Elektronika Dan Instrumentasi: Oleh
Elektronika Dan Instrumentasi: Oleh
Elektronika Dan Instrumentasi: Oleh
MATERI 1
PENGENALAN ALAT
Oleh :
1.2 Tujuan
Untuk mengenalkan kepada mahasiswa alat alat yang umum digunakan dalam suatu
instrumen.
BAB 2
DASAR TEORI
AVO meter sering disebut multimeter atau multitester, alat ini biasa dipakai untuk
mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC
(Direct Current), arus AC dan arus DC. AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap
pekerjaan elektronika maupun listrik karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan
dengan mudah dan cepat. Berdasarkan prinsip kerjanya ada dua jenis AVO meter yaitu
multimeter Analog (moving coil) dan Multimeter Digital. Kedua jenis ini tentu berbeda satu
dengan lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya, misalnya sumber
tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC .Alat ukur AVO meter termasuk jenis alat
kumparan putar yang bekerja atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik,
ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen. Arus yang
dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur
kumparan putar tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur arus searah, akan tetapi juga
dapat digunakan untuk arus bolak-balik. Magnet permanen yang memiliki kutub utara dan
selatan dan diantara kutub-kutub tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi (Prabowo,
2010).
b. LED
LED merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan
produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya sama dengan dioda, tetapi belakangan
ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi panas
dan energi cahaya. Karakteristik LED sama dengan karakteristik dioda penyearah. Bedanya
jika dioda membuang energi dalam bentuk panas, sedangkan LED membuang energi dalam
bentuk cahaya. Keuntungan menggunakan LED adalah struktur solid, ukurannya kecil, masa
pakai tahan lama tidak terpengaruh oleh on/off pensaklaran, mudah dipakai dan mudah
didapat. Karena tahan lama dan tidak terpengaruh on/off pensaklaran, maka LED banyak
digunakan sebagai display atau indikator baik itu pada audio atau mesin-mesin kontrol
(Arianto, 2015).
Gambar 3.2 LED
Sumber: Wicaksono, 2018
LED adalah semikonduktor yang dapat mengubah energi listrik lebih banyak menjadi
cahaya, merupakan perangkat keras dan padat (solid-state component) sehingga lebih
unggul dalam ketahanan (durability). Selama ini LED banyak digunakan pada perangkat
elektronik karena ukuran yang kecil, cara pemasangan praktis, serta konsumsi listrik yang
rendah. Salah satu kelebihan LED adalah usia relativ panjang, yaitu lebih dari 30.000 jam.
Kelemahannya pada harga per lumen (satuan cahaya) lebih mahal dibandingkan dengan
lampu jenis pijar, TL dan SL, mudah rusak jika dioperasikan pada suhu lingkungan yang
terlalu tinggi, misal di industri. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan
listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan
mengalirkan arus pada LED cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED dialiri arus
lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang
sebuah resistor sebgai pembatas arus (Suhardi, 2014).
c. Photodioda
Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang berfungsi mengubah suatu besaran
optik (cahaya) menjadi besaran elektrik. Sensor cahaya berdasarkan perubahan elektrik
yang dihasilkan dibagi menjadi dua jenis, yaitu fotovoltaik dan fotokonduktif. Salah satu
sensor cahaya jenis fotokonduktif adalah sensor photodioda. Sensor photodioda dapat
merespon stimulus berupa cahaya tampak maupun tidak tampak dan mengkonversi
intensitas cahaya yang terdeteksi menjadi arus. Photodioda adalah suatu jenis dioda yang
resistansinya akan berubah-ubah apabila terkena sinar cahaya. Resistansi dari photodioda
dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya, semakin banyak cahaya yang diterima
maka semakin kecil resistansi dari photodioda dan begitupula sebaliknya jika semakin sedikit
intensitas cahaya yang diterima oleh sensor photodioda maka semakin besar nilai
resistansinya. Sensor photodioda sama seperti sensor LDR, mengubah besaran cahaya
yang diterima sensor menjadi perubahan konduktansi (kemampuan suatu benda
menghantarkan arus listrik dari suatu bahan) (Setyaningsih dkk., 2017).
