BAB 5 (Perhitungan Detail)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

BAB V

PERENCANAAN PERHITUNGAN DETAIL


5.1 Perhitungan
Bangunan yang digunakan adalah Bar Screen, Bak pemisah lemak, Bak
equalisasi/pengumpul, Bak Pengendapan Awal, Bak biofilter anaerob, Bak
pengendapan akhir, bak khlorinasi. Perhitungan dimensi dari bangunan
pengolahan diatas adalah sebagai berikut :

5.1.1 Bar Screen / Saluran Pembawa


Langkah pertama dalam pengolahan air buangan adalah meremoval
partikel-partikel besar yang terapung dan tersuspensi dengan menggunakan “bar
screen”.
 Kriteria desain :
Direncanakan menggunakan bar screen dengan pembersihan secara
manual
- Jarak antara batang : 1– 5 mm
- Lebar batang : 4 – 8 mm
- Kemiringan batang : 45 – 60o
- Kecepatan yang diharapkan : 0,3 – 0,6 m/s
- Faktor bentuk () : 2,42 (segi empat sisi miring)
 Direncanakan :
- Jarak antara batang (b) : 3 mm = 0,003 m
- Lebar batang (w) : 8 mm = 0,008 m
- Faktor bentuk () : 2,42
- Kemiringan batang : 60o
- Lebar saluran (B) :2m
- Tinggi saluran : 0,5 m
 Perhitungan :
- Saluran Pembawa
- V = Q . td
60 dtk
= 0,302 m3/ dtk x 1 menit x
1 menit
= 18,12 m3
- Luas Saluran
volume
A=
h
18,12 m 3
=
3m
= 6,04 m2
- Dimensi Saluran
Bentuk persegi panjang
A =PxLP:L=2:1
6,04 = 2L x L
6,04 = (2L)2

6,04
L =
2
L = 1,73 m
P =2.L
= 2 . 1,73 = 3,26 m
Jadi, P = 3,26 m; L = 1,73 m
1. Debit air limbah sebesar 302,75 L/dtk
1 m3
x 302,75 L / dtk  0,302 m 3 / dtk
1000 L
2. Jumlah kisi
B = (n x w) + (n + 1)b
2m = (n x 0,015 m) + (n + 1) 0,003 m
2m = 0,015 m . n + 0,003 m . n + 0,003 m
2 m – 0,003 m = 0,018 m . n
1,997m
n  100 buah
0,018m
3. Jumlah bukaan total (s)
4. S = n + 1
= 100 buah + 1
= 101 buah
5. Lebar bukaan
LT = (n + 1). 0,003 m
= (101 + 1) .0,003 m
= 0,306 m
6. Panjang batang terendam
H 0,306
LB  
sin  sin 30 0
 0,612 m
7. Kecepatan aliran melalui bukaan
Q
Vs 
Lb . LT
0,302 m 3 / dtk

(0,612m)(0,306 m)
 1,61 m / dtk
8. Headloss velocity
Vs 2
Hv 
2g
(1.61m / dtk ) 2

2 x 9,81
 0,07 m / dtk
9. Headloss saat screen dalam keadaan bersih
4
 w 3
H L     Hv . sin 
b
4
 0,015m  3
 2,42  . 0,07m . sin 30 0
 0,003m 
 2,42 x 8,10 x 0,07m x 0,5
 0.686m
- Cek lebar saluran
Lebar saluran = (n x w) + LT
= (102 x 0,015 m) + 0,406 m
= 1,9 m
- Kecepatan aliran pada saat kisi tersumbat 50 %
Vs1 = 2 .Vs
= 2 x 1,61 m/dtk
= 3,11 m/dtk

