Dokumen ini memberikan pedoman tentang prosedur pengukuran suhu tubuh secara benar menggunakan termometer infrared. Suhu tubuh normal berkisar antara 35-37 derajat celcius. Prosedur meliputi persiapan alat termometer infrared, pelaksanaan pengukuran di dahi dan pelipis serta pencatatan dan pelaporan hasil ukuran kepada pasien.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
254 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman tentang prosedur pengukuran suhu tubuh secara benar menggunakan termometer infrared. Suhu tubuh normal berkisar antara 35-37 derajat celcius. Prosedur meliputi persiapan alat termometer infrared, pelaksanaan pengukuran di dahi dan pelipis serta pencatatan dan pelaporan hasil ukuran kepada pasien.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang prosedur pengukuran suhu tubuh secara benar menggunakan termometer infrared. Suhu tubuh normal berkisar antara 35-37 derajat celcius. Prosedur meliputi persiapan alat termometer infrared, pelaksanaan pengukuran di dahi dan pelipis serta pencatatan dan pelaporan hasil ukuran kepada pasien.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang prosedur pengukuran suhu tubuh secara benar menggunakan termometer infrared. Suhu tubuh normal berkisar antara 35-37 derajat celcius. Prosedur meliputi persiapan alat termometer infrared, pelaksanaan pengukuran di dahi dan pelipis serta pencatatan dan pelaporan hasil ukuran kepada pasien.
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
PENGUKURAN SUHU TUBUH
No. Dokumen : C/VII/SOP/00/2020
No.Revisi : 00 Tanggal Terbit : 00/01/2020 SOP Halaman :
UPT Tien Sulaisiah
Puskesmas Carita NIP.197705102003122002
1. Pengertian Suhu tubuh merupakan indicator untuk menilai keseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat diukur dengan menggunakan termoeter infrared pada area dahi dan arteri temporal di pelipis. Normal suhu tubuh manusia berkisar antara 35-37 derajat celcius. 2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam penggunaan thermometer infrared yang benar 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Carita Nomor : Tentang Pelayanan Klinis 4. Referensi Peter Oris and Yves Chartier, Replacement of mercury thermometer and sphygmomanometers in health care, technical guidace, WHO, 2011 5. Prosedur 1. Persiapan Alat a. Thermometer Infrared. Periksa baterai, baterai harus diganti setiap 2 minggu. Dibagian depan layar harus dibersihkan (dilap) dengan alcohol swab. b. Handscoon c. Kertas dan balpoint untuk mencatat suhu 2. Pelaksanaan a. Petugas menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien b. Petugas meminta pasien untuk membebaskan area dahi dari rambut, kacamata atau topi, jika menutupi dahi, bersihkan keringat dari dahi jika dahi berkeringat untuk mendapatkan pembacaan yang benar c. Petugas mencuci tangan d. Petugas memakai sarung tangan e. Petugas memegang dan menekan tombol power (LCD diaktifkan) thermometer menampilkan semua symbol, nilai pengukuran terbaru ditampilkan untuk kedua kalinya. Ketika symbol ditampilakn thermometer siap digunakan. f. Petugas menggeser perlahan-lahan dari dahi ke garis rambut sisi temporal dengan menjaga thermometer tetap pada jarak yang tercantum dalam buku petunjuk (3cm), selama 3-4 detik. g. Petugas melepaskan pelatuk dan bacaan akan bertahan sekitar 7 detik setelahnya meteran akan mati secara otomatis h. Petugas menginformasikan hasil pemeriksaan pada pasien i. Petugas mencuci tangan setelah prosedur dilakukan j. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di kertas yang akan diberikan ke petugas pengkajian k. Petugas menyerahkan kertas hasil pemeriksaan pada pasien. 6. Diagram Alir 7. Unit Terkait 1. Pengkajian 8. Dokumen Terkait Rekam Medis
9. Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai diberlakukan