Pilihan Karir Lulus SMK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PILIHAN KARIR SETELAH LULUS SMK

Setelah lulus dari SMA/MA, secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan karir, diantaranya :
1. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi
2. Mengikuti kursus atau pelatihan
3. Memasuki dunia kerja
4. Memasuki kehidupan berkeluarga

1. Merencanakan Kelanjutan Studi


Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentunya kesempatan memperoleh
pekerjaan yang lebih baik akan semakin besar pula. Apalagi saat ini tidak bisa dipungkiri, persaingan
begitu ketat untuk mencapai pekerjaan. Disamping itu, didalam agama dikatakan bahwa setiap insan
wajib menuntut ilmu sepanjang hayat, usaha berpikir dan mengoptimalkan fungsi pikir akan
mendatangkan pahala yang besar, kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya
/ hilangnya keimanan).
Perguruan tinggi yang tepat bukan berarti yang mahal dan terkenal, namun yang sesuai dengan
minat, kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping kredibilitas dari perguruan
tinggi yang bersangkutan.

Hal yang harus Diperhatikan untuk Studi Lanjut


Dibawah ini akan dikemukakan berbagai informasi yang harus dipertimbangkan dalam studi
lanjut, diantaranya :
a. Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi
Dilihat dari statusnya, perguruan tinggi dibagi dua, yaitu: Perguruan Tinggi Negeri (PTN),
dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang
dikelola oleh pemerintah baik dibawah Departemen Pendidikan Nasional maupun dibawah
Departemen lain milik pemerintah. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang
dimiliki dan dikelola oleh perseorangan atau kelompok atau yayasan tertentu. Umumnya,
perguruan tinggi negeri mendapat subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan pelaksanaan
pendidikan. Lain halnya dengan perguruan tinggi swasta, pembiayaan pengelolaan pelaksanaan
pendidikan menjadi tanggung jawab perguruan tinggi yang bersangkutan sepenuhnya.

b. Jalur, Jenjang Pendidikan, dan Bentuk Perguruan Tinggi


Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional,
jalur akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu
pengetahuan serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak
memperoleh gelar dan terbuka kesempatan untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi (pasca sarjana). Jalur pendidikan akademik diselenggarakan oleh Universitas, Institut serta
sekolah tinggi. Jalur profesional (sering disebut jenjang diploma) menekankan pada penerapan
keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada peningkatan kemampuan/keterampilan kerja

Written by: Alvin Karima NP, S.Pd – SMK AL KAUTSAR KERTOSONO – Semester 1
serta aplikasi ilmu dan teknologi. Secara umum perguruan tinggi di Indonesia di bedakan
menjadi 5 (lima) jenis, Yaitu: Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Poleteknik.
Masing-masing jenis memiliki Karateristik yang berbeda. Universitas, Menyelenggarakan
program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam sejumlah ilmu
pengetahuan tertentu. Universitas memiliki program studi paling beragam, mulai dari ilmu
eksakta sampai sosial. Institut, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana)
dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis, misalnya, institut
Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan sebagainya. Sekolah Tinggi,
Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau profesional (diploma)
dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi manajemen informatika
komputer (STMIK), Sekolah tinggi Akutansi (STAN), dan sebagainya. Akademi,
menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam satu atau sebagian cabang
ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa, Akademi Sekretaris, Akademi Perawat,
dan sebagainya. Politeknik, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam
sejumlah bidang pengetehuan khusus, misalnya politeknik elektro, politeknik manufaktur, dan
sebagainya.

c. Sistem Penerimaan Mahasiswa


Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya. Secara
garis besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan secara:
non test (penelusuran bakat, minat, kemampuan) dan tes, (ujian saringan masuk) yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Sistem penerimaan mahasiswa baru
secara non tes dilaksanakan melalui penulusuran bakat, minat dan kemampuan dari calon
mahasiswa. Biasanya perguruan tinggi akan mengirimkan undangan (edaran) tentang
penerimaan mahasiswa secara non tes kepada sekolah menengah atas dengan persyaratan
tertentu, antara lain : siswa menduduki peringkat 1 (satu) sampai dengan 10 (tergantung dari
perguruan tingginya). Istilah yang dipergunakan oleh setiap perguruan tinggi dalam penerimaan
mahasiswa baru secara non tes berbeda-beda, seperti : PMDK (penelusuran Minat Dan
Kemampua) untuk UNJ (Universitas Negeri Jakarta), PPKB (Program Pemerataan Kesempatan
Belajar) untuk UI (Universitas Indonesia), PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi) untuk
Universitas Diponegoro, PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah) untuk Universitas Gajahmada,
dan sebagainya. Ujuan Tulis secara mandiri dilaksanakan oleh sebagian besar perguruan tinggi
negeri di Indonesia.