d. LDR
LDR adalah sebagai salah satu komponen listrik yang peka cahaya, piranti ini bisa
disebut juga sebagai fotosel, fotokonduktif atau fotoresistor. LDR memanfaatkan bahan
semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang
diterima. Bahan yang digunakan adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida
(CdSe). Bahan-bahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan
puncaknya sekitar 0,6 μm untuk CdS dan 0,75 μm untuk CdSe. Sebuah LDR CdS yang
tipikal memiliki resistansi sekitar 1 MΩ dalam kondisi gelap gulita dan kurang dari 1 KΩ
ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang. Dengan kata lain, resistansi LDR sangat
tinggi dalam intensitas cahaya yang lemah (gelap), sebaliknya resistansi LDR sangat rendah
dalam intensitas cahaya yang kuat (terang) (Tsauqi dkk., 2016).
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya
berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Biasa digunakan
sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light Dependent Resistor,
terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada
permukaannya, Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut
menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil, Sehingga hanya ada sedikit
elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Dalam bidang elektronika, LDR banyak
digunakan sebagai sensor cahaya. Secara umum LDR bekerja berdasarkan pengaruh dari
intensitas cahaya yang datang pada bagian sensor. Besarnya intensitas cahaya akan
mempengaruhi besarnya nilai resistansi pada LDR. Pengaruh intensitas cahaya terhadap
resistansi LDR ini bersifat menurun secara eksponensial. Karakteristik LDR ini dapat
dimanfaatkan untuk mendeteksi intensitas cahaya pada proses hamburan balik dari suatu
cairan tertentu. Perubahan nilai resistansi pada LDR akibat perubahan intensitas cayaha
yang jatuh padanya akan menghasilkan perubahan tegangan. Perubahan tegangan inilah
yang akan digunakan sebagai indikator menentukan tingkat kekeruhan sampel yang
dideteksi (Cahyono dkk., 2019).
e. LM35
Sensor merupakan peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala atau signal yang
berasal dari perubahan suatu besaran tertentu menjadi besaran listrik. Contohnya, besaran
suhu menjadi tegangan listrik. Salah satu komponen elektronika yang dapat digunakan
sebagai sensor suhu adalah LM35. LM35 menunjukkan adanya linearitas antara suhu
tegangan keluaran yang dihasilkan. Selain itu, LM35 mempunyai keluaran impedansi yang
rendah dan linieritas yang tinggi sehingga mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali
khusus serta tidak memerlukan pengolahan tegangan analog lanjutan. LM35 hanya
membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan
menghasilkan panas (SELF-HEATING) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan
pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC. Sensor suhu LM35
adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi
besaran listrik dalam bentuk tegangan .LM35 menujukan fungsi masing-masing pin
diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah
digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai
dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt
sampai 30 Volt. Secara prinsip, sensor LM35 akan melakukan penginderaan pada saat
terjadi perubahan suhu setiap suhu 1 ºC dengan penunjukan tegangan sebesar 10 mV. Hal
ini berarti keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajat celcius (Kalsum,
2016).
Untuk mengukur perubahan temperatur yang terjadi digunakan sensor suhu LM 35 dan
termometer sebagai pembanding temperatur keluaran LM 35. LM35 merupakan sensor
dalam bentuk IC yang memiliki kecermatan tinggi. IC berfungsi untuk meubah temperatur
lingkungan menjadi sinyal listrik dimana tegangan outputnya proporsional terhadap derajat
celcius (oC) dengan koefisien sebesar 10 mV/oC untuk setiap kenaikan suhu 1 oC. Sensor
temperatur LM35 akan memiliki nilai tahanan yang berbanding terbalik dengan perubahan
temperatur lingkungan yaitu nilai tahanan akan meningkat jika temperatur lingkungan rendah
dan sebaliknya. Keuntungan lain dari sensor LM 35 adalah memberikan akurasi sebesar ± ¼
°C pada suhu ruangan dan ± ¾ °C terhadap suatu rentang suhu –55°C hingga +150°C tanpa
penyetelan atau pengukuran, impedansi keluaran LM35 yang rendah, keluaran linier, dan
proses kalibrasi yang mudah dan tepat sehingga dapat dibaca dan diatus sirkulasinya serta
dapat menggunakan catu daya tunggal atau dengan catu daya plus (+) dan minus (-). Pada
aplikasi ini rangkaian sensor suhu LM35 diberi tegangan 5V dan dapat dilihat hasil
sensornya pada tegangan 10 mV/°C (Indriani dkk., 2014).
f. Thermocouple
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi
atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor, yang prinsip kerjanya masing-
masing ujung logam konduktor digabung sehingga menimbulkan efek “Thermoelectric”.
