Reproduksi Protista

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

2.

PROTOZOA
1. Pengertian
Protozoa berasal dari yunani yaitu protos (pertama) dan zoon (hewan).
jadi, protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan organisme bersel
satu yang bersifat eukariotik, kebanyakan uniseluler dan beberapa berbentuk
koloni. Kebanyakan hidup bebas, namun beberapa komensalis (hidup
dalam/pada organisme tanpa merugikan) dan beberapa parasit.
Protozoa memiliki bentuk yang bervariasi, seperti oval,bulat,atau
memanjang. Bentuk selnya berubah-ubah bergantung pada kondisi
lingkungannya. Protozoa ada yang berinti tunggal dan ada pula yang berinti
banyak. Protozoa termasuk organisme kosmopolitan, artinya dapat ditemukan
dimana-mana, seperti di udara, di tanah, atau di air.

2. Klasifikasi protozoa

Menurut Black (2008), klasifikasi atau pengelompokan protozoa


didasarkan atas ada tidaknya alat gerak. Protozoa diklasifikasikan dalam 4
kelas, yaitu: Mastigophora, Sarcodina, Apicomplexa (Sporozoa), dan Cilliata
(Ciliophora). Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing kelas
protozoa.

a. Sarcodina
Kelas protozoa yang bergerak dengan cara pseudopodia. Kelas ini juga
bisa disebut Amebozoa (klasifikasi terbaru). Beberapa Sarzodina memiliki
flagel pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya. Makanan dari spesies
Sarcodina ini adalah mikroorganisme, seperti protozoa lain dan alga kecil.
Spesies kelas ini adalah Foraminifera dan Radiolaria (bercangkang) yang
hidup di laut dan Amoeba (tidak bercangkan) bersifat parasit.
Beberapa spesies Amoeba mampu menghuni saluran usus manusia
dalam bentuk kista karena bentuk ini mampu menahan kondisi yang
merugikan. Genus Entamoeba, Dientamoeba, Endolimax, dan Iodamoeba
sering menyebabkan disentri. Entamoeba gingivalis ditemukan di mulut
manusia. Dientamoeba fragilis ditemukan dalam usus besar manusia.
Sementara ini cara penularan dapat diketahui, contohnya E. histolytica
menyebabkan diare ringan dan kronis.
Struktur

Struktur tubuh amoeba tersusun atas plasmalema dan sitoplasma :


a. Plasmalema : membran sel tipis dan bersifat elastis yang didalamnya
terdapat sitoplasma.
b. Sitoplasma : protoplasma yang terdapat diantara nukleus dan
plasmalema. Sitplasma dibedakan menjadi ekoplasma dan endoplasma.
1. Ektoplasma : sitoplasma yang berada di sebelh luar. Ektoplasma
berhubungan dengan membran sel bening tanpa granula. Ektoplasma
berfungsi mengatur bentuk tubuh
2. Endoplasma : sitoplasma yang terdapat dibagian dalam dan
mengandung granula. Endoplasma terdiri atas plasma kental (gel0
pada bagian luar dan plasma encer (sol) pada bagian dalam.

Dalam sel amoeba terdapat organel-organel seperti nukleus, vakuola


makanan, dan vakuola kontraktil. Nukleus berfungsi mengatur berbagai
proses penting yang terjadi didalam sel. Vakuola makanan berfungsi
menerima dan mengolah makanan, sedangkan vakuola kontraktil
berfungsi mengeluarkan sisa-sisa zat sampah, mengedarkan zat
makanan dan osmoregulasi ( memelihara tekanan osmosis dalam sel)