d. Perguruan Tinggi Kedinasan


Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain
Departemen Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung
terikat dengan departemen bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung mendapat
pekerjaan tanpa harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah: biaya

Written by: Alvin Karima NP, S.Pd – SMK AL KAUTSAR KERTOSONO – Semester 1
murah bahkan ada yang gratis, mendapat uang saku, adanya kepastian kerja (prospek cerah)
serta fasilitas lengkap. Untuk dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan dituntut syarat-syarat
tertentu, yang terkadang dirasa berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya, setiap
manusia memiliki energi yang tidak terbatas untuk membangun dirinya. Manusia dapat
melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila memiliki obsesi untuk sukses jalan akan
terbentang menuju tujuan, asal memiliki program dan melaksanakannya, tetap membangun
kepercayaan diri, serta lupa mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa.

e. Hal Penting Untuk Anda Ketahui


Pertimbangan mendasar yang harus diperhatikan untuk studi lanjut
1. Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti : apakah
kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi budayawan,
politikus, pengacara, pengusaha, dan lain-lain.
2. Fokus bakat ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan lain-lain
3. Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan
terlebih dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program studi
terkait dengan kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan perguruan
tinggi cenderung berkaitan dengan pilihan tempat dan kemampuan finansial/keuangan.
4. Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk
didalamnya daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran
memang jurusan yang menjanjikan, tapi ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7 tahun
dan biaya praktikum relatif lebih mahal. Jika daya dukung ekonomi orang tua pas-pasan,
tentu akan mendapat banyak masalah, lain cerita jika orang tua Anda mampu untuk
membiayainya.

2. Mengikuti kursus / Pelatihan


Kursus : Satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang
memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar, misalnya :
kursus komputer, kursus menjahit (PP No.73 thn 1991)
Pelatihan Kerja : Keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta
mengembangkan keterampilan atau keahlian, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada
tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan klasifikasi jabatan atau
pekerjaan baik di sektor formal maupun sektor non formal (Kep.30/Men/99)

Pendidikan/Kursus dan Pelatihan


Pada dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses
transformasi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu cara/metode
tertentu dan ditempat tertentu. Kalau pendidikan formal adanya di Sekolah atau Perguruan Tinggi
sedangkan Pelatihan adanya di tempat Kursus atau Diklat - diklat di Lembaga yang telah memiliki

Written by: Alvin Karima NP, S.Pd – SMK AL KAUTSAR KERTOSONO – Semester 1
legalitas. Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam
sistem pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses perencanaan,
penempatan, dan pengembangan tenaga manusia.Tujuan yang baik dalam sebuah training adalah
memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki kemampuan
untuk mengetahui sesuatu (knowing something).
Perbedaan utama dari Training dan Pendidikan terletak pada beberpa hal, yaitu: waktu
(training dalam jangka waktu singkat, sedangkan pendidikan lebih lama), bidang kajian (training
spesifik, pendidikan lebih luas), dan tujuan (training untuk meningkatkan kinerja/skill tertentu yang
langsung diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan pendidikan lebih umum dan menyeluruh). Training
lebih menekankan learning by doing dan penguasaan secara parsial, sedangkan pendidikan lebih
berupa penambahan pengetahuan secara keseluruhan, penanman konsep serta pembentukan pola
pikir dan pola sikap.

