2021 - Panduan Investigasi Outbreak
2021 - Panduan Investigasi Outbreak
2021 - Panduan Investigasi Outbreak
PANDUAN PELAYANAN
INVESTIGASI OUTBREAK
(KEJADIAN LUAR BIASA)
TAHUN 2021
i
JLN. RAYA GEDEG NO. 17 KABUPATEN MOJOKERTO
TELP. (0321) 364752 FAX. (0321) 361341
ii
DAFTAR ISI
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
RSUD RADEN ACHMAD BASOENI
Jalan Raya Gedeg No.17 Mojokerto, Kode Pos 61351 Jawa Timur
Telp. (0321)364752 Fax. (0321) 361341
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD RA BASOENI KABUPATEN MOJOKERTO
NOMOR : 188/ /416-208/2021
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN INVESTIGASI OUTBREAK
(KEJADIAN LUAR BIASA)
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN SURVEILANS
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs)
DI RSUD R.A BASOENI
KEDUA : Panduan Investigasi Outbreak (Kejadian Luar
Biasa) di RSUD R.A BASOENI sebagaimana
Diktum kesatu tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
KETIGA : Panduan sebagaimana dimaksud Diktum Kedua
agar digunakan sebagai acuan bagi RSUD R.A
Basoeni dalam pelaksanaan Investigasi Outbreak
(Kejadian Luar Biasa)
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat
kesalahan atau kekeliruan dalam Surat Keputusan
ini akan ditinjau kembali dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Mojokerto
Pada tanggal : 11 Januari 2021
v
BAB I
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
1. UNIT KEPERAWATAN
2. UNIT LABORATORIUM
3. KOMITE MEDIS
4. KOMITE PPI
5. REKAM MEDIS
2
BAB III
TATA LAKSANA
Identifikasi outbreak
Sumber data kasus untuk menenetukan terjadinya outbreak:
1 Catatan surveilans unit perawatan
2 Catatan morbiditas dan mortalitas di rumah sakit
3 Catatan praktik dokter, bidan, perawat
1 Keparahan penyakit
2 Potensi untuk menyebar
3 Pertimbangan politis
4 Perhatian dan tekanan dari masyarakat
5 Ketersediaan sumber daya
6
Investigasi kasus
Komite PPI melakukan verifikasi apakah kasus-kasus yang
dilaporkan telah didiagnosis dengan benar (valid). Komite PPI
mendefinisikan kasus dengan menggunakan seperangkat kriteria
sebagai berikut:
1. Kriteria klinis (gejala, tanda, onset
3
2. Kriteria epidemiologis (karakteris- tik orang yang terkena,
tempat dan waktu terjadinya outbreak
3. Kriteria laboratorium (hasil kultur dan waktu pemeriksaan
Investigasi kausa
WAWANCARA DENGAN KASUS Intinya, tujuan wawancara
dengan kasus dan nara sumber terkait kasus adalah untuk
menemukan kausa outbreak. Dengan menggunakan kuesioner
dan formulir baku, peneliti mengunjungi pasien (kasus), dokter,
laboratorium, melakukan wawancara dan doku- mentasi untuk
memperoleh informasi berikut: (1) Identitas diri (nama, alamat,
nomer telepon jika ada); (2) Demografis (umur, seks, ras, pekerjaan);
(3) Kemungkinan sumber, paparan, dan kausa; (4) Faktor-faktor
risiko; (5) Gejala klinis (verifikasi berdasarkan definisi kasus, catat
tanggal onset gejala untuk membuat kurva epidemi, catat
komplikasi dan kematian akibat penyakit); (6) Pelapor (berguna
untuk mencari informasi tambahan dan laporan balik hasil
investigasi). Pemeriksaan klinis ulang perlu dilakukan terhadap
kasus yang meragukan atau tidak didiagnosis dengan benar
(misalnya, karena kesalahan pemeriksaan laboratorium.
4
e) Pengobatan kasus.
Mengkomunikasikan temuan
Temuan dan kesimpulan investigasi outbreak dikomunikasikan
kepada berbagai pihak pemangku kepentingan kesehatan
5
masyarakat. Peneliti outbreak memberikan laporan tertulis
dengan format yang lazim, terdiri dari: (1) introduksi, (2) latar
belakang, (3) metode, (4) hasil-hasil, (5) pembahasan, (6)
kesimpulan, dan (7) rekomendasi. Laporan tersebut mencakup
langkah pencegahan dan pengendalian, catatan kinerja sistem
kesehatan, dokumen untuk tujuan hukum, dokumen berisi
rujukan yang berguna jika terjadi situasi serupa di masa
mendatang.
6
BAB IV
DOKUMENTASI
1. REKAM MEDIS
2. LEMBAR SURVEILANS
3. HASIL LABORATORIUM