0,8 m

Screen
Sketsa tampak atas

0,8 m

0,3 m

Tampak samping

Gambar Bar Screen

5.3.2 Bak Pengumpul


 Direncanakan :
- waktu detensi (td) : 10 menit
- tinggi bak (h) :2m
 Perhitungan :
- Volume bak pengumpul
V = Q . td
60 dtk
= 0,029 m3/ dtk x 10 menit x
1 menit
= 17,4 m3
- Luas bak pengumpul
volume
A =
h
17,4 m 3
=
2m
= 8,7 m2
- Dimensi bak
Bentuk persegi panjang
A =PxLP:L=2:1
8,7 = 2L x L
8,7 = (2L)2

8,7
L =
2
L = 1,47 m
P =2.L
= 2 . 1,47
= 2,94 m
Jadi, P = 2,94 m; L = 1,47 m dan tinggi bak = 2 m

5.3.3 Kolam Aerasi


A. Fungsi
Fungsinya sama dengan pengolahan secara biologis lainnya yaitu untuk
mengendapkan patikel-partikel halus seperti lumpur daribangunan
pengolahan sebelumnya dan untuk menguraikan bahan organik dengan
oksigen yang terkandung dalam limbah tersebut
B. Kriteria desain
Kriteria desain yang digunakan dalam perencanaan ini adalah :
- Q : 0,02972 m3/dtk=2567,808 m3/hari
- Inffluent BOD5 (Si) : 200 mg/l
- Effluent BOD5 St : 20 mg/l
- K : 2,10 hari-1
- Kedalaman kolam (h) :3m
- Kebutuhan oksigen : 1,6 kg Oksigen/kg BOD5
- Spesifikasi aerator : 0,949 kg/kW-h
C. Direncanakan :
- Waktu reaksi yang diperlukan
Si  St
i 
KxSt
200mg / l  20mg / l
i 
2.10hari 1 x 20mg / l

i  4.2 hari
- Dimensi kolam aerasi
V = Qxi
= 2567,808 m3/hari x 4,2 hari
= 10784,79 m3
V
A=
h
10784,79 m 3
=
3m
= 3594,93 m2
- Bentuk persegi panjang
A =PxLP:L=2:1
3594,93 = 2L x L
3594,93 = (2L)2

3594,93
L =
2
L = 29,98 m
P =2.L
= 2 . 29,98
= 59,96 m
Jadi, P = 59,96 m; L =29,98 m
- BOD5 yang terolah per hari
= QxSi
1gr kg
= 2567,808 m 3 / harix 200mg / lx x
1000mg 1000 gr
= 0,51 kg/hari
- Kebutuhan oksigen yang diperlukan
= 0,51 kg/hari x 1,6 kgO2/kg
= 0,816 kg/hari
- Power aerator yang diperlukan
1hari
= 0,816 kg/hari x x 0.949 kW-h/kg
24 jam
= 0.032 kW

- Biaya Aerator per hari ( daya 1.300VA harga Rp 653,- / kw)


= 0.032 kW x 653
= 20.896

5.3.3 Bak Sedimentasi


A. Kriteria Desain :
- Over flow rate average flow (OFR) = 800 – 1200 m3/m2. Hari
- Waktu detensi (td) = 1,5 – 2,5 jam
- Panjang = 10 – 100 m
- Ratio panjang / lebar = 1,0 – 7,5
- Ratio panjang / dalam = 4,2 – 25
- Kedalaman = 2,5 – 5,0 m
- Lebar = 3 – 24 m
B. Direncanakan :
- Direncanakan bak sedimentasi 1 buah
- Debit air limbah (Qpeak) = 0,02972 m3/dtk
0,02972 m 3 / dtk
- Qpeak tiap bak =
1 bak
= 0,02972 m3/dtk
= 2567,808 m3/hr
- Over flow rate average flow (OFR) = 800 m3/m2.hr
- Waktu detensi (td) = 2,5 jam = 9000 dtk
- Kedalaman =4m
C. Perhitungan :
Q
- Surface area =
OFR
2567,808m 3 / hr
=
800 m 3 / m 2 .hari
= 32,09 m2

- Volume bak = Q x td
= 0,02979 m3/dtk x 9000 dtk
= 267,48 m3

Volume
- Luas bak =
Kedalaman
267,48 m 3
=
4m
= 66,87 m2

- Dimensi bak
A =PxLP:L=2:1
66,87 m2 = 2 L x L
66,87 = 2 L2

66,87
L =
2
L = 4,09 m
P =2.L
= 2 . 4,09
= 8,18 m
Jadi, P = 8,18 m; L = 4,09 m dan tinggi bak 4 m.