Salah satu jenis logam konduktor yang terdapat pada termokopel akan berfungsi sebagai
referensi dengan suhu konstan (tetap), sedangkan logam konduktor berfungsi sebagai logam
konduktor yang mendeteksi suhu panas. Termokopel termasuk salah satu alat pengukur
suhu yang popular dan sering digunakan di dunia elektronika yang berkaitan dengan suhu
(Sofyan dan Andjar ,2016).
Sensor termokopel dibuat berdasarkan pada sifat-sifat termal logam. Jika sebuah batang
logam dipanaskan pada salah satu ujungnya maka elektron-elektron pada ujung logam
tersebut akan bergerak semakin aktif dan akan menempati ruang yang semakin luas,
elektron-elektron saling berdesakan dan bergerak ke arah ujung batang yang tidak
dipanaskan. Dengan demikian pada ujung batang yang dipanaskan akan terjadi muatan
positif dan yang tidak dipanaskan menjadi muatan negatif. Termokopel merupakan sensor
suhu yang mengubah perbedaan suhu menjadi perubahan tegangan, hal ini disebabkan oleh
perbedaan kerapatan yang dimiliki oleh masing-masing logam yang bergantung pada massa
jenis logam. Jika dua buah logam disatukan kedua ujungnya kemudian dipanaskan maka
elektron yang mempunyai kerapatan yang tinggi akan bergerak ke arah logam yang
mempunyai kerapatan yang lebih rendah. Dengan demikian terjadilah perbedaan tegangan
antara kedua ujung termokopel. Hubungan antara tegangan dengan perubahan suhu hampir
linier dalam rentang suhu tertentu. Hubungan nonlinier antara perubahan suhu dengan
tegangan keluaran dari termokopel dapat didekati dengan persamaan interpolasi polinomial
(Wendri dkk., 2012).
g. Resistor Pelangi/Tetap
Resistor merupakan komponen elektronika pasif yang mempunyai fungsi dasar untuk
menahan arus listrik atau membagi tegangan. Ada berbagai jenis resistor, namun disini
hanya akan membahas resistor yang digunakan pada proses pembuatan alat tugas akhir ini,
yakni resistor karbon. Resistor karbon terdiri atas sebuah unsur resistif berbentuk tabung
dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat
atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat
penghubung dililitkan di sekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang
sudah jadi dicat dengan kode warna nilainya . Untuk mengukur nilai hambatan pada resistor
karbon dapat dilakukan dengan membaca gelang-gelang warna seperti pada Tabel 11. Dua
gelang pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, gelang ketiga merupakan
pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi), gelang keempat
merupaka toleransi harga resistansi. Kadang-kadang gelang kelima menunjukkan koefisien
suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga
digit resistansi (Arianto, 2015).
Gambar 3.7 Resistor Pelangi
Sumber: Riadi, 2014
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus
listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat
resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut
Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω .Bentuk resistor yang umum adalah seperti
tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk
cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan
Ohm meter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA
(Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah. Didalam
rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R "Ada beberapa jenis resistor
yang ada di pasaran antara lain ,Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga
Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain, Potensiometer dan Trimpot.
Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya
LDR (Light Dependent Resistor) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah
tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC (Negative Thermal Resistance). dihitung
dari pita warna yang ada di selubung resistor. Penghitungan nilai resistansi didasarkan pada
tabel kode warna resistor (Kalsum dan Rosdiana, 2011).
Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur
sesuai dengan keinginan. Pada umumnya variable resistor terbagi menjadi potensiometer,
rheostat dan trimpot. Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai
resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas yang
terdapat pada potensiometer. Nilai Resistansi potensiometer biasanya tertulis di badan
potensiometer dalam bentuk kode angka. Sebuah potensiometer memiliki 3 buah terminal
(kaki). Kaki A dan B adalah sebuah resistor tetap sedangkan kaki W (kaki tengah) memiliki
kontak yang dapat bergeser sepanjang hambatan A dan B, sehingga bila kontak digeser
maka hambatan AW dan W-B akan berubah (Basri dan Deddy ,2018).
i. Power Supply
Catu Daya adalah bagian dari setiap perangkat elektronika yang berfungsi sebagai
sumber tenaga. Catu daya sebagai sumber tenaga dapat berasal dari baterai, accu, solar
cell dan adaptor. Komponen ini akan mencatu tegangan sesuai dengan tegangan yang
diperlukan oleh rangkaian elektronika. Power Supply atau yang disebut juga dengan catu
daya adaptor adalah perangkat elektronika yang berfungsi menurunkan dan mengubah
tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Dirrect Current) yang dapat di
gunakan sebagai sumber tenaga pada peralatan elektronika (Aditriawan, 2018).