Reprodukasi

Rhizopoda (amoeba) berkembang biak secara aseksual atau


vegetatif yaitu dengan pembelahan biner. Pembelahan biner pada
rhizopoda tidak melalui tahap mitosis.
Dapat dilihat pada gambar tahapan proses pembelahan biner yang
terjadi pada amoeba tahapnnya dimulai dari amoeba yang telah dewasa
akan melakukan proses reproduksinya, dimana proses reproduksinya ini
dimulai dengan pembelahan intinya atau pembelahan nukleusnya,
setelah intinya membelah maka sitoplasmanya akan mengalami lekukan,
lekukan ini semakin lama akan semakin dalam sehingga lama-kelamaan
sitoplasmanya juga akan ikut membelah, setelah sitoplasmanya
membelah akan terbentuk dua sel anakan amoeba yang bersifat identik.

b. Ciliata (ciliophora)
Kelas protozoa yang baling banyak dan memiliki silia (bulu getar) di
permukaan selnya. Tubuh basal silia tertanam dalam sitoplasma sel. Silia
berfungsi sebagai alat gerak dan membantu pengumpulan makanan seperti
pada Paramaecium. Ciliata parasit manusia yang menyebabkan disentri
adalah Balantidium coli.
Ciliata mempunyai beberapa struktur yang sangat khusus. Kebanyakan
Ciliata memiliki vakuola kontraktil yang berkembang dengan baik yang
mengatur cairan sel. Beberapa memiliki pelikel (alat konjugasi dan
reproduksi). Ciliata memiliki trikosit (tentakel atau alat pertahanan) yang
dapat digunakan untuk menangkap mangsa dan untuk menempel pada
substrat.
Ciliata juga melakukan konjugasi, namun tidak seperti konjugasi bakteri.
Dimana satu sel bakteri menerima informasi genetik (DNA) dari yang
lain. Konjugasi Ciliata memungkinkan terjadinya pertukaran informasi
genetik (DNA) antara dua organisme.

Struktur
a. Silia : membantu pergerakan makanan ke sitostoma
b. Celah mulut : menggerakkan makanan ke mulut sel.
c. Mulut sel : jalan makanan masuk ke kerongkongan sel
d. Vakuola makanan : mencerna makanan
e. Pori atau lubang pengeluaran ; mengeluarkan sisa makanan
f. Makronukelus dan mikronukleus : ber[eran dalam proses reproduksi
pada ciliatan

Reproduksi

Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Dimana


secara aseksual terjadi melalui pembelahan biner contohnya pada
paramecium sp.

