Tugas 2 EGOV - Nabila Nisa Fauziah - 170204180125 - A

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nabila Nisa Fauziah

170204180125
A
Petunjuk Soal :
 Jawaban diketik dan dikirimkan ke link https://bit.ly/2YIpvOm dalam bentuk format
PDF, subject email :
 Tugas di kumpulkan pada folder sesuai dengan masing-masing kelas
 TUGAS 2 EGOV - NAMA LENGKAP - NIM – KELAS

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Good Governance dan berikan contoh
implementasinya untuk masyarakat?

2. Jelaskan 3 tahap Implementasi Pembangunan Smart City?

3. Saat ini Ide Smart City sudah menjadi isu utama inovasi pemerintahan di Indonesia.
Menurut Anda apakah penerapan Smart City di beberapa kota di Indonesia sudah
ideal? Jelaskan Analisis anda berdasarkan 3 kota yang anda ketahui yang menerapkan
smart city!

4. Secara internal, Reformasi dan penataan Birokrasi dapat berjalan dengan baik jika
dibantu dengan pemanfaatan ICT. Namun disatu sisi kondisi digital divide di negara
kita masih terlalu tinggi khususnya antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat untuk memperpendek digital divide
antar perkotaan dan pedesaan?

5. Ada banyak hambatan penerapan e-goverment di indonesia? menurut anda apakah


hambatan utama yang masih dirasakan hingga saat ini?