Power supplay merupakan alat yang mengubah aliran listrik dari arus bolak – balik (AC)
menjadi arus searah (DC) yang bervoltase rendah. Dalam penelitian, alat ini digunakan
untuk memberikan supplay berupa tegangan atau arus pada rangkaian. Power supplay
diperoleh dari tegangan AC dari jala – jala arus bolak balik diturunkan oleh transformator
kemudian disearahkan oleh rangkaian penyearah, selanjutnya disaring oleh filter agar
diperoleh tegangan DC yang hampir rata. Namun masih diperlukan penstabil tegangan
karena tegangan yang dihasilkan dari filter masih berubah – ubah (Prabowo, 2010).
j. Project Board
Project board merupakan papan proyek yang difungsikan sebuah sirkuit elektronika
sebagai dasar konstruksi dan prototype suatu rangkain elektronika. Project board atau sering
disebut bread board, banyak digunakan dalam merangkai komponen karena penggunaan
yang menancapkan ke papan projek dan tidak perlu melalui tahap penyolderan. Sehingga
dapat digunakan kembali dengan mengganti kabel yang berbeda jika terdapat kesalahan
atau kerusakan pada kebel yang tertancap pada project board. Project board memiliki lima
klip pengunci pada setiap setengah barisnya, ini berlaku pada semua jenis dan ukuran
project board. Dengan begitu, kita hanya dapat menghubungkan lima komponen pada satu
bagian atau setengah dari satu baris pada project board. Pada project board juga terdapat
angka dan huruf, ini berfungsi untuk memudahkan penelitian dalam merangkai perangkat
prototype yang dibuat. Sirkuit rangkaian yang dibuat mungkin saja rumit dan cukup kompleks
dan bisa saja akan terjadi sebuah kesalahan pada rangkaian yang bisa berpengaruh pada
kerusakan komponen. Untuk itu dengan memahami fungsi dan cara kerja project board akan
meminimalisir kesalahan dalam rangkaian komponen elektronik (Wicaksono, 2018).
Gambar 3.10 Project Board
Sumber: Nusyirwan dan Alfarizi, 2019
Breadboard adalah merupakan papan ujicoba rangkaian elektronika yang pada umumnya
dipergunakan oleh pemula yang ingin mencoba. Papan dengan konstruksi berlubang sesuai
untuk menancapkan komponen tanpa di hubungkan secara permananen. Komponen yang
telah dipergunakan pada satu rangkaian dapat dipergunakan kembali setelah dipergunakan
sebalumnya (Nusyirwan dan Alfarizi ,2019).
k. LCD
Cara kerja rangkaian LCD dimulai pada saat RS (Register Select) mendapat sinyal dari
A0 (Lacth Address) dan R/W aktif high (LCD membaca data dari ADC) .Kemudian E
(Enable) mendapatkan sinyal P2.6 ,sinyal RD dan WR dari mikrokontroler .Sedangkan R/W
aktif low (LCD menulis data) .Sehingga data dapat ditampilkan melalui display LCD
merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menampilkan suatu ukuran besaran atau
angka, sehingga dapat dilihat dan ketahui melalui tampilan layar kristalnya. Dimana
penggunaan LCD dalam logger suhu ini menggunakan LCD dengan 16x2 karakter (2 baris
16 karakter). LCD 16x2 memiliki 16 nomor pin, dimana masingmasing pin memiliki tanda
simbol dan juga fungsi-fungsinya. LCD 16x2 ini beroperasi pada power supply +5V, tetapi
juga dapat beroperasi pada power supply +3V (Budiyanto, 2012).
