Nota Pembelaan (Pledoi) - PH
Nota Pembelaan (Pledoi) - PH
Nota Pembelaan (Pledoi) - PH
NOTA PEMBELAAN
(PLEIDOI)
Atas Surat Tuntutan Penuntut Umum Dalam Perkara Pidana
NO.: PDM.01/Kwg/IV/2020
Atas Nama Terdakwa
TUKISWO Als KISWO Bin E. SUTRISNO
Didakwa
Dakwaan sebagaimana diatur dan diancam pidana
Pasal 170 ayat (2) KUHP. Tentang melakukan
kekerasan dengan menggunakan tenaga bersama.
I. PENDAHULUAN
-------Setelah membaca surat tuntutan JPU dengan teliti dan seksama, maka
dalam kesempatan ini perkenankanlah kami menyatakan tidak sependapat
dengan tuntutan JPU, dan untuk itu kami akan menguraikan
ketidaksependapatan kami tersebut dalam pembelaan ini dengan didasarkan
pada fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dan pada bagian
pertama kami mulai dengan menguraikan fakta-fakta yang terungkap dalam
persidangan sebagai berikut:
II. FAKTA-FAKTA DALAM PERSIDANGAN
1. KETERANGAN SAKSI
A. Saksi I atas nama Hendra Kurniawan Bin Ento Tolib als Pentos, di
bawah sumpah memberikan keterangan
sebagai berikut:
- Saksi adalah anggota dari ormas LSM dan tidak kenal serta tidak
memiliki hubungan darah dengan terdakwa
- Bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari sabtu tanggal 14 agustus 2021 sekitar
pukul 22.00 WIB di depan kantor LSM Kaliber atau pinggir jalan-jlaan raya
Kosambi – Telagasari Dusun Kawali Desa Duren Kecamatan Klari, Kabupaten
Karawang.
- Bahwa saksi pada kejadian tersebut sedang berada dirumah kakak saksi
yaitu saksi Heru, tiba-tiba datang segerombolan orang memakai atribut
ormas Pemuda Pancasila masuk ke dalam halaman rumah Heru
melakukan penyerangan
- Pada saat itu saksi tidak menghitung dengan pasti jumlah orang yang
datang tapi perkiraan saksi sekitar kurang lebih 20 orang dengan
menggunakan kendaraan sepeda motor
- Bahwa yang berada di tempat kejadian pada saat itu ada keluarga Heru;
- Bahwa sebelum kejadian saksi berada di warung milik saksi Heru yang
berada di rumah saksi Heru;
- Bahwa akibat luka-luka bacokan yang saksi alami, saksi dirawat di Rumah
sakit Siloam Purwakarta selama 5 (lima) hari;
- Bahwa tidak ada bantuan biaya sama sekali baik dari Terdakwa maupun
keluarga Terdakwa ke saksi ataupun ke keluarga saksi ;
- Bahwa dari Terdakwa maupun keluarga Terdakwa tidak ada meminta maaf
namun kalau mereka mau minta maaf ya saksi maafkan;
- Bahwa saksi Heru dirawat di rumah sakit kurang lebih 3 (tiga) minggu;
- Bahwa pada saat saksi diserang, saksi hanya berusaha bertahan saja, dan
menanyakan permasalahnnya apa;
- Bahwa saksi tidak melihat siapa yang membacok tangan saksi Heru;
- Bahwa saat ini saksi Heru belum bisa menggunakan tangannya, malah
salah satu tangannya tidak bisa digunakan sama sekali;
- Bahwa pembacokan tersebut bisa dilihat oleh banyak orang dan kejadian itu
ada di halaman rumah saksi Heru;
- Bahwa yang pertama kali di bacok adalah saksi lalu saksi Heru dibacok
juga;
- Bahwa pada saat kejadian Terdakwa membawa Golok dan juga ada balok;
B. Saksi II atas nama Heru Susanto Bin Ento Tolib, di bawah sumpah
memberikan keterangan
sebagai berikut:
- Saksi adalah Ketua Umum ormas LSM Kaliber dan saudara dari saksi
Hendra Kurniawan
- Bahwa saksi pada waktu itu sedang berada di warung tiba tiba
datang segerombolan orang memakai atribut ormas Pemuda
