Infus

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 40

INFUS

www.uhamka.ac.id [email protected] (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Infus adalah sediaan steril yang berupa larutan yang
diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan
bantuan peralatan yang cocok
Merupakan sediaan parenteral volum besar (Large
Volume Parenteral=LVP's) yang diberikan untuk
menambah nutrisi, cairan tubuh atau elektrolit, volume
250 mL atau lebih
Infus tidak boleh mengandung zat bakteriostatik
 Dikemas dalam wadah besar dosis tunggal
 Dapat juga ditambahkan antibiotik atau obat lainnya ke dalam
infus.
 Penggunaan infus:
1) untuk terapi pemeliharaan pada pasien yang akan atau sudah
dioperasi
2) Untuk pasien yang tidak sadar dan tidak dapat menerima
cairan, elektrolit atau nutrisi secara oral
3) Untuk terapi pengganti pada pasien yang mengalami banyak
kehilangan cairan dan elektrolit yang berat
 Pada terapi pemeliharaan, pemilihan jenis bahan yang ada diinfus
yang akan diberikan pada pasien tergantung pada lamanya infus
diberikan, misalnya:
1) untuk pemberian kurang dari 3 hari, maka infus yan diberikan cukup
dengan larutan sederhana yang mengandung air dan dektrosa
secukupnya, dan sejumlah kecil Na dan K
2) Pada pemberian 3-6 hari dapat diberikan infus dengan nilai kalori
yang tinggi
3) pada pemberian lebih dari satu minggu, digunakan infus yang
mengandung nutrisi lengkap parenteral untuk menyediakan semua
nutrisi esensial (untuk menjaga keadaan normal tubuh), dalam infus
ini mengandung: protein, karbohidrat, vitamin, mineral, elektrolit,
dan air yang cukup
 Untuk terapi pengganti, misal pada diare berat, muntah-
muntah
 Kebutuhan air, elektrolit, dan kalori

1) Kebutuhan air, normalnya adalah sejumlah yang hilang (air


kemih, keringat, pernafasan). Untuk dewasa: kurang lebih 25-
40 mL/kg BB atau 2 L per meterpersegi luas permukaan tubuh
- anak-anak dan dewasa bertubuh kecil membutuhkan air lebih
banyak dibandingkan orang dewasa bertubuh besar,
kebutuhan air lebih erat kaitannya dengan luas permukaan
tubuh dari BB
 Pada terapi pengganti air untuk orang dewasa, dibtuhkan 70
mL air/kg BB/hr disamping kebutuhan air utk pemeliharaan
 Misal untuk orang dewasa dengan BB 50 kg, berarti untuk
terapi pengganti memerlukan 3500 mL ditambah 2400 mL
 Pada pasien dengan gangguan ginjal atau kardiovaskuler perlu
monitoring tekanan darah
 Pada terapi pengganti air secara iv dapat menimbulkn
hemolisis osmotik sel darah merah sehingga perlu cek
tonisitasnya
2) kebutuhan elektrolit
K+ adalah kation utama intrasel (berperan dalam fungsi normal jantung dan
otot polos). Kebutuhan per harinya: + 100 mEq, dan kehilangan perharinya
+ 40 mEq, sehingga untuk terapi pengganti diperlukan minimal 40 mEq
ditambah yg diperlukan untuk pengganti.

