Uji Spearman
Uji Spearman
Uji Spearman
A. Pengertian
Nilai korelasi Spearman berada diantara -1 < ρ < 1. Bila nilai ρ = 0, berarti
tidak ada korelasi atau tidak ada hubungannya antara variabel independen dan
dependen. Nilai = +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel
independen dan dependen. Nilai = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif
antara variabel independen dan dependen. Dengan kata lain, tanda “+” dan
“-“ menunjukkan arah hubungan di antara variabel yang sedang dioperasikan.
B. Metode Perhitungan
Formula ρ untuk korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:
N
6 ∑ d 2i
i=1
ρ=1− 3
N −N
Dimana:
di = perbedaan antara kedua ranking
N = banyaknya observasi
Pembuatan ranking dapat dimulai dari nilai terkecil atau nilai terbesar
tergantung permasalahannya. Bila ada data yang nilainya sama, maka
pembuatan ranking didasarkan pada nilai rata-rata dari ranking-ranking data
tersebut. Apabila proporsi angka yang sama tidak besar, maka formula diatas
masih bisa digunakan. Namun apabila proporsi angkat yang sama cukup
besar, maka dapat digunakan suatu faktor koreksi dan formula menjadi seperti
berikut ini:
∑ T 1−¿ ∑ T 2−∑ d 2i
( )
3 3
N −N t −t
ρ=2 − dimana T = ¿
√(
12 12
)( )
3 3
N −N N −N
2 −∑ T 1 −∑ T 2
12 12
t adalah banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu ranking
tertentu
D. Contoh Soal
1. Ada 10 orang responden yang diminta untuk mengisi daftar pertanyaan
tentang Motivasi dan Prestasi di salah satu sekolah di Samarinda. Jumlah
responden yang diminta mengisi daftar pertanyaan itu 10 siswa, masing-
masing diberi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Nilai yang diberikan oleh
kesepuluh responden tentang Motivasi dan Prestasi itu diberikan pada
contoh berikut. Yang akan diketahui adalah apakah ada hubungan antara
Motivasi dengan Prestasi.
Penyelesaian:
Menentukan formulasi hipotesis ( H 1 dan H 0)
H 1 : Ada hubungan antara motivasi (Xi) dengan prestasi (Yi)
H 0 : Tidak ada hubungan antara motivasi (Xi) dengan prestasi
(Yi)
6∑ d
2
ρ=1− 2
n(n −1)
6.7
¿ 1−
10 ( 102−1 )
¿ 1−0,04
¿ 0,96
Menurut kriteria pengujian :
Sebagai interpretasi, angka ini perlu dibandingkan dengan tabel
nilai-nilai ρ. Dari tabel itu terlihat bahwa untuk n = 10, dengan
derajat kesalahan 5 % (α = 0,05) diperoleh harga 0,648. Hasil ρ
hitung didapat 0,96 ternyata lebih besar dari ρ table (0,96 >
0,648). Hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima.
Kesimpulan :
Terdapat hubungan yang nyata/signifikan antara Motivasi (Xi)
dengan Prestasi (Yi). Dalam hal ini H 0 adalah: tidak ada
hubungan antara Motivasi (Xi) dengan Prestasi (Yi). Sedangkan
H 1 adalah: terdapat hubungan antara Motivasi (Xi) dengan
Prestasi (Yi). Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima.
Atau dengan kata lain bahwa variabel Motivasi mempunyai
hubungan yang signifikan dengan Prestasi. Maka kekuatan
hubungan antara Xi dan Yi adalah hubungan mendekati
sempurna (karena 0,96).
3 = Motovasi Tinggi
2 = Bermotivasi
1 = motivasi Kurang
0 = tidak bermotivasi
Menghitung ρ:
3 3 3
∑ T x= 12 12
−12 13 −13 8 −8
+
12
+
12
=367
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
∑ T y= 2 12
−2 3 −3 3 −3 3 −3 2 −2 5 −5 3 −3 4 −4 2 −2 5 −5
+
12
+
12
+
12
+
12
+
12
+
12
+
12
+
12
+
12
=34,5
∑ T 1−¿ ∑ T 2−∑ d 2i
( )
3
N −N
r s=2 − ¿
√(
12
)( )
3 3
N −N N −N
2 −∑ T 1 −∑ T 2
12 12
r s=
2 ( )
353−35
12
−367−34,5−6515,5
√
2 ( −367 )( −34,5 )
3 3
35 −35 35 −35
12 12
2 ( 3570 )−6917
r s=
2 √ ( 3203 ) ( 3535,5 )
2 ( 3570 ) −6917
r s=
2(3365,15)
r s=0,033
Karena n>30 akan didekati dengan distribusi normal
z=r s √ n−1
z=0,033 √ 35−1
z=0,033 ( 5,83 )
z=0,192
Untuk Zhitung = 0,192 dan didapatkan Ztabel = 0,0753
Karena Z hitung > Z tabel (0,192 > 0,0753), maka H0 ditolak
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi
terhadap hasil belajar matematika.