- Check Nilai Reynold ( NRe )


H
Vs=
td
4m
=
9000 dtk
= 0,00044 m/dtk

T = 300    0,8039.106 m2/dtk

1/ 2
 18.v s . 
d =  
 g .( S S  1) 
1/ 2
 18  0,00044 m / dtk  0,8039.10 6 m 2 / dtk 
=  
 9,81 m / dtk 2
( 2,65  1) 
= 1,98 x 10-5 m

v s .d
NRe=

0,00044 m / dtk . 1,98  10 5 m
=
0,8039  10 6 m 2 / dtk

= 0,011< 1 (aliran laminer)

a) Sistem Inlet
Direncanakan :

- Kecepatan dalam lubang (v) = 0,2 m/dtk


- Diameter lubang (d) = 20 cm = 0,2 m
- Debit air limbah (Q) = 0,02972 m3/dtk
Perhitungan :

- Debit lubang (Q’)


A = ¼ .  .d2
= ¼ . 3,14 . 0,22

= 0,0314 m2

Q’= cxAxv

= 0,6 x 0,0314 m2 x 0,2 m/dtk

= 0,0038 m3/dtk

- Jumlah lubang (n)


Q
n =
Q'

0,02972 m 3 / dtk
=
0,0038 m 3 / dtk
= 8 lubang

- Tinggi /kedalaman (h)


Q
h =
d .v
0,02972 m 3 / dtk
= = 0,74 m
0,2 m  0,2 m / dtk

b) Ruang Lumpur
- TSS influent = 353gr / hr
- TSS removel sedimentasi = 50-65 %, digunakan 65% maka :
0,65 x 353gr / hr= 229,45gr / hr
- Sludge terdiri dari 95 % air dan 5 % solid
- Berat lumpur mengendap
= % solid x TSS removal x Q

= 0,05 x 229,45 gr/ hrx 0,02972 m 3/dtk

= 0,3409 gr.m 3 / hr.dtk

1 1 86400 dtk
= 0,3409 gr.m 3  3
 
m dtk 1 hr

= 29453,76 gr/hr  29,45 kg/hr

- Volume lumpur
- Jika berat jenis lumpur 1020 kg/m3
29,45 kg / hr
Volume lumpur =
1020 kg / m 3

= 0,0288 m3/hr

Untuk pengurasan tiap 6 hari maka volume lumpur :

= 0,0288 m3/hr x 6 hr

= 0,1728 m3

c) Sistem Outlet
Direncanakan :

- Debit (Q) = 0,0221 m3/dtk


- Waktu (td) = 10 menit
- Lebar saluran (l) =1m
- Kedalaman saluran (b) = 2 m
- Kecepatan aliran (v) = 0,2 m/dtk

Perhitungan :

- Volume = Q . td
= 0,02972 m3/dtk x 10 menit x 60 dtk / menit
= 17,83m3

Jika direncanakan lebar 1 m dan kedalaman 2 m, maka :

17,83 m 3
Panjang =
(1 m  2 m)
= 8,92 m

Jika kecepatan aliran (v) = 0,2 m/dtk, maka luas permukaan lubang

(A)

Debit (Q)
Luas (A) =
kecepa tan aliran (v)

0,02979 m 3 / dtk
=
0,2 m / dtk

= 0,148 m2

Tinggi lubang ( h )
A
h =
b
0,148 m 2
=
2m
= 0,074 m

d) Effluent Sedimentasi
- Jika TSS influent 353gr/hr dan % removal 65%, maka :
- TSS effluent = 353gr/hr – (353 gr/hr x 65 %)
= 123,55gr/hr