Na+ adalah kation utama ekstrasel, penting dlm menjaga kenormalan cairan
ekstra sel. Kebutuhan perharinya: 135-170 mEq (8-10 gNaCl),
3)kebutuhan kalori
dapat diberikan dekstrosa 5% pada terapi
pemeliharaan atau terapi pengganti. Pemberian
larutan protein jangka panjang iv yang mengandung
dekstrosa kadar tinggi (20%), elektrolit, vitamin, atau
dapt juga mengandung insulin disebut
hiperalimentasi parenteral
Penggolongan sediaan parenteral
volum besar berdasarkan komposisi
dan kegunaannya
1. Infus elektrolit
2. Infus karbohidrat
3. Infus elektrolit & karbohidrat
4. Larutan irigasi
5. Larutan dialisis peritoneal
6. Infus plasma expander (penambah darah)
1. Infus elektrolit
 Digunakan untuk mengatasi perbedaan atau penyimpangan jumlah normal
elektrolit dalam darah.
 Ada 2 kondisi plasma darah yang menyimpang:
1) Asidosis, yaitu kondisi plasma darah yang terlalu asam akibatnya adanya
ion Cl yang berlebihan
2) Alkalosis, yaitu kondisi plasma darah yang terlalu basa sehingga jumlah ion
Na, K, dan Ca dalam jumlah berlebih
 Sistem dapar darah adalah keseimbangan asam basa
darah mengikuti sistem dapar, yaitu:
 Hidrogen karbonat-karbonat
 Hidrogen fosfat-dihidrogenfosfat
 Serum-protein
 Beberapa istilah:
 Hipovolemia: kehilangan natrium
 Dehidrasi: kekurangan air
 Asidosis metabolik: kekurangan asam karbonat
 Hipokalemia: kekurangan kalium
 Asidosis: berkaitan dengan proses fisiologis yg
menyebabkan penurunan pH darah
 Asidemia: keadaan pH arteri < 7,35
Contoh formula infus Asering
(Otsuka)

 R/ Na+ 130 mEq


K+ 4 mEq
Cl- 109 mEq
Ca ++ 3 mEq
Asetat- 28 mEq
Aqua pi ad 1000 mL
2. Infus Karbohidrat

Infus karbohidrat adalah sediaan infus yang berisi larutan


glukosa atau dektrosa yang cocok untuk donor kalori

 Kegunaan : - untuk diuretik (20%)


- untuk terapi udema (30-50%)
- larutan manitol 15-20% untuk menguji
fungsi ginjal
3. Infus elektrolit dan Karbohidrat

 Contoh : infus KA-EN 4 B paed (otsuka)


formulanya:
mengandung:
Na+ 30 mEq
K+ 8 mEq
Cl- 28 mEq
Laktat 10 mEq
Glukosa 37,5 gram
Aqua pi ad 1000 mL
Contoh Daftar Ekivalensi

NaCl BM : 58.44 17.1 mMol 17.1 mEq


KCl 74.53 13.41 13.41
Ca asetat 158.2 6.3 12.6
Ca klorida 147 6.8 13.6
K asetat 98.14 10.19 10.19
Na asetat 136.1 7.35 7.35

