Reproduksi Protista
Reproduksi Protista
Reproduksi Protista
PROTOZOA
1. Pengertian
Protozoa berasal dari yunani yaitu protos (pertama) dan zoon (hewan).
jadi, protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan organisme bersel
satu yang bersifat eukariotik, kebanyakan uniseluler dan beberapa berbentuk
koloni. Kebanyakan hidup bebas, namun beberapa komensalis (hidup
dalam/pada organisme tanpa merugikan) dan beberapa parasit.
Protozoa memiliki bentuk yang bervariasi, seperti oval,bulat,atau
memanjang. Bentuk selnya berubah-ubah bergantung pada kondisi
lingkungannya. Protozoa ada yang berinti tunggal dan ada pula yang berinti
banyak. Protozoa termasuk organisme kosmopolitan, artinya dapat ditemukan
dimana-mana, seperti di udara, di tanah, atau di air.
2. Klasifikasi protozoa
a. Sarcodina
Kelas protozoa yang bergerak dengan cara pseudopodia. Kelas ini juga
bisa disebut Amebozoa (klasifikasi terbaru). Beberapa Sarzodina memiliki
flagel pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya. Makanan dari spesies
Sarcodina ini adalah mikroorganisme, seperti protozoa lain dan alga kecil.
Spesies kelas ini adalah Foraminifera dan Radiolaria (bercangkang) yang
hidup di laut dan Amoeba (tidak bercangkan) bersifat parasit.
Beberapa spesies Amoeba mampu menghuni saluran usus manusia
dalam bentuk kista karena bentuk ini mampu menahan kondisi yang
merugikan. Genus Entamoeba, Dientamoeba, Endolimax, dan Iodamoeba
sering menyebabkan disentri. Entamoeba gingivalis ditemukan di mulut
manusia. Dientamoeba fragilis ditemukan dalam usus besar manusia.
Sementara ini cara penularan dapat diketahui, contohnya E. histolytica
menyebabkan diare ringan dan kronis.
Struktur
Reprodukasi
b. Ciliata (ciliophora)
Kelas protozoa yang baling banyak dan memiliki silia (bulu getar) di
permukaan selnya. Tubuh basal silia tertanam dalam sitoplasma sel. Silia
berfungsi sebagai alat gerak dan membantu pengumpulan makanan seperti
pada Paramaecium. Ciliata parasit manusia yang menyebabkan disentri
adalah Balantidium coli.
Ciliata mempunyai beberapa struktur yang sangat khusus. Kebanyakan
Ciliata memiliki vakuola kontraktil yang berkembang dengan baik yang
mengatur cairan sel. Beberapa memiliki pelikel (alat konjugasi dan
reproduksi). Ciliata memiliki trikosit (tentakel atau alat pertahanan) yang
dapat digunakan untuk menangkap mangsa dan untuk menempel pada
substrat.
Ciliata juga melakukan konjugasi, namun tidak seperti konjugasi bakteri.
Dimana satu sel bakteri menerima informasi genetik (DNA) dari yang
lain. Konjugasi Ciliata memungkinkan terjadinya pertukaran informasi
genetik (DNA) antara dua organisme.
Struktur
a. Silia : membantu pergerakan makanan ke sitostoma
b. Celah mulut : menggerakkan makanan ke mulut sel.
c. Mulut sel : jalan makanan masuk ke kerongkongan sel
d. Vakuola makanan : mencerna makanan
e. Pori atau lubang pengeluaran ; mengeluarkan sisa makanan
f. Makronukelus dan mikronukleus : ber[eran dalam proses reproduksi
pada ciliatan
Reproduksi
Struktur
Reproduksi
d. Apicomplexa (sporozoa)
Kelas protozoa yang lebih bersifat parasit dan tak punya alat gerak.
Kelas ini dikenal dengan nama Apicomplexa (nama terbaru) atau Sporozoa
(nama lama). Spesies Sporozoa ini memiliki organel yang menghasilkan
enzim kompleks yang terletak di bagian ujung (apeks) dari sel. Enzim itu
berfungsi mencerna (merusak) jalan sehingga spesies Sporozoa dapat
masuk ke dalam sel inang. Kemampuan inilah yang digunakan untuk
pemberian nama Apicomplexa. Contoh spesies sporozoa parasit adalahh
Plasmodium penyebab penyakit malaria. Plasmodium membutuhkan inang
baik manusia maupun sejumlah nyamuk.
Reproduksi
Reproduksi sporozoa berlangsung secara aseksual melalui pembelahan
dan terjadi di tubuh manusia yang dinamakan schyzogoni(schyzogami).
Reproduksi seksual dengan pertemuan mikrogamet dan makrogamet yang
terjadi dalam tubuh nyamuk yang dinamakan sporogoni (sporogami).
Pergiliran reproduksi aseksual dan seksual terjadi dalam siklus hidup
plasmamadium. Reproduksi seksual terjadi dengan peleburan mikrogamet
dan makrogamet yang disebut sporogami.
Reproduksi seksual ini terjadi dalam tubuh inang pernatara, yaitu didalam
tubuh nyamuk anopheles betina.
Sedangkan reproduksi aseksual terjadi pada pembelahan ganda atau
schygami. Pada perietiwa ini nukleus membelah beberapa kali sehingga
terbentuk inti yang banyak. Reproduksi aseksual terjadi dalam tubuh inang.
Berikut tahapan reproduksi pada plasmadium