Pancasila masuk ke halaman melakukan penyerangan
- Bahwa pada waktu itu saksi sedang berada di warung tiba-tiba datang
segerombolan orang memakai atribut ormas Pemuda Pancasila masuk ke
halaman melakukan penyerangan;
- Bahwa pada saat itu saksi sedang berada di warung saya yang nempel di
rumah saksi itu;
- Bahwa pada waktu itu saksi sedang berada di warung tiba-tiba datang
segerombolan orang memakai atribut ormas Pemuda Pancasila masuk ke
halaman melakukan penyerangan;
- Bahwa tangan kanan saksi dibacok oleh Terdakwa tetapi kalau tangan kiri
saksi tidak tahu siapa yang membacoknya;
- Bahwa awalnya saksi tidak mengetahui awalnya ada masalah apa namun
setelahnya saksi mengetahuinya tentang bendera Pemuda Pancasila yang
diturunkan;
- Bahwa pada saat kedatangan pertama tidak ada menyerang dan saksi ajak
ke dalam kantor LSM Kaliber yang ada di dalam rumah saksi disitu juga
untuk bermusyawarah;
- Bahwa pada saat itu saksi tidak melihat pembacokan kepada saksi
Hendra karena Hendra berada di sebelah saksi;
- Bahwa saksi tidak perhatikan siapa yang menyerang saksi Hendra karena
saksi juga diserang;
- Bahwa saksi tidak tahu kalau Terdakwa dan ormas ini akan datang
kembali untuk kedua kalinya;
- Bahwa selain saksi yang ada di tempat kejadian pada saat Terdakwa
datang ada Thohir, keponakan saksi , dan juga yang lainnya;
- Bahwa saksi tidak tahu dimana keponakan saksi pada waktu itu, karena
saksi sama saksi Hendra sudah langsung menghadang Terdakwa dan
rombongannya;
- Bahwa pada waktu itu saksi masih sadar, hanya jatuh dan saat saksi
bangkit lagi dan kemudian saksi sudah tidak melihat Terdakwa;
- Bahwa tangan saksi kena bacokan dari Terdakwa karena waktu itu
memang tangan saksi kedua-duanya saksi angkat ke atas sambil bilang
sudah kelar urusannya;
- Bahwa yang pertama kali terkena bacokan adalah saksi Hendra kemudian dia
langsung peluk saksi sampai kami tertelungkup, kemudian saksi bangun dan
meminta bantuan dari tetangga saksi agar saksi dan adik saksi diantar ke
rumah sakit;
- Bahwa Terdakwa pada saat kejadian memakai pakaian warna hitam jaket
Pemuda Pancasila;
- Bahwa kejadian pembacokan terjadi di pinggir jalan yang ada turunan itu,
dari turunan itu ke rumah saksi ± ada 30 meter;
- Bahwa jarak saksi dengan saksi Hendra pada saat saksi Hendra dibacok
Kira-kira 5 meter, dia dikeroyok kemudian saksi yang dikeroyok;
- Bahwa saksi dalam kedaan sehat jasmani dan rohani untuk mengikuti
persidangan;
- Bahwa saksi mengenal Terdakwa ini karena teman satu organisasi dan
tidak ada hubungan keluarga;
- Bahwa Terdakwa hadir di persidangan sebaga Terdakwa karena
permasalahan ada yang menurunkan bendera Pemuda Pancasila di
Pancawati;
- Bahwa saksi mengetahui mengenai kedatangan Terdakwa ke kantor LSM
Kaliber;
- Bahwa mediasi terjadi di kantor LSM Kaliber jalan raya Kosambi-
Telagasari Dusun Kawali Desa Duren Kecamatan Klari, Kabupaten
Karawang;
- Bahwa pada waktu kedatangan pertama kali ada 10 (sepuluh) orang yang
datang;
- Bahwa dari pihak LSM Kaliber ada saksi Heru
- Bahwa pada saat mediasi pertama saksi Heru mengatakan kalau akan
memasang kembali bendera Pemuda Pancasila yang sudah diturunkan
oleh Gatot dan akan menghadapkan Sdr. gatot kepada kami;
- Bahwa sekitar jam 21.00 Wib Terdakwa ditelpon oleh saksi Heru
agar kembali ke LSM Kaliber, waktu itu kami sedang berada di
