Acara Iv Sedimentasi Melayang Bab I Pendahuluan
Acara Iv Sedimentasi Melayang Bab I Pendahuluan
Acara Iv Sedimentasi Melayang Bab I Pendahuluan
ACARA IV
SEDIMENTASI MELAYANG
BAB I
PENDAHULUAN
I. Tujuan
Mengetahui besarnya laju sedimentasi pada badan sungai dengan
menggunakan rumus empiris.
II. Dasar Teori
Sungai adalah saluran alamiah dipermukaan bumi yang menampung dan
menyalurkan air hujan dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan
akhirnya bermuara di danau atau di laut. Arus air di daerah yang tinggi atau biasa
disebut dengan daerah hulu sungai biasanya lebih deras dibandingkan dengan arus
sungai di bagian yang lebih rendah atau biasa disebut dengan daerah hilir sungai
(Purwadi, 2016). Sungai merupakan salah satu bagaia dari siklus hidrologi, air
yang ada pada sungai umumnya terkumpul dari presipitasi seperti hujan, embun,
mata air serta limpasan bawah tanah. Debit adalah julah aliran air ( Volume ) yang
mengalir melalui suatu penampang dalamwaktu tertentu, umumnya dinyatakan
dalam satuan volume/waktu yaitu (m3/detik). Semakin banyak pengukuran yang
dilakukan maka akan semakin teliti data yang dihasilkan. Data debit atau aliran
sungai merupakan informasi yang paling penting bagi pengelola sumberdaya air
(Irawan, 2022).
Analisis hidrologi adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai
fenomena hidrologi (hydrologic phenomena). Data hidrologi merupakan bahan
informasi yang sangat penting dalam pelaksanaan inventarisasi potensi sumber-
sumber air, pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber air yang tepat dan
rehabilitasi sumber- sumber alam seperti air, tanah, dan hutan yang telah rusak.
Proses hidrologi sangat mempengaruhi proses erosi dan sedimentasi. Erosi tanah
mempengaruhi produktivitas lahan kering yang biasanya mendominasi daerah
aliran sungai bagian hulu dan juga akan memberikan dampak negative di daerah
aliran sungai bagian hilir. Secara umum, terjadinya erosi ditentukan oleh faktor-
faktor iklim (terutama intensitas hujan), topografi, karakteristik tanah, vegetasi
penutup tanah, dan tataguna lahan (Purwadi, 2016).
Menurut Ponce (1989) dalam Hambali (2016) menyebutkan bahwa
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
Keterangan :
Cs = kadar muatan suspensi (mg/lt
g1 = Berat filter kering kosong (mg)
g2 = Berat filet kering dan sedimen (mg)
V = Volume air contoh suspensi
Setelah diketahui kadar muatan suspensi dan debit aliran, maka debit suspensi
dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan :
Qs = Debit muatan suspensi ( kg/dt)
Ci = Kadar muatan suspensi pada-i ( mg/lt)
Qi = Debit aliran pada-I (m3/dt)
(Irawan, 2022)
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
BAB II
METODOLOGI
I. Alat dan Bahan
1. Lapangan
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
2. Laboratorium
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
2. Laboratorium
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
BAB III
ISI
I. Perhitungan
1. Diketahui
Lebar sungai total = 5,94 m
Lebar sungai
a. Area A = 1,40 m
b. Area B = 1,60 m
c. Area C = 1,80 m
d. Area D = 1,76 m
Panjang Basah
a. Panjang Basah A = 1,41 m
b. Panjang Basah B = 1,62 m
c. Panjang Basah C = 1,80 m
d. Panjang Basah D = 1,76 m
e. Panjang Basah Total = 6,59 m
