KAK Pulo Siborna

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN KONSTRUKSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (SDA)

SKPD : DINAS PENATAAN RUANG DAN PENGELOLAAN


SUMBER DAYA AIR KABUPATEN SIMALUNGUN

KEGIATAN : PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM


IRIGASI PRIMER DAN SEKUNDER PADA DAERAH
IRIGASI YANG LUASNYA DIBAWAH 1000 Ha
DALAM 1 (SATU) DAERAH KABUPATEN / KOTA.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI PERMUKAAN


(PAD) DI. PULO SIBORNA (420 HA), PADA NAGORI
BAH LIRAN KEC. PANEI

NILAI : Rp. 474.978.000,-

TAHUN ANGGARAN 2022


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI PERMUKAAN (PAD) DI.
MANIK RAMBUNG (74 HA), KEC. SIDAMANIK

1. Latar Belakang

Pemerintah Republik Indonesia memiliki target untuk menaikkan produksi beras


dalam negeri dari sekitar 70,6 juta ton di tahun 2014 menjadi 73,4 juta ton di tahun
2015 dan menjadi 82,1 juta ton pada tahun 2018, yang jika dapat dicapai maka
Indonesia tidak lagi tergantung pada beras impor dari negara lain. Upaya- upaya
pemerintah untuk mencapai swasembada pangan ini dilakukan antara lain dengan
meningkatkan produktivitas pertanian padi sawah, menurunkan kehilangan hasil
produksi, peningkatan mutu hasil produksi dan peningkatan luasan areal tanam
melalui peningkatan infrastruktur irigasi ( membangun jaringan irigasi baru seluas 1
juta Ha dan merehabilitasi jaringan irigasi lama seluas 3 juta Ha ).

Dalam rangka peningkatan kinerja layanan Irigasi, Pemerintah mencanangkan


Program Pembangunan Nasional Berkelanjutan yang tertuang dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang bertujuan untuk :
(1) Mendukung koordinasi antar- pelaku pembangunan,
(2) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-daerah,
antar-ruang, antar-waktu, antar fungsi Pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah,
(3) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan,
(4) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat,
(5) Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.

Sejalan dengan UU No. 17 Thn. 2007 Tentang RPJPN 2005- 2025, UU No. 18 Thn.
2012 tentang pangan, dan UU No. 19 Thn. 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani, maka arah Kebijakan Umum Ketahanan Pangan dalam
RPJMN 2015-2019 adalah :
(i) Pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan
peningkatan produksi pangan pokok,
(ii) Stabilisasi harga bahan pangan,
(iii) Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat,
(iv) Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan,
(v) Peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan terutama petani, nelayan,
dan pembudidayaan ikan.

Sasaran utama pembangunan dalam hal ketahanan air adalah mendukung program
Nawacita Pemerintah dalam hal kedaulatan pangan melalui rehabilitasi 1,5 juta Ha
jaringan irigasi dan pembangunan 1 juta Ha jaringan irigasi serta Operasi dan
Pemeliharaan (OP) jaringan irigasi seluas 5 juta Ha yang meliputi jaringan irigasi
permukaan, jaringan irigasi rawa dan jaringan irigasi air tanah.

Untuk mendukung pencapaian target nasional tersebut. maka Pemerintah


Kabupaten Simalungun mengalokasikan Dana pada APBD Kab. Simalungun TA.
2022 pada Program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan
Sekunder Pada Daerah Irigasi Yang Luasnya Dibawah 1000 Ha Dalam 1 ( Satu )
Daerah Kabupaten / Kota.
2. Maksud dan Tujuan

Program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder Pada
Daerah Irigasi Yang Luasnya Dibawah 1000 Ha Dalam 1 ( Satu ) Daerah Kabupaten /
Kota merupakan Program Pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk
mencapai keberlanjutan sistem irigasi yang menjadi kewenangan kabupaten / kota.
Upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada beras sesuai
program Nawacita Pemerintah Indonesia.