= 0,00123 kg/hr
5.3.4 Desain Sludge Drying Bed
A. Kriteria Desain :
- Surface loading rate : 60 – 100 kg dry solid/m3
- Tebal bed : 38 – 48 cm
- Lebar bed :3–5m
- Panjang bed :3–5m
- Waktu pengeringan : 10 – 13 hari
- Tebal lapisan lumpur : 20 – 30 cm
- Tebal lapisan kerikil : 23 – 30 cm
- Koefisien uniformity :  4,0
- Effluent size : 0,3 – 0,75 mm
- Jarak lateral : 2,5 – 6,0
- Kecepatan air dalam desain :  0,75 m/dt
B. Perencanaan :
Direncanakan menggunakan 1 bak
Volume lumpur yang diolah
- Lumpur dari bak Sedimentasi = 3,02m3/hr
- Lumpur yang diolah = 3,02m3/hari
- Kadar solid =5%
- Kadar air () = 95 %
- Cake solid (1) = 75 %
- Waktu pengeringan lumpur = 10 hari
- Tebal lapisan cake = 100 cm
C. Perhitungan
- Rencana untuk cake solid 75%, maka volume cake solid (V1) adalah
V (1   )
V1 =
(1  1 )

3,02 m 3 / hari 1  0,95


=
1  0,75
= 0,604 m3/hari
- Dimensi Bed
Direncanakan pengeringan 10 hari, lumpur menempati 1 bak setiap
harinya.
Kapasitas bed = 0,604m3/hari x 10 hari = 6,04 m3
Tebal lapisan cake = 100 cm, maka luas permukaan :
6,04 m 3
A=  6,04 m2
1m
Direncanakan menggunakan 1 bak :
Maka volume = A x 1 bak
= 6,04 m2 x 1
= 6,04 m2
- Dimensi bangunan
Direncanakan dalam (t) = 2 m
Direncanakan bak sludge drying bed berbentuk persegi panjang
A =PxLP:L=2:1
6,04 m2 = 2 L x L
6,04 m2 = 2 L2

6,04
L =
2
L = 1,2 m P = 2 . L = 2 . 1,2 = 2,45 m
Maka panjang bak = 2,45 m, lebar bak = 1,2m dan tinggi bak 2 m.
- Kelengkapan Bed
Berbentuk persegi panjang dengan lapisan pasir, kerikil serta
dilengkapi dengan drain untuk mengalirkan air dari lumpur yang
dikeringkan, biasanya terletak dibawah lapisan kerikil (dengan
diameter drain 150 mm). Direncanakan kelengkapan bed :
- Tebal bed = 38 cm
- Lebar bed =5m
- Panjang bed =6m
- Tebal lapisan kerikil = 20 cm
- Tebal lapisan pasir = 23 cm
- Effluent size = 0,3 mm
- Koefisien uniformity =3
- Kecepatan air dalam desain = 0,2 m/dt

5.3.5 Bak Klorinasi


Kriteria desain :
- Digunakan kalsium hipoklorit (Ca (OCl)2)
-  Ca (OCl)2 = 1,2 kg/L
- Dosis klorin = 2-8 gr/L
- Kecepatan horizontal (Vh) = 2- 4,5 m/mnt
- Waktu kontak = 15 – 45 menit

Direncanakan :
- Debit air limbah (Qpeak) = 0,0211 m3/dtk
-  Ca (OCl)2 = 1,2 kg/l
- Dosis khlor = 5 gr/l
- Kandungan khlor = 70% = 0,7
- Konsentrasi larutan Ca(OCl)2 = 10 %
- Waktu kontak = 15 menit
- Kecepatan horizontal (Vh) = 3 m/mnt = 0,05 m/dtk
- Kedalaman bak (h) =5m