jembatan Kalisari, saksi Heru bilang kalau Sdr. Gatot sudah dihadirkan
kemudian kami datang bersama 30 orang yang datang setelah kami
sampai, lampu disana dipadamkan;
- Bahwa saksi tidak tahu kenapa lampu dipadamkan, waktu itu kami
parkir di depan rumah saksi Heru, kemudian saksi Heru dengan saksi
Hendra ini keluar bawa celurit bilang “serang”;
- Bahwa pada saat saksi Heru bilang kata-kata “serang” ada tiga orang,
tetapi di belakang ada juga orang;
- Bahwa saksi Heru dan saksi Hendra menyerang Terdakwa, terkena
bacokan di bagian mata menggunakan celurit kemudian saksi
membawa Terdakwa ke belakang karena Terdakwa sudah berteriak
minta tolong kemudian anggota Pemuda Pancasila lainnya datang
menhyerang saksi Heru dan saksi Hendra karena melihat Terdakwa ini
sudah jatuh;
- Bahwa saksi menarik Terdakwa ke belakang untuk membawanya ke
Rumah Sakit;
- Bahwa saksi Heru dan saksi Hendra hanya berdua pada saat saksi
menarik terdakwa ke belakang;
- Bahwa saksi melihat ada anggota Pemuda Pancasila yang membawa
senjata tajam pada waku waktu mereka menyerang saksi Heru dan
saksi Hendra;
- Bahwa saksi melihat saksi Heru dan saksi Hendra ini ada berduel dengan
anggota Pemuda Pancasila yang lain;
- Bahwa pertemuan pertama terjadi pada hari Sabtu tanggal 14 Agustus
2021 sekitar pukul 18.20 Wib di kantor LSM Kaliber di jalan raya
Kosambi- Telagasari Dusun Kawali Desa Duren Kecamatan Klari,
Kabupaten Karawang;
- Bahwa yang datang pada mediasi pertama ada 10 orang yang datang
dan isi kesepakatannya mereka akan menyerahkan Gatot dalam waktu 1
jam;
- Bahwa setelah 1 jam dari mediasi pertama, Terdakwa datang karena telah
ditelpon oleh pihak Kaliber;
- Bahwa pada saat kedatangan kedua kalinya yang datang 30 orang,
tidak ada yang menyuruh datang, hanya karena kami penasaran saja
dan rasa solidaritas saja;
- Bahwa pada saat saksi dan teman-teman saksi datang tidak dalam
keadaan emosi, pada saat kami datang pihak Kaliber ini mematikan
lampu;
- Bahwa saksi tidak mengetahui siapa diantara anggota Pemuda
Pancasila yang membawa senjata tajam karena kami dari berbeda-
beda PAC, jd tidak kenal, dan datang karena solidaritas saja;
- Bahwa saksi melihat saksi Heru luka di tangan dan saksi Hendra terluka
di bagian kepala;
- Bahwa saksi melihat orang yang membacok saksi Heru tetapi saksi
tidak kenal dengan orang itu, ya itu tadi karena kami dari berbeda-beda
PAC;
- Bahwa saksi Heru yang membacok Terdakwa dengan menggunakan
celurit;
- Bahwa saksi kurang tahu bahwa dari pihak saksi Heru dengan pihak
Terdakwa ini sudah berdamai tetapi yang saksi dengar-dengar katanya
sudah damai, dan sudah diselesaikan;
- Bahwa Terdakwa tidak ada melaporkan saksi Heru ke polisi atas
pembacokannya
- Bahwa benar terdakwa pada tanggal 14 agustus 2021 sekitar pukul 18.20
WIB terdakwa melakukan pertemuan pertama di kantor LSM Kaliber
dengan saksi Heru sebagai Ketua Umumnya dan dengan anggota lainnya
- Bahwa yang menyerang duluan dengan perintah “serang” adalah saksi Heru dan
Hendra
2. Bahwa dari keterangan saksi I, II, III dan IV diketahui bahwa bentrok antar ormas
LSM Kaliber dan pemuda Pancasila benar adanya, akan tetapi jika melihat dari
situasi yang digambarkan dari kesaksian diatas pihak LSM Kaliber dan Pemuda
Pancasila sama-sama di rugikan.
