Laporan Pendahuluan Post Partum
Laporan Pendahuluan Post Partum
Laporan Pendahuluan Post Partum
Dosen Pembimbing:
Gusti Lestari Handayani, A.Per. Pend. M.Kes
Disusun Oleh:
Imelta Anggraini
(PO71201200040)
A. Pengertian
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi
lahir sampai organ organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil.
Masa nifas atau masa purpenium adalah masa setelah partus selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6-8 minggu,akan tetapi seluruh alat genetal baru pulih kembali seperti
sebelumnya pada kehamilan dalam waktu 3 bulan.
Post patum spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37 s.d. 42 minggu), lahi spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Dian S,
2012).
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah yang ada
antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan
setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera
post partum bentuk serviks agak menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh
korpus uteri terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada
endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi
plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai
permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi
endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3
minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu
kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia kala
(Hafifah, 2011)
F. Pathway
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan post partum meliputi :
1. Pemerikasaan umum: tensi, nadi, keluhan dan sebagainya
2. Keadaan umum: TTV, selera makan, dll
3. Payudara: air susu, puting
4. Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
5. Sekret yang keluar atau lochea
6. Keadaan alat kandungan
7. Hemoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
8. Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta
H. Komplikasi Post Partum
1. Perdarahan
Perdarahan yaitu darah yang keluar lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam
setelah anak lahir. Perdarahan dibagi menjadi dua yaitu:
a. Perdarahan post partum primer yaitu pada 24 jam pertama akibat antonia uteri,
retensio plaseta, sisa plasenta, laserasi jalan lahir dan involusio uteri.
b. Perdarahan post partum sekunder yaitu terjadi setelah 24 jam. Penyebab
perdarahan sekunder adalah sub involusio uteri, retensio sisa plasenta, infeksi
postpartum.
2. Infeksi
Infeksi masa postpartum (puerpuralis) adalah infeksi pada genitalia setelah
persalinan, ditandai dengan kenaikan suhu hingga mencapai 38ºC atau lebih selama
2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan dengan mengecualikan 24 jam
pertama. Infeksi postpartum mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh
masuk kuman-kuman atau bakteri ke dalam alat genetalia pada waktu persalinan
dan postpartum. Infeksi masa postpartum dapat terjadi karena beberapa faktor
pemungkin, antara lain pengetahuan yang kurang, gizi, pendidikan, dan usia.
I. Penatalaksanaan
1. Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam
pasca persalian. Kemudian boleh miring-miring ke kanan dan kiri untuk mencegah
terjadinya trombosis dan tromboembloli. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari
ke 3 jalan-jalan dan hari ke 4 sampai sudah diperbolehkan pulang.
2. Diet
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan-makanan
yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan
3. Miksi
Hendaknya kencing akan dilakukan sendiri akan secepatnya. Bila kandung kemih
panuh dan sulit tenang, sebaiknya dilakukan katerisasi. Dengan melakukan
mobilisasi secepatnya tak jarang kesulitan miksi dapat diatasi.
4. Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3 sampai 4 hari pasca persalinan. Bila terjadi
opstipasi dan timbul koprostase hingga skibala tertimbun di rectum, mungkin
terjadi febris. Lakukan klisma atau berikan laksan per oral atatupun per rektal.
5. Perawatan payudara
a. Dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras dan kering
sebagai persiapan untuk menyusui bayi.
b. Jika puting rata sejak hamil ibu dapat menarik-narik puting susu. Ibu harus
tetap menyusui agar puting selalu sering tertarik.
6. Puting lecet
Puting lecet dapat disebabkan cara menyusui atau perawatan payudara tidak benar
dan infeksi monilia. Penatalaksanaan dengan tekhnik menyusui yang benar, puting
harus kering saat menyusui, puting diberi lanolin
7. Payudara bengkak
Payudara bengkak disebabkan pengeluaran air susu yang tidak lancar karena bayi
tidak cukup sering menyusui atau terlalu cepat disapih. Penatalaksanaan dengan
menyusui lebih sering dan kompres hangat. Susu dikeluarkan dengan pompa dan
pemberian analgesic.