Perhitungan :
- Kebutuhan Ca(OCl)2
 Dosis khlor untuk densifektan
= Q x Dosis khlor
86400 dt 10 3 gr
= 0,02972 m3/dt x 5 gr/l x 
hr kg
= 12,84 kg/hr
 Kebutuhan Ca(OCl)2
khlor yang dibutuhkan
=
kandungan khlor
12,84 kg/hr
=
70 %
= 18,34 kg/hr

- Bak desinfeksi
 Volume bak
Volume bak = Q . td
= 0,02979 m3/dtk x 15 menit x 60 dtk / mnt
= 26,75 m3
 Dimensi bak desinfeksi
Direncanakan kedalaman bak 5 meter maka :
V
Luas bak (A) =
h
26,75 m 3
=
5m
= 5,35 m2
Direncanakan bak desinfeksi berbentuk persegi panjang
A =PxLP:L=2:1
5,35 m2 = 2LxL
5,35 m2 = 2 L2

5,35
L =
2
L = 1,16 m
P = 2.L
= 2.1,16
= 2,32
Maka panjang bak = 2,32 m, lebar bak = 1,16 m dan tinggi bak 5 m.
- Bak pengaduk klorin untuk desinfeksi
 Volume Ca(OCl)2
kebutuhan Ca(OCl) 2
Volume Ca(OCl)2 =
ρ Ca(OCl) 2
18,34 kg/hr
=
1,2 kg/l
= 15,28 liter per hari
= 0,01528 m3/hr

 Volume pelarut
 Pelarut yang digunakan adalah air dengan konsentrasi Volume bak
pengaduk klorinasi
Volume = Volume Ca(OCl)2 + Volume air
larutan Ca(OCl)2 10%
90 %
Volume pelarut = x 0,01528 m3
10 %
= 0,138 m3
Volume bak pengaduk klorinasi = 0,01528 m3 + 0,138 m3 = 0,153 m3
 Dimensi bak pengaduk klorin
Direncanakan bak pengaduk klorin berbentuk lingkaran dengan
kedalaman (h) 1 meter
Volume = ¼ .  . d2 . h

V
d =
1 . . h
4

0,153 m 3
=
1 .  .1 m
4
= 0,307 m
Jadi, diameter bak pengaduk klorin 0,307 m
4.1 Perhitungan Profil Hidrolis
a) Bar screen menuju Bak Pengumpul
Kriteria desain :
Kecepatan (V) : 1,85 m/dtk
Debit (Q) : 0,0221 m3/ dtk
Panjang saluran (L) : 1,5 m
Diameter pipa (D) : 0,3 m (pipa yang dipakai adalah pipa PVC, dengan
nilai C = 150)
 Luas penampang pipa
A = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 0,32 m2
= 0,07 m2
 Kehilangan tekanan
1,85
 0,022 
HL =  2, 63 
xL
 0,2785 xCxD 
1,85
 0,022m 3 / dtk 
=  2 , 63 
x1,5m
 0,2785 x150 x0,3 
= 0,00045 m
 Kemiringan hidrolik (slope)
HL
S =
L
0,00045 m
= = 0,0003
1,5 m
b) Bak pengumpul menuju Kolam Aerasi
Kriteria desain :
Kecepatan (V) : 1,85 m/dtk
Debit (Q) : 0,0221 m3/ dtk
Panjang saluran (L) : 2 m
Diameter pipa (D) : 0,3 m (pipa yang dipakai adalah pipa PVC, dengan
nilai C = 150. Jumlah pipa adalah 5 buah)