IV. ANALISA YURIDIS DAN PENDAPAT HUKUM
-------Bahwa dari keterangan para ahli yang dihadapkan di persidangan,
saya selaku Penasihat Hukum terdakwa menanggapinya sebagai
berikut:----
2. Bahwa berdasarkan pendapat ahli yang bernama dr. Naomi Yosiati dan dr.
Widya Arsa, bahwa Visum et Repertum Sementara
No.UM.01.05/X.1.4.17.3.1/063/2021 dan No. Rekam Medis: 0001952797 atas
nama HERU SUSANTO diperiksa di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
dengan mengetahui Dokter pada RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Dokter
KSM Kedokteran Forensik Naomi Yosiati, dr., Sp. F.M. dan Dokter KSM
Orthopaedi dan Traumatologi WidyaArsa, dr., Sp.OT.(K)., CCD. Menerangkan
hasil pemeriksaan: 1. Pada lengan kanan bawah sisi depan terdapat luka terbuka
ukuran lima centimeter kali satu centimeter, kedalaman nol koma lima
centimeter, tepi rata, dasar jaringan bawah kulit, gerakan pergelangan tangan
tidak ada gangguan. 2. Pada lengan kiri bawah sisi belakang terdapat luka
melingkar ukuran sepuluh centimeter kali dua centimeter, kedalaman dua
centimeter, tepi rata, dasar tulang pengumpil dan tulang hasta yang patah,
disertai pembengkakan, putusnya pembuluh darah, otot dan saraf, gerakan
pergelangan tangan terbatas. Dan didapatkan kesimpulan bahwa didapatkan
tanda-tanda trauma tajam yang mengakibatkan patah tulang pengumpil dan
tulang hasta, luka terbuka, putusnya pembuluh darah, saraf dan otot pada lengan
kiri bawah dan luka terbuka pada lengan bawah kanan.
Bahwa terhadap unsur ini kami berpendapat bahwa dari fakta-fakta yang
terungkap di persidangan berdasarkan keterangan-keterangan para saksi,
alat bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, maka kami dari tim
Penasehat Hukum Terdakwa akan menganalisa lagi unsur Pasal 170 ayat
(2) dan pasal 351 Ayat (2) KUHP sebagaimana yang didakwakan oleh
Jaksa Penuntut Umum. Karena menurut tim Kuasa Hukum Terdakwa,
ada kekeliruan dalam penerapan sanksi pidana bagi Terdakwa dan
pertanggungjawaban pidana yang terlalu berat selama 1 (satu) tahun
penjara sebagaimana dibacakan pada sidang minggu lalu yaitu pada
tanggal 27 Juli 2015
Bahwa oleh karena diantara terdakwa dan saksi korban terlibat dalam
bentrok antar ormas maka pasal yang di dakwakan oleh Jaksa Penuntut
Umum kepada Terdakwa tidak tepat sasaran.
Bahwa keterangan yang diberikan oleh saksi korban Hendra dan Heru
terlalu berlebihan dan mengada-ngada dengan tujuan untuk memfitnah
Terdakwa dan agar Terdakwa mendapatkan hukuman yang berat. Niat
tidak baik dari saksi korban ini kiranya menjadi pertimbangan bagi
Majelis Hakim dalam memutuskan perkara ini demi terwujudnya nilai-
nilai keadilan bagi masyarakat
V. KESIMPULAN
Demikian Nota Pembelaan/Pleidoi ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang
hari ini, Selasa tanggal 9 Juni 2020, atas perhatian dan berkenannya Majelis Hakim
terhadap Pembelaan ini, kami mengucapkan terima kasih.
Hormat kami