Panjang bambu basah
a. Bambu 1 = 0,17 m
b. Bambu 2 = 0,21 m
c. Bambu 3 = 0,20 m
d. Bambu 4 = 0,12 m
e. Bambu 5 = 0.08 m
Kecepatan
a. Kiri = 0,5 m/s
b. Tengah = 0,7 m/s
c. Kanan = 0,8 m/s
Berat kertas filter kosong = 0,853 g
Berat kertas filter berisi sedimen
a. Kiri = 1,139 g
b. Tengah = 1,158 g
c. Kanan = 1,174 g
2. Ditanyakan
a. Rata-rata kecepatan
b. Luas Penampang (A)
c. Debit (Q)
d. Berat Muatan Suspensi (Cs)
e. Debit Muatan Suspensi
f. Debit Muatan Suspensi Tahunan
3. Jawab
a. Rata-rata kecepatan
v1 + v2 + v3 + v4
V=
3
= 0,008 m2
Atotal = A1 +A2 +A3 +A4
= 0,266+0,328+0,128+0,008
= 0,73 m2
- Rata – rata luas permukaan
0,266 m2 + 0,328 m2 + 0,128 m2 + 0,008 m2
=
4
= 0,183 m2
c. Debit (Q)
Q=A×v
- Kiri
1,165 g - 0,853 g
=
0,600 L
= 0,520 g/L
- Tengah
1,142 g - 0,853 g
=
0,600 L
= 0,481 g/L
- Kanan
1,17 g - 0,853 g
=
0,600 L
= 0,528 g/L
- Rata – rata berat muatan suspensi
0,520g/L +0,481 g/L + 0,528 g/L
=
3
= 0,509 g/L
Qs = 0,0864 × C × Q
M = Qs × 365 × 24 × 3600
II. Pembahasan
Praktikum mekanika fluida pada acara keenam ini membahas mengenai
sedimentasi melayang. Sedimen melayang sendiri termasuk dalam salah satu
mekanisme pengangkutan di mana material-material yang dibawanya cenderung
berukuran kecil. Tempat yang digunakan untuk mengukur besarnya sedimen
melayang ini haruslah mempunyai aliran yang relatif lurus, berpenampang regular
dan stabil, tidak terdapat vegetasi, dan tidak ada pengaruh dari air balik, serta jauh
dari cabang. Praktikum sedimentasi melayang dilakukan untuk membuktikan
proses transportasi sedimen pada suatu alitan. Sedimen melayang adulah sedimen
yang bergerak melayang di atas permukaan dasar sungai. Pengambilannya
berlawanan arah dengan arah aliran sungai. Untuk pengukuran pada acara keenam
ini dilakukan pada sungai Kalikuning, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kondisi air dari sungai tersebut terlihat cukup keruh, serta
memiliki arus yang cukup deras.
Pelaksanaan dari pengukuran sedimen melayang dilakukan di dua tempat,
yang pertama dilakukan di lapangan guna mengukur panjang penampang,
kedalaman, dan kecepatan arus sungai dan yang kedua dilakukan di laboratorium
untuk mendapatkan data dari material sampel sedimen melayang. Percobaan
labolatorium dimaksudkan untuk menghitung jumlah nilai kadar muatan suspensi
dan kadar muatan suspensi. Nilai kadar suspensi yaitu perbandingan antara berat
sedimen dengan volume air yang bernilai . Nilai debit muatan suspensi adalah
debit dari sedimen yang teangkut yang bernilai. Nilai kadar muatan suspensi (Cs)
dan debit muatan aliran(Qs) berbanding lurus semakin tinggi nilai kadar muatan
suspensi akan menaikkan nilai debit muatan aliran. Semakin banyak sedimen pada
aliran maka sedimen yang terpindahkan akan semakin tinggi, namun jumlah
sedimen yang terpindahkan juga dipengaruhi oleh debit aliran. Jumlah sedimen
yang banyak namun debit aliran yang kecil bisa saja menyebabkan sedimen
tersebut tidak dapat terangkut dan mengalami pengendapan ataupun sedimentasi.
Sedimen yang tidak terangkut dapat menyebabkan pendangkalan sistem aliran dan
menyebabkan mengecilnya nilai luas penampang.
Di lapangan didapatkan hasil luas penampang sebesar 0,73 m2 dan
kecepatan arusnya 0,67 m/s sehingga diketahui debitnya sebesar 12,3 x 10-2 m3/s.