 Luas penampang pipa


A = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 0,32
= 0,07 m2
 Kehilangan tekanan
1,85
 Q 
HL =  2 , 63 
xL
 0.2785 xCxD 
1,85
 0,022m 3 / dtk 
=  2 , 63 
x 2m
 0,2785 x150 x0,3 
= 0,0006 m
 Kemiringan hidroulik (sloope)
HL
S=
L
0,0006 m
= = 0,0003
2m
c) Kolam Aerasi menuju bak sedimentasi
Kriteria desain :
Kecepatan (V) : 1,85 m/dtk
Debit (Q) : 0,022 m3/ dtk
Panjang saluran (L) : 1 m
Diameter pipa (D) : 0,3 m (pipa yang dipakai adalah pipa PVC, dengan
nilai C = 150. Jumlah pipa adalah 5 buah)
 Luas penampang pipa
A = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 0,32 m2
= 0,07 m2
 Kehilangan tekanan
1,85
 Q 
HL =  2 , 63 
xL
 0.2785 xCxD 
1,85
 0,022m 3 / dtk 
= 2 , 63 
x1m
 0.2785 x150 x0,3 
= 0,0003 m

 Kemiringan hidroulik (sloope)


HL
S =
L
0,0003 m
= = 0,0003
1m
d) Bak sedimentasi menuju Pengolahan Lumpur ( Sludge drying Bed )
Kriteria desain :
Kecepatan (V) : 1,85 m/dtk
Debit (Q) : 0,022 m3/ dtk
Panjang saluran (L) : 1 m
Diameter pipa (D) : 0,3 m (pipa yang dipakai adalah pipa PVC, dengan
nilai C = 150. Jumlah pipa adalah 5 buah)
 Luas penampang pipa
A = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 0,32
= 0,07 m2
 Kehilangan tekanan
1,85
 Q 
HL =  2 , 63 
xL
 0.2785 xCxD 
1,85
 0,022m 3 / dtk 
=  2 , 63 
x1m
 0.2785 x150 x0,3 
= 0,0003 m
 Kemiringan hidroulik (sloope)
HL
S =
L
0,0003 m
= = 0,0003
1m
e) Pengolahan Lumpur ( sludge drying Bed ) menuju Bak Klorinasi
Kriteria desain :
Kecepatan (V) : 1,85 m/dtk
Debit (Q) : 0,022 m3/ dtk
Panjang saluran (L) :3 m
Diameter pipa (D) : 0,3 m (pipa yang dipakai adalah pipa PVC, dengan
nilai C = 150. Jumlah pipa adalah 5 buah)
 Luas penampang pipa
A = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 0,32
= 0,07 m2
 Kehilangan tekanan
1,85
 Q 
HL =  2 , 63 
xL
 0.2785 xCxD 
1,85
 0,022m 3 / dtk 
=  2 , 63 
x3m
 0.2785 x150 x0,3 
= 0,00091 m
 Kemiringan hidroulik (sloope)
HL
S =
L
0,00091 m
= = 0,0003
3m

Tabel 4.4 Kehilangan Tekanan


No Arah aliran Hf (m) Hf.total (m)
1 B.screen – Bak Pengumpul 0,00045 0,00045
2 Bak Pengumpul – Kolam Aerasi 0,0006 0,001
3 Kolam Aerasi – Bak sedimentasi 0,0003 0,0013
4 Bak sedimentasi - Sludge Drying Bed 0,0003 0,0016
5 Sludge Drying Bed-Bak klorinasi 0,00091 0,0025

Perhitungan Elevasi
Ditinjau dari ketinggian wilayah Kelurahan Karang Besuki berada pada
ketinggian  460 m di atas permukaan laut.
 Bar screen – Bak pengumpul
= 460 m – 0,00045 m
= 459,99 m
 Bak Pengumpul – Kolam Aerasi
= 459,99 m – 0,001 m
= 459,98 m
 Kolam Aerasi – Bak sedimentasi
= 459,98 m – 0,0013 m
= 459,97 m
 Bak sedimentasi – Sludge Drying Bed
= 459.97 m – 0,0016 m
= 459,96 m
 Sludge Drying Bed – Bak Klorinasi
= 459,96 m – 0,0025 m
= 459,95 m

Anda mungkin juga menyukai