03 Makalah Federasi Dan Front

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi-organisasi pergerakan nasional banyak sekali bermunculan
pada sekitar tahun 1920an. Organisasi pergerakan tersebut memiliki ideologi
dan latar belakang yang berbeda-beda namun tetap sama satu tujuan, yakni
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sayangnya, organisasi-organisasi
pergerakan nasional sebelum tahun 1927 masih bergerak secara terpisah dan
belum ada wadah yang menjadi persatuan antar organisasi pergerakan nasional
tersebut.
Dalam buku Demi Bangsaku : Pertentangan Bung Karno dan Bung
Hatta (2003) karya Wawan Tunggul Alam, gagasan tentang sebuah federasi
yang menaungi persatuan organisasi pergerakan nasional tercipta dari
pemikiran Soekarno, Hatta dan Sukiman.
Hatta pada mulanya menyampaikan gagasan tentang perlunya “ front
sawo matang” (federasi organisasi kebangsaan) untuk melawan ‘’front putih’’
(pemerintah kolonial Belanda). Soekarno sependapat dengan Hatta, ia
mengembangkan front sawo matang sebagai asas propaganda PNI. Realisasi
pembentukan federasi Soekarno mulai melakukan realisasi untuk membentuk
front bersama pada 1927. Soekarno merasa yakin jika persatuan bisa
diwujudkan, maka perjuangan kemerdekaan pun akan mudah terlaksana. Pada
17-18 Desember 1927, diadakan rapat di Bandung untuk membahas secara
resmi gagasan tentang federasi politik dan front sawo matang. Beberapa
organisasi pergerakan nasional turut bergabung, seperti PSI, BU, PNI,
Sumatranen Bond, Pasundan, Kaum Betawi.
Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan untuk
mendirikan federasi PPPKI (Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia). Dengan tujuan PPPKI sebagai berikut : 1) Mencegah perselisihan
antarorganisasi pergerakan nasional. 2) Menyamakan arah dan bekerja sama

=1=
dalam perjuangan pergerakan nasional. 3) Mengembangkan simbol dan
lambang persatuan kebangsaan Indonesia.
Dalam buku Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia (1980) karya A.K
Pringgodigdo, dalam iternal PPPKI tidak diperbincangkan masalah asas dan
paham dari organisasi-organisasi pergerakan yang bergabung. Dengan
demikian, melalui PPPKI solidaritas antar organisasi pergerakan nasional
dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah bagaimanakah Federasi
dan “Front Sawo Matang” di Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan Federasi
dan “Front Sawo Matang” di Indonesia.

=2=
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sekilas Tentang Federasi dan “Front Sawo Matang”


Pada uraian di depan sudah disebutkan bahwa kaum muda terpelajar
belum puas dengan perkembangan organisasi pergerakan yang belum bersatu.
Kesadaran kebangsaan sudah tumbuh, tetapi masih terbatas pada anggota
masing-masing organisasi. Dengan belajar dari perjuangan PI pemuda
semakin bersemangat untuk mewujudkan persatuan di antara organisasi-
organisasi pergerakan yang ada.
Asas perjuangan PI tidak hanya menginspirasi para muda terpelajar,
tetapi juga tokoh-tokoh organisasi pada umumnya. Sebagai contoh Ir.
Sukarno. Ia belum juga puas dengan keadaan dan perkembangan organisasi-
organisasi yang ada, termasuk PNI sebagai organisasi yang ia pimpin.
Perkembangan PNI memang sangat pesat tetapi belum mampu membangun
jaringan dan kerja sama dengan organisasi-organisasi yang lain. Oleh karena
itu, Memahami Teks 203 Sejarah Indonesia Ir.Sukarno ingin membentuk
wadah yang merupakan gabungan dari berbagai organisasi. Sukarno pernah
membentuk Konsentrasi Radikal pada tahun 1922. Konsentrasi Radikal
dimaksudkan merupakan wadah penyatuan para nasionalis dan partai-partai
yang diwakilinya.
Gagasan tentang persatuan dan kerja sama antarorganisasi itu
sudah lama didengungkan oleh PI. Bahkan “persatuan” menjadi salah satu
asas perjuangan PI. Tahun 1926 Moh. Hatta dengan tegas menyatakan
perlunya diciptakan “blok nasional” yang terdiri atas partai-partai politik
organisasi- organisasi pergerakan, baik yang berbasis komunis maupun
yang nasionalis, baik yang agamis maupun yang sekuler, guna
menghadapi penjajahan pemerintah Hindia Belanda. Namun sayangnya
pada tahun 1926 dan awal tahun 1927 PKI dengan ambisinya melakukan
gerakan sendiri melawan kekuasaan Belanda dan akhirnya dapat
dihancurkan oleh Belanda.

=3=
Dengan peristiwa itu, maka tokoh-tokoh pergerakan nasionalis
semakin bersemangat untuk membentuk kekuatan bersama. Apalagi kondisi
politik saat itu yang diwarnai dengan sikap keras dan kejam pemerintah
kolonial terhadap organisasi-organisasi pergerakan. Oleh karena itu, sangat
diperlukan kerja sama antara berbagai organisasi pergerakan yang ada.
Kebetulan juga pada tahun 1927 telah terbit beberapa surat kabar yang
memuat tulisan tentang perlunya mengatasi berbagai perbedaan untuk
membangun kerja sama yang lebih kokoh.
Dalam rangka merealisasikan gagasan tentang persatuan itu, Ir.
Sukarno ingin membentuk wadah persatuan dengan memadukan aliran
nasionalisme, Islam dan marxisme, sehingga merupakan kekuatan moral dan
nasionalisme yang kokoh. Ir. Sukarno mendesak para pemimpin organisasi
untuk membentuk sebuah federasi antarpartai dan organisasi yang sekaligus
merupakan “front sawo matang” untuk menghadapi praktik diskriminasi
kelompok kulit putih yang merasa superior. Federasi dalam hal ini harus
mencerminkan situasi sosial dan politik di Indonesia dengan berbagai orientasi
dan aliran yang beragam. Mengingat realitas ini maka federasi dibuat longgar
dan tidak lebur. Ir. Sukarno segera menemui beberapa pimpinan organisasi
untuk membahas ide persatuan melalui sebuah federasi. Sukarno juga bertemu
dengan Dr. Sukiman sebagai pimpinan Partai Sarikat Islam PSI sebagai
organisasi atau partai yang cukup besar di Indonesia. Serangkaian pertemuan
dan diskusi dilakukan untuk membahas tentang pembentukan federasi
antarpartai dan organisasi di Indonesia. Ada pemikiran bahwa organisasi baru
hasil federasi itu akan diberi nama “Persatuan Rakyat Indonesia” Sardiman
AM, 1996.
Untuk membahas secara resmi tentang ide federasi tersebut maka pada
tanggal 17-18 Desember 1927 diadakan rapat di Bandung. Hadir dalam rapat
itu antara lain perwakilan dari BU, PNI, PSI, PPKI, beberapa organisasi
pemuda seperti Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Pasundan, Kelompok Studi
Indonesia. Mereka sepakat mendirikan sebuah federasi yang diberi nama
“Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia”

=4=
PPPKI. Kemudian sebelum terbentuk kepengurusan federasi yang tetap,
terlebih dulu dibentuk semacam panitia yang diketuai oleh Sabirin. Akhirnya
terbentuk kepengurusan tetap PPPKI.

B. Sejarah Munculnya PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan


Politik Kebangsaan Indonesia)
Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia (PPPKI) adalah organisasi pergerakan kemerdekaan yang pernah
ada di Indonesia. PPPKI merupakan organisasi kumpulan dari beberapa
organisasi-organisasi seperti Partai Sosialis Indonesia, Budi Utomo, Partai
Nasional Indonesia, Paguyuban Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Pemuda
Kaum Betawi, dan Kelompok Studi Indonesia.
Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia (PPPKI) didirikan dalam sebuah rapat di Bandung pada tanggal 17-
18 Desember 1927.
Latar belakang didirikannya PPPKI ini adalah karena tokoh-tokoh
pergerakan nasional beranggapan bahwa berjuang melalui masing-masing
organisasi tidak akan membawa hasil. Lalu Soekarno mempunyai ide untuk
menggabungkan organisasi-organisasi tersebut supaya Indonesia dapat
mencapai kemerdekaannya.

C. Kepengurusan PPPKI
Adapun kepengurusan PPPKI adalah sebagai berikut :
Dewan Penasihat : Ir. Sukarno dan Dr. Sukiman
Ketua : Iskaq Cokroadisuryo
Sekretaris merangkap Bendahara : Dr. Samsi

D. Tujuan dibentuknya PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan


Politik Kebangsaan Indonesia)
Adapun tujuan dari PPPKI adalah sebagai berikut :
1. Mencegah perselisihan antarpartai dan organisasi

=5=
2. Menyatukan arah dan cara beraksi dalam perjuangan ke kemerdekaan
Indonesia.
3. Mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia dengan berbagai
lambangnya, seperti Sang Merah Putih, lagu Indonesia Raya dan Bahasa
Indonesia.

=6=
BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sejak awal,


pergerakan-pergerakan nasional yang ada sebelum Kongres Pemuda II/Sumpah
Pemuda telah memiliki benih-benih konflik, kelemahan, kesenjangan dan penuh
pertentangan di dalamnya. Seperti perbedaan ideologi, perbedaan strategi
politik, kooperatif dan nonkooperatif, nasionalisme Islam, nasionalisme sekuler.
Maka Federasi sebagai bentuk kesatuan yang lebih ke arah integritas, dan
merupakan gabungan sekuler Front sawo matang melawan front sawo putih
adalah salah satu propaganda yang diciptakan Soekarno di dalam PNI untuk
menimbulkan semangat juang melawan dan memperuncing pertentangan dengan
kekuasaan kolonial.

=7=
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI,


Jakarta.

Portal Berpendidikan, 2019. Sejarah PPPKI dan Anggotanya. Dalam


https://www.berpendidikan.com/2019/11/sejarah-pppki-dan-
anggotanya.html

https://text-id.123dok.com/document/wq27wrory-federasi-dan-front-sawo-
matang-kongres-pemuda-ii-politik-untuk-kesejahteraan-dan-kejayaan.html

=8=

Anda mungkin juga menyukai