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal
cair sebagai penampil utama. Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu
sistem dengan menggunakan mikrokontroler. LCD (Liquid Crystal Display) dapat berfungsi
untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu
pada aplikasi mikrokontroler. Pada praktek proyek ini, LCD yang digunakan adalah LCD
16x2 yang artinya lebar display 2 baris 16 kolom dengan 16 Pin konektor (Simbar dan Alfi,
2017).
l. 7 Segment
SSD (tampilan tujuh segmen) adalah bentuk elektronik perangkat tampilan untuk
menampilkan angka desimal. Tujuh elemen layar dapat menyala dalam kombinasi yang
berbeda untuk mewakili angka .Mereka banyak digunakan dalam jam digital, elektronik
meter, kalkulator dasar, dan perangkat elektronik lainnya yang ditampilkan informasi
numerik. Gabungan anoda jika dihubungkan dengan tegangan positif dari kaki a, b dan c
dihubungkan dengan negatif maka akan terbentuk angka 7. Untuk mendapatkan bentuk
angka-angka yang lain tinggal cara kita menghubungkan katoda LED yang sesuai. BCD to
Seven Segment Decoder adalah untuk mengubah bilangan biner (kode 8421) kedalam
desimal yang dibentuk oleh Seven Segment LED. Inputnya ada 4 yang masing-masing
adalah A, B, C, D sedangkan outputnya ada 7 yakni a, b, c, d, e, f, g. IC yang berfungsi
sebagai BCD to Seven Segment decoder diantaranya tipe 7447 dan 7446 (Karimah, 2015).
m. Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel yang digunakan sebagai penghubung antar komponen yang
digunakan dalama membuat perangkat prototype. Kabel jumper bisa dihubungkan ke
controller seperti raspberry pi melalui bread board. Kabel jumper akan ditancapkan pada pin
GPIO di raspberry pi. Sesuai kebutuhannya kabel jumper bisa di gunakan dalam bermacam-
macam versi, contohnya seperti versi male to female, male to male dan female to female.
Karakteristik dari kabel jumper ini memiliki panjang antara 10 sampai 20 cm. Jenis kabel
jumper ini jenis kabel serabut yang bentuk housingnya bulat. Dalam merancang sebuah
desain rangkain elektronik, maka dibutuhkan sebuah kabel yang digunakan untuk
menghubungkannya. Kabel jumper ini sangat wajib ada dalam penelitian ini (Wicaksono,
2018).
Kabel jumper adalah kabel yang di pergunakan untuk menghubungkan satu komponen
dengan komponen lain ataupun menghubungkan jalur rangkaian yang terputus pada
breadboard. Jumper ini umumnya berukuran kecil, merupakan konduktor eksternal, terbuat
dari logam yang terbungkus plastik, yang bisa dilepas (dicabut) dan dipasang pada pin-pin
tertentu yang ada pada motherboard. Jumper tersebut berfungsi untuk mengubungkan dua
buah sirkuit (pada PCB) yang pada kondisi aslinya sengaja tidak dihubungkan jalurnya
(Nusyirwan dan Ilham ,2019).
n. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan
semikonduktor, dimana IC merupakan gabungan dari komponen seperti resistor, kapasitor,
dioda dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip.
Setelah melalui proses pabrikasi yang kompleks akhirnya IC digunakan dalam rangkaian
dalam bentuk yang terbungkus rapi dan mudah untuk digunakan .Berdasarkan struktur dari
gerbang-gerbang yang terdapat didalamnya, IC (Integrated Circuit) terdiri dari IC DDL
(Dioda-Dioda Logic), IC TTL (Transistor-Transistor Logic), IC RTL (Resistor-Transistor
Logic), dan IC CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Dengan cara ini
rangkaian yang sangat rumit dapat dibuat pada ruangan yang sangat kecil. Ada dua
komponen utama rangkaian terpadu yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS
(Complementary Metal Oxide Semiconductor). Kedua komponen rangkaian terpadu ini
meliputi IC digital (Kurniawan, 2010).
Integrated Circuit (IC) adalah sirkuit terintegrasi atau yang biasa juga disebut sebagai IC
merupakan komponen elektronika yang terbuat dari kumpulan puluhan, ratusan, hingga
ribuan transistor, resistor, dioda dan komponen elektronika lainnya , sedangkan penulis
berikutnya menjelaskan bahwa Integrated Circuit (IC) adalah suatu Komponen elektronika
yang dibuat dari bahan semikonduktor dan merupakan pengembangan dari Transistor.
