Soal Modul Bu Wahyu
Soal Modul Bu Wahyu
Soal Modul Bu Wahyu
1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai Dasar. Hal
tersebut tertuang dalam:
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
c. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2015
d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015
2. Undang-Undang yang mengatur tentang Pelayanan publik adalah:
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009
b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2019
3. Sebutkan yang bukan merupakan fungsi ASN:
a. pelaksana kebijakan publik
b. pelayan publik
c. pengawas kegiatan publik
d. perekat dan pemersatu bangsa
4. Yang dimaksud dengan berorientasi pelayanan adalah
a. Bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan
b. Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
c. Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan
5. Secara sederhana, definisi pelayanan publik berdasarkan Agus Dwiyanto adalah
a. Semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan
oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang
atau jasa
b. Pelayanan yang dirasakan melalui loket-loket pelayanan
c. Sumber daya air dan sumber daya mineral yang dikelola oleh
Negara/pemerintah
d. Perintah pimpinan/atasan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
pada jam-jam pelayanan
6. Yang bukan merupakan unsur penting dalam pelayanan public adalah
a. Penyelenggara
b. Penerima layanan
c. Tempat pelayanan
d. Kepuasan pelanggan
7. Yang bukan prinsip pelayanan publik yang baik adalah
a. Partisipatif dan transparan
b. Responsif dan tidak diskriminatif
c. Kompleks namun murah
d. Aksesibel
8. “Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara, seperti status sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin
atau orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Akuntabel
b. Aksesibel
c. Berkeadilan
d. Tidak diskriminatif
9. “Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala
hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti
persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Responsif
b. Transparan
c. Efektif dan efisien
d. Tidak diskriminatif
10. Nilai berorientasi pelayanan dijabarkan dalam ... panduan perilaku
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
4. Kode etik dan kode perilaku ASN yang terkait dengan Panduan Perilaku Loyal
“Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang Sah”
adalah:
a. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
b. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Panduan Perilaku Loyal “Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan
Negara” yang terkait dengan Kewajiban ASN adalah:
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
b. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
c. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan
d. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN
6. Panduan Perilaku Loyal “Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara” yang terkait
dengan Kewajiban ASN adalah:
a. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
b. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
c. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
d. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
7. Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya
dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
dalam kehidupan sehari-harinya. Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
menyebutkan bahwa:
a. Setiap ASN berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
b. Setiap penduduk Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
c. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
d. Setiap Aparatur Pemerintah Sipil dan Militer berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
8. Berdasarkan UU No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumberdaya Nasional
untuk Pertahanan Negara, yang tidak termasuk Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
adalah:
a. Cinta Bangsa Indonesia
b. Sadar Berbangsa dan Bernegara
c. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
d. Kemampuan Awal Bela Negara
9. Nilai Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, dapat diaktualisasikan dengan
sikap dan perilaku sebagai berikut:
a. Mentaati, melaksanakan dan tidak melanggar semua peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta menjadi pelopor dalam penegakan peraturan/perundangan di tengah-
tengah masyarakat
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
c. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
d. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
10. Nilai Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dapat diaktualisasikan dengan sikap
dan perilaku sebagai berikut:
a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
b. Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuai peran, tugas dan fungsi ASN
c. Bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari berbagai macam
ancaman
d. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
Evaluasi Materi Pokok 3 Loyal dlm konteks organisasi
1. Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan
sumpah/janji. Dimana dalam bunyi sumpah/janji tersebut mencerminkan
bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh
setiap PNS. Ketentuan mengenai sumpah/janji tersebut diatur dalam UU ASN pasal:
a. 63 b. 64 c. 65 d. 66
2. Dalam sumpah/janjinya PNS berkomitmen untuk:
a. Melaksanakan fungsi ASN dengan baik
b. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat
pegawai negeri sipil, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan
negara dari pada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan
c. Menjadi PNS yang profesional dan berkompeten
d. Taat kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. ASN adalah aparat pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang
dan sektor pemerintahan, oleh karena itu ASN harus memiliki:
a. Nilai-nilai kepublikan
b. Nilai-nilai kelayakan
c. Nilai-nilai kesopanan
d. Nilai-nilai loyal
E. Evaluasi
Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini,
dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang benar:
1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru sesuai dengan tren keahlian 2025 dari World Economic
Forum (B – S)
2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai kecenderungan
kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan
kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu
sendiri (B – S).
3. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan pelayanan, kualifikasi, kompetensi,
dan berkinerja (B - S).
4. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).
5. Perilaku etika professional ASN secara operasional tunduk pada perilaku berAkhlak
(B - S).
6. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah
diperlukan diutamakan untuk jabatan strategis di lingkungan ASN (B - S).
7. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga
sebagai teori “net-centric”, yang merupakan pengembangan berbasis pada
sumberpembelajaran utama dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (di
modul: pembelajaran utama dari internet) (B - S).
8. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network
(B - S).
9. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain dapat memanfaatkan sumber
keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat
ASN bekerja (B - S).
10. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring informal (networks), yang mengatur diri
sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi (B - S).
11. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor sering kali
tidak menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai kurang
bermakna pengetahuan (B - S).
12. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam forum terbuka
(Knowledge Fairs and Open Forums), dimana setiap ASN wajib melanjutkan kepada
pendidikan lebih tinggi (B - S).
13. Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti memo,
laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori
di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Repositories)
merupakan bagian perilaku kompeten yang diperlukan (B - S).
14. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer),
dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi
pengalaman (lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku kompeten ASN (B -
S).
15. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan peranan jabatan (B – S).
16. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Sosial Kultural
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3)
Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh
setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi
dan Jabatan (B – S).
17. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital (klasikal) dan non-klasikal,
baik untuk kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural (B – S).
18. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya
20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam
Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (B – S).
19. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta
nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan
pemetaan pegawai dalam nine box tersebut (B – S).