Setelah itu, dilakukan perhitungan di laboratorium yaitu berat muatan suspensi
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
(Cs) yang di dapat sebesar 0,520 g/L, 0,481 g/L, dan 0,528 g/L. Perhitungan debit
muatan suspensi (Qs) yang di dapat sebesar 5,4 x 10-3 g/s. Debit muatan suspensi
dalam tahun (M) yang di dapat hasil 170,2944 ton/tahun.
Hubungan ukuran partikel dengan proses sedimentasi yakni berkaitan
dengan kemampuan aliran air untuk menghancurkan dan memindahkan bahan
sedimen. Proses perpindahan dan pengendapan material sedimen dapat berjalan
dengan mudah apabila ukuran partikel sedimennya kecil karena lebih mudah
berpindah akibat aksi gelombang atau pergerakan arus dibandingkan dengan
partikel sedimen dengan ukuran butir yang lebih besar. Partikel yang berukuran
besar akan jatuh di dasar aliran sedangkan partikel yang lebih ringan akan
terangkut oleh aliran sungai menuju tempat yang lebih rendah. Kondisi ini dapat
digambarkan dengan klasifikasi mekanisme pengangkutan sedimen, pertama
menurut Soewarno (1991) yakni muatan bilas (wash load) yang berarti partikel
partikel halus berupa lempung (silt) dan debu (dust) akan terbawa oleh aliran dari
hulu menuju muaranya. Kedua menurut Irawan (2020), muatan sedimen melayang
(suspended load) berupa material dasar sungai yang dapat bergerak melayang di
dalam aliran sungai karena ukuran materialnya pasir halus, terakhir menurut
Asdak (2010) yakni muatan sedimen dasar (bed load) dengan ukuran partikelnya
lebih besar dari pasir, seperti kerikil (gravel) yang bergerak dengan cara merayap
di dasar sungai.
Faktor - faktor yang mempengaruhi banyaknya sedimen melayang di suatu
aliran saluran diantaranya lokasi saluran , kecepatan aliran , jenis aliran , adanya
hujan atau tidak , dan jenis saluran alami atau buatan. Bagian hulu umumnya
memiliki kemiringan lereng yang besar, mengakibatkan kecepatan aliran tinggi
dan kemungkinan terjadinya pengikisan material pada saluran lebih besar. Saluran
tempat pengambilan data tidak terletak di hulu sehingga material sedimen yang
terangkut dalam aliran tidak terlalu besar dan cenderung halus . Hal tersebut
karena perbedaan ketinggian di saluran yang kecil, menyebabkan
pengangkutannya dibagi menjadi muatan bilas, muatan sedimen melayang, dan
muatan sedimen dasar. Muatan sedimen melayang termasuk partikel yang berada
di dalam aliran sungai berupa partikel dengan berbagai ukuran , tergantung dari
kecepatan aliran dan jenis aliran . Sedimen dihasilkan oleh proses erosi , dimana
sedimen dapat terbawa aliran dan terendapkan. Bila kecepatan aliran tidak besar
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
maka aliran tidak dapat membawa partikel sehingga terendapkan pada dasar
saluran dikenal dengan proses sedimentasi . Sebaliknya bila kecepatan aliran besar
, maka partikel – partikel tersebut akan terbawa aliran mengikuti saluran. Selain
itu jenis aliran juga mempengaruhi banyaknya muatan sedimen melayang dalam
suatu saluran . Jenis aliran turbulen memberikan arus besar untuk mengikis
material dan membawa muatan sedimen . Sementara jenis aliran laminer lebih
tenang dengan kecepatan aliran rendah tidak cukup untuk mengikis material dan
meningkatan kemungkinan material mengalami pengendapan di dasar saluran.