Berdasarkan bentuk besaran input, cara proses dan besaran outputnya IC dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu IC linear (analog), contoh: IC regulator, Operational
amplifier, dan IC digital. Contoh AND, OR, INVERTER, NAND, NOR, EXOR, EXNOR, dan
decoder BCD to seven segmen. Kaki IC pada IC digital, merupakan titik elektronis yang
berupa kawat penghantar yang bisa dijadikan masukan atau keluaran, dan dapat
merepresentasikan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah)
(Maulana dan Rachmat, 2017).
o. Mikrokontroller AT Mega 16
Mikrokontroler adalah sebuah komponen elektronika yang akan dapat bekerja setelah
diprogram. Ada dasarnya mikrokontroller bekerja seperti layaknya prosessor pada sebuah
komputer, hanya saja bentuknya lebih compact dan fungsinya lebih terbatas karena memang
biasanya mikrokontroller hanya digunakan pada minimum system. Mikrokontroller
ATMEGA32 merupakan salah satu dari keluarga AVR keluaran Atmel yang memiliki clock
kerja yang tinggi sampai 16 MHz. ukuran flash memorinya cukup besar, kapasitas SRAM
sebesar 2 KiloByte, 32 buah port I/O yang sangat memadai untuk berinteraksi dengan LCD
dan keypad (Kurniawan, 2010).
Gambar 3.15 Mikrokontroler
Sumber: Kurniawan, 2010
4.1 Kesimpulan
Instrumentasi merupakan salah satu bidang ilmu yang diperlukan dalam berbagai aspek
kehidupan modern yang sebagain sangat besar dalam aktifitasnya melibatkan penggunaan
instrumen (peralatan). Instrumen yang dimaksud adalah perangkat untuk pengukruan
(measurement) dan perangkat untuk pengendalian sebuah proses (control system). Bidang
keahlian Instrumentasi yang merupakan bidang multidisiplin memerlukan pengetahuan
komprehensif yang meliputi aspek dasar sain (khususnya Fisika) dan aplikasinya dalam
sebuah perangkat (instrumen). Instrumentasimemiliki tiga fungsi dasar, yaitu penunjukan
(indicating), pencatatan (recording), dan pengendalian (control). Signal conditioning adalah
proses memodifikasi sinyal, mengubah karakteristiknya, menambah atau menguranginya
sehingga menjadi sinyal yang dibutuhkan untuk aplikasi. Signal conditioning ini bekerja
dengan masukan dan keluaran analog. Pengkondisi sinyal bisa juga melakukan penapisan
sinyal (pemfilteran), seperti BPF (Band Pass Filter) , HPF (High Pass Filter) dan LPF (Low
Pass Filter).
Sensor merupakan alat untuk mendeteksi hasil dari suatu proses. Di dalam sebuah
sistem kontrol terdapat bermacam-macam sensor dengan aplikasinya yang bermacam-
macam sesuai dengan kebutuhan. Sensor thermal (panas), sensor mekanis dan sensor
optik. (cahaya). Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala
perubahan panas/temperatur/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya, bimetal, thermistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo
multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, dan hygrometer sensor suhu atau temperature
merupakan salah satu sensor yang paling banyak digunakan dalam sistem kontrol. Di dalam
pengenalan alat ini juga praktikan dapat mengetahui berbagai macam alat yang dapat
digunakan dalam membuat suatu ranglkaian listrik .
4.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini yaitu dikarenakan masa pandemi yang sedang melanda
maka praktikum ini dilaksanakan secara daring .Hal ini membuat kita agak sulit untuk
memahami percobaan yang dilakukan dikarenakan kita tidak melakukan praktikum secara
langsung. Semoga praktikum kedepannya akan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anggreni,NLP ,I Wayan S ,dan Nyoman W .2014 .Bel Cerdas Cermat menggunakan Remote
Control Wireless Berbasis Mikrokontroler AT89S52 .Buletin Fisika 15(2):3.
Arianto,NP .2015 .Multitester Elektronik Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8 .Skripsi .Teknik
Elektro, Fakultas Teknik ,Universitas Negeri Semarang.