Paramecium atau ciliata ini melakukan pembelahan aseksual melalui


pembelahan biner, jadi dari satu paramecium akan menghasilkan 2 sel
paramecium atau sel anak. Prosesnya dimulai dari mikronukleus yang
membelah, dan membran plasma menggenting atau menyempit dan
akhirnya akan putus membentuk dua sel anak yang identik, masing masing
tetap punya dua inti yitu inti makro dan mikro.
Sedangkan reproduksi seksual pada ciliata juga terjadi secara konjugasi
contohnya pada paramecium sp.
Secara seksual ciliata berkembangbiak secara konjugasi, dimulai dari
2 paramecium yang berdekatan yang menempel pada celah mulut, setiap
paramecium ada satu makronukleus dan satu mikronukleus.
Mikronukleus ini bersifat haploid, kemudian mikronukleus akan melakukan
pembelahan secara meiosis sehingga terbentuk 4 mikronukleus yang
haploid atau n, kemudian 3 mikronukleus tadi akan menghilang atau
melakukan regenerasi sehingga tersisa 1 mikronukleus saja, kemudian satu
mikronukleus tadi akan membelah secara mitosis menjadi dua mikronukleus
yang haploid. Kemudian pasangan mikronukleus pada setiap sel akan saling
bertukar mikronukleus satu sama lain, setelah terjadi pertukaran mereka
akan menyatu membentuk mikronukleus diploid, penyatuan mikronukleus
dari individu yang berbeda disebut dengan singami. kemudian paramecium
akan terlepas, kemudian pasangan sel paramesium berpisah, mikronukleus
diploid pada setiap sel kemudian membelah secara mitosis 3x secara
berturut2 sehingga menghasilkan 8 mikronukleus yang bersifat diploid.
Selanutnya makronukleus asli pada masing2 sel akan hancur. 4
mikronukleus diploid kemudian berkembang menjadi 4 makronukleus diploid
yang baru dengan cara replikasi dna berulang2, 4 mikronukleus diploid
lainnya tetap sebagai 4 mikronukleus diploid. 8) setiap sel kemudian
membelah 2x tanpa disertai dengan pemelahan nukleus sehingga setiap
satu sel akan menghasilkan 4 sel anak yang identik yang memiliki satu
mikronukleus dan satu makrnuklous yang diploid. Dari satu kali proses
konjugasi yang dilakukan oleh paramecium dihasilkan 8 del anak diploid
dengan kombinasi kromosom antara kedua induknya.
c. Mastigospora
Kelas protozoa yang memiliki flagel (bulu cambuk). Beberapa hidup
bebas di air tawar dan air laut, tetapi sebagian besar hidup dengan
bersimbiosis dengan tumbuhan atau hewan. Simbion antara Trichonympha
yang tinggal di usus rayap dan memberikan enzim yang mampu mencerna
selulosa.
Spesies Mastigophora parasit pada manusia berasal dari genus, yakni:
Trypanosoma, Leishmania, Giardia, dan Trichomonas. Trypanosoma
menyebabkan penyakit tidur Afrika. Leishmania menyebabkan penyakit luka
kulit atau penyakit sistemik dengan demam. Giardia menyebabkan diare.
Trichomonas menyebabkan peradangan pada vagina. Leishmania juga
digunakan sebagai troops (pasukan) Irak.

Struktur

a. Bintik mata : sebagai alat penglihatan.


b. Flagel : sebagai alat gerak.
c. Vakuola kontraktil : tempat pembuangan zat sisa.
d. Kloroplas : sebagai tempat terjadinya fotosintesis.
e. Nukleus : sebagai inti sel
f. Vakuola makanan : sebagai mulut flagellata.
g. Mitokondria : untuk menghasilkan energi.
h. Pelikel : lapisan terluar yang terbentuk dari protein.

Reproduksi

Flagelata bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner.


Reproduksi secara seksualnya tidak deketahui. Pada flagelata yang hidup
secara parasit misalnya trypanosoma sp. Pembelahan biner dapat teradi di
jaringan darah tubuh inang

d. Apicomplexa (sporozoa)
Kelas protozoa yang lebih bersifat parasit dan tak punya alat gerak.
Kelas ini dikenal dengan nama Apicomplexa (nama terbaru) atau Sporozoa
(nama lama). Spesies Sporozoa ini memiliki organel yang menghasilkan
enzim kompleks yang terletak di bagian ujung (apeks) dari sel. Enzim itu
berfungsi mencerna (merusak) jalan sehingga spesies Sporozoa dapat
masuk ke dalam sel inang. Kemampuan inilah yang digunakan untuk
pemberian nama Apicomplexa. Contoh spesies sporozoa parasit adalahh
Plasmodium penyebab penyakit malaria. Plasmodium membutuhkan inang
baik manusia maupun sejumlah nyamuk.

Reproduksi
Reproduksi sporozoa berlangsung secara aseksual melalui pembelahan
dan terjadi di tubuh manusia yang dinamakan schyzogoni(schyzogami).
Reproduksi seksual dengan pertemuan mikrogamet dan makrogamet yang
terjadi dalam tubuh nyamuk yang dinamakan sporogoni (sporogami).
Pergiliran reproduksi aseksual dan seksual terjadi dalam siklus hidup
plasmamadium. Reproduksi seksual terjadi dengan peleburan mikrogamet
dan makrogamet yang disebut sporogami.
Reproduksi seksual ini terjadi dalam tubuh inang pernatara, yaitu didalam
tubuh nyamuk anopheles betina.
Sedangkan reproduksi aseksual terjadi pada pembelahan ganda atau
schygami. Pada perietiwa ini nukleus membelah beberapa kali sehingga
terbentuk inti yang banyak. Reproduksi aseksual terjadi dalam tubuh inang.
Berikut tahapan reproduksi pada plasmadium

