Makalah Kel 1 - KONSEP DASAR MANAJEMEN KESEHATAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUGAS TEMA 18

“KONSEP DASAR MANAJEMEN KESEHATAN”

Dosen Pembimbing :

Dr. Rika Nurhasanah., S.ST., M.Keb

Disusun Oleh :

1. Muthyara Azzahra 314119901


2. Salma Nurkamila 314119005
3. Rima Siti Maryama 314119006
4. Mega Shabillaputri Utami 314119007
5. Gita Intan P 314119008
6. Mutiara Tsaltsa KN 314119010
7. Ayumi Choerinnisa 314119011
8. Putri Asri A 314119020
9. Tressia Puspa 314119023
10. Ayuniar W 314119026
11. Shelza Novelya Azahra 314119029
12. Nursyifa Sofianti 314119030
13. Femmy Dyandra Farahdinda 314119033
14. Nisrin Nabila S 314119035
15. Imelia 314119049
16. Febriyani Siti Nur Hikmah 314119050

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT karena berkat nikmat sehat-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan semaksimal mungkin.

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tema 18 ‘Manajemen Praktik
Kebidanan’. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai manajemen
praktik kebidanan khusus nya Konsep Dasar Manajemen Kesehatan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam laporan ini,
baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Hal ini disebabkan karena terbatasnya
kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini di waktu yang akan datang.

Mohon maaf apabila di dalam laporan ini terdapat kesalahan, semoga ini bermanfaat
untuk kita semua.

Cimahi, 30 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………. i

Daftar Isi …………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1

1.1.Latar Belakang ………………………………………………………….. 1

1.2.Rumusan Masalah …………………………………………………......... 2

1.3.Tujuan Penulisan ……………………………………………………….. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………… 3

2.1.Konsep & Prinsip Manajemen …...……………………………………… 3

2.1.1.Pengertian Manajemen ………………………………………………………… 3

2.1.2.Fungsi Manajemen …………………………………………………. …………. 4

2.1.3.Unsur-Unsur Manajemen ………………………………………………………. 4

2.1.4.Jenis-Jenis Manajemen………………………………………............................. 7

2.2.Konsep Manajemen Kesehatan…………………………………………… 7

2.2.1 Pengertian Manajemen Kesehatan …………………………………………….. 8

2.2.2 Jenis-jenis Manajemen Kesehatan …………………………………………….. 9

2.2.3 Kebutuhan pada Manajemen Kesehatan yang Bermutu……….……………….. 10

2.2.4 Pendekatan Praktis Mempelajari Manajemen Kesehatan………………………. 11

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….. 12

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….. 12

3.2 Saran …………………………………………………………………..... 12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan


diapresiasi oleh masyarakat luas selaku pengguna layanan jika pelayanan dalam suatu institusi
pelayanan kesehatan tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti menggunakan
pendekatan manajemen sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien, dan produktif. Untuk
bisa menyediakan pelayanan kesehatan yang baik, pimpinan dan staf dari suatu institusi
pelayanan tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip manajemen (Muninjaya, 2012).
Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan di berbagai jenis organisasi untuk
membantu manajer dalam memecahkan masalah organisasi, sehingga manajemen juga dapat
digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu manajer organisasi pelayanan kesehatan
memecahkan masalah kesehatan masyarakat.
Salah satu Tenaga kesehatan yang harus memberikan pelayanan yaitu Bidan , bidan
sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health provider) harus dapat melaksanakan
pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan
berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola atau memanage segala sesuatu tentang
kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari manajemen kebidanan
di perlukan pemahaman mengenai dasar – dasar manajemen sehingga konsep dasar manajemen
merupakan bagian penting sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang manajemen
kebidanan.
Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara umum. Dengan
mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi manajer ketika mendapat
kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baik
pula ketika bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan. Demikian pula dalam hal
memberikan pelayanan kesehatan pada kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager
yang baik dalam rangka pemecahan ,masalah dari klien tersebut. Untuk itu kita perlu mengenal
terlebih dahulu pemahaman mengenai ilmu manajemen secara umum, teori – teori manajemen,
fungsi – fungsi manajemen, dan bahkan manajemen skill.
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis. Oleh karena
itu manajemen kebidanan merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam memberikan
arah/kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen kesehatan?