Aditriawarman,M .2018 .Perancangan Pengontrolan dan Monitoring Pemanas Air
menggunakan Sensor Suhu dan Water Level Berbasis Programmable Logic Controller
(PLC) Schneider TM221CE6R dan Human Machine Unterface (HMI). Skripsi .Teknik
Elektro ,Departemen Teknologi Industri ,Universitas Diponegoro Semarang.
Budiyanto,S .2012 . Sistem Logger Suhu dengan menggunakan Komuikasi Gelombang
Radio. Jurnal Teknologi Elektro 3(1):22-23.
Basri,IY ,dan Dedy I .2018 .Komponen Elektornika .Sukabina Press ,Padang.
Baskoro,H .2014 .Perancangan dan Uji Alat Pengendali Tekanan menggunakan Proses
Kontinyu Berbasis ATMEL AT89S51 dengan Pemrograman Visual Basic
6.0 .Skripsi .Teknik Kimia ,Fakultas Teknik ,Universitas Diponegoro.
Cahyono,BE , Irna DU , Novia PL ,dan Nur Shabrina Oktaviany .2019 .Karakterisasi Sensor
LDR dan Aplikasinya pada Alat Ukur Tingkat Kekeruhan Air Berbasis Arduino
UNO .Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 7(2):180.
Dinata,I ,dan Waliri S .2015 .Implementasi Wireless Monitoring Energi Listrik Berbasis Web
Database .Jurnal Nasional Teknik Elektro 4(1):86.
Effendrik,P ,Gatot aj ,dan Hari S .Karakterisasi .2014. Thermocouple dengan menggunakan
Perangkat Lunak Matlab-Simulink .Jurnal ELTEK 12(1):134.
Isyanto,H ,dan Dedy H . .Monitoring Sistem Refrigerasi pada Cold Storage Berbasis
Scada .Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi. Jakarta ,1-2 November.
Indriani,A ,Johan ,Yovan W ,dan Hendra .2014 .Pemanfaatan Sensor Suhu LM 35 Berbasis
Microcontroller Atmega 8535 pada Sistem Pengontrolan Temperatur Air Laut Skala Kecil
.Jurnal Rekayasa Mesin 5(2):185.
Kalsum,U .2016 .Pengukuran Laju Temperatur Pemanas Listrik Berbasis Lm-35 dan Sistem
Akuisisi Data ADC-0804. Jurnal Saintifik 2(2):115-116.
Krisnandi,D .2011 .Perancangan dan Analisa Output Rangkaian Signal Conditioning Analog
Melalui Mikrokontroler Atmega8535 untuk Stasiun Cuaca .Jurnal Informatika ,Ssistem
Kendali ,dan Komputer 5(1):2.
Karimah,SN .2015 .Pengembangan Alat Praktikum Seven Segment dengan Mikrokontroler
pada Mata Kuliah Elektronika Dasar II .Skripsi .Fisika ,Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan ,Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Kalsum,TU ,dan Rosdiana .2011 .Alat Penghapus Whiteboard Otomatis menggunakan Motor
Stepper .Jurnal Media Informa 7(1):47-48.
Kurniawan,A .2010 .Rancangan Bangun Perangkat Sistem Pengujian IC
Digital .Skripsi .Teknik Elektro ,Fakultas Teknik ,Universitas Indonesia .
Maulana,E ,dan Rachmat AP .2017 .Pemanfaatan Layanan SMS Telepon Seluler Berbasis
Mikrokontroler Atmega328p sebagai Sistem Kontrol Lampu Rumah .Jurnal Teknik
Komputer 3(1):1-2.
Nusyirwan,D ,dan Alfarizi .2019 .Fun Book Rak Buku Otomatis Berbasis Arduino dan
Bluetooth pada Perpustakaan untuk Meningkatkan Kualitas Siswa .Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Kejuruan 12(2):100-101. https://doi.org/10.20961/jiptek.v12i2.31140.
Natalia C ,dan Robertus A .2015 .Penerapan Model Green SCOR untuk Pengukuran Kinerja
Green Supply Chain .Jurnal Metris 16: 99.
Nusyirwan,D ,dan Ilham H .2019 .Proses Desain Rekayasa pada Perancangan Purwarupa
Absensi Siswa menggunakan RFID Guba Meningkatkan Efektifitas di Sekolah Menuju
Revolusi Industri 4.0 .Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks 5(1):77.