16
4. Larutan Irigasi
 Larutan irigasi adalah sediaan steril berupa larutan
dalam jumlah yang besar (3 liter).
 Larutan tidak disuntikkan di vena tapi digunakan di
luar sistem peredaran darah, umumnya
menggunakan jenis tutup yang diputar atau plastik
yg dipatahkan sehingga memungkinkan pengisian
larutan dengan cepat
 Digunakan untuk merendam atau mencuci luka
sayatan bedah atau jaringan tubuh, dapat untuk
mengurangi pendarahan
Persyaratan larutan irigasi:
- isotonik
- steril
- tidak diabsorbsi
- bukan larutan elektrolit
- tidak mengalami metabolisme
- cepat dieksresi
- mempunyai tekanan osmotik diuretik
Contoh larutan irigasi:
*acetic acid irrigation (0,25%): digunakan untuk irigasi kandung kemih,
pH dibuat 2,9-3,3, digunakan selama prosedur urologi.
*Neomicyn dan polimiksin sulfat sol. For irrigation : digunakan sebagai
antibakteri topikal dalam irigasi kandung kemih yang terus menerus
* ringer irrigation (mgd NaCl, KCl, CaCl2)
*Steril water for irrigation, adalah larutan untuk obat suntik yang steril,
etiket harus ditulis dengan jelas, hanya untuk irigasi, bukan untuk
injeksi
5. Larutan Dialisis Peritoneal
 Merupakan suatu sediaan larutan steril dalam
jumlah besar (2 liter).
 Larutan tidak disuntikkan ke vena tapi dibiarkan
mengalir ke dalam ruangan peritoneal dan umumya
menggunakan tutup plastik yang dipatahkan
sehingga memungkinkan larutan dengan cepat turun
ke bawah
 Penggunaan untuk menghilangkan senyawa toksik
yang secara normal diekskresikan oleh ginjal (misal
digunakan pada keracunan ginjal, atau gagal ginjal)
 Larutan diabsorbsi dalam membran peritoneal
mengikuti peredaran darah. Selanjutnya, di dalam
ujung sel peritoneal terjadi penarikan zat toksin dari
darah ke dalam cairan dialisis yang bekerja sebagai
membran semipermeabel
 Syarat larutan dialisis peritoneal:
hipertonis, steril, dapat menarik toksin dalam ruang
peritoneal
 Larutan yg tersedia di perdagangan mengandung
dekstrosa, vitamin, mineral, elektrolit dan asam
amino(peptida)
 Larutan dibuat hipertonik dengan tujuan untuk
mencegah absorbsi air dari larutan dialisis ke dalam
sirkulasi
 Contoh :
larutan Dianeal 1,5% dan 2,5%, 2 liter pH 5,2
NaCl 538 mg 538 mg
Na Laktat 448 mg 448 mg
CaCl2 25,7 mg 25,7 mg
MgCl2 5,08 mg 5,08 mg
Dektrosa 1,5 g 2,5 g
Aqua pi 100 mL 100 mL
Osmolarity 346 396
6. Infus Plasma Expander
(Penambah darah)
 Merupakan sediaan larutan steril yang digunakan
untuk menggantikan plasma darah yang hilang
akibat perdarahan, luka bakar, operasi, dan lain-lain
 Macam-macamnya:

1. Whole Blood (darah lengkap),


darah yang diambil donor manusia, yang dipilih
dengan pencegahan pendahuluan aseptik yang ketat
(darah ditambah heparin atau ion sitrat sebagai
antikoagulan)
 Kita menyimpan darah yang dikumpulkan pada suhu
1-10℃ dan mempertahankan tetap konstan pada
suhu 2 ℃.
 ED maksimal 21 hari setelah pengambilan darah (jika
digunakan sitrat sebagai antikoagulan), dan
maksimal 48 jam jika digunakan heparin sebagai
antikoagulan
 Kemasan: 1 unit (500 mL)
2. Human Albumin (minimal 96% protein harus
albumin)
adalah sediaan steril albumin serum yang diperoleh
dari fraksinasi darah dari donor manusia sehat.
 Setiap 100 mL mengandung 25 g albumin serum yg

sebanding atau ekuivalen keosmotikannya dengan


500 mL plasma manusia normal, atau 5 g sebanding
dgn 100 mL plasma manusia normal
 Pemberian infus intravena sebagai penyokong
volume darah, ekuivalen dengan 25-75 g albumin
setiap harinya.
 Kadaluwarsa 3-10 tahun
 Contoh formulanya (infus human albumin 20%)
 Mengandung 20% protein dengan minimum 96% albumin)
 R/ Human albumin 192 g
Na+ 125 mmol/L 2,88 g/L
K+ max 2 mmol/L 0,08 g/L
Ca++ max 2 mmol/L 0,08 g/L
Cl- max 100 mmol/L 3,55 g/L
aqua pi 1000 mL
3. Plasma protein
merupakan larutan steril protein yg terpilih dari plasma darah
donor manusia dewasa, mengandung 5 g protein per 100 mL, 83-
90% adalah albumin dan sisanya alfa dan beta globulin.

