3.3.1.2 SOP Rujukan Rev2 2022

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

SOP RUJUKAN

No. Dokumen : 440/047/SOP/PKM.KLD/2022


No. Revisi : 03
SOP
Tanggal Terbit : 02 Juni 2022
Halaman : 1/5

PUSKESMAS dr. Apriyanti, M. Kes


KALIDONI NIP. 197104262001102001

1. Pengertian Rujukan pasien adalah suatu proses pengiriman pasien ke fasilitas pelayanan
kesehatan lanjutan guna mendapatkan penanganan medis yang sesuai dengan
kondisinya.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar pasien yang tidak bisa ditangani di
Puskesmas mendapatkan penanganan ke fasilitas kesehatan lanjutan yang lebih
lengkap.

3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala Puskesmas Kalidoni No. 440/012/SK/PKMKLD/2019 tentang Visi,


Misi, Tujuan, dan Tata Nilai.
2. Keputusan Kepala Puskesmas Kalidoni No. 440/977/SK/PKM.KLD/2020 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis.

4. Referensi Pedoman Mutu Puskesmas

5. Alat dan 1. Komputer


bahan 2. Printer
3. ATK
A. Kondisi Tidak Gawat Darurat (Non Emergency)
6. Prosedur 1. Petugas melakukan kajian awal klinis dan menegakkan diagnosis.
2. Dalam menyusun rencana layanan klinis petugas menemukan bahwa pasien tidak
memungkinkan ditangani di Puskemas, karena tidak tersedianya sumber daya baik
obat, alat, maupun manusia.
3. Petugas memberikan informasi kepada pasien mengenai kondisi kesehatan yang
dialami pasien.
4. Petugas menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang dihadapi pasien tidak
mampu ditangani di Puskesmas dan pasien akan dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan lanjutan yang mampu mengatasi masalah pasien.
5. Petugas menjelaskan alternatif rumah sakit rujukan dan menanyakan kepada
pasien/keluarga pasien hari dan tanggal berkunjung ke rumah sakit.
6. Petugas poli membuat rujukan dengan entry di SIKDA Generik dan mencetak
rujukan melalui aplikasi PCare sementara pasien dipersilahkan menunggu di ruang
tunggu poli.
7. Petugas memberikan rujukan pada pasien dan menjelaskan kepada pasien
mengenai kapan lama berlakunya rujukan dari Puskesmas serta pentingnya umpan
balik dari rumah sakit.
8. Petugas mendokumentasikan kondisi pasien, prosedur dan tindakan yang telah
dilakukan dan kebutuhan pasien akan tindak lanjut pada rekam medis.
B. Kondisi Gawat Darurat (Emergency)
1. Petugas ruang tindakan menerima pasien.

2. Petugas melakukan survei primer berupa mengecek respon pasien untuk


menentukan pasien sadar atau tidak. Jika pasien tidak sadar, cek nadi karotis atau
brachialis selama 5-10 detik untuk menilai pasien mengalami henti jantung atau
tidak (circulation) sambil mengamati jalan nafas (airway) dan pernafasan pasien
dengan Look (melihat gerakan dada), Listen (suara nafas), and Feel (Merasakan
ada udara atau tidak).

3. Jika tidak ada nadi, segera berikan Resusitasi jantung Paru (RJP) dengan
frekuensi 30:2. Jika ada nadi tapi pasien tidak bernafas atau gasping, beri bantuan
nafas 1 kali setiap 6 detik.

4. Petugas melakukan survei sekunder berupa anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis
banding.

5. Menstabilkan dan menata laksana keadaan umum pasien sesuai kasus


berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP).

A. Sebelum dirujuk pastikan :

 Gangguan jalan nafas, pernapasan, dan sirkulasi telah ditangani

 Perdarahan telah dihentikan

2/5
 Luka-luka telah ditutup

 Patah tulang telah difiksasi

B. Jika belum stabil :

 Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien sadar


atau tidak

 Periksa jalan nafas pasien (airway), bebaskan jalan nafas dari sumbatan
sekret, darah, benda asing. Lakukan tindakan Triple manouver ; Head Tilt
(ekstensi kepala), Chin Lift (angkat dagu keatas), Jaw Thrust (dorong rahang
bawah kedepan).