2. Apa saja Jenis-jenis Manajemen Kesehatan?
3. Apa saja Kebutuhan pada Manajemen Kesehatan yang Bermutu?

4. Bagaimana Pendekatan Praktis dalam Mempelajari Manajemen Kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang konsep dasar
manajemen kesehatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dan Prinsip Manajemen

Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen


adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian menyelesaikannya.
Manajemen adalah menentukan tujuan dahulu secara pasti (yakni menyatakan dengan rinci
apa yang hendak dituju) dan mencapainya.

Prinsip-prinsip manajemen :

a. Efisiensi

Efisiensi adalah bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan sarana yang perlu,
atau dengan menggunakan sarana sesedikit mungkin. Efisiensi adalah ukuran mengenai
hubungan antara hasil yang dicapai dan usaha yang telah di keluarkan (misalnya oleh
seorang tenaga kesehatan).

b. Efektivitas

Efektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah tercapai, efektivitas
merupakan sesuatu yang hendak ditingkatkan oleh manajemen.

c. Rasional dalam mengambil keputusan

Pengambilan keputusan yang rasional sangat diperlukan dalam proses manajemen.


Keputusan merupakan suatu pilihan dari dua atau lebih tindakan. Dalam istilah
manajemen, pengambilan keputusan merupakan jawaban atas pertanyaan tentang
perkembangan suatu kegiatan.

2.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata manage atau managiare (romawi kuno) berarti
melatih dalam melangkahkan kaki. Manajemen adalah proses pengaturan berbagai
sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan melalui pelaksanaan
fungsi-fungsi tertentu.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi
usaha- usaha dari anggota organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan dan suatu proses yang melibatkan hubungan
interpersonal dan teknologi, yang akan digunakan untuk mencapai seluruh atau setidaknya
sebagian tujuan organisasi dengan menggunakan tenaga manusia yang ada serta sumber
daya lain dan teknologi yang tersedia.

Manajemen dapat dikatakan sebagai suatu langkah - langkah yang terpadu yang
mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosial, ekonomis, dan
teknis.

Dalam pelayanan kebidanan adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan


untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan
kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai dengan
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut
membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan
tetapi, setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan
semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus
pada klien.
Manajemen Varney adalah Pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan dikenal
dengan manajemen Varney, yang menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses
pemecahan masalah yang ditemukan oleh bidan dan perawat pada awal tahun1970’n proses
ini memperkenalkan sebuah metode pengorganisasian pemikiran dan tindakan-tindakan
dengan urutan yang logis dan menguntungkan, baik bagi klien maupun bagi tenaga
kesehatan.

2.1.2 Fungsi Manajemen

Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu
:
1. Fungsi perencanaan (planning)
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
3. Fungsi pengarahan (directing) dan
4. Fungsi pengendalian(controlling)

1. Fungsi Perencanaan / Planning

Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti
dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.

2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya


manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana
yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan


efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang
sehat, dinamis, dan

lain sebagainya.

4. Fungsi Pengendalian / Controling

Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang
telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

2.1.3 Unsur- Unsur Manajemen

Unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk
manajemen banyak yang mengemukakan bahwa unsur manajemen seperti yang
dikemukakan oleh G.R Terry dengan istilah the six M’S in management (6M didalam
manajemen), yaitu man, money, materials, market, and methods. Sesuai dengan
pengertian manajemen yaitu suatu kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu
dengan melalui kerja sama orang lain serta denga pemanfaatan sumber-sumber lain yang
tersedia maka unsur-unsur manajemen meliputi :
1. Manusia (manusia pemimpin,manusia pelaksana,dan atau manusia objek
pelaksana)

2. Tujuan yang hendak divapai sebagai pemegangan titik pengarahan

3. Wadah yakni badan /organisasasi sebagaai tempat orang-orang melakukan


kerja sama

4. Alat atau sarana mencapai tujuan

5. Kegiatan /aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dsb

Unsur-unsur Manajemen :