Pemberian plasma protein 250-500 mL, tapi dapat sampai 1500


mL sebagai penyokong volum darah.
Kadaluwarsa 3-5 th, tergantung penyimpanan
 Contoh infus plasmanate
 Plasma protein Fraction (Human) 5%, 100 ml USP
R/ plasma protein 5g
Na Karbonat 0,004M
Na+ 145 mEq/L
K+ 0,25mEq/L
Cl- 100 mEq/L
4. Larutan Gelatin (hidrolisis kolagen), senyawa
polipeptida (sebagai cairan pengganti darah)
 Larutan ini cocok untuk plasma expander (terdiri

atas protein, sehingga dapat memberikan efek


osmotik yang sama dengan protein)
 Pada suhu kamar gelatin dapat mengental, sehingga

perlu menghangatkan larutan, sementara pada


proses pemanasan gelatin dapat terurai
 Untuk memperbaiki kelarutan dapat ditambahkan
glioksal atau isosianat agar molekulnya bertambah
panjang dan bercabang.
 Setelah 24 jam dieliminasi atau diurai secara
enzimatik, gelatin hilang dari peredaran darah.
 Digunakan gelatin 5% yg diisotoniskan dengan NaCl
dan dapat disterilkan dengan autoclaf 121-124℃
 Contoh: infus Haemacel
 R/3,5% Colloidal infusion Solution
Gelatin dari polipeptides (bovine bone) 35 g
Cl- 5,14 g 145 mmol
K+ 0,20 g 5,1 mmol
Ca++ 0,25 g 6,25 mmol
Na+ 3,33 g 145 mmol
aqua pi 1000 ml
5. Larutan Dekstran
merupakan senyawa polisakarida yang tertersusun
atas glukosa sebagai komponen monomer yang
terikat secara glikosidik pada posisi alfa 1,6.
 Dekstran terbentuk didalam media yang

mengandung sakarosa dibawah pengaruh enzim


dekstran sakarase yg diproduksi oleh berbagai
spesies leuconostoc
 Sebagai pengganti plasma digunakan 6 atau 10%
larutan dekstran 40 atau 70 dengan BM 40.000
sampai 70.000 dengan penambahan NaCl 0,9%
 Sterilisasi dengan autoclaf suhu 120℃,
penyimpanan suhu 4℃
 Contoh formula infus Otsutran-70 (Otsuka)
R/Dekstran 70 in normal salin 6%
Dekstran 70 6,0%
NaCl 0,9%
aqua pi 500 mL
osmolaritas : 316,5 mOsm/L
6. Infus Protein (asam amino)
Larutan terdiri atas: 8 asam amino: L-isoleusin, L-Leusin, L-
Lisine, L-Metionin, L-Fenilalanin, L-Trionin, L-Triptopan, L-
Valin. Semua asam amino tersebut harus ada dalam
sediaan infus dalam jumlah dan perbandingan tertentu di
dalam infus. Hilangnya satu komponen menyebabkan efek
yang diinginkan tidak tercapai, begitu pula dengan jumlah
yang berlebihan.
 Sebagai penyangga energi digunakan sorbitol, dapat
pula ditambahkan vitamin dan elektrolit
 pH larutan dibuat 6 (berhubungan dengan stabilitas)
 Sterilisasi menggunakan autoclaf 120 ℃ disertai
dengan penjenuhan gas netral
 Penambahan Na pirosulfit dalam jumlah kecil dapat
mengusir oksigen
 Contoh infus Aminofusin L (Primer)
R/ L-Isoleusin 1,55 g Glisin 10,00 g
L-Leucin 2,20 g L-Histidin 1,00 g
L-Lisine monoHCl 2,50 g L-Prolin 7,00 g
L-Methionon 2,10 g
L-Fenilalanin 2,20 g Sorbitol 50,00 g
L-Treonin 1,00 g Xylitol 50,00 g
L-Triptophan 0,45 g Potasium Chlorid 1,68 g
L-Valin 1,50 g Mg asetat 1,07 g
L-alanin 6,00 g Sodium hidroksid 1,60 g
L-Arginin 4,00 g L-Malic acid 2,01 g
L- Glutamic acid 9,00 g vitamin
aqua pi 1000 mL
TERIMA KASIH

www.uhamka.ac.id [email protected] (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

Anda mungkin juga menyukai