3. Paket Kegiatan dan Sumber Pendanaan

Adapun jumlah paket kegiatan yang dilaksanakan adalah sebanyak 1 (satu) paket
kegiatan dengan nilai anggaran sebesar Rp. 474.978.000,- ( Empat Ratus Tujuh
Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Rupiah ), yang
bersumber dari dana APBD Kabupaten Simalungun Tahun Anggaran 2022 dengan
No. DPA/A.1/3.29.1.03.0.00.23.0000/001/2022.

4. Tanggung Jawab Penyedia Barang/ Jasa

a. Penyedia Barang/ Jasa bertanggung jawab secara menyeluruh atas pekerjaan


fisik yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa adalah melaksanakan
pekerjaan konstruksi sesuai dengan dokumen pengadaan yang dijadikan
pedoman, serta peraturan dan pedoman teknis yang berlaku.

5. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan adalah 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

6. Spesifikasi Teknis

Secara menyeluruh kegiatan ini harus berpedoman pada spesifikasi teknis yang
dicantumkan di dalam kontrak.
Penyedia Barang/ Jasa harus menerapkan Manajemen K3 Konstruksi (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. RK3k harus
memenuhi persyaratan yaitu adanya identifikasi bahaya K3 yang memenuhi
substansi, sasarn K3, program K3 yang secara umum mencakup penguasaan dalam
mengendalikan resiko bahaya K3.
Identifikasi Bahaya harus mencakup :

No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat Resiko


1. Pekerjaan Persiapan Resiko terkena alat kerja
ringan pada saat Sedang
melaksanakan Pekerjaan
Persiapan
2. Pekerjaan Tanah Cara - Resiko tertimpa tanah pada
Manual dan Semi saat melaksanakan Sedang
Teknis pekerjaan galian tanah
- Resiko tergelincir pada saat
melaksanakan pekerjaan
mengangkut tanah

3. Pekerjaan Struktur - Resiko tertimpa batu padas


pada saat melaksanakan Sedang
pekerjaan pondasi dan
pasangan batu
- Resiko terkena dampak
kimia dari bahan semen
pada saat melaksanakan
pekerjaan pondasi dan
pasangan batu

4. Pekerjaan Arsitektural - Resiko terkena dampak


kimia dari bahan semen Sedang
pada saat melaksanakan
pekerjaan Acian dan
Plesteran

7. Tenaga Ahli

Untuk melaksanakan pekerjaan, diperlukan personil tenaga ahli minimum yang terdiri :

KUALIFIKASI NON KECIL


No. Posisi disyaratkan Jlh. Pendidikan Sertifikat
(Org) Min. Keterampilan *)

1. Pelaksana Lapangan 1 S-1 / D3 Tehnik SKT : (Kode : TS : 030)


Sipil / STM/SMK atau (Kode : TS : 031)
Bangunan atau (Kode : TS : 032)

2. Petugas K3 Konstruksi 1 SMU / Sederajat Memiliki Sertifikat K3


Konstruksi

Jumlah 2

Keterangan :
SKT : Sertifikat Keterampilan

*) Profesi / Keahlian yang disyaratkan


Pelaksana Lapangan harus memiliki Keterampilan yang sesuai dengan yang disyaratkan,
yang dibuktikan dengan fotokopi Sertifikat Keterampilan (SKT).

8. Peralatan Minimum
Dalam melaksanakan pekerjaan, maka kontraktor harus memiliki peralatan minimum antara
lain :

Jumlah
No. Jenis Peralatan Minimum Kapasitas Keterangan
(Unit)
Concrete Mixer/
1. 1 Disesuaikan *)
Beton Molen

2. Pompa air 1 Disesuaikan *)

*) Kapasitas alat disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan Metode Pelaksanaan yang


ditawar/ diajukan peserta Tender.
9. Penutup.

Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan bahan tanggapan bagi Penyedia
Barang/ Jasa untuk melaksanakan penawaran biaya/ nilai pekerjaan kepada Pemberi Tugas
dan sekaligus pedoman untuk tugas nantinya apabila ditetapkan sebagai Pemenang.

DITETAPKAN DI : PAMATANG RAYA


PADA TANGGAL : 2022

Dibuat Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen,

MUHAMMAD ALI DAMANIK, ST


NIP. 19781028 200604 1 005

Anda mungkin juga menyukai