Pedoman MDRO 2019
Pedoman MDRO 2019
Pedoman MDRO 2019
01 DUSTIRA
KOMITE PPI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karuniaNya, tim penyusun dapat menyelesaikan buku Panduan Penanggulangan Multidrug–
Resistant Organisms (MDROs) Rumkit Tk.ll 03.05.01 Dustira
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi di dalam penyusunan
panduan ini, kami menyampaikan terima kasih atas saran dan kritik yang sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
ii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar...................................................................................................................................i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….. ii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………... 1
1.2 Tujuan…...........................................................................................................1
1.3 Definisi..............................................................................................................1
1.4 Daftar Singkatan……………………………………………..................... 1
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Sebagai panduan bagi klinisi dan tenaga kesehatan lain dalam penanganan
MDROs.
b. Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
1.3 Definisi
MDRO adalah mikroorganisme (terutama bakteri) yang resisten terhadap satu
atau lebih golongan antimikroba.
1
IADP : Infeksi Aliran Darah Primer
ICU : Intensive Care Unit
ISK : Infeksi Saluran Kemih
NICU : Neonates Intensive Care Unit
MDR : Multidrug-resistant
MDROs : Multidrug-resistant organisms
MRSA : Methycillin Resistant Staphylococcus Aureus
PPI : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
PICU : Pediatric Intensive Care Unit
USA : United Stated of America
VAP : Ventilator Associated Pneumonia
VRE : Vancomycin-Resistant Enterococci
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Jenis bakteri yang termasuk di dalamnya adalah MRSA, VRE, beberapa GNB
yang disebut sebagai ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamase) dan bakteri lain yang
memenuhi kriteria di atas. Kendali transmisi pada pasien dengan infeksi bakteri ini harus
dilakukan dengan serius agar tidak terjadi resistensi terhadap semua kelas antimikroba
(panresisten). Di Rumkit Tk.ll 03.05.01 Dustira jenis MDROs yang berhasil diidentifikasi
adalah:
1. MRSA (Methycillin Resistant Staphylococcus Aureus),
2. ESBL (Extended Spectrum Beta Laktamase), termasuk di dalamnya Klebsiella
pneumonia ESBL
3. Acinetobacter baumanii MDR
4. Pseudomonas aeruginosa MDR
5. Burkholderia cepacia MDR
Dalam perkembangannya mungkin didapatkan jenis kuman MDR baru yang belum
tercantum dalam pedoman ini.
MDRO dapat menyebabkan kolonisasi (hanya di site of infection tidak menyebar
sistemik) dan infeksi sistemik berat. Pada kasus kolonisasi dihindarkan pemberian
antibiotika sistemik untuk mencegah resistensi bakteri MDRO kolonisasi tersebut terhadap
antibiotika yang masih sensitif secara in vitro. Pada kasus infeksi sistemik karena MDRO,
pasien dapat berada dalam kondisi infeksi berat mengancam jiwa (life threathening).
Epidemiologi MDRO
Prevalensi MDRO bervariasi tergantung pada kondisi geografis dan situasi pusat
perawatan kesehatan. Di USA dimana pencatatan MDRO sudah bagus dan berlangsung
bertahun-tahun, didapatkan data bahwa VRE hanya muncul di USA bagian timur pada
1990 dan tidak muncul di bagian barat USA sampai dengan beberapa tahun kemudian.
Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira adalah Rumah Sakit Tngkat II yang menerima
rujukan dari rumah sakit sekitar serta dari puskesmas. Pelaksanaan dan pencatatan dimulai
dari tahun ini dengan segala keterbatasan dan kekurangan.
3
BAB III
TATA LAKSANA
4
2. Edukasi
Pendidikan dan pelatihan terus menerus terhadap petugas kesehatan meliputi
perawat, tenaga pembantu perawat, dokter, DPJP, farmasi, gizi, dan semua
komponen petugas Rumkit TK. II 03.05.01 Dustira serta pasien dan
keluarganya mengenai hand hygiene.
Pelatihan intensif mengenai pengendalian infeksi dan penggunaan
antibiotika/antimikroba bijak sehingga mencegah pengobatan irrasional
terhadap kolonisasi.
4. Surveilans MDRO
Tujuan surveilans adalah untuk memantau program, mendeteksi jenis MDRO
baru di Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira , memantau trend epidemiologi,
dan mengukur keberhasilan intervensi poin 1,2,3 di atas.
5
5. Kewaspadaan pengendalian infeksi
Rekomendasi yang ditetapkan adalah kewaspadaan kontak dan kewaspadaan
standar dengan atau tanpa ASC (Active Surveillance Culture) untuk
mengendalikan MDRO.
6. Peran lingkungan
Lingkungan yang potensial berperan adalah permukaan lingkungan sekitar
pasien dan alat-alat medis.Kultur rutin lingkungan tidak direkomendasikan
harus selalu dikerjakan.Proses cleaning yang baik dan terus menerus lebih
diperlukan untuk mencegah kontaminasi MDRO pada lingkungan pasien.
7. Dekolonisasi
Dekolonisasi adalah mengobati atau eradikasi MDRO dari tubuh pasien, pada
umumnya MRSA.
Kolonisasi MRSA misalnya pada slang kateter urine atau vena/arteri, luka
operasi atau luka terbuka lainnya, dan di permukaan kulit atau mukosa hidung
dan faring TANPA disertai gejala sistemik yang sesuai maka dilakukan
6
cleaning dengan cairan klorhexidin untuk luka, mandi dan cuci rambut pasien,
7
mengoleskan mupirocin pada mukosa hidung, dan minum kotrimoksazol;
seluruhnya dikerjakan selama 7 hari dan setelahnya dilakukan pengambilan
spesimen ulang. Untuk kolonisasi pada slang alat medis maka dilakukan
penggantian total alat tersebut. Untuk kolonisasi luka operasi atau luka terbuka
lainnya dilakukan rawat luka dengan klorhexidin. Antibiotika sistemik seperti
vancomycin dan yang lain hanya digunakan jika ada gejala sistemik terkait
MRSA atau MDRO tersebut.
Kolonisasi yang terdapat pada mukosa hidung dan faring dinyatakan sebagai
karier dan mendapatkan teknik dekolonisasi standar seperti tsb di atas.
8
BAB
IV
DOKUMENTASI
9
BAB V
PENUTUP
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan memiliki tanggung jawab
tidak hanya pada pemberian pelayanan pengobatan, namun memiliki tanggung
jawab atas Pencegahaan dan Pengendalian Infeksi, sebagai upaya peningkatan
derajat kesehatan yang mencangkup upaya peningkatan kesehatan.
Ditetapkan : Cimahi
Pada Tanggal : 02 Juli 2019