 Periksa pernapasan (Breathing) dengan Look (melihat gerakan dada), Listen


(suara nafas), , Feel (Merasakan ada udara atau tidak).

 Cek saturasi pasien, jika SpO2 < 90% beli support oksigen dengan nasal kanul
atau sungkup.

 Periksa sirkulasi berupa tekanan darah, raba nadi, CRT. Jika ada tanda-tanda
syok atau dehidrasi, stabilisasi denganpemasangan infus dengan pemberian
cairan kristaloid (Nac 0.9%, RL, D5%).

 Beri obat-obatan lainnya sesuai kasus.

6. Petugas mencatat pada rekam medis pasien.

7. Petugas menjelaskan/memberikan Informed Consent (persetujuan/penolakan


rujukan)

8. Meminta konfirmasi/menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan


menggunakan sarana komunikasi (via SISRUTE dan/atau whatsaap, telepon) dan
memastikan kesiapan fasilitas penerima rujukan.

9. Membuat surat rujukan pasien dan resume klinis yang berisi diagnosis, kondisi
pasien, terapi yang telah diberikan, dan keterangan lain yang diperlukan.

10. Menyiapkan mobil ambulans.

11. Pasien dibawa ke ambulan dengan kursi roda atau bed sesuai dengan kondisi
pasien.

12. Proses rujukan harus didampingi tenaga kesehatan yang berkompeten.

13. Selama di dalam ambulan pasien harus dimonitor kondisi vitalnya sampai di tempat
rujukan.

14. Setelah sampai di rumah sakit, petugas menyerahkan pasien dan surat rujukan.

15. Petugas meminta lembar umpan balik surat rujukan, yang menyatakan bahwa
pasien telah diterima dan ditangani di rumah sakit rujukan.

3/5
Kondisi Tidak Gawat Darurat Kondisi Gawat Darurat
7. Diagram (Non Emergency) (Emergency)
alir

Petugas melakukan Petugas ruang tindakan


kajian awal klinis dan menerima pasien
menegakkan diagonsis

Melakukan survei primer (CABD)

Melakukan survei sekunder (anamnesis,


Kondisi pasien tidak
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang)
memungkinkan ditangani
di Puskesmas
Stabilisasi keadaan
umum

Sebelum dirujuk pastikan:


Gangguan jalan nafas, pernapasan dan sirkulasi telah
Pemberian informasi kepada pasien ditangani
mengenai kondisi klinis dan Perdarahan telah dihentikan
keharusan rujukan Luka-luka telah ditutup
Patah tulang telah difiksasi

Pasien memilih rumah sakit yang


dituju dan rencana tanggal Jika belum stabil periksa ABCD
berkunjung

Informed Consent

Petugas poli membuat rujukan dengan


entry di SIKDA Generik dan mencetak Konfirmasi/menghubungi rumah sakit tujuan
rujukan melalui aplikasi PCare.

Membuat surat rujukan pasien dan resume klinis


Pemberian informasi kepada
pasien kapan harus ke rs, lama
berlaku rujukan, dan pentingnya
umpan balik Pasien dibawa ke ambulans
Nota rujukan ke unit
pendaftaran
Tenaga kesehatan mendampingi dan memonitor
Petugas mendokumentasikan pasien
kegiatan pada rekam medis.
Penyerahan pasien dan resume medis ke RS

Petugas meminta umpan


balik surat rujukan

4/5
8. Unit terkait 1. Ruang pemeriksaan umum,
2. Ruang tindakan
3. Ruang pemeriksaan KIA/KB.
4. Ruang pemeriksaan gigi dan mulut.
5. Ruang pemeriksaan anak
6. Ruang pemeriksaan Kusuma
7. Ruang pemeriksaan VCT
8. Unit pendaftaran

9. Dokumen Rekam Medis


terkait

10. Catatan No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


perubahan diberlakukan
1. Prosedur Entry di SIKDA 02 Juni 2022
Generik
2. Prosedur Melakukan survei 02 Juni 2022
primer dan survei
sekunder
3. Prosedur Menghubungi rs
rujukan (via sisrute 02 Juni 2022
dan/atau telepon,
whatsapp)

5/5

Anda mungkin juga menyukai