Infus
Infus
Infus
Na+ adalah kation utama ekstrasel, penting dlm menjaga kenormalan cairan
ekstra sel. Kebutuhan perharinya: 135-170 mEq (8-10 gNaCl),
3)kebutuhan kalori
dapat diberikan dekstrosa 5% pada terapi
pemeliharaan atau terapi pengganti. Pemberian
larutan protein jangka panjang iv yang mengandung
dekstrosa kadar tinggi (20%), elektrolit, vitamin, atau
dapt juga mengandung insulin disebut
hiperalimentasi parenteral
Penggolongan sediaan parenteral
volum besar berdasarkan komposisi
dan kegunaannya
1. Infus elektrolit
2. Infus karbohidrat
3. Infus elektrolit & karbohidrat
4. Larutan irigasi
5. Larutan dialisis peritoneal
6. Infus plasma expander (penambah darah)
1. Infus elektrolit
Digunakan untuk mengatasi perbedaan atau penyimpangan jumlah normal
elektrolit dalam darah.
Ada 2 kondisi plasma darah yang menyimpang:
1) Asidosis, yaitu kondisi plasma darah yang terlalu asam akibatnya adanya
ion Cl yang berlebihan
2) Alkalosis, yaitu kondisi plasma darah yang terlalu basa sehingga jumlah ion
Na, K, dan Ca dalam jumlah berlebih
Sistem dapar darah adalah keseimbangan asam basa
darah mengikuti sistem dapar, yaitu:
Hidrogen karbonat-karbonat
Hidrogen fosfat-dihidrogenfosfat
Serum-protein
Beberapa istilah:
Hipovolemia: kehilangan natrium
Dehidrasi: kekurangan air
Asidosis metabolik: kekurangan asam karbonat
Hipokalemia: kekurangan kalium
Asidosis: berkaitan dengan proses fisiologis yg
menyebabkan penurunan pH darah
Asidemia: keadaan pH arteri < 7,35
Contoh formula infus Asering
(Otsuka)
16
4. Larutan Irigasi
Larutan irigasi adalah sediaan steril berupa larutan
dalam jumlah yang besar (3 liter).
Larutan tidak disuntikkan di vena tapi digunakan di
luar sistem peredaran darah, umumnya
menggunakan jenis tutup yang diputar atau plastik
yg dipatahkan sehingga memungkinkan pengisian
larutan dengan cepat
Digunakan untuk merendam atau mencuci luka
sayatan bedah atau jaringan tubuh, dapat untuk
mengurangi pendarahan
Persyaratan larutan irigasi:
- isotonik
- steril
- tidak diabsorbsi
- bukan larutan elektrolit
- tidak mengalami metabolisme
- cepat dieksresi
- mempunyai tekanan osmotik diuretik
Contoh larutan irigasi:
*acetic acid irrigation (0,25%): digunakan untuk irigasi kandung kemih,
pH dibuat 2,9-3,3, digunakan selama prosedur urologi.
*Neomicyn dan polimiksin sulfat sol. For irrigation : digunakan sebagai
antibakteri topikal dalam irigasi kandung kemih yang terus menerus
* ringer irrigation (mgd NaCl, KCl, CaCl2)
*Steril water for irrigation, adalah larutan untuk obat suntik yang steril,
etiket harus ditulis dengan jelas, hanya untuk irigasi, bukan untuk
injeksi
5. Larutan Dialisis Peritoneal
Merupakan suatu sediaan larutan steril dalam
jumlah besar (2 liter).
Larutan tidak disuntikkan ke vena tapi dibiarkan
mengalir ke dalam ruangan peritoneal dan umumya
menggunakan tutup plastik yang dipatahkan
sehingga memungkinkan larutan dengan cepat turun
ke bawah
Penggunaan untuk menghilangkan senyawa toksik
yang secara normal diekskresikan oleh ginjal (misal
digunakan pada keracunan ginjal, atau gagal ginjal)
Larutan diabsorbsi dalam membran peritoneal
mengikuti peredaran darah. Selanjutnya, di dalam
ujung sel peritoneal terjadi penarikan zat toksin dari
darah ke dalam cairan dialisis yang bekerja sebagai
membran semipermeabel
Syarat larutan dialisis peritoneal:
hipertonis, steril, dapat menarik toksin dalam ruang
peritoneal
Larutan yg tersedia di perdagangan mengandung
dekstrosa, vitamin, mineral, elektrolit dan asam
amino(peptida)
Larutan dibuat hipertonik dengan tujuan untuk
mencegah absorbsi air dari larutan dialisis ke dalam
sirkulasi
Contoh :
larutan Dianeal 1,5% dan 2,5%, 2 liter pH 5,2
NaCl 538 mg 538 mg
Na Laktat 448 mg 448 mg
CaCl2 25,7 mg 25,7 mg
MgCl2 5,08 mg 5,08 mg
Dektrosa 1,5 g 2,5 g
Aqua pi 100 mL 100 mL
Osmolarity 346 396
6. Infus Plasma Expander
(Penambah darah)
Merupakan sediaan larutan steril yang digunakan
untuk menggantikan plasma darah yang hilang
akibat perdarahan, luka bakar, operasi, dan lain-lain
Macam-macamnya: