Makalah Tujuan Kebijakan Ekonomi
Makalah Tujuan Kebijakan Ekonomi
Makalah Tujuan Kebijakan Ekonomi
MAKALAH
OLEH :
AYU NANDINI (11629190057)
NURUL KOMARIYAH (11629190075)
RUSMIATI (11629190078)
i
TUJUAN KEBIJAKAN EKONOMI
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata kuliah PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI
Desen Pembina: Dr.H.MOHAMMAD KUSWADI, M.Pd
OLEH :
AYU NANDINI (11629190057)
NURUL KOMARIYAH (11629190075)
RUSMIATI (11629190078)
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah swt. Pencipta
yang telah memberikan nikmatnya sehingga kami bisa menysusun makalah tujuan
kebijakan ekonomi ini dengan tepat waktu. Solawat serta salam semoga tetap
tercurahkan keharibaan baginda kita nabi muhammad yang telah membawa kita
dari alam jahiliyah menuju alam yang terang bederang seperti yang kita rasakan
saat ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perbandingan
system ekonomi semester VI tahun akademik 2022-2023 Prodi Ekonomi Syariah
STAI Syaichona Moh.Cholil Bangkalan. Oleh karena itu kami ucapkan terima
kasih pada dosen pengampu kami Dr.H.Mohammad Kuswadi, M.Pd yang telah
mengarahkan kami dalam mata kuliah ini. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman Prodi Ekonomi Syariah semester IV senasib seperjuangan
dalam menempuh mata kuliah ini.
Dan begitu pula kami menyadari makalah yang kami susun ini, sangat jauh
dari kesempurnaan, oleh dari itu, kami memohon kepada bapak dosen untuk
mengkritisi makalah ini, supaya kami bisa memperbaiki pembuatan makalah
selanjutnya, dan semoga makalah ini bermanfaat.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER LUAR....................................................................................................i
SAMPUL DALAM.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................5
B. Rumusan Masalah..................................................................................6
C. Tujuan Penulisan....................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan Ekonomi...............................................................8
B. Tujuan Kebijakan Ekonomi dan Indikator Kinerja.................................9
C. Analisis Tujuan Kebijkan Ekonomi........................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu ekonomi adalah sebuah cabang ilmu dari pengetahuan sosial yang tidak
bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari karena melalui ilmu ekonomi inilah setiap
manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, baik sebagai individu maupun
sebagai satu kesatuan atau dikenal dengan organisasi. Dalam hal ini, organisasi
yang merupakan kesatuan dari setiap individu disebut dengan negara.
Berbicara soal negara, tentu tidak bisa dilepaskan dari cabang ilmu
pengetahuan sosial lainnya yaitu ilmu politik. Melalui ilmu politik ini individu-
individu yang terlibat dalam organisasi yang disebut sebagai negara dapat
memainkan perannya untuk mengatur sebuah negara agar dapat mencapai
tujuannya yang telah dicita-citakan melalui semua kebijakan, termasuk kebijakan
ekonomi.
Kebijakan ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari keterlibatan pemerintah
karena pemerintah memegang kendali atas segala sesuatu, menyangkut semua
kebijakan yang bermuara kepada keberlangsungan negara itu sendiri. Setiap
pemerintahan yang sedang memimpin suatu negara tentu saja memiliki kebijakan
ekonomi andalan untuk menjamin perekonomian negara yang baik dan stabil demi
tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan, karena sudah menjadi kewajiban
pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi agar tercapainya kehidupan yang
makmur dan sejahtera bagi rakyatnya.
Kebijakan ekonomi suatu negara juga tidak bisa dilepaskan dari paham atau
sistem ekonomi yang dipegang oleh pemerintahan suatu negara, seperti sistem
ekonomi Kapitalisme, Sosialisme, Campuran, maupun sistem ekonomi Islam.
Tentu saja pemerintah, sebagai pengendali perekonomian suatu negara, menganut
salah satu sistem ekonomi sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan ekonomi.
Apapun sistem ekonomi yang dipegang oleh suatu pemerintahan, sistem ekonomi
itulah yang diyakini sebagai sistem ekonomi terbaik bagi perekonomian negara
5
6
Dari berbagai sistem ekonomi yang ada, dengan segala kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki, sistem ekonomi Islam dianggap sebagai smart solution
dari berbagai sistem ekonomi yang ada karena secara etimologi maupun secara
empiris, terbukti sistem ekonomi Islam menjadi sistem ekonomi yang mampu
memberikan kemakmuran dan kesejahteraan yang nyata dalam penerapannya
pada saat zaman Rasullah Muhammad SAW dan pada masa Khalifa Islamiyah
karena sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berdasarkan pada nilai
keadilan dan kejujuran yang merupakan refleksi dari hubungan vertikal antara
manusia dengan Allah SWT.
Makalah ini akan membahas mengenai tujuan dari kebijakan ekonomi yang
ditetapkan oleh pemerintah disuatu negara terutama dalam Negara Kesatuan
Repuplik Indonesia ini.
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah penyusun paparkan sebelumnya,
maka ada beberapa hal yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya:
1. Apa pengertian Kebijakan Ekonomi ?
2. Apa tujuan dari kebijakan ekonomi dan indikator kinerja?
3. Bagaimana analisis Tujuan kebijakan ekonomi ?
7
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain:
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Kebijakan Ekonomi
2. Untuk Mengetahui Apa tujuan kebijakan ekonomi dan indikator kinerja
3. Untuk Mengetahui bagaimana analisis tujuan kebijakan ekonomi
8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan Ekonomi
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_ekonomi
2
Mundir, Abdillah Dkk ..Perbandingan Sistem Ekonomi. (Surabaya: Kopertais IV Press).
2015.hal.13
10
Indikator Kinerja
membuat bentuk dari suatu ketidakteraturan yang terjadi pada suatu din:ensi
tertentu dengan asumsi ceteris paribus, yang artinya faktor lain (yang tidak
disertakan dalam perhitungan/analisa) dianggap tetap.3
Debt to service ratio (DSR), PDB atau GDP. foreign direct investmeat,
tingkat inflasi, dan bahkan sekarang ada istilah risiko sistemik, dan lain lain
adalah istilah-istilkah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi
perekonomian.
Kedua, indikater yang digunakan tidak cukup, harusnya ada indikator lain
yang digunakan secara bersamaan. Contohnya, jika pemerintah mengatakan
DSR kita menurun dari tahun ke tahun maka seharusnya dijelaskan dalam
konteks apa penurunan DSR itu disampaikan. Kalau konteksnya adalah untuk
menunjukkan perbaikan kinerja, maka hal itu perlu diuji lebih lanjut. Apakah
DSR turun karena penurunan pembilang yaitu hutang? Atau karena naiknya
penyebut atau PDB?
3
Ibid.15
13
Apakah output dari pertambangan mineral dan migas yang sebagian besar
hasilnya untuk pihak asing atau output dari industri-industri dimana kita hanya
sebagai "tukang jahit dengan upah UMR" seharusnya dikeluarkan terlebih
dahulu dari komponen ekspor pada PDB kita? Bukankah juga perlu
menggunakan Pendapatan Nasional Bersih sebagai pembanding terhadap
hutang.
2. Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah. penyediaan
fasilitas penerangan, dan telepon.
4
Ibid.18
16
Barang dan jasa publik adalah barang dan jasa yang pemanfaatannya dapat
dinikmati bersama. Contoh barang dan jasa publik yaitu jalan raya,
fasilitas kesehatan, pendidikan, transportasi, air minum, dan penerangan.
17
Barang dan jasa privat adalah barang dan jasa yang diproduksi dan
penggunaannya dapat dipisahkan dari penggunaan oleh orang lain.
Contoh: pembelian pakaian akan menyebabkan hak kepemilikan dan
penggunaan barang berpindah kepada orang yang membelinya. Barang ini
umumnya diupayakan sendiri oleh masing-masing orang.
Selain itu, peran penting pemerintah baik secara langsung dan tidak
langsung didalam di dalam kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari
timbulnya eksternalitas, khususnya dampak sampingan bagi lingkungan
alam dan sosial. Pada umumnya sektor pasar (sektor swasta) tidak mampu
mengatasi dampak eksternalitas yang merugikan seperti pencemaran
lingkungan yang timbul karena persaingan antar lembaga ekonomi.
Misalnya, sebuah pabrik tekstil yang berada dalam pasar persaingan
sempurna. Menurut standar industri yang sehat, pabrik tersebut seharusnya
membangun fasilitas pembuangan limbah. Akan tetapi, mereka
membuangnya kesungai. Jika pemerinta’h tidak mengambil tindakan
tegas, dengan memaksa pabrik tersebut membangun fasilitas pembuangan
limbah pabrik akan semakin banyak penduduk yang merasa dirugikan atas
limbah atau polusi yang diakibatkan adanya kegiatan dalam pabrik
tersebut. Selain memberi peringatan kepada tersebut, pemerintah juga
mengenakan pajak polusi untuk mendanai kerugian-kerugian yang lain.
angkutan atau transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi
per kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga
maksimum jua mendorong terjadinya pasar gelap.
1. Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara
mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya
untuk melindungi produsen dalam negeri, pemerintah dapat meningkatkan
tarif pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut menyebabkan
konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang harganya relatif lebih
murah.
2. Pemberian Subsidi
1. Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat
ekonomi (ekonomi lemah) jadi dimana seseorang tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokok (kebutuhan primer) karena pendapatannya rendah.
Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor. Karena rendahnya pendapatan
yang menyebabkan rendahnya daya beli. Selain itu karena rendahnya
pendidikan masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapatkan hidup yang
layak.
Solusi atas masalah kemiskinan yang dapat kita upayakan yaitu dengan
dimulai dari diri sendiri, mulai detik ini, dan hingga akhir nanti. Maksudnya
kalian sebagai pelajar, belajarlah dengan tekun untuk masa depan diri kalian
sendiri serta nantinya akan berkembang potensi positif kalian untuk berguna
bagi masyarakat. Contohnya, jika kalian belajar dengan tekun maka kalian
21
2. Masalah Keterbelakangan
Keterbelakangan merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika
dibandingkan dengan keadaan lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam hal
ini maksudnya adalah ketertinggalan dengan negara lain di lihat dari berbagai
aspek serta berbagai bidang.
Masalah kelarangan modal adalah salah satu ciri penting bagi setiap
negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal tidak hanya
mengahambat kecepatan pembangunan ekonomi yang dapat dilaksanakan
tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas dari
kemiskinan.
Untuk mengatasi masalah inflasi salah satu caranya yakni dengan operasi
pasar untuk meninjau harga supaya harga tidak terlalu tinggi dipasaran,
memberikan subsidi untuk membantu masyarakat yang ekonominya masih
rendah, dan menurunkan pajak untuk meringankan beban produsen dan
konsumen.
mengurangi kebiasaan utang. Lebih baik memanfaatkan sumber daya yang ada
secara kreatif tidak tergantung pada bantuan dari pihak luar.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
27
Kebijakan moneter memiliki tiga instrumen, yaitu operasi pasar ter buka,
kebijakan tingkat suku bunga dan rasio cadangan wajib. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:
Penetapan ratio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang
beredar. Jika rasio cadangan wajib diperbesar, maka kemampuan bank
memberikan kredit akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.
B. Saran
Sekian dari penulis bila menemukan kecacatan baik dalam segi kepenulisan,
penyusunan kata dan juga kesalahan lainnya untuk memberikan kritikan yang
membangun kepada penulis, supaya bisa lebih baik lagi dalam makalah untuk
selanjutmya.
31
DAFTAR PUSTAKA
32