8. Mastitis
Payudara tampak edema, kemerahan dan nyeri yang biasanya terjadi beberapa
minggu setelah melahirkan. Penatalaksanaan dengan kompres hangat atau dingin,
pemberian antibiotik dan analgesic, menyusui tidak dihentikan.
9. Abses payudara
Pada payudara dengan abses air susu ibu dipompa, abses dinsisi, diberikan
antibiotik dan analgesic
10. Laktasi
Umumnya produksi air susu ibu berlansung betul pada hari kedua dan ketiga pasca
persalinan. Pada hari pertama air susu mengandung kolostrum yang merupakan
cairan kuning lebih kental daripada susu, mengandung banyak protein dan
globulin.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi identitas klien, yang terdiri dari nama, umur, alamat, status perkawinan.
Terdapat juga identitas penanggung, misal suami.
2) Lama persalinan (kala I, kala II, kala III, kala IV)
5) Kesanggupan dan pengetahuan dalam perawatan bayi, seperti breast care,
perineal care, nutrisi, senam nifas, KB, menyusui
3) Apakah ada riwayat penyakit keluarga seperti penyakit diabetes mellitus,
penyakit jantung, penyakit hipertensi.
b) Edema pada kandung kemih, urethra dan meatus urinarius terjadi karena
trauma.
a) GCS
a) Kepala
b) Wajah
c) Leher
(2)Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui apakah kelejar tiroid membesar,
pembuluh limfe, pelebaran vena jugularis.
d) Thorak
(1) Payudara
(2) Jantung
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah sama saat bersalin, suhu meningkat karena dehidrasi pada
awal post partum terjadi bradikardi.
Volume darah
- Menurun karena kehilangan darah dan kembali normal 3-4 minggu
Perubahan hematologik
Jantung
- Kembali ke posisi normal, COP meningkat dan normal 2-3 minggu.
(3) Paru
e) Abdomen
(3) Terjadi relaksasi pada otot abdomen karena terjadi tarikan saat hamil.
Diastasis rekti 2-4 cm, kembali normal 6-8 minggu post partum.
f) Genetalia
(1) Uterus
Memeriksa apakah kondisi uterus sudah kembali dalam kondisi normal.
(2) Lochea
Tahap
(3) Serviks
Segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa hari,
struktur internal kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal melebar dan
tampak bercelah.
(4) Vagina
h) Ekstremitas
(1) Memeriksa apakah tangan dan kaki edema, pucat pada kuku jari, hangat,
adanya nyeri dan kemerahan.
(2) Apakah ada varises.
(3) Memeriksa refleks patella untuk mengetahui apakah terjadi hypo atau hyper.
F) Pemeriksaan Penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik, luka episiotomy post partum spontan
2. Resiko infeksi b.d luka episiotomy post partum spontan
3. Gangguan pola tidur b.d tanggung jawab member asuhan pada bayi
4. Ketidakefektifan menyusui b.d suplai ASI tidak cukup.
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang di lakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang di hadapi untuk kesehatan
yang lebih baik, yang menggambarkan criteria hasil yang di harapkan
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap dimana proses penilaian dicapai meliputi pencapaian
tujuan dan kriteria hasil. Pelaksanaan evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
catatan perkembangan dengan menggunakan metode SOAP (Subjektif, Objektif,
Assesment, dan Planning).
DAFTAR PUSTAKA
Dina, S. 2012. Laporan Pendahuluan Post Partum Spontan. Diakses pada tanggal 10 Juni
2020 pukul 10.10 WIB.
Hafifah. 2011. Laporan Pendahuluan pada Pasien dengan Persalinan Normal.
Diakses pada tanggal 10 Juni 2020 pukul 10.00 WIB.
https://id.scribd.com/documen/497708956/LP-POST-PARTUM
https://images.app.goo.gl/pkKdd1mErAzLNPg99
https://id.scrivd.com/document/395271033/Konsep-dasar-asuhan-keperawatan-post-partum
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.