Salah satu faktor semakin besarnya muatan sedimen suspensi ialah debit
suatu aliran, Semakin besar debit aliran, maka semakin banyak pula sedimen
suspensi yang akan terangkut. pada proses ini dapat terpengaruh seperti adanya
sampah maupun vegetasi yang ada pada sungai menyebabkan proses transportasi
material terganggu, sehingga material yang seharusnya masih bisa terbawa alıran
air mengalami pengendapan. Jumlah limpasan air hujan juga berpengaruh
terhadap banyaknya sedimen, hal ini dikarenakan hujan menyebakan erosi pada
tepian sungai sehingga material tersebut ikut tertansportasi bersama dengan aliran
lain atau material yang berukuran besar akan jatuh di dasar sungai sedangkan
material yang lebih ringan akan terbawa oleh aliran sungai. Hujan juga
menyebabkan kenaikan tinggi muka air dan bertambahnya debit aliran.
Aplikasi dari acara keenam mengenai sedimen melayang ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasi adanya daerah yang rawan banjir. Dengan
mengkaitkan faktor-faktor yang memengaruhi dengan keadaan yang sebenarnya
di lapangan kita dapat mengetahui besar kecilnya material sedimen yang terangkut
serta bagaimana proses terjadinya sedimentasi. Jika di suatu tempat terdapat curah
hujan yang tinggi, laju intensitas erosi yang tinggi, resistensi batuan yang lemah
maka dapat dianalisis bahwa nantinya akan terdapat endapan-endapan material
sedimen pada akhir proses sedimentasi. Kemudian dapat digunakan untuk
memprediksi besarnya jumlah angkutan sedimen di mana hal ini merupakan salah
satu tujuan dari berbagai keahlian seperti ahli teknik (engineers), ahli hidrologi
(hydrologist), ahli sedimen (sedimentologist).
Studi kasus yang dapat diambil adalah bencana banjir di
Jalan Mahar Martanegara, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi
Tengah, Kota Cimahi. banjir yang menerjang sekitar Jalan Mahar Martanegara
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum mekanika fluida acara keenam mengenai
sedimentasi melayang dapat disimpulkan, bahwa :
1. Praktikum dilakukan di Kalikuning, Wedomartani, Kecamatan Ngemplak,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui luas penampang dan debit air
dari lapangan, berat muatan suspensi, debit muatan suspensi, dan debit muatan
suspensi dalam tahun pada laboratorium.
3. Faktor-faktor yang memengaruhi, antara lain curah hujan, resistansi batuan,
serta vegetasi sekitar sungai.
4. Aplikasi dari acara keenam ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi daerah
yang rawan banjir berdasarkan tingkat hasil pengendapan sedimentasinya,
dapat digunakan untuk memprediksi besarnya jumlah angkutan sedimen, dan
memprediksi masa pakai dari sebuah bendungan di sungai, serta untuk
mempelajari laju erosi dan perubahan lingkungan.
II. Saran
Berdasarkan praktikum mekanika fluida acara keenam ini, beberapa saran
bagi praktikum selanjutnya, yaitu:
1. Sebaiknya saat praktikum lapangan, alat yang dibutuhkan disiapkan terlebih
dahulu.
2. Pengambilan sampel agar sesuai dengan ketentuan agar data sesuai dengan
yang dibutuhkan.
3. Berhati - hati dan teliti dalam menggunakan alat praktikum agar bisa berjalan
sesuai fungsinya.
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Inan Najiah, Dkk. 2016. Analisis Profil Sedimen Melayang Dan Pendugaan
Laju Sedimentasi Pada Saluran Sekunder Lonrong Daerah Irigasi Bissua Kab.
Gowa. Jurnal AgriTechno. 9 (2), 92-99.
Hambali, Roby, Dkk. 2016. Studi Karakteristik Sedimen Dan Laju Sedimentasi Sungai
Daeng – Kabupaten Bangka Barat. Jurnal Fropil. 4 (2), 165-174.
Irawan, Agus Bambang. 2022. Buku Panduan Praktikum Mekanika Fluida.
Yogyakarta : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Purwadi, Ofik Taufik, Dkk. 2016. Analisis Sedimentasi di Sungai Way Besai. Jurnal
Rekayasa. 20 (3), 167-178.
KEKERASAN SUNGAI
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
LAMPIRAN
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5
2022/2023
SEDIMENTASI MELAYANG
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Kel :5