3. Memasuki Dunia Keja


Bekerja merupakan suatu kebutuhan manusia, dengan bekerja manusia berharap akan dibawa
kepada keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber penghasilan,
kesempatan mengembangkan diri, serta aktualisasi diri, disamping untuk berbakti. Sebagai suatu
kesempatan hendaknya pekerjaan tidak disia-siakan dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Bekerja merupakan perwujudan citra manusia dari Tuhan yang diberi kemampuan untuk
menguasai alam semesta secara bijaksana dan bertanggung jawab. Karena itu orang yang tidak mau
atau malas bekerja adalah orang yang tidak menjunjung martabat diri sendiri sebagai manusia.
Manusia hanya dapat hidup sebagai pribadi terhormat dan mandiri apabila dapat menghayati dirinya
sendiri sebagai pribadi yang bertanggung jawab membangun serta memelihara kehidupan yang
manusiawi.
Setiap manusia diberi bekal dan kemampuan yang berbeda. Begitu juga dengan pekerjaan
terdapat berbagai macam pekerjaan yang menyerap waktu, pikiran dan tenaga. Sebagai imbalannya,
orang yang bekerja mempunyai hak balas karya atau penghasilan. Akan tetapi bekerja bukan hanya
untuk mencari uang, harta atau kekayaan, mel;ainkan sebagai salah satu perwujudan iman kepada
Tuhan.
Untuk mendapatkan pekerjaan ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan:
a. Mencari lowongan kerja
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencari dan memilih pekerjaan, yaitu :
 Mendaftarkan diri ke Departemen Tenaga Kerja sebagai calon pencari kerja
 Membaca koran atau majalah yang memuat lowongan kerja
 Melihat informasi lowongan kerja melalui medis elektronik, seperti televisi, internet dan
sebagainya
 Rajin mengunjungi pusat-pusat perkantoran dan pameran bursa kerja
 Bergaul dan bertanya kepada orang-orang yang sudah bekerja
 Memantapkan rasa percaya diri

Written by: Alvin Karima NP, S.Pd – SMK AL KAUTSAR KERTOSONO – Semester 1
b. Mengikuti Tes (Seleksi)
Setiap calon tenaga kerja pada umumnya harus mengikuti tes (seleksi) seleksi tersebut biasanya:
 Seleksi administrasi. Merupakan seleksi terhadap berkas yang dikirim. Kelengkapan berkas
persyaratan yang diminta merupakan penentu kelulusan tes ini. Pada umumnya persyaratan
yang diminta oleh penerima tenaga kerja adalah : surat lamaran, fotocopy ijazah/STTB,
fotocopy KTP, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian, pasfoto ukuran
3X4 atau 4X6, dan Daftar Riwayat Hidup
 Seleksi Akademis. Merupakan seleksi yang berhubungan dengan penalaran/ kemampuan
belajar. Biasanya seleksi ini bersifat tertulis. Materi tes umumnya dalam Bidang Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum
 Psikotest (test kemampuan secara keseluruhan) psikotes dilaksanakan untuk mengetahui
seberapa besar kesesuaian antara pekerjaan dengan kepribadian pelamar kerja. Tes ini
meliputi tes bakat, minat, kecepatan dan ketelitian kerja, sikap kerja.
 Tes wawancara. Setelah mengalami beberapa kali seleksi, pihak pencari tenaga kerja
biasanya memanggil para pelamar yang memenuhi kriteria penilaian untuk mengikuti
wawancara.
 Seleksi Kesehatan (tes fisik) tes fisik dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kesesuaian
secara fisik antara pelamar kerja dengan tuntutan pekerjaan. Biasanya tes ini meliputi tes
penglihatan, pendengaran, ketahanan fisik dan sebagainya.

4. Memasuki Kehidupan Keluarga


Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Menikah/ berkeluara merupakan salah satu
kebutuhan manusia untuk melanjutkan keturunan. Menikah hukumnya wajib bagi yang sudah
mampu. Namun demikian untuk berumah tangga tidaklah mudah. Untuk memasuki kehidupan
berkeluarga/ menikah diperlukan berbagai macam pertimbangan. Kesiapan secara fisik maupun
ekonomi sangat diperlukan disamping kesiapan mental.
Ketika Anda memutuskan untuk menikah berarti Anda sudah harus siap bertanggung jawab,
bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda, dan lingkingan.
orang yang sudah berumah tangga secara otomatis sudah dianggap dewasa, walaupun secara usia
masih belia. Berbagai macam tanggung jawab ekonomi, sosial, moral akan dibebankan kepada Anda.
Anda dituntut untuk dapat memberi nafkah apabila Anda laki-laki, dapat memelihara keluarga (anak
dan suami) apabila Anda perempuan. Disamping itu, lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda
untuk Bertanggung Jawab layaknya orang dewasa baik secara ekonomi, sosial, etika dan moral.
Sekiranya Anda setelah lulus SMK memutuskan untuk menikah harus diperhatikan secara
matang. Karena pernikahan di usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan tantangan.

Written by: Alvin Karima NP, S.Pd – SMK AL KAUTSAR KERTOSONO – Semester 1

Anda mungkin juga menyukai