1. Manusia (pelaksana yang handal dan terampil)

2. Money (ketersediaan dana)

3. Mesin (perlengkapan mesin-mesin sebagai alat bekerja,apabila diperlukan)

4. Metode (cara)

5. Material (sarana dan prasarana)

6. Market (pemasaran, pemasyarakatan dan pembudayaan)

Unsur-Unsur Manajemen:

Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait


satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem Fungsi dan
efektifitas sistem dalam usaha maencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan
rangkaian atau struktur tehadap tujuan yang telah ditentukan

1. Bersifat Dinamis

Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku


sistem umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input)
menjadi hasil (output ).

2. Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya


Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar,
maka akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.

3. Mempunyai Arti yang Berbeda

Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung
siapa yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa.

4. Mempunyai Sasaran yang Jelas

Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang
jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku
suatu sistem dan bagiannya.

5. Mempunyai Keterbatasan

Disebabkan oleh factor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari
lingkungan, sedangkan factor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.

2.1.4 Jenis-Jenis Manajemen

Manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:

1. Manajemen sebagai proses

2. Manajemen sebagai kolektivitas

3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan suatu ilmu.

Jenis manajemen :

1. Manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh


para ahli. Menurut Haiman, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu dengan
melalui kegiatan orang lain dan mengawasi uasaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan utama bersama. Selanjutnya menurut GR. Terry mengatakan bahwa manajeman
adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan
kegiatan orang lain. dari dua defenisi tersebut dapat disimplkan bahwa ada tiga pokok
penting dalam definisi tersebut yaitu, pertama adanya tujuan yang ingin dicapai, kedua
tujuan yang dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain, dan ketiga kegiatan
orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.

2. Manajeman sebagai kolektivitas, orang-orang yang melakukan aktivitas


manajeman. Setiap orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan
tertentu disebut manajemen. Dalam arti tunggal disebut manejer. Manejer adalah
pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivtas manajemen
agar tujuan unit pimpinannya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.

3. Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu, manajemen sebagai seni berfungsi
untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan
manajeman sebagi ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian-
kejadian, atau kedaan-keadaan.

2.2 Konsep Manajemen Kesehatan

2.2.1 Pengertian Manajemen Kesehatan

Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para
petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui program kesehatan.

Dalam pelayanan kebidanan Manajemen kesehatan adalah proses pelaksanaan


pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan
tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan
bidan sebagai provider. Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang
berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.
Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan
dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah kedalam
tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai


metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus
pada klien.
Manajemen Varney adalah pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan dikenal
dengan manajemen Varney, yang menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses
pemecahan masalah yang ditemukan oleh bidan dan perawat pada awal tahun1970’n proses
ini memperkenalkan sebuah metode pengorganisasian pemikiran dan tindakan-tindakan
dengan urutan yang logis dan menguntungkan, baik bagi klien maupun bagi tenaga
kesehatan.

Proses manajemen menurut Varney ada 7 langkah yang berurutan, yang setiap
langkahnya disempurnakan secara periodik, proses dimulai dengan pengumpulan data dasar
dan diakhiri dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap
yang dapat di aplikasikan dalam situasi apapun. (Puspitasari & dkk, 2018)

1. Langkah manajemen Varney

2. Pengumpulan data dasar

3. Interpretasi data dasar

4. Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial

5. Identifikasi perlunya penanganan segera

6. Perencanaan asuhan komprehensif

7. Pelaksanaan rencana

8. Evaluasi

Pelayanan kesehatan untuk masyarakat dalam hal ini pasien adalah salah satu
Hak Asasi Manusia (HAM) yang penerapannya harus dilaksanakan. Dalam hal
pelayanan kesehatan sekiranya pemerintah harus memberlakukan dengan perlakuan
yang sama terhadap warganya dalam hal pelayanan publik, khususnya dalam hal
pelayanan kesehatan yang akan dijabarkan dalam bab ini.