JAWABAN

1. Good Governance merupakan suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang


solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang
efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara
politik maupun secara administratif menjalankan disipln anggaran serta penciptaan
legal dan politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha. Good Governance pada
dasarnya adalah suatukonsep yang mengacu kepada proses pencapaian keputusan dan
pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama. Sebagai suatu
konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor swasta bagi
penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu negara.
Penerapan atau implementasi Good Governance untuk masyarakat di Indonesia jika
dilihat dari perkembangan reformasi yang sudah berjalan selama 12 tahun, masih
belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnnya sesuai dengan cita-cita reformasi
sebelumnya, karena masih dtemukan kecurangan dan kebocoran dalam pegelolaan
anggaran dan akuntnasi yang merupakan dua pokok utama Good Governance. Meski
begitu, hal tersebut tidak berarti penerapannya gagal, ada banyak upaya yang
dilakukan pemerintah dalam menciptakan iklim Good Governance yang baik,
diantaranya ialah mulai diupayakannya transparansi informasi terhadap publik
mengenai APBN dan BUMN oleh karena itu, hal tersebut dapat terus menjadi acuan
terhadap akuntabilitas manajeral dari sektor publik tersebut agar kelak lebih baik dan
kredibel kedepannya. Undang-undang, peraturan dan lembaga-lembaga penunjang
pelaksanaan Good Governance pun banyak yang dibentuk.
2. Untuk mewujudkan Smart City tentu terdapat tahapan dalam implementasi
pembangunanannya, Pemerintah Indonesia menerapkan beberapa tahapan strategi
untuk mendorong implementasi Smart City yang disebutkan oleh Kementerian Dalam
Negeri. Pertama, pemerintah terus mendorong penerapan sistem informasi dalam
penyelenggaraan daerahdari sisi peraturan daerah (perda), perencanaan dan
penganggaran serta membuat master plan berbasis teknologi. Lalu menyusun
peraturan daerah (perda) termasuk dokumen dan perencanaan daerah untuk
mewujudkan kota pintar atau Smart City. Yang kedua, mendorong perencanaan
pembangunan daerah dan kota dalam penyusunannya dapat dibuat analisis
komprehensif yang berbasis data dan informasi, terupdate dan akuntabel. Dan yang
keempat, mendorong daerah dan kota menyelesaikan percepatan tata ruang untuk
mendukung Smart City.
3. Penerapan Smart City di beberapa kota yang ada di Indonesia sudah mulai diterapkan,
terutama di kota-kota besar seperti Kota Bandung, Semarang, dan Surabaya. Pada
ketiga kota besar tersebut, penerapan Smart City terbilang sudah ideal karena
penerapannya sudah mencakup kepada beberapa sektor pemerintahan. Dari ketiga
kota besar tersebut, memiliki konsep yang berbeda-beda pada penerapan Smart City.
Bandung Smart City adalah konsep sebuah kota yang memiliki koneksi terintegrasi
dalam berbagai bidang hingga memberikan dampak praktis dan efisiensi dalam
pengellaan kota, dari permaslaahan penanggulangan kemacetan, penumpukan
sampah, perbaikan jalan rusak, mengetahui kontur tanah suatu daerah. Lalu
penerapan Smart City di Kota Surabaya, memiliki enam sumbu utama sebagai bahan
identifikasi, yang meliputi: smart government, smart economy, smart environment,
smart living, smart people, dan smart mobility. Pada penerapan Smart City di Kota
Surabaya tak hanya mencakup satu bidang saja, melainkan mencakup banyak bidang
sekaligus. Dan penerapan Smart City di Kota Semarang disebutkan bahwa kunci Smart
City Kota Semarang Yaitu memberikan pelayanan yang efektif, efisien, bermanfaat, dan
dapat digunakan oleh masyarakat. Sebagai contoh dari salah satu penerapan Smart
City di Kota Semarang adalah aplikasi Lapor Hendi. Aplikasi tersebut merupakan sarana
untuk aduan masyarakat agar dapat tertangani dengan cepat, dan juga masih ada
berbagai pelayanan berbasis IT lainnya yang diterapkan instansi untuk memberikan
kemudahan bagi masyarakat.
4. Penyebab utama terjadinya digital divide adalah dikarenakan kurang memadainya
insfrastruktur yang ada seperti internet, listrik, komputer, dan lain sebagainya.
Pemerataan infrastruktur tidak dilakukan dengan baik oleh pemerintah sehingga
masyarakat yang berada di tempat yang tidak terjangkau oleh teknologi tidak turut
merasakan infrastruktur seperti di kota sehingga masyarakat tersebut tidak turut
berkembang seperti masyarakat kota. Kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dimana seseorang itu mampu mengoperasikan atau mengakses sebuah informasi
terjadi dikarenakan kurangnya pemerataan edukasi di seluruh daerah. Karena
infrastruktur yang tidak memadai, hal ini memicu proses edukasi untuk pengembangan
SDM juga turut terhambat. Mereka juga cenderung menerima berita-berita yang tidak
benar (hoax) dikarenakan tidak mau mencari tahu kebenaran dan langsung menerima
informasi yang ada bulat-bulat. Selain itu, kondisi ekonomi juga memengaruhi
timbulnya digital divide. Masyarakat yang berada dalam kelompok penghasilan yang
hanya cukup unutk digunakan dalam keperluan sehari-hari, mereka tidak pernah
berpikir untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Jadi, proses
pertukaran informasi pada kelompok masyarakat ini berkembang dengan sangat
lambat.
Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk kesenjangan digital ini adalah dimulai
dengan menyiapkan masyarakat untuk bisa menangani, menilai, menerima,
memutuskan dan memilih informasi yang tersedia. Mereka juga harus diberi edukasi
untuk tidak menerima informasi itu secara langsung tanpa menyelidiki kebenarannya
sehingga masyarakat Indonesia tidak cenderung termakan oleh berita palsu. Penyiapan
kondisi psikologis bagi masyarakat ini bisa dilakukan dengan melakukan penyuluhan di
seluruh daerah Indonesia secara merata. Dengan persiapan ini, masyarakat akan
mengerti dengan baik tentang kemudahan akses untuk menggunakan dan
memperoleh informasi di era digital. Pembangunan infrastruktur secara merata di
seluruh daerah Indonesia sehingga setiap masyarakat mendapat kesetaraan informasi,
apa yang didapatkan oleh masyarakat kota juga didapatkan oleh masyarakat desa.
Pembangunan Wartel dan Warnet adalah langkah paling umum yang bisa diambil oleh
pemerintah daerah. Kedua fasilitas ini memainkan peranan penting dalam mengurangi
digital divide dan secara berkelanjutan memperluas jangkauan telekomunikasi dan
Internet, baik di daerah kota maupun desa. Kerjasama antara pemerintah dengan
sektor swasta dalam mempercepat pembangunan infrastruktur juga dapat mengurangi
kesenjangan digital. Kerjasama ini mengurangi beban berat anggaran pemerintah
sehingga pemerintah dapat berkonsentrasi pada bidang-bidang yang lebih
membutuhkan perhatian sedangkan peran pemerintah ada dalam penyediaan
prasyarat-prasyarat agar sektor TIK dapat berkembang dengan baik. Selain
penyuluhan, pemerintah juga perlu mengadakan program bersama untuk seuruh
masyarakat Indonesia agar meningkatkan kualitas Bahasa inggris yang mereka miliki
sehingga masyarakat Indonesia mendapatkan informasi lebih maksimal karena pada
umumnya penggunaan Bahasa Inggris adalah yang paling umum di cantumkan untuk
setiap konten pada internet.
5. Pada penerapan E-Government di Indonesia tentu terdapat beberapa hambatan dalam
penerapannya, dan hambatan yang paling sering berpengaruh ialah terbatasnya
tenaga ahli yang kompeten di bidang teknik informatika. Lalu hambatan yang lainnya
adalah masih belum terintegrasinya data antar instansi pemerintahan yang dimana
setiap instansi memiliki program satu data dengan format yang berbeda. Dan
hambatan yang ketiga yaitu anggaran yang kurang memadai, tidak adanya standarisasi
insfrastruktur, serta minimnya tingkat keamanan informasi dalam penerapan E-
Government juga menjadi hambatan.
SUMBER
Adam. (2019, 27 Mei). ItWorks: “4 Strategi Pemerintah Percepat Implementasi Smart Coty di
Indonesia”. https://www.itworks.id/19872/4-strategi-pemerintah-percepat-
implementasi-smart-city-di-indonesia.html
Arse, Budi. VivaStor: “Konsep Smart City Bandung”. https://vivastor.co.id/konsep-smart-city-
bandung/
Bayu, Dimas Jarot. (2016, 6 September). Kompas.com: “Ini Penyebab Penerapan “E-
Government” di Indonesia Belum Maksimal”.
https://amp.kompas.com/nasional/read/2016/09/06/19074281/ini-penyebab-
penerapan-e-government-di-indonesia-belum-maksimal
“Pengertian, Prinsip dan Penerapan Good Governance di Indonesia”. (2017, 22 Mei).
Prokomsetda.
https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-prinsip-
dan-penerapan-good-governance-di-indonesia-99
Priscilla, Kezia. (2019, 24 Oktober). Liputan6.com: “Terobosan Surabaya Jadi Smart City”.
Silaban, Putri. (2019, 13 Mei). Medium.com: “Perkembangan dan Cara Untuk Mengatasi
Digital Divide di Indonesia”. https://medium.com/@putriisilaban/perkembangan-
dan-cara-untuk-mengatasi-digital-divide-di-indonesia-e43f4a2cd7a8
Zafira. (2021, 29 April). Smartcityindo.com: “Konsep Semarang Smart City Terus
Dikembangkan dengan Berbagai Inovasi”.
https://www.smartcityindo.com/2021/04/konsep-semarang-smart-city-
terus.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai