06.elisabet Bab 1-3
06.elisabet Bab 1-3
06.elisabet Bab 1-3
52021036
BOYOLALI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut peraturan kementrian kesehatan No 46 tahun 2015 tentang akreditasi
Puskesmas, klinik pratama, tempat praktek mandiri dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi, pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Permenkes, 2015).
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pembangunan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di
samping memberikan Pasien secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Herlambang, 2016). Puskesmas merupakan unit
Pasien terdepan dan langsung dapat menjangkau masyarakat, melaksanakan Pasien
kesehatan melalui upaya pokok kegiatan Puskesmas yang salah satunya Pasien kesehatan
dengan memberi pengobatan, Pasien kesehatan yang diberikan Puskesmas meliputi
pengobatan ANCdan rawat inap termasuk di dalamnya upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Puskesmas sebagai fasiltas
kesehatan tingkat pertama wajib menyediakan Pasien kesehatan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku dan pedoman dari Kementerian Kesehatan dengan
memperhatikan 2 kebutuhan dan harapan masyarakat.
Kepuasan adalah merupakan respon pelanggan sebagai hasil dan evaluasi
ketidaksesuaian kinerja atau tindakan yang di rasakan sebagai akibat dari tidak terpenuhinya
harapan (Tjiptono, 2006). Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perberdaan antara
kinerja yang di rasakan dan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan
akan kecewa dan tidak puas. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas.
Sedangkan kinerja yang melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat puas. Harapan
pelanggan dapat di bentuk oleh penglaman masa lampau, kometar dari kerabatnya
(Supranto, 2006)
Menurut data PUSDATIN KEMENKES RI Tahun 2020 di Indonesia terdapat 9.153
Puskesmas yang telah terakreditasi atau sekitar 89,69% dari 10.205 Puskesmas. (Jumlah
puskesmas yang terakreditasi ini sama dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan
adanya pandemi Corona Virus 19 sejak bulan maret tahun 2020.
Berdasarkan data yang di peroleh dari Profil Kesehatan Nusa Tenggara Timur, di
peroleh data bahwa terdapat 11 Puskesmas di Wilayah kerja Puskesmas Kota Kupang telah
terakreditasi seluruhnya dengan rincian, 2 Puskesmas di antaranya sudah terakreditasi
Dasara yaitu Puskesmas Penfui, dan Alak, 6 Puskesmas Treakreditasi Madya yaitu
Puskesmas Kupang Kota, Puskesamas Manutapen, Puskesamas Naioni, Puskesamas
Oesapa, Puskesamas Oebobo, Puskesamas Oepoi, dan 3 puskesmas lainnya Terakreditasi
utama yaitu, Puskesamas Pasir panjang, Puskesamas Bakunase, dan Puskesamas Sikumana.
Sejak tahun tahun 2007 sampai dengan 2020 cakupan Pasien kesehatan ibu hamil
K4 cenderung meningkat. Namun demikian penurunan terjadi pada tahun 2020
dibandingkan tahun 2019, yaitu dari 88,54% menjadi 84,6%. Penurunan ini diasumsikan
terjadi karena implementasi program di daerah yang terdampak pandemi COVID-19.
Jumlah keseluruhan bumil di Indonesia pada tahun 2020 adalah 5.221.784, Jumlah Ibu
hamil secara Khusus di Wilayah Nusa Tenggara Timur sebanyak 154.663 orang. Dari
154.663 orang, sebanyak 83.827 atau hanya sebanyak 54,2% Ibu hamil yang tercatat
memenuhi cakupan K4 dari target SPM kota Kupag sebesar 100%.
Data Cakupan K4 di Provinsi Nusa tenggara Timur di atas, data di simpulkan bahwa
masih ada sekitar 70.836 ibu hamil atau masih ssekitar 45,8 % ibu hamil dengan status
pemeriksaan bukan K4. Jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kota
Kupang sebanyak 50.000 orang, dengan rincian yang memenuhi kriteria inklusi pada
puskesmas Sampel yaitu Puskesmas Alak Sebanyak 50 orang, Puskesmas Manutapen
sebanyak 50 orang dan Puskesmas Pasir Panjang 50 orang. (Data jumlah kunjungan K4, Di
wilayah kerja kota kupang belum bisa di ambil)
(Suber Data : Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun
2017-2022).
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas maka peneliti akan mengadakan
penelitian dengan judul “Hubungan Status Akreditasi Puskesmas Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien ANC Pada Masa Pandemi Covid Di Puskesmas Kota Kupang Tahun 2022”.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan langkah yang menentukan kemana suatu penelitian
diarahkan. Berdasarkan peninjauan latar belakang maka penulis merumuskan sebagai
berikut : “Apakah ada hubungan Akreditasi Puskesmas dengan tingkat kepuasan Pasien
ANC Pada Masa Pandemi Covid Di Puskesmas Kota Kupang Tahun 2022?.”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan status Akreditasi Puskesmas dengan Tingkat
Kepuasan Pasien ANC di Puskesmas Kota Kupang.
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui hubungan antara status akreditasi puskesmas dengan
tingkat kepuasan pasien ANC di 3 puskesmas Wilayah Kerja Kota
Kupang) sebelum dikendalikan dengan variabel pendidikan pasien,
status pekerjaan, pendapatan keluarga dan jenis pembiayaan.
2) Mengetahui hubungan antara status akreditasi puskesmas dengan
tingkat kepuasan pasien ANC di 3 puskesmas Wilayah Kerja Kota
Kupang sesudah dikendalikan dengan variabel pendidikan pasien,
status pekerjaan, pendapatan keluarga dan jenis pembiayaan.
D. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Materi
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan April
Tahun 2022
4. Ruang Lingkup Tempat
Setiap bab terdiri dari beberapa standar, setiap standar terdiri dari
beberapa kriteria, dan setiap kriteria disertai beberapa pokok pikiran, serta
untuk memenuhi pokok pikiran diperlukan beberapa elemen penilaian
(Direktorat Mutu dan Akreditasi Pasien Kesehatan, 2017).
2.1.2.4 Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas
Lembaga independen
penyelenggara akreditasi
FKTP
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Variabel Luar
Pendidikan pasien,
Status pekerjaan pasien
Pendapatan keluarga
Jenis pembiayaan
Kerangka konsep dalam penelitian ini menggambarkan variabel- variabel yang akan
diukur atau diamati selama penelitian.
N
n=
1+ N (0,1²)
50+50+50
n=
1+ (50+50+50) (0,1²)
150
n=
1+ 150 (0,01)
150
n=
2,5
n= 60 orang.
50
ni = . 60
150
ni = 20 Orang
data primer dan sumber data sekunder. Data primer berupa karakteristik
signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Namun, jika nilai p
> 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Syarat uji chi-square adalah tidak terdapat sel
dengan nilai observed nol (0) dan sel dengan nilai expected (E) kurang dari
5, maksimal 20% dari jumlah sel. Jika syarat chi-square tidak terpenuhi
maka uji yang digunakan adalah uji alternatif yaitu uji fisher (bila tabel
2x2).