Dalam pelayanan kesehatan, masyarakat (pasien) pada status ekonomi lebih


tinggi hak akses untuk memenuhi tingkat kepuasan dalam hal pelayanan kesehatan,
dan sebaliknya jika pelayanan kesehatan tidak memenuhi tingkat kepuasan
masyarakat (pasien) karena tingkat kesesuaiannya rendah, akan membawa dampak
Rumah Sakit/Puskesmas tersebut akan ditinggalkan oleh masyarakat (pasien).

Tenaga medis memiliki peran yang sangat penting dalam hal pelayanan
kesehatan, seperti dalam hal penerapan budaya keselamatan pasien. Sekarang ini
begitu banyak kasus menyangkut pelayanan kesehatan seperti malpraktik,
diskriminasi, dan lain sebagainya.

Tiga bentuk pelayanan, yakni :

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan
dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi
kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar
(lebih kurang 85%), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat
pelayanan kesehatan dasar (basic health services) atau juga merupakan pelayanan
kesehatan primer atau utama (primary health care). Bentuk pelayanan ini di
Indonesia adalah puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan
balkesmas.

b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services)

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang


memerlukan perawatan nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan
kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D, dan
memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.

c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)

Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah
kompleks dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia :
rumah sakit tipe A dan B.

Dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, ketiga strata atau jenis pelayanan
tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada didalam suatu sistem dan saling
berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan
medis tingkat primer maka ia menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat
pelayanan diatasnya, demikian seterusnya. Penyerahan tanggung jawab dari satu
pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain ini disebut rujukan.

Secara lengkap dapat dirumuskan sistem rujukan ialah suatu sistem


penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung
jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara
vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar
unit-unit yang setingkat kemampuannya.

2.2.2 Jenis-jenis Manajemen Kesehatan

a. Manajemen Pasien/Klien, yaitu rangkaian proses pengambilan keputusan-


keputusan dalam menghadapi masalah kesehatan yang diderita oleh seseorang,
sekelompok orang, atau masyarakat. Tujuannya adalah agar pasien/klien
tersebut dapat terhindar atau terbebas dari masalah kesehatan, dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada. Dalam hal ini manajer atau pengambil
keputusannya adalah setiap petugas kesehatan yang melayani pasien/klien
(disebut petugas fungsional-dokter, perawat, bidan, sanitarian, dll), baik yang
bertugas di Puskesmas dan jaringannya maupun yang bertugas di Rumah Sakit
dan sarana-sarana kesehatan lain
b. Manajemen Unit/Organisasi Kesehatan, yaitu rangkaian proses pengambilan
keputusan-keputusan dalam menghadapi masalah yang menghambat atau
potensial menghambat kinerja unit/organisasi kesehatan. Misalnya masalah
tingginya absensi karyawan, masalah kurangnya dana/anggaran, masalah tidak
terawatnya peralatan, masalah tingginya kebocoran pendapatan, dan lain-lain.
Tujuannya adalah agar unit/organisasi terhindar atau terbebas dari masalah,
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

2.2.3 Kebutuhan pada Manajemen Kesehatan yang Bermutu

Perbaikan mutu pelayanan diutamakan pada peningkatan


profesionalisme tenaga kesehatan di samping kinerja dan keadaan fisik institusi.
Berbagai teknologi yang digunakan perlu dipilih sehingga memberi manfaat yang
optimal sesuai dengan pola pemerintahan masyarakat akan pelayanan kesehatan,
situasi setempat, dan daya dukung daerah. Berkaitan hal itu, pengobatan
tradisional dan penggunaan obat tradisional harus dikembangkan.

Dalam upaya pemerataan pelayanan, penekanan diberikan pada


pemenuhan tenaga kesehatan yang paling dibutuhkan masyarakat di samping
penyediaan berbagai sasaran kesehatan lain yang diperlukan. Secara khusus,
pemenuhan tenaga dan sarana kesehatan ini diarahkan untuk meningkatkan
potensi desa tertinggal.