1. Dimulai dari saat nyamuk anopheles betina menggigit manusia dimana


pada ludah nyamuk sudah terdapat sporozoit.
2. Sporozoit masuk kedalam tubuh manusia
3. Kemudian sporozoid memasuki sistem peredaran darah
4. Dan menuju kedalam hati
5. Didalam hati manusia sporozoit akan berubah nmenjadi merozoit.
Kemudian merozoit yang matang akan berpindah keperedaran darah
menembus ke sel darah merah (eritrosi). Kemudian merozoid membelah
diri dengan cara pembelahan biner (yang mana pada proses tersebut
sudah termasuk pada proses sckizogoni. menginfeksi sel sel hati
6. Pada fase sporozoid masuk kehati, lebih dari 100 sporozoid dapat masuk
hanya dalam satu gigitan nyamuk yang terinfeksi plasmodium. Fase ini
berlangsung selama 30 menit.
7. Dalam hepotosit (sel hati) sporozoit mengalami multiplikasi aseksual
yang disebut skizogoni.
8. Pada multiplikasi aseksual, erbentuk ribuan merozoit yang terjadi selama
2 minggu.
9. Setelah proses pematangan, merozoit akan meninggalkan sel skizon dan
sel hati dan menyebar ke sel darah merah
10. Kemudian merozoit menginfeksi sel darah merah ( fase ini disebut
dengan fase merozoid menginfeksi eritrosit, fase ini berlangsung selama
2 minggu dan lama merozoi menginfeksi eritrosit berlangsung selama 48
jam
11. Didalam eritrosit, merozoi melakukan diferensiasi untuk membentuk
tropozoit ( fase ini disebut dengan fase skizon eritrosit yang berlangsug
selama 72 jam
12. Merozoit akan dilepas melalui pecahnya sel darah merah, kemudian
menyebar lagi ke aliran darah
13. Beberapa merozoit yang menginfeksi sel darah merah kembali akan
berdiferensiasi menjadi gametosit jantan dan betina
14. Gametosit jantan dan betina kemudian akan masuk kedalam tubuh
nyanuk lain (fase ini disebut fase pembuatan ganet jantan dan betina
15. Gamet jantan akan membuahi gametosit jantan dan membentuk ookinet
16. Dan menghasilkan ribuan sporozoit kembali ( fase ini disebut fase
pembuahan zigot dan siklus reproduksi plasmodium akan kembali
erulang dari awal jika nyamuk anopheles yang terinfeksi menggigit
manusia lain.
Tahapan reproduksi sporozoa :

a. Pada usus nyamuk betina terdapat plasmodium dalam bentuk zigot,


parasit tersebut berkembang menjadi sporozoit dan berpindah ke
kelenjar ludah
b. Nyamuk menggigit manusia, sporozoit memasuki aliran darah menuju
hati.
c. Didalam hati, sporozoit bereproduksi secara aseksual dengan
pembelahan. Sporozoit berkembang menjadi tropozoit, kemudian
menjadi merozoit.
d. Merozoit memasuki aliran darah, menyerang sel darah merah, dan
bereproduksi secara aseksual.
e. Sebagian merozoit kembali ke hati.
f. Merezoit yang lain berkembang menjadi gametosis jantan (mikrogamet)
dan gametosis betina (makrogamet), kemudian dialirkan menuju
pembuluh darah.
g. Nyamuk betina menghisap darah orang terinfeksi. Gametosit masuk ke
usus, kemudian menjadi gamet dan terjadilah reproduksi seksual yang
membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi ookinet (oosit) dalam
dinding usus nyamuk. Oosit berkembang menjadi sporozoit.

Anda mungkin juga menyukai