Nuryanto,Lilik Eko .2017 .Penerapan dari OP-AMP (Operational Amplifier) .Orbith 13(1):43.
Nugroho ,H ,dan Dwiyoga N .2014 .Instrumentasi Pemantauan Jarak Jauh untuk Mengukur
Kinerja Turbin Arus Pasang Surut Laut .Jurnal Kelautan Nasional 9(1):48.
Pratomo,A .2011 .Sistem Peringatan Dini Bahaya Kebocoran Tabung Gas .Skripsi .Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Prabowo,E .2010 .Identifikasi Kelayakan Alat Praktek Instalasi Listrik Sub Alat Ukur
Avometer untuk Mendukung Tujuan Kurikulum di SMKN 5 Semarang .Skripsi .Teknik
Elektro ,Fakultas Teknik ,Universitas Negeri Semarang.
Permata,E .2015 .Prototipe Rele Proteksi Overhating pada Motor 1 Phasa Berbasis
Mikrontroler AT89C51 .Setrum 4(2):45.
Purwanto. 2019 .Pengembangan Training Kits Mata Kuliah Praktik Instrument dan
Elektronika Medis di Prodi Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY .Tesis .Program
Pascasarjana Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ,Universitas Negeri Yogyakarta .
Riadi,S .2014 .Sistem Pengukuran Suhu Minyak Goreng Berbasis Termokopel Tipe
K .Skripsi .Fisika, Fakultas Sains dan Tekologi ,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Seran R ,Hardiyanto ,Nikmatul H ,dan Hendro .2015 .Sensor Galvanic Skin Response (GSR)
Berbasis Arduino Uno sebagai Pendeteksi Tingkat Stres Manusia .Prosiding
SKF .Bandung ,16-17 Desember.
Sokop,SJ ,Dringhuzen JM ,dan Sherwin RUAS .2016 .Trainer Periferal Antarmuka Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno .E-Journal Teknik Elektro dan Komputer 5(3):18.
Sudana,IM .2010 .Alat ukur Kadar Air dalam Tanah (Soil Tester) Berbasis Mikrokontroler
AT89C51. Jurnal Teknik Elektro 2(1):68.
Simbar,RSV ,dan Alfi S .2017 .Prototype Sistem Monitoring Temperatur menggunakan
Arduino Uno R3 dengan Komunikasi Wireless .Jurnal Teknologi Elektro 8(1):81-82.
Sofyan,M ,Andjar P ,dan Syaigudin .2016 .Alat Kalibrasi Suhu dengan Thermocouple
dilengkapi Thermohygrometer .Skripsi .Teknik Elektromedik ,Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Surabaya.
Setyaningsih,E ,Dhidik P ,dan Suryono .2017 .Penggunaan Sensor Photodioda sebagai
Sistem Deteksi Api pada Wahana Terbang Vertical Take-Off Landing (VTOL) .Jurnal
Teknik Elektro 9(2):55.
Suahrdi,D .2014 .Prototipe Controller Lampu Penerangan LED (Light Emitting Diode)
Independent Bertenaga Surya .Jurnal Gamma 10(1):117.
Tsauqi,AK ,Murtheza HE ,Ivander M ,Venas MH ,Annisa T ,Fadhilah C ,Titin Y ,Putriana
T ,dan Irzaman .2016 .Saklar Otomatis Berbasis Light Dependent Resistor (LDR) pada
Mikrokontroler Arduino Uno .E-Journal Seminar Nasional Fisika
5:3 .DOI:10.21009.0305020105.
Wicaksono,BP .2018 .Internet of Things Pengusir Hama Burung Pemakan Padi dengan
Kendali Raspberry PI .Skripsi .Teknik Informatika ,Fakultas Teknik ,Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
Wibawa,IMS ,dan I Ketut P .2018 .Perancangan dan Pembuatan Lux Meter Digital Berbasis
Sensor Cahaya EL7900 .Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 11(1):45-46.
Wendri,N ,I Wayan S ,KN Suarbawa ,dan Ni Made Y .2012 .Alat Pencatat Temperatur
Otomatis menggunakan Termokopel Berbasis Mikrokontroler AT89S51 .Buletin Fisika
13(1):33.
Widyantoro,H .2013 .Media Pembelajaran Sensor dan Transduser pada Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang .Teknik Elektro ,Fakultas
Teknik ,Universitas negeri Semarang .
LAMPIRAN