Dalam upaya pemerataan pelayanan, penekanan diberikan pada


pemenuhan tenaga kesehatan yang paling dibutuhkan masyarakat di samping
penyediaan berbagai sasaran kesehatan lain yang diperlukan. Secara khusus,
pemenuhan tenaga dan sarana kesehatan ini diarahkan untuk meningkatkan
potensi desa tertinggal.

Upaya peningkatan daya saing diarahkan pada mutu tenaga medis dan paramedis,
mutu pelayanan rumah sakit khusus, khasiat teknik pengobatan tradisional, mutu
manajemen kesehatan masyarakat, dan produk obat-obatan.

2.2.4 Pendekatan Praktis Mempelajari Manajemen Kesehatan

a. Management by objective (MBO)

MBO menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam


perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik
yang formal maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang
akan dicapai dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai
selesai baru diadakan peninjauan kembali atas pekerjaan yang telah
dilakukan.

Salah satu contoh penerapan MBO terdapat pada organisasi


puskesmas. Salah satu tugas pokok kepala puskesmas adalah mengatur
pekerjaan staf yang diperbantukan kepadanya. Kepala puskesmas harus
mengerti visi dan misi Puskesmas yang dipimpinnya dam mampu
mengajak staf puskesmas menerjemahkan visi dan misi organisasi dalam
rencana strategis puskesmas dan rencana operasional masing-masing
program.

b. Management is how to work with others (manajemen adalah kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama)

Adanya pendekatan ini, fungsi manajemen akan dapat dipelajari dari proses
kerja sama yang berkembang antara pimpinan dengan stafnya dalam mencapai
tujuan organisasi. Sumber daya lain yang penting adalah dana dan material.
Aplikasi pendekatan ini adalah ketika bidan di PMB memiliki beberapa bidan
penolong yang selanjutnya bekerja sama untuk meningkat kualitas pelayanan.

c. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia

Perilaku organisasi ditentukan oleh upaya kepemimpinan yang mampu


membangkitkan motivasi staf. Perilaku organisasi kesehatan memiliki ciri khas
sendiri yang berbeda dengan organisasi lain. Misalnya di dalam puskesmas,
seorang SKM yang menjadi kepala puskesmas harus mampu memotivasi kinerja
dokter, bidan, dan tenaga kesehatan lain.

d. Manajemen sebagai suatu proses

Manajemen sebagai proses dapat dipelajari melalui fungsifungsi manajemen.


Fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, dan penilaian. Dapat dicontohkan bahwa dalam manajemen
kesehatan, seorang kepala puskesmas harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen dalam melaksanakan program-program kesehatan masyarakat di
puskesmas.

e. Manajemen sebagai ilmu terapan

Manajemen sebagai ilmu terapan, artinya manajemen harus peduli dengan


fungsi sosialnya di masyarakat (mempunyai kegunaan yang dapat dipakai dalam
setiap organisasi untuk mencapai tujuannya). Dapat dicontohkan bahwa dalam
sebuah Puskesmas, Kepala puskesmas harus memiliki wawasan yang cukup luas
dan terus mengembangkan diri dengan mempelajari berbagai ilmu yang terkait
dengan tugas-tugasnya. Seorang SKM yang menjadi pimpinan organisasi
kesehatan harus mampu menghitung persediaan dana, memahami kebijakan
anggaran pemerintah dan menghitung pengeluaran biaya kesehatan untuk
memelihara kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam pelayanan kebidanan Manajemen kesehatan adalah proses pelaksanaan


pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan
tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan
bidan sebagai provider. Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang
berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai


metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus
pada klien.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi pembaca dan dapat
menambah pengetahuan tentang manjemen kesehatan. Untuk itu penyusun mengharapkan
kepada para pembaca untuk lebih jauh untuk memahami makalah ini dan dapat
memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Syamsul, and dkk. 2017. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan.

Banjarmasin: Pustaka Banua.

Puspitasari, A.J, and dkk. 2018. Manajemen Pelayanan Kebidanan "Aplikasi

Manajemen Dan Organisasi Pelayanan Kebidanan Pada Kesehatan Reproduksi Dan

Keluarga Berencana". Padang: n.p.

Anda mungkin juga menyukai