangunan.
8) Khusus perencanaan masterplan tugas secara umum hanya meliputi angka 1, 2 dan
3 dengan penyusunan pengembangan rencana tanpa perhitungan struktur dan
rencana biaya secara rinci, tetapi tetap memberikan laporan secara garis besar
dengan kaedah kaedah yang telah ditentukan.
11. KELUARAN
A. TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS
Perencanaan Teknis berupa Keluaran/Output yang dihasilkan oleh konsultan Perencana
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian, yang minimal meliputi :
1) Tahap Konsepsi Perancangan
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |7
B. K R l T E R l A
1) Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |8
C. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria diatas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut:
1) Bangunan Islamic Center hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
2) Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan
fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan dan pembelajaran
bagi masyarakat.
3) Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umumya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
4) Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya
5) Bangunan gedung hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi
acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
D. PROSES PERENCANAAN
1) Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna
Jasa.
2) Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini.
3) Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
E. PROGRAM KERJA
1) Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi:
a. Jadual kegiatan secara detail
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang
diusulkan oleh konsultan perencana harus mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
2) Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan
Perencana dan mendapatkan pendapat teknis dari Tim teknis.
3) Secara Umum, persyaratan teknis bangunan gedung negara mengikuti ketentuan
dalam :
a. Peraturan Presiden nomor : 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksana
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tanggal 1
Desember 2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal 14
September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 1 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
H a l | 11
f. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis yang
terkait
g. Peraturan daerah setempat tentang Bangunan Gedung.
14. PENUTUP.
1) Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
2) Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja
untuk dibahas dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Dibuat di : Kolonodale
Tanggal : 30 Agustus 2022
AMRING JUNIFAN, ST
NIP. 197806062007011021